Unsur Hara Mikro
Pendahuluan Tujuh dari 16 unsur hara esensial tanaman dikatakan sebagai unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil yaitu : Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B), Klor (Cl).
Besi (Fe ) Sumber Besi di Dalam Tanah Kandungan besi di dalam kerak bumi berkisar sekitar 5 % . Sumber besi berasal dari pelapukan batuan beku, batuan sedimen dan mineral-mineral yang yang mengandung besi. Batuan beku mengandung 178.000 ppm kadar besi Batuan sedimen mengandung 59.000 ppm kadar besi Tanah mengandung 10.000-100.000 ppm kadar besi
Bentuk dan Keberadaan Besi dalam Tanah Pelapukan Fe-silikat atau Fe-oksida mengasilkan kation-kation Fe Fe2SiO4 + 4H2O 2Fe2+ + H4SiO4 + 4OH Oksidasi kation Fe2+ mengasilkan oksida feri terhidrat 4Fe2+ + O2 + 10H2O 4Fe(OH)3 +8H+ Pada lingkungan kaya Sulfida membentuk FeS pada pH >7 2FeS + 2H2S + O2 2FeS2 + 2H2O - Fe(III)-oksida Fe3+ + 3OH- Fe(OH)3 Bentuk Hematit dari Senyawa gutit yang nisbi kurang mantap. 2FeOOH Fe2O3 + H2O
Peranan Besi Dalam Tanaman Katalis pembentuk klorofil dan berfungsi sebagai pembawa oksigen. membantu pembentukan sistem enzim pernafasan Gejala defisiensi klorosis pada jaringan daun (daun berwarna hijau pucat karena ketidakcukupan sintesis klorofil) Gejala defisiensi terlihat pada bagian tanaman yang muda dan atas tanaman.
Mangan (Mn) Sumber Mangan Sumber Mn dalam tanah berasal dari Mineral Mn seperti tertera pada Tabel 10. Bentuk dan Keberadan Mangan Dalam Tanah Ketersediaan dan kelarutan mangan tinggi pada tanah masam. Pada suasana anaerob bakteri Bacillus pycocyaneus mereduksi Mn2O3 dan MnO2 menjadi kation Mn2+. Sebaliknya, pada suasana aerob bakteri Corynebacterium sp. mengoksidasi Mn2+ menjadi Mn2O3 dan MnO2. Kandungan bahan organik yang tinggi menyebabkan peningkatan Mn2+ dalam bentuk Mn-khelat sehingga mengurangi ketersediaan mangan. Pemanasan tanah meningkatkan kelarutan mangan karena berkurangnya bahan organik yang menjerap mangan. Perendaman tanah beberapa hari mampu meningkatkan kelarutan mangan sampai 500 kali.
Pencampuran garam-garam Mn Larut, seperti Mn-sulfat (MnSO4). Peranan Mangan Dalam Tanaman Bagian dari sistem enzim di dalam tanaman, Aktivator untuk beberapa reaksi metabolik, Memainkan peranaan secara langsung dalam fotosintesis, Gejala Defesiensi Bagian atas atau bagian muda tanaman yang ditunjukkan oleh klorosis antara kerangka daun (vein) dan kadang-kadang nampak bintik berwarna hitam kecoklatan. Defisiensi Mn dapat diperbaiki dengan beberapa cara: Pengapuran Pencampuran garam-garam Mn Larut, seperti Mn-sulfat (MnSO4).
Seng (Zn) Sumber Seng (Zn) Kadar Seng (Zn) dalam kerak bumi sekitar 80 ppm, sedangkan dalam tanah berkisar antara 10-300 ppm.
Bentuk dan Keberadaan Seng Dalam Tanah - Pelapukan pelikan Zn akan melepaskan ion Zn2+ kedalam larutan tanah. Seng dan kation mikro lainnya tersedia paling tinggi pada pH rendah sehingga dapat berbahaya bagi tanaman. Pengapuran yang berlebihan dapat menyebabkan tanaman kekurangan unsur mikro, terutama Zn, Fe, Mn, Cu, dan B. Hal ini disebabkan pengaruh peningkatan nilai pH tanah yang mengakibatkan bentuk kation unsur mikro berubah menjadi hidroksida yang tidak larut dengan contoh reaksi sebagai berikut : Zn2+ + 2OH- Zn (OH)2 (larut) (tidak larut) Kadar P dalam tanah mempengaruhi ketersediaan Zn. Defisiensi Zn dapat terjadi dalam tanah dengan ketersediaan P tinggi. Kadar bahan organik yang rendah dalam tanah mineral sering menunjukkan ketersediaan Zn rendah.
