STRATEGI DAN ARAH PENGEMBANGAN SEKOLAH UNGGUL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

PANDUAN RINTISAN SEKOLAH MENEGAH ATAS BERTARAF INTERNASIONAL (R-SMA-BI) 2011.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
FPMIPA UPI - JICA. Membosankan Kurikulum berubah pembelajaan tetap Daya saing global rendah TIMSS 2003 Mat-35/46 Sains-37/46 Pelatihan tidak merata, tidak.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Supervisi Manajemen Sekolah Berbudaya, Bermutu dan Berdaya Saing
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI : SEBUAH PENYEMPURNAAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN Oleh : Trisakti Handayani.
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
Peran Guru Dalam Membangun Budaya Sekolah
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Komponen-Komponen Pendidikan
Ruang Lingkup Profesi Kependidikan
INOVASI dalam membangun SEKOLAH
STRATEGI DAN ARAH PENGEMBANGAN SEKOLAH UNGGUL
PERANAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
STRATEGI DAN ARAH PENGEMBANGAN
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
Supervisi Manajemen Sekolah Berbudaya, Bermutu dan Berdaya Saing
A. KONSEP DESENTRALISASI PENDIDIKAN
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR
PENDIDIKAN BERKUALITAS UNTUK BANGSA INDONESIA
Prof. Dr. H. Engking S. Hasan, M.Pd.
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
PEMBEKALAN PROGRAM QUALITY ASSURANCE LPMP SULAWESI SELATAN 2009.
PENGEMBANGAN LPTK DAN PPG
Standar Proses Pendidikan
BIMBINGAN TEKNIS FASILITATOR DAERAH SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
PENGEMBANGAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
STANDAR PROSES.
Standar Isi dan Standar Proses
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
PELAKSANAAN DALAM PENGELOLAAN PEMENUHAN SNP
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
MANAJEMEN KURIKULUM Prof. Dr. H. E. Mulyasa, M.Pd PENDIDIKAN DASAR
TERHADAP SMP MENUJU SNP
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
Pertemuan Ke.5 Isu-Isu Pendidikan Yang Berkembang Di Indonesia
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Kepala BP2MK Wilayah III Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Guru Profesional dan Standarisasi Pendidikan Nasional
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Kementerian Pendidikan Nasional 2012
THE MAN BEHIND THE GUN.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN
TESIS   Disampaikan untuk memenuhi persyaratan
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
LPKS-Maimun Abdul Hanan
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
ARAH KEBIJAKAN KEMENDIKBUD DALAM PENDIDIKAN INFORMAL (SEKOLAHRUMAH)
LESSON STUDY Sebuah model pembinaan dan pelatihan guru.
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN
STRATEGI DAN ARAH PENGEMBANGAN SEKOLAH UNGGUL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Isu-Isu Pendidikan Yang Berkembang Di Indonesia
MENUJU SEKOLAH/MAD UNGGUL
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
1 Kepala SMK AL-AKRAM Dadan Andana, M.Pd MENUJU SEKOLAH (SETIA) SEHAT, TERAMPIL, INOVATIF, DAN AGAMIS Al-Akram Maju JANITRA ABHINAYA SATWIKA Memadukan.
Transcript presentasi:

STRATEGI DAN ARAH PENGEMBANGAN SEKOLAH UNGGUL dr. Fasli Jalal, Ph.D Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional

? Apa Sekolah Unggul = Sekolah Unggul Sekolah Efektif

? Apa Sekolah Efektif (Cheng,1996) School Effectiveness as the capability of the school to maximize school functions or the degree to which the school can perform school functions, when given a fixed amount of school inputs.

