ZAKAT PERDAGANGAN, ZAKAT UTANG, DAN ZAKAT PIUTANG Oleh : KH. M. Shiddiq Al-Jawi, S.Si, MSI shiddiq_aljawi@hizbut-tahrir.or.id
ZAKAT PERDAGANGAN Istilah fiqihnya : زكاة عُروض التجارة Artinya : zakat barang-barang dagangan. Definisi barang dagangan : عُروض التجارة هي كل شيء من غير النقد يُتخذ للمتاجرة به، بيعاً وشراءً بقصد الربح “Barang dagangan adalah segala sesuatu selain uang yang diperdagangkan dalam jual beli dengan maksud memperoleh laba.” (Zallum, Al Amwal, hlm. 163)
ZAKAT PERDAGANGAN Tak ada khilafiyah bahwa zakat perdagangan itu hukumnya wajib, berdasarkan Al-Hadits dan Ijma’ Shahabat. (An Nabhani, Muqaddimah Dustur, 2/102). عن سمُرَة بن جندب قال أما بعد، فإن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يأمرنا أن نخرج الصدقة من الذي نعد للبيع رواه أبو داود Dari Samurah bin Jundub RA, dia berkata,”Kemudian daripada itu, maka sesungguhnya Rasulullah SAW telah memerintahkan kita untuk mengeluarkan zakat dari segala sesuatu yang kita siapkan untuk diperjualbelikan.” (HR Abu Dawud)
ZAKAT PERDAGANGAN عن أبي عَمْرو بن حماس عن أبيه قال مرّ بي عمر بن الخطاب، فقال: يا حماس، أدّ زكاة مالك، فقلت: ما لي مال إلاّ جعاب، وأدم. فقال: قوّمها قيمة، ثمّ أدّ زكاتها Dari Abu ‘Amr bin Hammas dari ayahnya, dia berkata,”Umar bin Khaththab melintasi aku lalu berkata,’Hai Hammas tunaikan zakat hartamu.’ Lalu aku menjawab,’Aku tak punya harta kecuali tempat anak panah (ji’aab) dan kulit (udmu). Umar berkata,’Hitungah nilainya kemudian keluarkan zakatnya.” (HR Ahmad, Syafi’i, dll). Ini dalil Ijma’ Shahabat wajibnya zakat perdagangan. (An Nabhani, Muqaddimah Dustur, 2/102).
ZAKAT PERDAGANGAN Zakat perdagangan besarnya 2,5% dikeluarkan jika memenuhi 2 (dua) kriteria : (1) jika nilai barang dagangan telah mencapai nilai nishab emas (20 dinar = 85 gram emas), atau nilai nishab perak (200 dirham = 595 gram perak). (2) jika telah berlalu haul (satu tahun qamariyah) (Abdul Qadim Zallum, Al Amwal, hlm. 163) Menurut Wahbah Zuhaili, lebih tepat menggunakan nishab emas. Boleh dikeluarkan dalam bentuk barang dagangannya, atau dalam bentuk uang yang senilai.
ZAKAT PERDAGANGAN Jika seseorang mulai berdagang pada 1 Muharram 1435 H dengan nilai barang dagangan yang kurang dari nishab (misal senilai 80 gram emas), Lalu pada akhir haul (29 Dzulhijjah 1435 H) nilai barang dagangan telah mencapai nishab (misal senilai 90 gram emas), wajibkah zakat? Jawab : Tidak wajib mengeluarkan zakat perdagangan, karena belum berlalu haul (satu tahun qamariyah).
ZAKAT PERDAGANGAN Jika seseorang mulai berdagang pada 1 Muharram 1435 H dengan nilai barang dagangan yang sudah mencapai nishab (misal senilai 100 gram emas), Lalu pada akhir haul (29 Dzulhijjah 1435 H) nilai barang dagangan bertambah 200 gram emas (totalnya senilai 300 gram emas), manakah yg dizakati? Jawab : Yang dizakati, adalah yang 300 gram emas, bukan yang 100 gram emas.
ZAKAT UTANG Kadang-kadang pedagang punya utang, atau piutang, bagaimana menghitung zakatnya? Jika pedagang punya harta yg mencapai nishab, tapi punya utang yang mengurangi nilai harta hingga kurang dari nishab, tidak wajib zakat. Misal : pedagang punya harta senilai 100 gram emas. Tapi punya utang senilai 100 gram emas pula. Maka dia tak wajib zakat.
ZAKAT UTANG عن نافع عن ابن عمر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا كان لرجل ألف درهم، وعليه ألف درهم، فلا زكاة عليه ذكره ابن قدامة في المغني Dari Nafi’ dari Ibnu Umar, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,”Jika seseorang mempunyai 1000 dirham dan juga punya utang 1000 dirham, maka tak ada zakat atas dia.” (Disebut oleh Imam Ibnu Qudamah dalam kitabnya Al Mughni). Abdul Qadim Zallum, Al Amwal, hlm. 165.
ZAKAT UTANG Adapun jika pedagang punya harta yg mencapai nishab, sedangkan utangnya tidak mengurangi nilai harta dari nishab, tetap wajib zakat. Misal : pedagang punya harta senilai 100 gram emas. Tapi punya utang senilai 10 gram emas. Maka dia tetap wajib zakat. Karena harta sisanya (yaitu senilai 90 gram emas) masih di atas nishab (senilai 85 gram emas).
ZAKAT PIUTANG Jika pedagang punya piutang yg menjadi haknya, tapi masih ada di tangan orang lain, wajibkah dizakati? Jika piutang itu ada tangan orang kaya (mampu) yang enggan mengembalikan utangnya (ghaniy mumaathil), atau orang yang sedang dalam kesulitan keuangan (mu’sir) spt pailit dll, Maka piutang itu tidak wajib dizakati hingga piutang itu benar-benar kembali di tangan pedagang.
ZAKAT PIUTANG Jika piutang itu ada tangan orang kaya (mampu) yang tidak enggan mengembalikan utangnya (ghaniy ghairu mumaathil) dan dapat ditagih sewaktu-waktu. Maka piutang itu wajib dizakati meskipun masih berada di tangan pihak yang berutang. Abdul Qadim Zallum, Al Amwal, hlm. 165-166.
BULAN-BULAN ISLAM 1 MUHARRAM 7 RAJAB 2 SHAFAR 8 SYA’BAN 3 RABIUL AWAL 9 RAMADHAN 4 RABI’UL AKHIR 10 SYAWWAL 5 JUMADIL AWWAL 11 DZULQA’DAH 6 JUMADIL AKHIR 12 DZULHIJJAH
INSYA ALLAH WASSALAM