Paikologi pendidikan Login
psikologi
Memahami teori belajar psikologi behavioris Psikologi pendidikan Memahami teori belajar psikologi behavioris
Psikologi pendidikan BEHAVIORIS 1- pengenalan belajar behavior 2 – prinsip dasar behavior 3– teori connectioning 4 – teori conditioning 5 - implikasi teori belajar Click here to read more [Detail]
Loading . . . . .
Click Here to Close Slide Tentukan Pilihan Anda 1 2 3 4 5 Click Here to Close Slide
Pengenalan belajar menurut behavior Menurut pandangan behavioris, belajar berarti perubahan yang relative menetap pada perilaku yang bisa diamati yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman (a relatively enduring change in observable behavior that occurs as a result of experience (Eggen & Kouchack,2004)) Pengenalan belajar menurut behavior 1 2 3 4 5 Click Here to Close Slide
Prinsip dasar psikologi behavioris 1 2 Jeanne Ellis Ormrod, dalam bukunya Psikologi Pendidikan edisi keenam jilid 1 menuliskan asumsi/prinsip dasar yang menngarisbawahi pandangan behaviorisme tentang belajar sebagai berikut :Jeanne Ellis Ormrod, dalam bukunya Psikologi Pendidikan edisi keenam jilid 1 menuliskan asumsi/prinsip dasar yang menngaris bawahi pandangan behaviorisme tentang belajar sebagai berikut: 3 4 5 Click Here to Close Slide
Prinsip dasar psikologi behavioris 1 2 Kontiguitas Kejadian Kontiguitas adalah terjadinya dua atau lebih peristiwa dalam waktu yang hanpir bersamaan. Belajar cenderung terjadi ketika stimulus dan respons muncul dalam waktu yang berdekatan Kesamaan Prinsip Pembelajaran di Semua Spesies Banyak spesies hewan, termasuk manusia, belajar dengan cara-cara yang sama. Behavioris terkenal dengan eksperimen mereka terhadap hewan hewan seperti tikus dan merpati berasumsi bahwa banyak spesies memiliki proses pembelajaran yang sama. Karena itu mereka menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang diperoleh setelah mengamati suatu spesiespada suatu pemahaman mengenai bagaimana spesies-spesies lain (termasuk manusia) belajar. 3 4 5 Click Here to Close Slide
Click Here to Close Slide teoriconnectioning Teori connectionisme Menurut Thorndike Belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi -asosiasi antara peristiwa- peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R). Stimulus adalah suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk bereaksi atau berbuat sedangkan respon adalah sembarangan tingkah laku yang dimunculkan karena adanya perangsang Hukum kesiapan (law of readiness) Semakin siap suatu organisme memperoleh suatu perubahan tingkah laku, maka pelaksanaan tingkah laku tersebut akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat Hukum latihan (law of exercise) Semakin sering tingkah laku diulang atau dilatih , maka asosiasi tersebut akan semakin kuat 1 2 3 4 5 Click Here to Close Slide
Click Here to Close Slide 3. Hukum akibat (law of effect) hubungan stimulus respon cenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan Hukum reaksi bervariasi (multiple response) hukum ini mengatakan bahwa individu diawali oleh proses trial dan error yang menunjukan adanya bermacam – macam respon sebelum memperoleh respon yang tepat dalam memecahkan masalah yang dihadapi Hukum sikap (set/attitude) hukum ini menjelaskan bahwa perilaku belajar seseorang tidak hanya ditentukan oleh hubungan stimulus dengan respon, tapi juga ditentukan keadaan dalam diri individu seperti kognitif, emosi, sosial, dan motorik Hukum aktifitas berat sebelah (prepotency of element) hukum ini mengatakan bahwa individu dalam proses belajar memberikan respon pada stimulus tertentu saja sesuai dengan persepsinya terhadap keseluruhan situasi Teori connectioning 1 2 3 4 5 Click Here to Close Slide
CLASSICAL CONDITIONING Teori conditioning 1 2 CLASSICAL CONDITIONING Suatu bentuk belajar di mana individu belajar untuk memproduksi respon emosional atau fisiologis yg tidak disengaja yang sama dg respon reflek (instintive or reflekive response). 3 4 5 Click Here to Close Slide
