LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2017 BADAN KEUANGAN DAERAH KAB. BULELENG DESEMBER 2017
Jadwal Rencana Kerja Penyusunan Lapkeu 2017 NO Rencana Kerja Waktu Ket 1. Pengiriman SPJ, LRA 2 -10 Januari 2018 2. Rekonsiliasi LRA, LO sebelum penyesuaian 3. Pengiriman Blanko Isian s/d 15 Januari 2018 4. Rekonsiliasi Laporan Keuangan setelah penyesuaian (Neraca, LRA, LPE, CaLK) s/d 31 Januari 2018 5. Penyusunan Laporan Keuangan Pemda (Konsolidasi Neraca, LO, Calk, dan LPE) s.d pertengahan Pebruari 2018 6. Review Laporan Keuangan s.d akhir Pebruari 2018
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran menggunakan dokumen: a. Untuk realisasi anggaran Belanja: SP2D LS, Pengesahan SPJ dan Pengembalian Belanja b. Untuk realisasi anggaran Pendapatan: Tanda Bukti Pembayaran (TBP) bagi pendapatan yang melalui Bendahara Penerimaan, Surat Tanda Setoran dan Nota Kredit bagi pendapatan yang langsung ke rekening kas daerah, SPJ Fungsional Bendahara Penerimaan, SP2D Pengembalian Pendapatan Dalam menyusun Laporan Realisasi Anggaran, yang harus diperhatikan adalah: Pengesahan SPJ Belanja dan Pendapatan paling lambat tanggal 10 bulan Januari 2018, dan sudah terlapor ke Badan Keuangan Daerah Kab. Buleleng paling lambat tanggal 10 januari 2018 Perhitungan dan penyetoran sisa kas paling lambat 31 Desember 2017. Dan jika masih ada selisih perhitungan sisa kas, dapat disetor paling lambat tanggal 10 bulan Januari 2018. Dokumen pendukung wajib disimpan dan diarsip dengan rapi oleh PPK SKPD sebagai lampiran pendukung LRA
Laporan Operasional (LO) Penyusunan Laporan Operasional menggunakan dokumen pendukung berupa: a. Untuk Pendapatan-LO: Berkas Ketetapan Pendapatan bagi pendapatan melalui penetapan. TBP/STS bagi pendapatan yang tanpa melalui pendapatan Berita acara hibah barang (baik barang habis pakai maupun barang modal) dari pihak ketiga (Pemerintah provinsi, pemerintah pusat, pemerintah daerah lainnya maupun masyarakat) Surat perjanjian sewa atau dokumen perjanjian lainnya yang merupakan penerimaan pendapatan diterima dimuka Penambahan investasi yang bukan karena penyertaan modal melalui pengeluaran pembiayaan seperti perolehan laba BUMD dan hibah kepada BUMD
Laporan Operasional (LO) Pendapatan-LO = penetapan pendapatan yang terbit selama tahun berjalan + TBP/STS pendapatan yang tanpa melalui penetapan + nilai hibah barang/uang dari pihak ketiga + pendapatan tahun ini atas pendapatan yang diterima dimuka. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: Data penetapan pendapatan dibuat secara tertib dan teregister, serta dibuatkan rekonsiliasi antara PPK Keuangan dengan pihak penerbit dokumen penetapan pendapatan Perhitungan pendapatan-LO atas penerimaan pendapatan diterima dimuka, dilihat dari klausul di perjanjian kontrak sewa, sebesar jumlah penerimaan dibagi lamanya waktu (untuk mendapatkan nilai kontrak pertahun). Jika penerimaan sewa diterima tahun ini, maka diperlukan jurnal penyesuaian untuk mengakui pendapatan diterima dimuka sebesar nilai pendapatan tahun berikutnya. Jika penerimaan sewa diterima tahun sebelumnya, maka dilakukan jurnal penyesuaian untuk mengakui pendapatan LO tahun ini sebesar bagian pendapatan tahun ini. Jika terdapat hibah barang (baik barang persediaan maupun barang modal) dan uang dari pihak ketiga diluar Pemerintah Daerah, maka dilakukan jurnal Aset... didebet dan Pendapatan hibah-LO dikredit. Jurnal ini dilengkapi dengan dokumen berita acara hibah.
