UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Advertisements

Materi Matematika Bisnis
BARISAN DAN DERET Yeni Puspita, SE., ME.
DERET BILANGAN.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
MATEMATIKA EKONOMI Bagian 1 - Deret DOSEN FEBRIYANTO, SE., MM.
BARISAN DAN DERET ARITMATIKA Barisan Aritmatika Aritmatika deret Aritmatika.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL 1 MATEMATIKA EKONOMI
MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL
PENERAPAN DIFERENSIASI DALAM BIDANG EKONOMI
Pengertian dan Penggunaan
MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013
PENDAHULUAN MATEMATIKA EKONOMI.
DERET Bab 4 Dumairy.
DERET Bab 4 Dumairy.
PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA
MODUL 1. HIMPUNAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS MODUL I
MATEMATIKA EKONOMI BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
PENELITIAN Oleh: JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
Modul 5 FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR
D e r e t MATEMATIKA EKONOMI.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis Fak. Ekonomi & Bisnsi UMB Jakarta
MATEMATIKA EKONOMI Resista Vikaliana, S.Si.MM 26/03/2016.
MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL
Pengertian dan Penggunaan
1) Surplus Konsumen INTEGRAL TERTENTU
MODUL PERKULIAHAN SESI 1
UANG DAN PERBANKAN MODUL KULIAH BAGIAN V PENGANTAR EKONOMI MAKRO
MATEMATIKA MODUL 6 Oleh UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012 Priyono
PENERAPAN FUNGSI NON-LINIER DALAM BIDANG EKONOMI
PENERAPAN FUNGSI LINIER
DIFERENSIAL FUNGSI MAJEMUK
PENERAPAN FUNGSI LINIER DALAM BIDANG EKONOMI
MATEMATIKA 4 TPP: 1202 Disusun oleh Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani,MP
MODUL MANAJEMEN KEUANGAN
MODUL 4. FUNGSI TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS MODUL IV
PENDAHULUAN MATEMATIKA EKONOMI.
MODUL 12. INTEGRAL TAK TENTU TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :
DIFERENSIASI FUNGSI MAJEMUK
DIFERENSIASI FUNGSI SEDERHANA
TUJUAN UMUM PENELITIAN
PENGANGGURAN MODUL KULIAH BAGIAN VII PENGANTAR EKONOMI MAKRO
DERET HITUNG DAN DERET UKUR
POKOK BAHASAN 1 BARISAN DAN DERET
Barisan dan Deret Aritmetika KSM
BARISAN BILANGAN a = U1 = suku ke-1 Un = suku ke-n +2 b = beda
Matematika Diskrit TIF (4 sks) 3/9/ /5/2010.
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Barisan dan Deret Miftahul Sakinah.
1 X1 X2 Y Y1 MODUL PERKULIAHAN SESI 2
MATEMATIKA DERET HITUNG DAN DERET UKUR.
DERET by. Elia Ardyan, MBA.
DERET ialah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah-kadiah tertentu. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk sebuah.
D e r e t MATEMATIKA EKONOMI.
DERET & PENERAPANNYA Jaka Wijaya Kusuma M.Pd Matematika Ekonomi.
MATEMATIKA 5 TPP: 1202 Disusun oleh
Matematika Ekonomi febriyanto.
Baris dan deret Matematika ekonomi.
02 SESI 2 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
BARISAN DAN DERET OLEH: SUPANDI T. ANGIO.
DERET.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Barisan dan Deret Geometri.
Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si
C. Barisan dan Deret Geometri
S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN JAKARTA 2019.
DERET HITUNG DAN DERET UKUR By: Megawati Syahril, MBA, SE.
Transcript presentasi:

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL 2 MATEMATIKA EKONOMI DERET DOSEN: MAFIZATUN NURHAYATI, SE. Tujuan Instruksi Khusus: Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa dapat mengenal dan memahami penggunaan deret hitung dan deret ukur untuk menyelesaikan masalah ekonomi. Sumber Literatur: Dumairy, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi Kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Bab 2. ‘12 Matematika Bisnis Mafizatun Nurhayati, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 1

deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan DERET HITUNG Deret hitung adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung dinamakan pembeda, yang merupakan selisih antara nilai-nilai dua suku yang berurutan. Contoh: 5, 7, 93, 10 12, 83, 15, 17, 73, 20, 22, 63, 25, 27, 53, 30, 32 43 35, …. (pembeda = 5) (pembeda = 5) (pembeda = -10) Suku ke-n dari Deret Hitung Besarnya nilai suku tertentu (ke-n) dari sebuah deret hitung dapat dihitung melalui sebuah rumus. Perhatikan contoh: Contoh: 5, a=S1 10 S2 15, S3 20, S4 25, S5 30, S6 35, …. “x” Sn Apabila contoh di atas diperhatikan, ternyata besarnya selisih antara nilai-nilai dua suku yang berurutan (b) adalah 5. Suku pertama, yaitu S1 atau a, adalah 5. Selanjutnya berturut-turut dapat dihitung : S1 = a = 5 S2 = a + b = 5 + 5 = 10 S3 = a + 2b = 5 + 10 = 15 S4 = a + 3b = 5 + 15 = 20 . Sn = a + (n – 1)b = “x” ‘12 Matematika Bisnis Mafizatun Nurhayati, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 3

Contoh: Jumlah nilai deretnya sampai dengan suku ke 7 ini adalah: Jn = n/2 (a + Sn) J7 = 7/2 (5 + 35) = 140 DERET UKUR Deret Ukur adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan perkalian terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah deret dinamakan pengganda, yakni merupakan hasil bagi nilai suatu suku terhadap nilai suku di depannya Contoh : 5, A 10, S2 20, S3 40, S4 80, S5 160, S6 320, S7 … “x” Sn Besarnya hasil bagi antara nilai-nilai dua suku yang berurutan (p) – yaitu antara suatu suku dengan suku di depannya –adalah 2. Suku ke-n dari Deret Ukur Dari contoh di atas, suku pertama, yaitu S1 atau a, adalah 5. Selanjutnya berturut-turut dapat dihitung: S1 = a = 5 S2 = ap = 5 . 2 = 10 S3 = ap2 = 5. 22 = 20 S4 = ap3 = 5 . 23 = 40 . Sn = apn-1 = “x” ‘12 Matematika Bisnis Mafizatun Nurhayati, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 5