TODAPOT (Tanaman Obat Dalam Pot)
Latar Belakang Lahan terbatas. Estetika. Hasil dapat langsung dinikmati. Semua tanaman yang bisa tumbuh di lahan bisa tumbuh juga di pot. Yang diperlukan: pot yang sesuai, media tanam, air, nutrisi & cahaya.
Manfaat Tidak memerlukan lahan khusus yang luas. Pot & tanaman dapat ditaruh dimana saja, baik di luar maupun di dalam rumah. Tanaman dapat dipindahkan dengan mudah & cepat. Pengamatan & pengawasan mudah. Penanaman & pemeliharaan sederhana. Menambah keindahan.
Tumbuhan yang dapat ditanam dalam pot dibedakan menjadi: Tanaman hias daun & bunga. Tanaman sayur. Tanaman buah. Tanaman obat.
POT Pot adalah tempat untuk menanam berbagai jenis tumbuhan (wadah tanam). Bentuk & ukuran pot bervariasi, disesuaikan dengan kebutuhan. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pot: Tidak mudah pecah. Dapat mengalirkan air yang berlebih. Dapat berdiri kokoh. Mudah dipindahkan. Tidak menyerap panas terlalu tinggi. Dapat menjaga sirkulasi udara dalam tanah. Tidak melekat rata dengan lantai.
Pot dapat terbuat dari beraneka bahan seperti tanah liat, semen, porselen, kayu, plastik & logam. Setiap bahan dasar pembuat pot memiliki sifat yang berbeda-beda & mempengaruhi kondisi tanah di dalamnya yang akan menentukan pertumbuhan & perkembangan tanaman.
Pot tanah liat Kelebihan: Dinding pot mudah meresap air dari luar maupun dalam. Keseimbangan aerasi terjaga. Suhu tanah seimbang. Kekurangan: Mudah pecah.
Pot semen Kelebihan: Lebih padat dibanding tanah liat & kuat. Masih memiliki daya serap yang cukup baik. Kekurangan: 1. Berat.
Pot porselen Kelebihan: Nilai estetika yang tinggi. Nilai sejarah & keunikan. Kekurangan: Dinding sangat padat, tidak bisa ditembus air & udara. Mudah pecah.
Pot kayu Berasal dari batang pohon & bambu. Kelebihan: Sirkulasi udara & air terjaga. Tidak terlalu berat. Kekurangan: Tidak tahan lama.
Pot plastik Kelebihan: Lebih kuat & tahan lama. Ringan. Kekurangan: Tidak berpori & menyerap panas. Aerasi kurang baik.
Memanfaatkan barang bekas untuk pot Barang bekas apapun pada dasarnya dapat digunakan sebagai pot, dengan syarat: Dapat dijadikan tempat media tanam. Dapat berdiri tegak & tidak mudah goyah. Memiliki lubang pembuangan air, penguapan & sirkulasi udara. Mudah dipindahkan.
Barang bekas yang dapat digunakan: Lampu bohlam. Kaleng. Ember. Mangkok plastik. Kelebihan pot barang bekas buatan sendiri: Bahan dapat dicari di sekitar rumah. Fungsi sama seperti pot yang lain. Biaya yang minimum, bahkan tidak ada. Bentuk sesuai selera & mungkin lebih tahan lama. Mungkin pot barang bekas tidak akan sebagus pot yang dibuat secara khusus. Akan tetapi, kepuasan yang didapatkan dengan melihat hasil karya sendiri.
Pot luar & pot dalam Fungsi pot luar: Sebagai pelindung pot dalam. Memperindah pot dalam. Menampung air yang berlebih. Fungsi pot dalam: Tempat menanam. Tempat tanaman tumbuh. Menampung air & nutrisi tanaman.
Media Tanam Secara umum terdapat 3 jenis tanah yang cocok untuk media tanam di dalam pot: Tanah kebun. Pasir. Tanah liat.
Tanah kebun. Terdapat di kebun, pekarangan rumah, bukan tanah timbunan baru. Umumnya sangat subur. Warna hitam kecoklatan, gembur, perpaduan dari tanah liat, pasir & pupuk alami. Untuk mencegah terbawanya hama & gulma: jemur di bawah terik matahari, direndam air mendidih, direbus atau diberikan fungisida & insektisida (hati-hati dalam penggunaan & sesuai dosis!).
Tanah liat Kurang subur. Warna cokelat kemerahan, kadang keputihan. Sangat padat, lengket, kuat menahan air, jarang mengandung hama. Kaya akan unsur hara mikro.
Pasir Sangat gembur. Aerasi sangat baik. Tidak bisa mengikat air. Kurang subur. Untuk memperoleh media tanam universal yang baik perlu dilakukan pencampuran kompos, pasir & tanah liat dengan perbandingan 1:1:1. Siram campuran tersebut dengan air & diamkan selama 1-2 hari sebelum digunakan. Lakukan penggantian media tanam setiap 4 bulan sekali.