Peranan Seng Dalam Tanaman Sintesis senyawa pertumbuhan tanaman Seng sangat diperlukan untuk memproduksi klorofil dan karbohidrat Defesiensi Zn Defisiensi Zn dalam jagung disebut “white bud” - Gejala lain karena kekurangan Zn adalah warna coklat pada tanaman padi, - roset dan daun kecil pada tanaman buah-buahan, Apabila kekurangan berat dapat menjadikan tanaman jagung dan buncis pendek.
Tembaga (Cu) Sumber Tembaga (Cu)
Ketersediaan Tembaga Lebih dari 98 % dari tembaga yang terdapat di dalam larutan tanah bersenyawa dengan bahan organik. Pada kompleks pertukaran senyawa anorganik dan koloid tanah, Cu juga dijerap lebih kuat dari kation-kation lainnya, sehingga bersifat sangat immobil. Pada tanah-tanah berkapur konsentrasi Cu di dalam larutan tanah tergolong sangat rendah, dan semakin berkurang dengan meningkatnya pH tanah,
Peranan Tembaga Dalam Tanaman Melalui proses hancuran iklim, penyediaan Cu2+ dari mineral-mineral primer melalui proses dekomposisi kimia digambarkan sebagai berikut : 4 CuFeS2 + 17 O2 + 10 H2O 4 Cu2+ + 4 Fe(OH) 3 + 8 SO42- + 2 H+ Peranan Tembaga Dalam Tanaman Penyusun plastosianin protein di dalam kloroplas, Berperan dalam sintesis atau stabilitas klorofil dari pigmen tanaman, bagian penting enzim asam askorbik okasidase, laktase dan tirosinase, Cu juga berfungsi dalam proses metabolisme protein dan karbohidrat.
Defesiensi Tembaga Secara umum gejala kahat Cu pada tanaman terjadi pada kadar kurang dari 6 ppm. Pada tanaman biji-bijian misalnya gandum gejala kahat Cu dimulai dari ujung daun muda yang menjadi putih atau kepucatan, mengecil dan menggulung yang diikuti oleh pertumbuhan internodus yang terhambat, Mempengaruhi proses pembungaan dan pembentukan buah pada fase generatif, serta perkembangan jaringan muda karena rendahnya mobilitas Cu dalam tanaman.
Molibdenum ( Mo ) Sumber Molibdenum di Dalam Tanah Sumber Mo berasal dari batuan beku ( 1,0 ppm – 2 ppm), batuan basalt ( 1.0 ppm) dan batuan granit (2.0 ppm) sedangkan pada batuan endapan yaitu: batu kapur (0.4 ppm ). batu pasir ( 0.2 ppm ) dan shale ( 2.6 ppm ). Molibdenum pada tanah-tanah pertanian mempunyai kadar sekitar 0.6 ppm sampai 3.5 ppm, sedangkan yang dapat digunakan tanaman sekitar 2.0 ppm Mo. Namun demikian kadar tersebut bervariasi tergantung pada batuan induknya.
Ketersediaan Molibdenum di Dalam Tanah - Di dalam tanah molibdenum terdapat dalam bentuk ion kompleks (MoO4 2 -). Ketersediaan Mo, dipengaruhi oleh pH tanah. Berbeda dengan unsur mikro lainnya , yang sangat tersedia pada pH rendah, Mo tersedia pada pH tinggi yakni pada pH 6.0 – pH 9.0. Kelarutan ion Mo meningkat dengan meningkatnya pH tanah dan sebaliknya. Kandungan bahan organik tanah yang tinggi dapat menyebabkan tanaman kahat Mo.
