STRATEGI PENGEMBANGAN TVET PERSONALE Peni Handayani 2018 Disampaikan pada kegiatan BimTek Pendidik Vokasional
PENDAHULUAN PENDIDIKAN VOKASIONAL DU-DI KURIKULUM HARUS SINKRON DG DU-DI PROSES PENDIDIKAN “MENYATU” DG DU-DI HASIL PENDIDIKAN K, S, A YANG TERUKUR MAKIN BESAR KONTRIBUSI DIK-VOK pada DUDI MAKIN EFEKTIF GURU/DOSEN VOKASIONAL PERLU UP DATE PENGALAMAN DI DU-DI & UP DATE TREND PERUBAHAN LINGKUNGAN (EKONOMI, SOSIAL, POLITIK, TEKNOLOGI, BUDAYA) PERSONAL TVET
PERKEMBANGAN STRATEGI TVET PERSONAL MAGANG PD EMPU ASAH KOMPETENSI KERJA SKLH VOKASI & MAGANG INDUSTRI ASAH K, S, A SKLH KERJA (WBL) ASAH META COMPETENCE
TIPS Strategi Pengembangan TVET Personal (1) Magang /kerja i industri sistem blok atau part- time perlu dukungan industri dan pemerintah melalui regulasi yg berdampak positif pada industri, personal dosen ybs, dan lembaga pendidikan vokasi Meningkatkan keahlian (teknikal & bahasa Inggris) melalui sertifikasi profesi berbasis jam terbang Meningkatkan kompetensi vocational pedagogis /pengelolaan pembelajaran/ pengembangan metode pembelajaran (Problem-based learning, project-based learning, work-based learning)
TIPS Strategi Pengembangan TVET Personal (2) Melaksanakan riset-2 terapan yang hasilnya memiliki dampak langsung/tak langsung pada ekonomi (mikro ataupun makro) & perubahan masyarakat Update informasi perkembangan teknologi, trend pengembangan SDM & pendidikan vocational melalui seminar dan atau intenational conference untuk agar mampu mengarahkan dan memperkaya materi pembelajaran secara tepat
MAGANG di INDUSTRI (APPRENTICESHIP) (Dosen maupun siswa/mahasiswa) Mengenal lingkungan/suasana kerja melalui komunitas praktik : Melihat secara langsung bgm suatu pekerjaan diorganisasikan dan dilaksanakan Belajar keterampilan dari yg sederhana ke yg lebih kompleks Standar kinerja dibangun melalui lingkungan kerja
PROBLEM-BASED LEARNING CONTENT KNOWLEDGE PROBLEM SOLVING REASONING COMMUNICATION SELF-ASSESSMENT
PROJECT BASED-LEARNING PROJECT-BASED LEARNING Individual atau grup Pemilihan project tergantung dari CP yg ingin dicapai Sifat project: closed (sudah ditentukan oleh dosen) atau open (mahasiswa bebas memilih project) mahasiswa belajar mengelola pekerjaan secara efektif dan efisien Perlu pengetahuan (knowledge), skills dan attitude dasar yang baik (semangat, ulet menghadapi kendala, kreatif menyelesaikan masalah di lapangan, dll), mahasiswa bebas memilih gaya belajar
PROJECT-BASED LEARNING & TAHAPANNYA PROJECT 1. CREATE IDEA 2. NEED ANALYSIS 3. PRODUCT DESIGN 4. REALIZATION 5. MEASUREMENT & ANALYSIS 6. PROTOTIPE/PRODUCT
WORK-BASED LEARNING ? WBL program can be defined as a process for recognizing, creating and applying knowledge through, for and at work which forms part (credits) or all of a higher education qualification (NEF, 2007)
WHY WBL ? MENYATUKAN TEORI & PRAKTEK; PENGETAHUAN & PENGALAMAN MENGEMBANGKAN ACTION PROJECT & TEAM INTERPERSONAL SIFAT PEMBELAJARANNYA: BELAJAR KOLEKTIF DALAM GRUP KECIL BENTUK PEMBELAJARANNYA: Action Learning COMMUNITY OF PRACTICE ACTION SCIENCE
To Be Success WBL 1.Built and maintain link with industries 2.Working in partnership : company – university/polytechnics – students 3.Preparing the studet intensively 4.Maintaining contacts with student 5.Assign assessment: via portfolio, project report, direct observation, etc 6.Supported by regulation/legislation, especially HRD policy
Exercise Assign a topic or a theme Choose suitable learning approach include assessment style or approach