CONTOH KASUS PEMELIHARAAN RUTIN DAN BERKALA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Bismillah hirohman nirohim assalamu’alaikum wr wb
Advertisements

Perkerasan Jalan By Leo Sentosa.
MATERIAL Perbaikan BETON
FUNCTION ; MAINTENANCE AND REPAIR AT THE OPERATIONAL LEVEL
Perencanaan Struktur Baja
3. Persyaratan pada kolom Ukuran kolom struktur minimal 150 mm
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Sifat dan Karakteristiknya
BETON PRACETAK.
GEDUNG BERTINGKAT RENDAH
Bab – V SAMBUNGAN.
Pertemuan 12 Gambar pembesian penulangan
Profil Gabungan Pertemuan 16
Fungsi Bantalan Mengikat rel sehingga lebar sepur tetap terjaga.
Bahan Bangunan Untuk Struktur Pertemuan 17-18
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
Oleh : SABRIL HARIS HG, MT
TANAH LONGSOR.
Pondasi Pertemuan – 12,13,14 Mata Kuliah : Perancangan Struktur Beton
Peralatan instalasi.
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
KONSTRUKSI BATU BATA.
Teknologi Dan Rekayasa
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
Struktur Kayu 02 Klasifikasi dan Tegangan Ijin Kayu (memahami konsep desain balok Lentur) FTPD Teknik Sipil PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL.
Teknologi Dan Rekayasa
Teknologi Dan Rekayasa
BETON PRACETAK.
Sifat dan Karakteristiknya
PERTEMUAN 2 PLAT DAN RANGKA BETON.
Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan
MENENTUKAN PROSEDUR DAN HARGA PERBAIKAN
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
REKAYASA JALAN RAYA I Dosen: Sartika Nisumanti, ST.,MT PERKERASAN KAKU.
Konstruksi Rangka Atap
STRUKTUR KOLOM Kolom adalah Komponen struktur bangunan yg bertugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal. Kolom sebagai bagian dari suatu.
Elemen-elemen Konstruksi Bangunan: Fondasi Pertemuan 2
Teori Ilmu Konstruksi Bangunan Pertemuan 1
Teknologi Dan Rekayasa
Modifikasi Bentuk Balok Pertemuan 13-14
DESAIN SAMBUNGAN croty.files.wordpress.com/2010/10/sambungan-des-2005.ppt.
BAJA BY ILHAM GANTENG ^_^ & :P.
Pertemuan 12 Konstruksi komposit
Alat Sambung Macam-macam alat sambung : Paku keling
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
Disusun oleh : Bondan Isdadi Pratama. (
ANALISIS STRUKTUR JEMBATAN
BETON SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
BAB 1 MORTAR Sep-18.
STRUKTUR BETON PRATEGANG
Matakuliah : S0362/Konstruksi Bangunan dan CAD II Tahun : 2006 Versi :
II. ANALISIS DAN DISAIN SISTEM PELAT LANTAI
TEKNOLOGI EXPANSION JOINT PADA JEMBATAN
MODUL 4 MATERI III MENENTUKAN MODEL STRUKTUR JEMBATAN BAJA
STRUKTUR ATAS Upper Structure.
MODUL 4 MATERI IV MERENCANA STRUKTUR ATAS JEMBATAN BAJA
Fredy Jhon Philip.S,ST,MT
PEMELIHARAAN KINERJA JEMBATAN
PROPOSAL TESIS TEMA : PERMODELAN SAMBUNGAN BAUT PADA JEMBATAN BALOK GIRDER GUSTI MUHAMMAD RASYID H2A REKAYASA STRUKTURAL PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK.
SISTEM STRUKTUR Bangunan
PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
BANGUNAN PELENGKAP JEMBATAN
Pemeliharaan Berkala.
PEMELIHARAAN RUTIN.
KERUSAKAN DAN PENANGANAN SIAR MUAI
Kerusakan/Penanganan Landasan Jembatan
PONDASI BATU KALI. Kompetensi Dasar (KD)  3.5 Menerapkan tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan pondasi  4.5 Melaksanakan pekerjaan pondasi.
STRUKTUR KONSTRUKSI BETON BEKISTING PENULANGAN BETON KONVENSI ONAL -BAMBU -PAPAN NON KONVENSI ONAL -SISTIM DOKA -PERI -ALUMA DLL. TULANGAN POLOS ( fy =
A. Pengertian dan Fungsi. Pondasi banguan adalah konstruksi yang paling pentingpada suatu bangunan karena pondasi berfungsi sebagai : Penahan seluruh beban.
Transcript presentasi:

