PROGRAM DAN INDIKATOR PROGRAM
Posisi PROGRAM dalam K o m p o n e n Renstra - PD
P. R. O. G. R. A. M. Bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh PD atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai SASARAN dan TUJUAN pembangunan daerah. Program Ke - 1 SASARAN Ke - 2 Ke - …
Kerangka Bangun Kinerja Hasil pembangunan yg diperoleh dari pencapaian outcome Apa yang ingin diubah (CPAP) DAMPAK Manfaat yg diperoleh dlm jangka menengah untuk beneficieres tertentu sbg hasil darr output Apa yang ingin dicapai (PD) OUTCOME Produk/Barang/jasa akhir yg dihasilkan Apa yg dihasilkan (barang) atau jasa OUTPUT Proses/Kegiatan menggunakan input menghasilkan output yg diinginkan Apa yang dikerjakan KEGIATAN Sumberdaya yg memberikan kontribusi dalam menghasilkan output Apa yang digunakan dalam bekerja INPUT Metode Pelaksanaan Metode Penyusunan Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007 ‘ Hasil pe 4
SUMBER INDIKATOR Mandat nasional (atau internasional): SPM, IPM, SDGs, Permendagri 86/2017 Konsensus dan Kebutuhan local: Visi misi daerah Tupoksi PD Persoalan/kebutuhan masyarakat
Beberapa Prinsip Dasar Pastikan program berkontribusi pada pencapaian sasaran dengan menggunakan logika “jika…maka” atau “agar…maka” Hubungan logis antara program dan sasaran dibangun dengan mengidentifikasi secara komprehensif aspek/dimensi yang menyumbang/menjelaskan sasaran
Beberapa Titik Kritis Yang disebut program strategis adalah program yang berorientasi pada pelayanan “ke luar”. Program yang bersifat internal/rutin (kode 01 sd 06) diperlakukan sebagai program pendukung. Indikator hanya bisa diukur dan dipakai ketika ada intervensi (program dan kegiatan) Jika tidak terdapat data untuk mengukur sebuah indikator maka lakukan pengumpulan data dengan prinsip “biaya untuk mengukur sebuah indikator tidak boleh melebihi biaya yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan indikator tersebut” Indikator bisa bersifat agregat maupun individual. Untuk indikator yang bersifat agregat, pastikan komponennya terbagi habis.
Format Tabel Bab VI Renstra (Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan)
Contoh: Sekretariat Daerah Program: Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah Indikator: - - Persentase masukan masyarakat yang ditindaklanjuti Program Penataan DOB - Persentase batas antara kecamatan/desa yang sudah diperdakan
Inspektorat Program: Peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah Indikator: - Persentase temuan hasil pemeriksaan BPK yang ditindaklanjuti
BKD (dan BaDiklat) Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Indikator: - Persentase PNS yang sudah mengikuti Diklat minimal 72 jam/tahun - Persentase pejabat struktural yang sudah mengikuti dan dinyatakan lulus pada Diklat Struktural - Persentase pejabat fungsional yang sudah mengikuti diklat penjenjangan fungsional
Dinas PU Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Indikator: - Persentase desa yang terhubungkan dengan jalan darat ke ibukota kabupaten
Dinas Pendapatan Daerah Program Peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah Indikator - Kontribusi PAD terhadap total pendapatan daerah
BAPPEDA Program perencanaan pembangunan daerah Indikator - Persentase Sinergi antar dokumen perencanaan: 1. RPJMD dengan Renstra PD 2. RPJMD dengan RKPD 3. Resntra dengan Renja - PD 4. RKPD dengan Renja - PD - Sinergi antar RKPD dengan KUA PPS - Persentase masukan masyarakat yang sudah diverifikasi yang ditindaklanjuti menjadi RKPD
BPPPAKB Program Kesehatan Reproduksi Remaja Indikator: - Persentase remaja yang “bermasalah” yang ditangani - Angka kawin/cerai muda
INDAKOP UKM Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Indikator: - Persentase IKM yang berbadan hukum - Angka serapan tenaga kerja pada sector IKM
Dinas Pertanian dan Perkebunan Program Peningkatan Produksi Pertanian Indikator: - Produksi Padi - Produksi Jagung dsb.
Badan Ketahanan Pangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan Indikator: - Ketersediaan pangan (jagung, kedelai dll.) - Stabilisasi Harga Pangan (Beras, jagung dll.)
Satpol PP Program Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal Indikator: - Persentase Perda yang dipatuhi
Dinas PU Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Indikator: - Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik - Persentase kecamatan yang terhubung dengan jalan darat ke ibukota kabupaten - Persentase desa yang terhubung dengan jalan darat ke ibukota kecamatan
Dinas Perhubungan Program Peningkatan pelayanan angkutan Indikator Persentase kecamatan/desa yang terhubung dengan angkutan darat Status/tipe terminal
Dinas Kesehatan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Indikator: - Cakupan persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan - Persentase dukun yang sudah bermitra dengan tenaga kesehatan
Rumah Sakit Daerah Program Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata Indikator: - Tipe rumah sakit - Akreditasi rumah sakit
Staf Ahli Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Indikator: - Persentase masukan/rekomendasi yang ditindaklanjuti
Penetapan Target
CARA PENETAPAN TARGET Alternatif 1: Pendekatan Regresi Sederhana Tahun Pengangguran 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Garis Trend = bila kita bekerja seperti biasanya Garis TARGET Sesuai intervensi yg direncanakan Realisasi (dihitung oleh BPS atau PD ybs Sampel 2009 – 2012 Pengangguran bersifat negatif: Lebih sedikit, lebih baik
CARA PENETAPAN TARGET Alternatif 2: Pendekatan Penilaian Para Ahli Contoh: Kasus penetapan target produksi ikan tambak (akibat) dari Kegiatan Pelatihan Budi Daya Tanya ke ahli = orang yg memahami karakter peserta dan lingkungan wilayah peserta. Tanyakan: “Bila ada pelatihan teknis ttg budidaya ikan, apakah produksi ikan akan naik? Naik berapa persenkah? ” Kumpulkan jawaban para ahli tsb dan carilah nilai reratanya. Nilai rerata tsb DAPAT menjadi acuan target peningkatan produksi ikan NARA SUMBER PREDIKSI Bapak A 5% Bapak B 4% Bapak C 3,5% Bapak D Bapak E 5,5% Rerata 4,6%
Bagaimana bila datanya tidak ada? 1. Gunakan data indikator (variabel) penggantinya Misalkan indikator kinerjanya = “40 peserta yang PAHAM ttg KADARKUM”. Tingkat pemahaman sangat sulit diukur. Tetapi bisa didekati dengan menanyakan: apa tindak lanjut yg akan diambil setelah mengikuti sosialisasi KADARKUM itu? PAHAM diganti dengan MENGETAHUI TINDAK LANJUT. 2. Ubah DESKRIPSI indikator kinerjanya Misalnya indikator kinerjanya = “jumlah KTP yang diterbitkan” di tahun yg direncanakan, 20XY. Kita tidak tahu secara tepat, berapa KTP yang nantinya akan diterbitkan dlm setahun di tahun 20XY tsb. Sangat tergantung pada permohonannya. Maka: ubahlah deskripsi indikator kinerjanya menjadi: “% KTP terbit dari seluruh permohonan yg tepat syarat”. Dengan indikator seperti ini, maka targetnya harus = 100%.