Peranan Molibdenum di Dalam Tanaman Fungsi utama Mo dalam tanaman terangkum dalam sistem transfer-elektron. Komponen enzim-enzim nitrat reduktase, nitrogenase, dan sulfit oksidase. Pada tanaman kacang-kacangan (Leguminosa) Mo berfungsi dalam penambatan Nitrogen dari udara oleh bakteri Rhyzobium, begitu juga pada Aktinomysetes pada Alnus glutinosa
Defesiensi Molibdenum Pengurangan aktivitas dari nitrat reduktase, Tanaman yang kekurangan Mo sering menunjukkan sifat-sifat tidak dapat melakukan metabolisme N, sehingga mengurangi kadar asam askorbik dan gula dan paa akhirnya menyebabkan pengurangan khlorofil dan kesempatan respirasi.
Boron ( B ) Sumber Boron di Dalam Tanah Sumber boron di dalam tanah berasal dari batuan dan mineral. Batuan beku seperti batuan granit ( 15 ppm ) batuan basalt ( 5 ppm), dari batuan endapan seperti batu kapur (20 ppm),batu pasir (35 ppm ) dan batu liat ( 100 ppm ). Batuan endapan mengandung boron lebih tinggi dibandingkan dengan batuan beku.
Unsur hara B diserap tanaman dalam bentuk BO33- Serapan B oleh Tanaman dan Ketersediaan B di Dalam Tanah Unsur hara B diserap tanaman dalam bentuk BO33- Kandungan borat berkurang pada tanah-tanah alkalis Serapan B maksimum terjadi pada pH 7 – 9, terutama pada tanah-tanah yang kaya akan mineral liat. Borat juga dapat dijerap oleh humus kemudian asam organik membentuk ester asam borak, bereaksi dengan Boron relatif immobil di dalam tanah
Peranan Boron Dalam Tubuh Tanaman Boron mempunyai peranan dalam proses metabolisme tanaman terutama dalam transfer gula. Defesiensi Boron mula-mula ditandai dengan munculnya ketidaknormalan atau terhambatnya pertumbuhan titik tumbuh. Gangguan pada metabolisme karbohidrat, Terjadi akumulasi auksin, akibatnya pertumbuhan awal tanaman terganggu, Tanah-tanah yang biasa mengalami kahat B adalah tanah yang terbentuk dari batuan beku asam dan juga pada tanah Ultisol.
Khlor (Cl) Sumber Khlor di Dalam Tanah Khlor di dalam tanah berasal dari kerak bumi, batuan granit, batuan basalt, batuan kapur, bataun pasir dan shale. Di alam khlor tersebar luas dan peredarannya berlangsung cepat. Di dalam tanah khlor tidak dijerap oleh mineral liat dan merupakan salah satu dari sekian banyak ion-ion yang bersifat mobil dan sering tercuci oleh drainase. Selain secara alami, khlor dapat masuk ke dalam tanah melalui masukan dari pupuk-pupuk yang mengandung khlor, seperti NaCl. KCl, NH4Cl dan garam-garam lain yang mengandung unsur Cl.
Ketersediaan Khlor di Dalam Tanah Umumnya khlor di dalam tanah berada dalam bentuk larut seperti NaCl dan KCl. Ion Cl- ini tidak dijerap oleh koloid liat sehingga mudah tercuci atau bergerak ke permukaan tanah pada tanah-tanah Arid, Ketersediaan Cl tanah lebih tinggi pada tanah di daerah arid dan semi arid dari pada daerah humid, Pada tanah-tanah yang berstekstur ringan (pasir) ketersedian Cl relatif rendah, Cipratan air laut sepanjang pantai dapat menyebabkan sebagian besar NaCl larut dalam air hujan dan akhirnya jatuh ke bumi yang akan menambah ketersediaan khlor di dalam tanah.
Peranan Khlor Dalam Tanaman Khlor berperanan penting dalam proses fotosintesis, Peranan Cl terutama menaikkan tekanan osmotik sel dan menghasilkan hidrofilik akibat penambahan ion pada hidrasi jaringan tanaman, Tanaman berbeda-beda kepekaannya terhadap khlor. Jagung, bayam dan tomat mempunyai toleransi yang tinggi, sedangkan tembakau, kacang-kacangan, jeruk, kentang dan beberapa tanaman leguminosa sangat mudah keracunan.