Laporan Operasional (LO) b. Beban-LO Realisasi belanja tidak langsung, belanja langsung pegawai, dan belanja barang/jasa Dokumen perhitungan nilai persediaan akhir sebagai pengurang beban persediaan-LO Dokumen perhitungan nilai persediaan awal sebagai penambah beban persediaan-LO Utang belanja pegawai dan barang jasa yang belum terbayar sampai akhir tahun anggaran Perhitungan beban persediaan. Beban-LO = realisasi belanja diluar belanja modal + saldo utang belanja diluar belanja modal yang terjadi selama tahun berjalan - pelunasan utang belanja (diluar belanja modal) tahun lalu + persediaan awal - nilai persediaan akhir + beban penyusutan aset tetap tahun ini + beban penyisihan piutang tak tertagih + beban amortisasi aset tak berwujud.
Laporan Operasional (LO) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung nilai beban LO adalah sebagai berikut: - Apabila terdapat hibah barang persediaan, maka perlu dilakukan perhitungan beban persediaan secara terpisah dengan beban lainnya dengan rumus sebagai berikut: Saldo awal persediaan + pembelian barang persediaan (realisasi belanja persediaan - pelunasan utang tahun lalu(jika ada)) + nilai hibah barang persediaan - Saldo akhir persediaan. Untuk menghitung beban penyusutan aset tetap, penyisihan piutang tak tertagih, dan beban amortisasi aset tak berwujud dibuatkan kertas kerja dalam daftar inventaris. Nilai yang dicantumkan adalah nilai yang merupakan penyusutan / penyisihan tahun ini, bukan sebesar akumulasinya. Jika dilakukan koreksi perhitungan penyusutan tahun lalu, tidak menjadi beban melainkan dilakukan jurnal koreksi ekuitas didebet, dan akumulasi penyusutan/penyisihan dikredit. Beban yang terjadi karena adanya utang yang belum terbayar sampai akhir tahun agar dilengkapi dengan dokumen pendukung utang belanja diluar belanja modal.
neraca 1). Kas Dokumen pendukung: - SPJ Fungsional Bendahara Penngeluaran dan Bendahara Penerimaan - Rekening koran akhir tahun anggaran - Perhitungan saldo kas untuk kas dibendahara pengeluaran, kas JKN, kas BLUD, dan kas pemerintah lainnya. - Rekonsiliasi kas antara catatan buku dengan rekening koran akhir Dalam menghitung nilai saldo kas dineraca, hal-hal penting yang dilakukan adalah rekonsiliasi kas antara catatan buku dengan rekening koran akhir tahun. Jika terjadi selisih maka selisih tersebut harus dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
neraca 2). Piutang Dokumen pendukung: - Daftar nama debitur dan data penetapan pendapatan yang belum dilunasi oleh debitur - Rekonsiliasi data piutang antara pihak PPK keuangan dengan pihak penerbit penetapan pendapatan Dalam menghitung saldo piutang dineraca, dilakukan dengan cara saldo piutang awal + koreksi piutang awal (jika ada) + jumlah penetapan pendapatan selama 1 tahun - penerimaan pendapatan LRA (pendapatan yang melalui penetapan)
neraca 3). Penyisihan Piutang Tak Tertagih Dokumen pendukung: Daftar nama debitur dengan dilengkapi tahun terjadinya piutang Penghitungan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan kebijakan akuntansi Pemerintah Daerah dengan terlebih dahulu menentukan umur piutang. Jika terjadi pelunasan piutang tahun sebelumnya, maka penyisihan piutang tak tertagih atas piutang yang telah dilunasi juga dikurangi dengan melakukan jurnal penyisihan piutang tak tertagih di debet dan ekuitas di sisi kredit. Sehingga perhitungan besarnya beban penyisihan piutang tak tertagih adalah Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih akhir + penyisihan piutang tak tertagih atas piutang yang telah dilunasi - nilai penyisihan piutang tak tertagih awal.