Click Here to Close Slide Teori conditioning 4 konsep proses asosiasi UCS(Unconditioned Stimulus): objek atau kejadian yg menyebabkan respon emosional atau fisiologis yg tidak dipelajari (instingtif/reflek) UCR (Unconditioned Response) : respon emosional atau fisiologis yg tidak dipelajari (instingtif/reflek) yg disebabkan oleh (UCS) CS (Conditioned Stimulus) : objek atau event yg diasosiasikan dg UCS CR (Conditioned Response) : respon fisiologis atau emosional yg sama dgn UCR 1 2 3 4 5 Click Here to Close Slide
Click Here to Close Slide MANDI OPERANT CONDITIONING suatu bentuk belajar dimana sebuah respon berubah dalam frekuensi dan waktu sebagai hasil dari konsekuensi Menurut aliran ini, konsekuensi dari perilaku terbagi menjadi dua, yaitu reinforcement dan punishment. 1. Reinforcement penguat merupakan suatu konsekuensi yang dapat meningkatkan frekuensi atau durasi dari sebuah perilaku. Sedangkan proses yang mengaplikasikan penguat untuk meningkatkan perilaku disebut reinforcement yang terdiri dari reinforcement positif dan negatif. 1 2 3 3 4 Click Here to Close Slide
Click Here to Close Slide Teori conditioning Reinforcement positif Yaitu proses peningkatan frekuensi atau durasi dari suatu perilaku sebagai hasil dari adanya reinforcer Contoh: bagi guru, pertanyaan siswa atau nilai ujian siswa yang bagus dapat menjadi positive reinforcer Penerapan Premack principle juga dapat menjadi contoh lain. b. Reinforcement negatif Yaitu proses memindahkan atau menghindari suatu stimuli untuk meningkatan perilaku. Istilah negatif di sini dimaknai secara matematis bukan emosional. 1 2 3 4 5 Click Here to Close Slide
Click Here to Close Slide Teori conditioning 2. Punishment a. presentation punishment yaitu: menerima sesuatu untuk mengurangi perilaku. Contoh: jika tidak mengerjakan PR maka tidak boleh menonton Televisi. b. removal punishment yaitu: memindahkan sesuatu untuk mengurangi perilaku. Contoh: yang tidak mengerjakan tugas, diminta menulis dua puluh halaman penuh yang berisi janji untuk tidak mengulangi lagi. 1 2 3 4 5 Click Here to Close Slide
Click Here to Close Slide Teori conditioning 1 2 Classical conditioning Operant conditioning Perilaku Tidak di sengaja (individu tidak menpunyai kontrol terhadap prilaku) Emosional fisiologis disengaja (individu mempunyai kotrol terhadap perilaku) Urutan prilaku mengikuti stimulus prilaku mendahului stimulus (konsekuensi) Bagaimana belajar terjadi? Stimulus netral diasisiasikan dengan UCS Konsekuensi dari perilaku mempengaruhi perilaku berikutnya Contoh Siswa mengasisiasikan kelas dengan sikap hangat guru sehingga kelas mendatangkan kondisi emosi yang positif Siswa berusaha menjawab benar dan di puji, sehingga usaha mereka menjawab semakin meningkat. 3 4 5 Click Here to Close Slide
Implikasi teori belajar behaviorisme dalam belajar mengajar 1 2 selain penggunaan reinforcement (penguatan) untuk memperkuat tingkah laku ada dua hal lain yang ditekankan oleh behavioris yaitu prosedur pengembangan tingkah laku baru dan prosedur pengendalian atau perbaikan tingkah laku (sumanto,2009) Prosedur-prosedur pengembangan tingkah laku baru shaping (membentuk perilaku baru secara bertahap) modeling belajar dengan cara mengikuti prilaku orang lain sebagai model. Dalam keseharian ,tingkah laku manusia banyak dipelajari melalui modelling atau imitasi. 3 4 5 Click Here to Close Slide
Implikasi teori belajar behavioris pada proses belajar mengajar 1 2 b.) Prosedur-prosedur pengendalian atau perbaikan tingkah laku Memperkuat tingkah laku bersaing Ekstingsi : membuang peristiwa-peristiwa penguat tingkah laku Satiasi : suatu prosedur perbaikan tingkah laku dengan menyuruh seseorang melakukan perbuatan berulang-ulang sehingga ia menjadi lelah atau jera Perubahan lingkungan stimuli Hukuman 3 4 5 Click Here to Close Slide