Model Pembelajaran Problem Posing UNIVERSITAS NEGERI MANADO PROGRAM PASCASARJANA PRODI S-2 PENDIDIKAN MATEMATIKA 2018 ( Sekilas tentang Model Pembelajaran Problem Posing dan Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika ) Mata Kuliah Model Pembelajaran Matematika
PENGERTIAN PROBLEM POSING Problem posing adalah istilah dalam bahasa inggris yaitu dari kata “Problem” artinya masalah, soal, atau persoalan dan kata “to pose” yang artinya mengajukan. Problem posing bisa diartikan sebagai pengajuan soal atau pengajuan masalah. Problem posing adalah salah satu model pembelajaran yang sudah lama dikembangkan, Huda (2013: 276) menyatakan bahwa problem posing merupakan istilah yang pertama kali dikembangkan oleh ahli pendidikan asal Brazil, Paulo Freire. Suryanto (Thobroni dan Mustofa 2012 : 343) mengartikan bahwa kata problem sebagai masalah atau soal sehingga pengajuan masalah dipandang sebagai suatu tindakan merumuskan masalah atau soal dari situasi yang diberikan. Selanjutnya, Amri (2013 :13) menyatakan bahwa pada prinsipnya, model pembelajaran problem posing mewajibkan siswa untuk mengajukan soal sendiri melalui belajar soal dengan mandiri. Sejalan dengan pendapat tersebut, Thobroni dan Mustofa (2012 : 351) menyatakan bahwa model pembelajaran problem posing adalah suatu model pembelajaran yang mewajibkan para siswa untuk mengajukan soal sendiri melalui belajar soal (berlatih soal) secara mandiri. Model Problem Posing adalah model pembelajaran yang mewajibkan siswa belajar melalui pengajuan soal dan pengerjaan soal secara mandiri tanpa bantuan guru.
SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING Siswono (Dian, 2011:18) FaseAktivitas/kegiatan guru Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa. Menjelaskan tujuan materi prasyarat, memotivasi siswa dan mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks kehidupan sehari- hari Menyajikan informasiGuru memberikan informasi tentang pembelajaran yang akan dilakukan dan menjelaskan materi prasyarat yang akan dibahas. Mengorientasikan siswa pada masalah melalui pemecahan atau pengajuan masalah dan mengorganisasikan siswa untuk belajar Memberikan masalah yang sesuai tingkat perkembangan anak untuk diselesaikan atau meminta siswa mengajukan masalah berdasarkan informasi ataupun masalah awal. Meminta siswa bekerja dalam kelompok atau individual dan mengarahkan siswa membantu dan berbagi dengan anggota. Membimbing penyelesaian secara individu maupun kelompok Guru membimbing dan mengarahkan belajar secara efektif dan efisien. Menyajikan hasil penyelesaian dan pengajuan masalah Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menetapkan suatu kelompok atau seseorang siswa dalam menyajikan hasil tugasnya. Memeriksa pemahaman dan memberikan umpan balik sebagai evaluasi Memriksa kemampuan siswa dan memberikan umpan balik untuk menerapkan masalah yang dipelajari pada suatu materi lebih lanjut dan pada konteks nyata sehari-hari.
CIRI-CIRI PROBLEM POSING Thobroni dan Mustofa (2012: 350) menyatakan bahwa pembelajaran problem posing memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Guru belajar dari murid dan murid belajar dari guru 2. Guru menjadi rekan murid yang melibatkan diri dan menstimulasi daya pemikiran kritis murid-muridnya serta mereka saling memanusiakan. 3. Manusia dapat mengembangkan kemampuannya untuk mengerti secara kritis dirinya dan dunia tempat ia berada. 4. Pembelajaran problem posing senantiasa membuka rahasia realita yang menantang manusia kemudian menuntut suatu tanggapan terhadap tantangan tersebut.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PROBLEM POSING Kelebihan model pembelajaran problem posing yaitu : 1. Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran 2. Minat yang positif terhadap materi pembelajaran 3. Membantu siswa untuk melihat permasalahan yang ada sehingga meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah 4. Memunculkan ide yang kreatif dalam mengajukan soal 5. Mengetahui proses bagaimana cara siswa memecahkan masalah. Kekurangan model problem posing yaitu : 1. Pembelajaran model problem posing membutuhkan waktu yang lama 2. Agar perlaksanaan kegiatan dalam membuat soal dapat dilakukan dengan baik perlu ditunjang oleh buku-buku yang dapat dijadikan pemahaman dalam kegiatan belajar terutama membuat soal.
TIPE MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING 1. Problem posing tipe pre-solution posing 2. Problem posing tipe within solution posing 3. Problem posing tipe post solution posing
PRINSIP-PRINSIP 1. Pengajuan soal harus berhubungan dengan apa yang dimunculkan dari aktivitas siswa di dalam kelas. 2. Pengajuan soal harus berhubungan dengan proses pemecahan masalah siswa. 3. Pengajuan soal dapat dihasilkan dari permasalahan yang ada dalam buku teks, dengan memodifikasikan dan membentuk ulang karakteristik bahasa dan tugas.
PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Menurut National Council of Teachers of Mathematics (NCTM : 2000) yang dikutip oleh Ilana Lavy and Atara Shriki, problem posing diakui sebagai komponen penting dari pembelajaran matematika. Langkah-langkah penerapan pendekatan problem posing dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut: 1) Guru menyajikan informasi atau situasi kepada siswa dengan menggunakan gambar, benda manipulatif, permainan, teorema atau konsep, alat peraga, soal, atau selesaian dari suatu soal. 2) Siswa mencatat hal-hal yang telah diketahui dari situasi atau informasi yang telah diberikan. 3) Siswa membuat pertanyaan atau soal dengan menggali konsep dari hal-hal yang telah diketahui. 4) Siswa menganalisis pertanyaan atau soal yang telah dibuat dan memprediksi solusi dari soal tersebut. 5) Siswa mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan siswa yang lain.
Terima Kasih Nama: Rio Ferke Rindengan NIM: Program Studi: S-2 Pendidikan Matematika Angkatan: 2017