neraca 4). Persediaan Dokumen pendukung: - Berita acara stok opname persediaan yang dilengkapi dengan Laporan Pemakaian Barang Persediaan dan Laporan Penerimaan dan Penyaluran Barang habis pakai. - Perhitungan beban persediaan Penghitungan nilai persediaan akhir dilakukan dengan cara jumlah stok opname persediaan akhir dikalikan dengan nilai pengadaan akhir. Kecuali untuk persediaan obat-obatan dan Bahan Habis Pakai Kesehatan yang menggunakan metode FIFO. Persediaan perhitungan akhir digunakan untuk membuat perhitungan beban persediaan.
neraca 5). Investasi Jangka Panjang Dokumen pendukung: - Laporan Keuangan BUMD - SK Penyertaan modal dan realisasi penyertaan modal - STS penyetoran bagian laba - Perhitungan mutasi tambah kurang investasi jangka panjang Dalam menghitung nilai investasi jangka panjang pada akhir tahun pelaporan menggunakan 2 metode: - Metode ekuitas: untuk kepemilikan saham lebih dari 20% dengan cara menghitung nilai ekuitas akhir BUMD dikali persentase kepemilikan saham. Penambahan nilai investasi dari investasi awal akibat hasil dari investasi (bukan dari penyertaan modal karena realisasi pembiayaan) dicatat sebagai penambahan investasi didebet dan penambahan pendapatan-LO di kredit. - Metode biaya: untuk kepemilikan saham kurang atau sama dengan 20%, dengan cara menambahkan nilai penyertaan modal dari pengeluaran pembiayaan.
neraca 6). Aset tetap Dokumen pendukung: - Berita acara serah terima barang modal - Berita acara hibah barang modal dari pihak ketiga - Berita acara mutasi aset tetap antar SKPD - SK Penghapusan aset tetap - Berita acara koreksi aset tetap - Perhitungan mutasi tambah kurang aset tetap - Lampiran aset tetap yang dalam kondisi rusak berat - Lampiran barang ekstra compatable Dalam perhitungan nilai aset akhir, dilakukan dalam blangko mutasi aset tetap. Aset tetap yang tidak digunakan untuk tupoksi SKPD maupun yang dalam kondisi rusak berat dikeluarkan dari catatan aset tetap dan dicatat dalam aset lain-lain sebesar nilai bukunya. Setiap mutasi barang didukung dengan dokumen pendukung.
neraca 7). Akumulasi penyusutan aset tetap Dokumen pendukung Daftar inventaris yang dilengkapi dengan data tahun perolehan, nilai perolehan, dan umur ekonomis aset tetap Perhitungan nilai penyusutan aset tetap Dalam penghitungan nilai penyusutan aset tetap, yang harus diperhatikan adalah umur ekonomis barang dan metode penyusutan yang diatur dalam kebijakan akuntansi Pemerintah Daerah. Besarnya nilai penyusutan tahun ini menjadi beban penyusutan tahun berjalan.
neraca 8). Aset lainnya Dokumen pendukung: - Daftar barang yang rusak berat beserta nilai buku - Daftar barang yang termasuk aset lainnya - Perhitungan mutasi tambah kurang nilai aset lainnya - Perhitungan penyusutan aset lain-laim Untuk menghitung nilai yang masuk ke neraca dibuatkan dalam perhitungan tambah kurang nilai aset lainnya
neraca 9). Utang jangka pendek Dokumen pendukung: - Dokumen Pelunasan hutang tahun lalu - Dokumen hutang tahun ini - Perhitungan tambah kurang utang jangka pendek Nilai yang masuk ke neraca adalah sebesar jumlah nilai yang belum terbayarkan sampai akhir tahun anggaran. Hutang yang timbul akan menambah beban-LO SKPD.
neraca 10). Utang Jangka Panjang - Dokumen perjanjian hutang jangka panjang - Dokumen pelunasan hutang jangka panjang 11). Ekuitas - Dokumen koreksi ekuitas awal. Nilai ekuitas akhir adalah sebesar nilai ekuitas awal ditambah/dikurang surplus/defisit LO ditambah/dikurangi koreksi ekuitas awal. Nilai ekuitas pada neraca adalah sebesar nilai ekuitas akhir pada Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Nilai ekuitas akhir = nilai ekuitas awal ditambah/dikurang surplus/defisit LO ditambah/dikurangi koreksi ekuitas awal. Nilai ekuitas pada neraca = nilai ekuitas akhir pada LPE
Suksma & Selamat Bekerja