Disampaikan : Bambang Yunianto PENELITIAN KESEHATAN Disampaikan : Bambang Yunianto
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN Proses perkembangan ilmu pengetahuan manusia memerlukan waktu yang sangat panjang serta mengalami berbagai tahapan. Proses ini berlangsung sejak zaman batu hingga zaman modern sekarang. Proses ini disebut “The Ways of Thinking”. Proses tersebut melalui beberapa tahapan, yaitu : Periode trial and error Manusia melihat, atau mendengar sesuatu, berpikir, mencoba tetapi gagal, coba lagi berkali-kali akhirnya berhasil 2. Periode authority and traditional Pendapat dan pemikiran dijadikan norma yang harus dianut, kalau menyalahi dikenakan sanksi hukuman baik moral maupun fisik
Periode . . . . . . . 3. Periode speculation dan argumentation Setiap pendapat atau pemikiran malai dibahas kebenarannya melalui spekulasi dan adu argumentasi (teori Darwin) 4. Periode hipotesis dan eksperimental Semua pendapat harus dianalisis, diteliti, serta diuji kebenarannya secara ilmiah
PENELITIAN Riset atau penelitian secara sederhana dapat didefinisikan : “Suatu usaha dan cara atau studi untuk mengamati, menyelidiki, menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah” TUJUAN PENELITIAN KESEHATAN Untuk mengumpulkan data atau informasi mengenai kesehatan, serta data lain terkait dengan kesehatan yang digunakan sebagai dasar untuk kepentingan perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, dan evaluasi program layanan kesehatan. Secara umum penelitian dapat dibedakan 2 macam, yaitu : Penelitian deskriptif mendisripsikan apa yang diamati Penelitian analitik membuktikan suatu hipotesa
Masalah kesehatan yang diteliti: Masalah kesehatan yang diteliti/diamati biasanya berupa peristiwa yang terjadi di masyarakat terkait dengan : Waktu (Time) Tempat (Place) Orang (Person) Lebih jauh lagi masalah kesehatan yang diteliti akan mencakup pertanyaan : Apa (What) ? Siapa (Who )? Kapan (When) ? Dimana (Where) ? Mengapa (Why) ?
RUANG LINGKUP PENELITIAN KESEHATAN DIMENSI DESKRIPSI CONTOH STUDI Waktu Prospektif - Studi Eksperimental - Studi Kohort Studi Insidensi Uji Klinis Retrospektif - Studi Kasus Kontrol - Studi Ekologi Potong Lintang (Cross Sectional) - Studi Prevalensi - Studi Survei Data Primer - Studi Insidensi Sekunder - Studi Kasus Kontrol - Studi Ekologi
Pembuktian Statistik DIMENSI DESKRIPSI CONTOH STUDI Hipotesis Studi Eksperimental - Uji Klinis Asosiasi - Studi Kohort - Studi Kasus Kontrol KLASIFKASI DATA SIFAT KUALITATIF KUANTITATIF Ukuran Diskret Kontinyu Sumber Langsung (Primer) Tidak Langsung (Sekunder) Data Kualitatif : Satuan ukur nilai variabel tidak dapat diukur sampai sekecil-kecilnya Data Kuantitatif : Satuan ukur nilai variabel dapat diukur sampai sekecil-kecilnya Data Diskret : Nilai variabel tidak dapat diukur sekecil-kecilnya, berupa kesatuan Data Kontinyu : Nilai variabel dapat diukur sampai sekecil-kecilnya Data Primer : Data yang diperoleh dengan cara langsung, dengan wawncara, pengukuran Data Sekunder : Data diperoleh secara tidak langsung, dari instansi, institusi, majalah, dll.
DIAGRAM PENELITIAN MENURUT DIMENSI WAKTU Peristiwa/Kejadian Data Sekunder Data Primer Lampau Sekarang Akan datang Retrospektif Cross Sectional Prospektif - Kasus kontrol - Prevalensi - Kohort - Ekologi - Surveilans - Eksperimental - Uji klinis
VARIABEL PENELITIAN Pengertian variabel penelitian : Komponen atau faktor yang berkaitan satu sama lain dan telah diinventarisir yang nilainya bervariasi Variabel penelitian dapat bersifat : Bebas (Independen) Terikat (Dependen) Mempengaruhi hubungan variabel bebas dan variabel terikat yaitu : - variabel penghubung - variabel pra kondisi - variabel pendahulu
HUBUNGAN KAUSALITAS Pada penelitian kesehatan huungan antara faktor resiko dan kejadian (penyakit) perlu diketahui , karena merupakan kunci memutus rantai penularan penyakit. Hubungan kausalitas antara fakto resiko (exposure), dan kejadian penyakit (outcome) dapat dibagi menjadi 3 macam : Artifactual (spurious) Hubungan semu atau palsu antara faktor resiko dan kejadian penyakit yang disebabkan oleh faktor kebetulan (by chance) atau karena adanya bias pada desain studi 2. Asosiasi Tidak Langsung (indirect assocication) Hubungan tidak langsung antara faktor resiko dengan kejadian penyakit , seperti kejadian anemia dengan infeksi cacing tambang 3. Asosiasi sebab akibat (Causal) Hubungan langsung atau kausal atau sebab akibat antara faktor resiko dengan kejadian
PENYIMPANGAN ATAU BIAS Dalam suatu kegiatan sering dijumpai penyimpangan atau bias, baik pada saat pemilihan sampel maupun ketika pengumpulan data di lapangan. Sumber bias : Systematic error Ada 3 jenis systematic error : Bias seleksi Penyimpangan terjadi karena pemilihan sampel untuk kelompok studi dan kelompok kontrol, atau pemilihan kelompok terpajan dan kelompok tidak terpajan, tidak sebanding atau tidak diambil dari populasi yang sama Bias informasi Sering disebut bias observasi, klasifikasi atau pengukuran. Bias ini terjadi pada saat pengumpulan data di lapangan , baik karena data yang dikumpulkan hilang ataupun karena informan memberikan informasi yang tidak akurat karena yang diungkap kejadian yang sudah terlalu lama.
