CONTOH PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA DISEMINASI/PENYULUHAN PERTANIAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Jln. Mayor Oking Km. 3,5 Citereup – Bogor Telp (021) , , Fax (021 )
Advertisements

DEFINISI BENIH / BIBIT Dr
PERUMUSAN MASALAH PENDEKATAN IMPACT POINT
oleh: Mentari Rahma DPS ( ) Maryanto ( )
KELOMPOK TANI “ BANGKIT MERBABU”
KELOMPOK TANI SUMBER TANI PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN
Devi Nuraini A Dian Rahayu Dwi Agustiyanto Edi Kurniawan FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2012.
SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) PADI DAN JAGUNG TAHUN 2013 Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan.
Membibitkan tanaman perkebunan dan penanaman tanaman perkebunan
PENGAMANAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN TAHUN 2011
Oleh : Anna restianna (080211)
PERANAN REVOLUSI HIJAU DALAM PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN DI INDONESIA Disusun oleh : Kelompok 2 Andripa A
TINGKAT PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR OLEH Syahrul Taufik Lubis, S.Pt.
PENATAAN KELEMBAGAAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN
CERITA SUKSES PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
METODE PENELITIAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
KAJIAN SISTEM INTEGRASI SAPI SAWIT
PERAN BPTP DALAM RANGKA PENNGKATAN KAPASITAS PENYULUH PERTANIAN BPK
Risna, Asnidar, Mardiana Dewi, Muh. Amin, Andi Baso Lompengeng Ishak
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
(a) (b) (d) (c) Pembuatan Kompos di Desa Rajawetan (a dan b), dan di Desa Cipetung (c dan d)
2. Pembuatan Demplot Penanaman Tanaman Sebagai Sumber Bahan Organik Lokal Tahapan: (1) menentukan lokasi demplot, (2) pengolahan tanah tempat.
SURVEY PETANI PEPAYA |KALINA
PADI ORGANIK SISTEM SRI.
Rumah tangga petani yang pernah mengikuti penyuluhan pertanian
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
Perlu Penurunan Kadar Pirit
Pola Indeks Keberlanjutan Usahatani Rawa Lebak Saat Ini dalam Diagram Layang Sungai Ambangah Pasak Piang.
Oleh : Moh. Lutfi Muhammad Defri S. P
SUKABUMI Salah satu sentra produksi kacang tanah
D. Evaluasi Sistem Informasi
Dewi Lely Momo Gollu Wola
PERBANDINGAN JURNAL Mekanisasi pertanian
Hasil Pekerjaan Paket teknologi pertanian organic
KELOMPOK A7 Rio Setiawan W ( )
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN Pemanfaatan Jamu Ternak pada unggas Oleh: AJENG AYU KS.
Kajian Lapang dan Risiko Lingkungan Tebu Transgenik IPB-1 yang Mengekspresikan Gen Fitase untuk Menghemat Pemakaian Pupuk P Musim Tanam 2010 HASIL DAN.
Diciptakan, Padi Lokal Berumur Pendek
III. KERUGIAN AKIBAT PENYAKIT
Kelayakan Usaha Perbibitan Sapi Potong Pada Kegiatan Pendampingan Pengembangan Kawasan Peternakan Di Kabupaten Sigi Asnidar, Mardiana Dewi, Moh. Takdir,
Kinerja Reproduksi Sapi Betina dan Performans Pedet Pada Usaha Perbibitan Sapi Potong Di Kabupaten Sigi Moh. Takdir, Pujo Haryono dan Andi Baso Lompengeng.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Yogyakarta
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) LAMPUNG
Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional
PERTEMUAN II SEJARAH PERKEMBANGAN USAHATANI DI INDONESIA
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENDAMPINGAN MAHASISWA DALAM RANGKA PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN DI STPP MANOKWARI TAHUN 2016.
PEMBIBITAN KOPI PUTRI LUKMANA SARI
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PADI
PENINGKATAN PRODUKSI PADI DENGAN METODE SRI
BERDASARKAN HASIL WAWANCARA DENGAN PETANI YANG SUKSES
MODUL 1 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI
SOSIALISASI DRAFT JUKLAK KEGIATAN PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN Bimbingan Teknis Identifikasi Sumber Daya Air dan Pengembangan.
METODOLOGI EVALUASI KINERJA DISEMINASI/PENYULUHAN PERTANIAN
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian KEMENTERIAN PERTANIAN 2015
BPTP : Kepulauan Riau RENCANA KEGIATAN TA.2018
POLA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE Studi kasus : Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah,
MetodE Analisis DATA untuk PENGKAJIAN PENYULUHAN
UNIT PENGELOLAAN BENIH SUMBER (UPBS) PADI DAN JAGUNG
UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Efisiensi produktif didalam produksi Pertanian
Analisis Data Statistik Deskriptif Dr. Oos M. Anwas.
Peta Karakteristik Tanah Sawah Dari Bahan Volkanik
Modul 6 Kegiatan Pembelajaran 3
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PKM KELOMPOK PEMANFAAT KOHE DAN KELOMPOK PETANI ORGANIK DI DESA CIBODAS DAN CISONDARI KECAMATAN PASIR JAMBU KABUPATEN BANDUNG.
PROGRAM DAN RENCANA KERJA FKPPU (FORUM KOMUNIKASI
SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN KEGIATAN TA
KESIMPULAN Produktivitas pada budidaya jenuh air untuk kedelai lebih tinggi dibandingkan budidaya kering dan untuk padi lebih tinggi dibandingkan.
Transcript presentasi:

CONTOH PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA DISEMINASI/PENYULUHAN PERTANIAN Ekaningtyas Kushartanti BPTP Jawa Tengah Disampaikan pada : Bimtek Peningkatan Kapasitas Penyuluh BPTP Bogor, 2-6 Aril 2018

EVALUASI PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN Evaluasi Kinerja Diseminasi/ Penyuluhan EVALUASI PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN TENTANG RICE TRANSPLANTER DAN PERBIBITAN PADI DALAM DAPOG BAGI PENGURUS KELOMPOK TANI/UPJA DENGAN METODE TEMU TEKNIS PENDAHULUAN Upaya untuk mengantisipasi dari ancaman kelangkaan/kekurangan tenaga kerja tanam bibit padi adalah penerapan mekanisasi pertanian yaitu penerapan mesin tanam pindah bibit padi (rice transplanter). Rice transplanter adalah jenis mesin penanam padi yang dipergunakan untuk menanam bibit padi yang telah disemaikan pada areal khusus dengan umur tertentu, pada areal tanah sawah kondisi siap tanam. Hasil pengkajian penerapan paket teknologi tanam padi dengan rice transplanter standar (4 baris/sistem tanam tegel) dengan jarak tanam 30 x 18 atau 30 x 16 cm di beberapa lokasi menunjukkan bahwa waktu tanam lebih cepat, hemat biaya dan tenaga, anakan produktif lebih banyak dan produktivitas meningkat sehingga usahatani padi menjadi lebih efisien dan pendapatan petani meningkat

Evaluasi Penyuluhan TUJUAN Untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta (pengurus kelompok tani/UPJA) kegiatan Temu Teknis tentang Rice Transpanter dan Perbibitan Padi dalam Dapog Untuk mengetahui persepsi dan respon pengurus kelompok tani/UPJA peserta Temu Teknis terhadap teknologi rice transplanter dan perbibitan padi dalam dapog KELUARAN Keragaan tingkat pengetahuan peserta (pengurus kelompok tani/UPJA) kegiatan Temu Teknis tentang Rice Transpanter dan Perbibitan Padi dalam Dapog Keragaan persepsi dan respon pengurus kelompok tani/UPJA peserta Temu Teknis terhadap teknologi rice transplanter dan perbibitan padi dalam dapog

Evaluasi Penyuluhan METODOLOGI Responden adalah seluruh peserta Temu Teknis yaitu pengurus kelompok tani/UPJA berjumlah 20 orang, berasal dari enam kabupaten di Jawa Tengah (Grobogan, Boyolali, Semarang, Sragen, Karanganyar, dan Sukoharjo). Kegiatan Temu Teknis dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 3-4 November 2015 bertempat di Hotel Grand Setia Kawan Solo (untuk penyampaian materi dalam ruangan) dan di Desa Ngarum Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen untuk praktek lapang. Kegiatan evaluasi dilaksanakan dengan survei menggunkan kuisioner Untuk menilai tingkat pengetahuan peserta Temu Teknis dilaksanakan pengisian kuesioner sebelum pelaksanaan Temu Teknis (pre test) dan setelah pelaksanaan Temu Teknis (post test) dengan menggunakan kuesioner yang sama

Evaluasi Penyuluhan METODOLOGI Data yang dikumpulkan dan Analisis Data: Tingkat pengetahuan (tingkat kepahaman) pengurus kelompok tani/UPJA peserta Temu Teknis tentang teknologi rice transplanter dan perbibitan padi dalam dapog Data persepsi dan respon pengurus kelompok tani/UPJA peserta Temu Teknis terhadap rice transplanter dan teknologi perbibitan padi dalam dapog. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.