BEST PRACTICE: Belajar dari pengalaman “School Effectiveness Research: META ANALISIS” (Harris and Bennett, 2001) Apa Karakteristik Sekolah Efektif KEPEMIMPINAN YANG PROFESIONAL (Professional Leadership) VISI DAN TUJUAN BERSAMA (Shared Vision and Goals) LINGKUNGAN BELAJAR (a Learning Environment) KONSENTRASI PADA BELAJAR-MENGAJAR (Concentration on Learning and Teaching) HARAPAN YANG TINGGI (High Expectation) PENGUATAN/PENGAYAAN/PEMANTAPAN YANG POSITIF (Positive Reinforcement) PEMANTAUAN KEMAJUAN (Monitoring Progress) HAK DAN TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK (Pupil Rights and Responsibility) PENGAJARAN YANG PENUH MAKNA (Purposeful Teaching) ORGANISASI PEMBELAJAR (a Learning Organization) KEMITRAAN KELUARGA-SEKOLAH (Home-School Partnership).

BERBAGAI DIMENSI EFFECTIVE SCHOOL (RESEARCH IN SCHOOL IMPROVEMENT, 1983) Dimensi Leadership Iklim & Atmosphere yang kondusif Tujuan jelas, dapat dicapai, relevan Guru berorientasi pengelolaan kelas yang baik Inservice Training yang efektif untuk guru Dimensi Pendukung Konsensus terhadap nilai-nilai dan tujuan Rencana stratejik dan koordinasi Staf kunci yang berkelanjutan Dukungan Dinas Pendidikan dan Pemda Dimensi Efficacy Harapan untuk mencapai prestasi tinggi Reward untuk prestasi & kinerja tinggi Kerjasama dan interaksi dalam kelas Keterlibatan semua staf dalam peningkatan kinerja sekolah Otonomi dalam melaksanakan proses pembelajaran sekolah Guru yang emphaty dan memiliki kemampuan interpersonal dengan siswa Menekankan kepada pekerjaan rumah siswa Akuntabilitas terhadap hasil belajar Interaksi sesama guru yang baik yang efektif untuk guru Dimensi Efisiensi Penggunaan waktu pengajaran yang efektif (Intensitas Interaksi) Lingkungan sekolah dan kelas yang disiplin Evaluasi dan umpan balik secara berkelanjutan Kegiatan kelas terstruktur dengan baik Petunjuk pembelajaran yang baik Penekanan terhadap pengetahuan dan skill yang tinggi Kesempatan untuk belajar secara maksimal

HUBUNGAN ANTARA GAYA MANAJEMEN, LINGKUNGAN ORGANISASI DAN EFFECTIVE SCHOOL (EMPIRICAL RESEARCH, KEITH & GIRLING, 1991) Partisipatif 5 4 3 2 Tinggi Effective School Gaya Manajemen Non-Partisipatif 1 2 3 4 5 Unsatisfactory Iklim Organisasi Satisfactory

Jumlah yang berpengaruh TEMUAN PENELITIAN DALAM EFFECTIVENESS SCHOOL DI NEGARA BERKEMBANG: RATIO SIGNIFIKANSI TEMUAN TERHADAP JUMLAH PENELITIAN YANG DILAKSANAKAN Faktor-faktor Jumlah yang Berpengaruh signifikan : Jumlah Penelitian yang dilakukan SD Jumlah yang berpengaruh SMP Anggaran Belanja Sekolah: 1. Anggaran Belanja Per Siswa 3 : 6 3 : 5 2. Total Anggaran Belanja Sekolah 2 : 5 -- Input Sekolah: 1. Rata-rata Ukuran Kelas 9 : 25 2 : 21 2. Ukuran Sekolah (Environment) 7 : 8 1 : 5

3. Sarana Pengajaran: a. Buku Teks 19 : 26 7 : 13 b. Buku Penunjang 1 : 1 2 : 2 c. Buku Latihan 3 : 3 -- d. Buku Pedoman Guru 0 : 1 4. Media Instruksional 5. Mutu Fasilitas 6 : 8 6. Perpustakaan Sekolah 16 : 18 3 : 4 7. Laboratorium MIPA 5 : 12 8. Nutrisi dan Makanan 7 : 8 Atribut Guru: 1. Latar Belakang Pendidikan Guru 30:55 13:22 2. Pelatihan (in service training) 7:12 3:4 3. Pengetahuan Bidang Studi 4:4 1:12 4. Gaji Guru 4:11 2:11