Pemeliharaan TODAPOT: Penyinaran. Penyiraman & pemupukan. Pemangkasan & pembentukan. Pemberantasan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
PENYINARAN Letakan pot tegak agar tanaman terkena sinar matahari merata. Tanaman yang hendak dipanen daun & buahnya sedikitnya memerlukan 6 jam cahaya matahari penuh. Cahaya matahari terbaik pada pukul 09.00-15.00. Perhatikan untuk tanaman yang menyukai naungan, seperti paku-pakuan. Bisa menggunakan jaring tanaman, sesuaikan dengan kebutuhan cahaya yang diperlukan.
PENYIRAMAN Dasar pot tidak boleh rapat dengan lantai atau tanah. Menyiram teratur, terutama untuk tanaman yang membutuhkan air berlimpah (sperti tomat, cabai, terong). Semprotkan air pada batang & daun. Pagi hari adalah waktu yang baik untuk menyiram. Pastikan air mengalir dari dasar pot. Jangan biarkan media tanam kering seluruhnya di antara 2 waktu penyiraman. Hindari penyiraman pada daun di siang hari. Jangan berlebihan.
PEMUPUKAN Penggunaan pupuk harus sesuai dengan jenis & kebutuhan tanaman. Untuk kesuburan daun gunakan urea atau ZA yang kaya unsur N. Untuk tanaman yang dipanen buah & bunga berikan NPK, TSP, KCL yang kaya unsur P & K. Pemupukan dpat dilakukan dengan: menabur di sekitar tanaman, meyiram setelah dicampur dengan air & menyemprot di bagian tertentu. Dosis harus tepat Pupuk yang disemprotkan ke daun dibuat seca khusus, seperti Gandasil, Molyfert & Bayfolan. Untuk mencegah kerusakan akibat pemupukan, lebih baik kurangi dosis & tingkatkan frekuensi pemupukan.
PEMANGKASAN & PEMBENTUKAN Nilai estetika. Mempertahankan bagian yang hendak dipanen & membuang bagian yang tidak diperlukan. Berikan penyanggah untuk tumbuhan perambat. Tujuan pemangkasan: Membentuk pertumbuhan tajuk yang baik dengan percabangan yang teratur & merata ke segala arah, disebut pangkas bentuk. Memangkas bagian yang tidak sehat (terkena penyakit) & tidak produktif (tunas yang tumbuh ke atas & ke dalam), disebut pangkas pemeliharaan. Meningkatkan atau menjaga jumlah & kualitas buah, disebut pangkas produksi. Meremajakan tanaman yang sudah tua & kurang produktif, disebut pangkas peremajaan.
PEMBERANTASAN OPT OPT dikelompokkan menjadi hama, gulma & penyakit. Mulailah dengan pemberian media tanam yang baik, jumlah pupuk, air & cahaya yang cukup. Tanaman yang kuat & sehat cenderung lebih sehat & tahan terhadap OPT. Jangan pernah membawa tanaman baru yang memiliki daun layu, pucat, rusak bahkan dihinggapi serangga ke tempat koleksi todapot. Bunga, buah, daun, ranting, akar yang terserang OPT segera dimusnahkan, cabut gulma hingga akarnya, jika perlu penggantian media tanam dapat dilakukan . Lakukan penyemprotan pestisida alami (menggunakan daun mimba) atau jika mendesak berikan berikan pestisida & fungisida secara hati-hati & dosis yang tepat.
STUDI KASUS Sirih merah. Seroja Jeruk nipis.
SIRIH MERAH (Piper crocatum) Asal: Peru (Amerika Selatan) Telah lama dipelihara masyarakat Indonesia Pemanjat (dengan akar lekat) Menyukai naungan Tidak meyukai genangan Perbanyakan dengan stek (3-4 nodus berakar) Siapkan rambatan (atau gunakan pot kayu/akar pakis)
SEROJA (Nelumbo nucifera) Asal dari Asia Semua bagian digunakan untuk pengobatan (berhubungn dengan pendarahan); biji, kecambah, benang sari, reseptakel, rimpang, akar, daun, tangkai daun, bunga Tumbuhan air, Jika ditanam dengan biji harus dikecambahkan terlebih dahulu; jika menggunakan stek rimpang dapat langsung ditanam di pot Gunakan pot tanah liat besar, isi dengan tanah subur sebagian, genangi dengan air Stek dapat langsung ditanam. Setelah daun baru tumbuh, pot dapat digenangi hingga penuh
JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) Asli Asia Tenggara (Indonesia) Digunakan untuk: Vitamin C (flu) dll Perbanyakan dengan stek, cangkok, okulasi Persiapkan pot ukuran besar (tanah liat, tong/logam/plastik Tanah standar: 1:1:1 Menyenangi tempat terbuka, penyinaran penuh