Evaluasi Penyuluhan HASIL DAN PEMBAHASAN Keragaan Tingkat Pengetahuan Keragaan tingkat pengetahuan pre test dan post test menggunakan uji t menunjukkan bahwa rata-rata (mean) jawaban yang benar oleh peserta sebelum pelatihan sebesar 13,5 dengan standar deviasi sebesar 2,875 dan setelah mengikuti pelatihan rata-rata (mean) peserta menjawab dengan benar menjadi 17,20 dengan standar deviasi sebesar 1,105 (Tabel Paires Samples Statistics).Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan Temu Teknis mampu meningkatkan pengetahuan peserta tentang teknologi rice transplanter dan perbibitan padi dalam dapog. Nilai t-hitung 6,091 > t-tabel 2,0930, artinya berbeda secara nyata (signifikan). Kegiatan Temu Teknis teknologi rice transplanter dan perbibitan padi dalam dapog untuk pengurus Kelompoktani/UPJA yang dilaksanakan pada tanggal 3-4 November 2015 mampu meningkatkan pengetahuan peserta.

Evaluasi Penyuluhan HASIL DAN PEMBAHASAN Keragaan Tingkat Persepsi dan Respon Keragaan tingkat persepsi dan respon dinilai dari pernyataan responden Setuju penggunaan rice transplanter untuk tanam padi Penggunaan rice transplanter merupakan salah satu solusi mengatasi kekurangan tenaga kerja tanam padi, Setuju disosialisasikan tentang rice transplanter karena tenaga tanam padi sudah semakin sulit, Penggunaan rice transplanter tidak merebut pendapatan petani penanam padi, Penggunaan rice transplanter untuk tanam padi biayanya lebih murah dibandingkan dengan tanam secara manual, Akan mempraktekkan pengelolaan/usaha rice transplanter untuk tanam padi

Evaluasi Penyuluhan KESIMPULAN Kegiatan Temu Teknis “Rice Transplanter dan Perbibitan padi dalam dapog bagi pengurus kelompok tani/UPJA di Jawa Tengah” yang dilaksanakan pada tanggal 3-4 November 2015 bertempat di Solo dan dan Sragen dinilai efektif, yaitu: Pengurus kelompok tani/UPJA peserta Temu Teknis meningkatkan pengetahuannya (paham) tentang materi Temu Teknis yaitu teknologi rice transplanter dan perbibitan padi dalam dapog Seluruh pengurus kelompok tani/UPJA peserta Temu Teknis mempunyai persepsi dan respon positif teknologi rice transplanter dan perbibitan padi dalam dapog yang berarti bahwa inovasi tersebut memberikan manfaat dan menguntungkan bagi petani.

CONTOH KUISIONER PENGETAHUAN No Pernyataan Jawaban Benar Salah SKOR 1 Tanah yang akan digunakan untuk membuat persemaian menggunakan Dapog tidak perlu perlu dijemur/dikeringkan terlebih dahulu 2 Tanah untuk membuat persemaian menggunakan Dapog perlu disaring menggunakan saringan “pasir” 3 Tanah yang akan digunakan untuk membuat persemaian dengan Dapog perlu dicampur/diberi pupuk 4 Ukuran panjang kecambah benih padi yang untuk disebar dalam dapog adalah sekitar lebih dari 1 mm 5 Dapog/tray yang telah diisi tanah dan sebelum benih ditaburkan, perlu disiram dengan air 6 Dalam persemaian menggunakan Dapog, setelah benih padi ditaburkan perlu ditutup dengan tanah lagi 7 jarak tanam dalam barisan pada mesin transplanter dapat diatur 8 Benih padi yang akan disemai menggunakan Dapog perlu dilaksanakan seleksi benih

Semoga Ada Manfaatnya