c. Bias confounding Bias ini muncul ketika efek dari dua faktor resiko muncul bersamaan pada masalah kesehatan yang sedang diteliti. Contoh : Mengamati BBLR pada Ibu Hamil KEP, tetapi respondennya juga perokok DESAIN STUDI Dalam penelitian kesehatan dikenal 2 jenis penelitian : - Penelitian Deskriptif tanpa pembuktian hipotesis atau asosiasi - Penelitian analitik dengan pumbuktian statistik atau
KERANGKA DESAIN STUDI STUDI PROSPEKTIF Suatu penelitian mengikuti perkembangan orang yang sehat tetapi memiliki resiko (paparan positip) akan menderita sakit atau tidak di waktu mendatang. Contoh : Kebiasaan merokok kanker paru Ingin membuktikan hubungan/asosiasi kausalitas antara merokok dengan kanker paru Prospektif studi : Sekarang Waktu mendatang Populasi referen Sakit (+) Kelompok Studi Paparan (+) Sakit (-) Kelompok Kontrol Paparan (-)
2. STUDI RETROSPEKTIF Penelitian ke belakang dengan mendasarkan kepada data sekunder untuk melihat hubungan antara faktor resiko dengan kejadian penyakit Retrospektif Sekarang Waktu lampau Populasi referen Faktor resiko (+) Kelompok Studi Penyakit (+) Faktor resiko (-) Kelompok Kontrol Penyakit (-)
3. STUDI CROSS SECTIONAL (POTONG LINTANG) Penelitian yang mengamati suatu kejadian penyaki atau masalah kesehatan dan faktor resiko dalam satu waktu/periode yang bersamaan Faktor Resiko (+) Penyakit Total Faktor resiko (-) Sampel Penyakit (+) Populasi Faktor resiko Penyakit (-) Uji skrining
4. STUDI EKOLOGI Pada studi ekologi tidak ada kelompok studi dan kelompok kontrol. Yang penting diketahui bahwa faktor resiko atau karakteristik yang ingin diteliti dalam kondisi konstan di masyarakat. Selanjutnya dianalisa sejaum mana pengaruh resiko terhadap distribusi dan ferkuensi penyakit di masyarakat. Desai studi : Sakit (+) Faktor resiko (+) Sakit (-) Sampel Faktor resiko (-)
5. STUDI EKSPERIMENTAL Merupakan studi non observasional yang sering dipakai dalam penelitian klinis atau clinical trial dengan adan intervenasi dari peneliti. Populasi referen adalah sekelompok orang yang akan dijadikan acuan dalam suatu penelitaian kesehatan . Populasi penelitian diambil dari populasi referen, yaitu orang-orang yang yang memeliki karakteristik sama, seperti faktor resiko, penyakit, atau atribut lainnya. Selanjutnya dilakukan randomisasi (pemilihan secara acak) pada populasi penelitian, guna memilih kelompok studi dan kelompok kontrol. Pada kelompok studi diberikan perlakuan (intervensi), sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun. Selanjutnya dilakukan follow up dengan mengamati lebih lanjut efek dari intervensi yang telah dilakukan (outcome), pada kelompok kontrol juga dilakukan pengamatan apakah terjadi perunahan selama periode waktu tertentu.
DESAIN STUDI Populasi referen Randomisasi Outcome (+) Kelompok studi Outcome (-) Populasi referen Outcome (+) Kelompok kontrol
ALTERNATIF TOPIK SUBSTANSI PENELITIAN Khasiat spesifik jamu untuk penyakit tertentu Kandungan tanaman obat/jamu Budi daya tanaman obat/jamu Distribusi secara geografis tanaman obat/jamu Proses produksi jamu Khasiat tanaman obat/jamu untuk pengendalian vektor penyakit
TERIMA KASIH