D. Pembelajaran di Kelas : 1. Lama Waktu Mengajar 13 : 15 11 : 15 2. Pembelajaran aktif 3 : 8 2 : 5 3. Frekuensi Pemantauan Kinerja 1 : 2 0 : 1 4. Waktu Persiapan Pengajaran 5 : 8 5. Frekuensi Pekerjaan Rumah 9 : 11 2 : 2 6. Pembelajaran Kooperatif -- E. Manajemen Sekolah : 1. Keanggotaan Kelompok Sekolah 2. Kemandirian dari Pemerintah Pusat 3. Penilaian Kinerja Staf Sekolah 3 : 4 4. Tingkatan Pelatihan Kep Sek. 5. Kunjungan Pengawas Sekolah 2 : 3

A framework for understanding education quality

Percentage distribution of estimated effect of key resources on student performance, based on 376 production function estimates (United States)

Percentage distribution of estimated expenditure parameter coefficients from ninety-six education production function estimates (developing countries)

Effectiveness-enhancing conditions of schooling: results of five review studies

Comparison of traditional and constructivist instructional models

The most important conditions for enhancing teaching effectiveness

Eight Key Domains for Effective Teaching & Learning

Policy framework for improving the quality of teaching and learning

HIGH PERFORMANCES SCHOOL MODEL (8 Principles) ESSENTIAL SCHOOL: HIGH PERFORMANCES SCHOOL MODEL (8 Principles) (Mohrman, Wohlstetter,1994) An Intellectual focus directed at helping students to use their minds well Simple goals related to students mastering a limited number of skills and knowledge Universal goals for all students in the school. Personalization through decreasing the number of students teacher teaches. Viewing the student-as-worker rather than passive receptor of information. Student exhibitions that indicate a graps of knowledge and skill acquisition. An attitude that stresses trust and decency A Staff who are generalists first and specialists second.

SEKOLAH SEBAGAI SUATU SISTEM ORGANISASI YANG TERBUKA ? Instrumental Input - Guru - Sarana/Prasarana - Kurikulum - Administrasi/organisasi - Keuangan (Walls 1990) Input Proses (Management) Output Outcome SISWA Feed Back - Bekerja - Melanjutkan sekolah - dll Environmental Input - Masyarakat - Orang tua - Dunia Usaha - Pemerintah - DP/KS. DL - dll - Dimensi Kognitif - Dimensi Keterampilan - Dimensi Sikap/Nilai - Dimensi Hubungan

DINAMIKA SISTEM KEHIDUPAN BEBAS (SCHOOL DINAMYCS) Sekolah Sebagai Sistem Komite Sekolah APSI/ KORWAS Pengawas/Kepala Sekolah Administrator dan Tata Usaha Sekolah KKS MKKS Guru KKG MGMP Orang Tua Ruang Kelas Siswa Teman-teman siswa lainnya Masyarakat

? APA ITU STRATEGY Strategy is the direction and scope of an Organization over the long term which achieves advantage for the organization through its configuration of resources within a changing environment, to meet the needs of markets and to fulfill stakeholders expectations Strategy is the platform or plan that integrates an organization’s major goals, policies, and action sequence into cohesive whole (Brian Fidler, 2002)

MENGAPA PERLU STRATGY ? Perubahan tidak dapat dicapai dengan cepat Berbagai perubahan memerlukan persiapan yang serius sebelum waktu perubahan datang Masa depan akan berbeda dengan saat ini Lingkungan yang penuh ketidak pastian (Uncertainly) Sumber daya perlu dimanfaatkan secara optimal dan berdasarkan skala prioritas

Model Kombinasi STRATEGI MENUJU SEKOLAH UNGGUL Perspektif Input-Output (Seeley, 1988) Memandang luaran pendidikan yang unggul karena inputnya unggul Kelemahannya Eksklusif Mengabaikan siswa yang tidak unggul Perspektif Proses-Output (Walls, 1990) Memandang luaran pendidikan yang ungul akan ditentukan oleh Proses (Struktur persekolahan, lingkungan, corporate culture, pembelajaran efektif, dll) Keuntungan Memperhatikan siswa unggul dan kurang unggul Model Kombinasi Memperhatikan “Minimal Requirement” Anak didik yang akan diterima Kualifikasi Guru Kompetensi Guru Sarana & Prasarana yang baik Manajemen Sekolah yang efektif

