Kelompok 12 Desebri F R C 151135 Rita Septiana 151170 Mahendra Yudha N 151152
SISTEM PERLINDUNGAN ANAK DI INDONESIA: CHILD ABUSE DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN PSIKOSOSIAL MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
penganiayaan, pembunuhan, maupun perkosaan CHILD ABUSE The Child Abuse Prevention and Treatment Act (CAPTA) (dalam McDonal, 2007) menyatakan bahwa child abuse merupakan penganiayaan terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua atau caregiver yang bertanggung jawab atas kesejahteraan anak. Fisik penganiayaan, pembunuhan, maupun perkosaan Non Fisik psikis
PRESENTASE KEJADIAN CHILD ABUSE Organisasi dunia PBB melaporkan 120 juta anak di dunia menjadi korban kekerasan, baik fisik maupun kekerasan seksual. Pada tahun 2012, sebanyak 95.000 anak usia dibawah 20 tahun diketahui menjadi korban pembunuhan. Kongo Kekerasan dalam rumah tangga dilaporkan 13.000 ribu anak telah tewas dan 84 juta remaja putri menjadi korban kekerasan seksual Amerika utara Demikian juga di disebutkan data satu dari tiga anak umur 13-15 tahun mengalami kekerasan, dimana angka kekerasan anak mencapai 60%.
INDONESIA (KPAI) pada tahun 2011-2015 tercatat 6006 kasus. JAWA TIMUR tercatat pada tahun 2015 sebanyak 672 kasus kekerasan pada anak. Dimana kasus tertinggi tersebut terjadi di kota Surabaya, dengan kasus persetubuhan dan kekerasan pada anak dibawah umur.
EMOTIONAL SEXUAL KLASIFIKASI CHILD ABUSE PHYSICAL NEGLECT
BAGAIMANA CARA MENGETAHUI SEORANG ANAK TELAH MENGALAMI CHILD ABUSE?
EMOTIONAL ABUSE INDIKATOR FISIK INDIKATOR PERILAKU 1. kelainan bicara 1. menghisap, 2. gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan. 2. memukul-mukul 3. menggigit
PHYSICAL ABUSE INDIKATOR FISIK: berupa luka memar, luka bakar atau cedera di kepala atau lengan, gigitan manusia, patah tulang, rambut yang tercabut, cakaran. INDIKATOR PERILAKU: waspada saat bertemu dengan orang dewasa, berperilaku ekstrem seperti agresif atau menyendiri, takut pada orang tua, takut untuk pulang ke rumah, emniou, berbohong, dan mencuri.
PHYSICAL ABUSE
SEXUAL ABUSE INDIKATOR FISIK: kesulitan untuk berjalan atau duduk, adanya noda atau darah di baju dalam, nyeri atau gatal di area genital, memar perdarahan di area genital/rektal, berpenyakit kelamin. INDIKATOR PERILAKU: pengetahuan tentang seksual atau sentuhan seksual yang tidak sesuai dengan usia, perubahan pada penampilan, kurang bergaul dengan teman sebaya, tidak au berpartisipasi dalam kegiatan fisik, berperilaku permisif/berperilaku yang menggairahkan, penurunan keinginan untuk sekolah, gangguan tidur, perilaku regressif.
SEXUAL ABUSE
NEGLECT INDIKATOR FISIK: kelaparan, kebersihan diri yang rendah, selalu mengantuk, kurangnya perhatian, masalah kesehatan yang tidak ditangani. INDIKATOR PERILAKU: Meminta atau mencuri makanan, sering tidur, kurangnya perhatian pada masalah kesehatan, masalah kesehatan yang tidak ditangani, pakaian yang kurang memadai(pada musim dingin), ditinggalkan.
NEGLECT
Faktor penyebab Stress keluarga Faktor Sosiokultural Stress berasal dari anak Stress keluarga Stress berasal dari orang tua
Psikologis dan Psikososial Rendahnya IQ Gangguan tumbuh kembang Dampak Child Abuse Psikologis dan Psikososial Cacat Fisik
PENCEGAHAN Pencegahan dan penanggulangan penganiayaan dan kekerasan pada anak merupakan hal serius yang segera harus dilakukan oleh semua pihak terutama oleh orang tua/keluarga, karena orang tua Selain itu ada juga pihak lain yaitu insitusi seperti sekolah, penegak hukum, penanggung jawab keamanan pelayanan kesehatan
CONTOH KASUS TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Malang nian nasib yang menimpa para korban kebuasan predator pedofil di Tangerang. Pelaku berinisial K telah memangsa sembilan anak perempuan yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Peristiwa memilukan itu terjadi di wilayah Pakulonan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Jajaran Polres Tangerang Selatan sudah bertindak cepat mengusut kasus ini. "Pelaku melakukan pelecehan seksual terhadap sembilan anak sudah kami amankan," ujar Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander saat dikonfirmasi Warta Kota (Tribunnews.com Network) pada Selasa (2/5/2017).
Tersangka merupakan warga awal RW 07 Kelurahan Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Usianya berkisar 50 tahun. Polisi terus melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus tersebut. Lantaran jumlah korban yang teramat banyak, petugas pun memeriksa kondisi kejiwaan dari tersangka. "Status tersangka yang pedofil ini masih menunggu pemeriksaan Psikiater," ucapnya. Aksi bejat pelaku berawal setelah ada laporan dari orangtua korban. Korban mengalami rasa sakit pada kemaluannya dan menceritakan tragedi mengerikan itu. "Anak - anak ini kesakitan kalau buang air kecil, kemudian mengadu kepada orangtuanya, terdapat kemerahan pada organ vitalnya, luka seperti sobekan di organ vitalnya dan sering diam diri ketakutan jika didekati oleh seorang laki-laki" katanya.
PEMBAHASAN ASKEP Analisa Data: DS : px mengatakan kesakitan saat BAK DO:- terdapat kemerahan - terdapat luka sobekan di area genetalianya Diagnosa Keperawatan: 1. Nyeri Akut berhungan dengan luka akibat trauma fisik kemaluan di tandai dengan memar, sobekan dan kemerahan.
Intervensi Identifikasi tingkat nyeri pada pasien Lakukan perawatan luka pada area kemaluanuntuk mencegah infeksi Kolaborasi dengan tim medis untuk perawatan luka pada kemaluan Ajarkan perawatan area kemaluan melibatkan orang tua pasien Berikan rasa aman di sekitar pasien
Semoga Bermanfaat dan Barokah