STRATEGI DAN ARAH MENUJU SEKOLAH UNGGUL Kondisi Sekolah Saat Ini: Dimensi kognitif kearah hafalan Dimensi keterampilan ke arah mekanistik Dimensi nilai sudah terabaikan Dimensi hubungan (ranah interaktif kurang mendapat perhatian) Sosok Sekolah Unggul: Dimensi kognitif: penguasaan pengetahuan dan bidang studi Kompetensi Dimensi ketrampilan: kearah life skill, berpikir kreatif, inovatif Dimensi Nilai: sikap terhadap diri sendiri, orang lain, lingkungan, moral etos kerja Dimensi hubungan yang interaktif, dialogis dan terbuka PP19/2005 STRATEGI KEBIJAKAN Proses pembelajaran diselenggarakan sedemikian rupa sehingga terasa hidup, memotivasi, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memberikan ruang yang cukup untuk berprakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik peserta didik. Dalam proses pembelajaran pendidikan memberikan keteladanan Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif & efisien setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses pembelajaran dan pengawasan yang baik.

KEBIJAKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PADA DIMENSI PENINGKATAN MUTU DAN RELEVANSI Implementasi Implementasi dan dan Penjaminan Penjaminan mutu mutu secara secara Perluasan Perluasan dan dan penyempurnaan penyempurnaan terprogram terprogram dengan dengan peningkatan peningkatan mutu mutu SNP SNP oleh oleh BSNP BSNP mengacu mengacu pada pada SNP SNP akreditasi akreditasi Mendorong Mendorong Jumlah Jumlah Jurusan Jurusan Perbaikan Perbaikan sarana sarana dan dan di di PT PT yg yg masuk masuk dalam dalam 100 100 prasarana prasarana besar besar Asia Asia Perluasan Perluasan Pendidikan Pendidikan Akselerasi Akselerasi Jumlah Jumlah Prodi Prodi Kecakapan Kecakapan Hidup Hidup Kejuruan Kejuruan , , Vokasi Vokasi , , dan dan MUTU DAN MUTU DAN MUTU DAN MUTU DAN Profesi Profesi Pengembangan Pengembangan sekolah sekolah RELEVANSI RELEVANSI RELEVANSI RELEVANSI berbasis berbasis keunggulan keunggulan PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN Peningkatan Peningkatan jumlah jumlah dan dan lokal lokal di di setiap setiap mutu mutu publikasi publikasi ilmiah ilmiah , , dan dan kabupaten/kota kabupaten/kota HAKI HAKI Pembangunan Pembangunan sekolah sekolah Penerapan Penerapan Telematika Telematika bertaraf bertaraf internasional internasional di di dalam dalam pendidikan pendidikan setiap setiap provinsi provinsi dan/atau dan/atau kabupaten/kota kabupaten/kota Pengembangan Pengembangan guru guru Pengembangan Pengembangan sebagai sebagai profesi profesi kompetensi kompetensi pendidik pendidik dan dan tenga tenga pendidikan pendidikan

Sekolah Unggul Mampu Menciptakan APA ? Sekolah yang mampu memberikan layanan optimal kepada seluruh anak dgn berbagai perbedaan bakat, minat kebutuhan belajar Sekolah mampu meningkatkan secara signifikan kapabilitas yang dimiliki anak didik menjadi aktualisasi diri yang memberikan kebanggaan Sekolah yang mampu membangun karakter kepribadian yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri siswa Sekolah yang mampu memberdayakan sumber daya yang ada secara optimal dan efektif Sekolah yang mampu mengembangkan networking yang luas kepada stakeholder Sekolah yang mampu mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajar Sekolah yang renponsif terhadap perubahan