CONTOH KASUS PEMELIHARAAN RUTIN DAN BERKALA

Fenomena Kurangnya Pemeliharaan Rutin

Tanaman liar yang tidak dibersihkan Masalah Pemeliharaan Rutin Tanaman liar yang tidak dibersihkan

kebocoran pada bagian atas lantai Masalah Pemeliharaan Rutin kebocoran pada bagian atas lantai Tumbuhan pada jembatan

Masalah Pemeliharaan Rutin Kerusakan pada Expansion Joint

Masalah Pemeliharaan Rutin Bocornya pipa drainase Gerusan pada pelindung abutment

Landasan logam berkarat Masalah Pemeliharaan Rutin Landasan logam berkarat Landasan karet deformasi dan sobek

Korosi tulangan kepala pilar Masalah Pemeliharaan Rutin Korosi tulangan kepala pilar Korosi tulangan abutment

Korosi pada tulangan gelagar Korosi pada tulangan lantai Masalah Pemeliharaan Rutin Korosi pada tulangan gelagar Korosi pada tulangan lantai

Masalah Pemeliharaan Rutin Kebakaran akibat sampah menumpuk

Tumpukan Sampah

Tumbuhan di sekitar trotoar kebocoran pada bagian atas lantai

Tumbuhan liar pada jembatan

Kondisi railing yang baik Korosi baja bangunan pelengkap

Bocornya pipa drainase Lepasnya pipa cucuran

Perbaikan gompal

KERUSAKAN BAJA

Kerusakan Pada Baja Penurunan mutu dari cat dan galvanisasi Karat Kerusakan pada bagian-bagian baja Ikatan/sambungan yang longgar Keretakan

Kerusakan 301 - Penurunan Mutu dari Cat dan/atau Galvanis Bagian-bagian yang menunjukkan Kerusakan Awal pada Pekerjaan Cat

Kerusakan 302 – Karat Tempat-tempat yang harus diperiksa untuk karat yaitu : sudut-sudut tumpukan sampah, kotoran, tanah dan lain-lain dapat mengumpulkan dan menjebak kelembaban pada daerah yang diberi pelumas (gemuk) seperti pada perletakan geser, rocker atau perletakan rol pada kabel dan kabel-kabel angker pada jembatan gantung sambungan

Sambungan Berlapis yang Mengembang karena Karat Kerusakan 302 – Karat (cont’) Sambungan Berlapis yang Mengembang karena Karat

Tempat-tempat dimana umumnya terjadi karat pada jembatan rangka Kerusakan 302 – Karat (cont’) Tempat-tempat dimana umumnya terjadi karat pada jembatan rangka

Kerusakan 302 – Karat (cont’) Pipa Cucuran Pengaku pada bagian perletakan Batang Atas Bagian badan gelagar Di bagian bawah sayap gelagar Di bawah penumpukkan puing di kepala jembatan Di tempat keluarnya kotoran dari pipa cucuran pada bagian bawah sayap atau badan gelagar Titik-titik dimana umumnya terjadi karat pada Jembatan Gelagar Baja

Kerusakan 302 – Karat (cont’)

Kerusakan 303 - Perubahan Bentuk pada Komponen Deformasi setempat

Kerusakan 303 - Perubahan Bentuk pada Komponen (cont’)

Kerusakan 303 - Perubahan Bentuk pada Komponen (cont’) Akibat kebakaran

Kerusakan 304 – Retak Bagian akhir pelat lapis tambahan

Kerusakan 304 – Retak (cont’) Retak fatik pada flens gelagar baja

Retak fatik pada sambungan Kerusakan 304 – Retak (cont’) Retak fatik pada sambungan gelagar baja

Kerusakan 308 - Sambungan yang Longgar Paku Keling Baut Mutu Tinggi (ada tanda di bagian kepala) Baut tipe tumpu Las

Baut kendur dan hilang (ilustrasi) Kerusakan 308 - Sambungan yang Longgar (cont’) Baut kendur dan hilang (ilustrasi)

PERBAIKAN KERUSAKAN BAJA

PENGECATAN : Umur lapisan pelindung tersebut tergantung dari beberapa faktor Ketebalan cat (atau galvanisasi) Keberadaannya terhadap udara laut atau bahan kimia Iainnya Keberadaannya terhadap air atau adanya uap air yang terjebak (pada sambungan dan sebagainya). Daya tahan sistem lapisan pelindung baja ini pada umumnya : Permukaan yang digalvanis dengan cara hot-dipped dapat bertahan sekitar 15 - 20 tahun Permukaan yang dicat (dipabrik) dapat bertahan sekitar 10 - 15 tahun Permukaan yang dicat (di lapangan) bertahan sekitar 10 tahun.

Pengecatan ulang biasanya paling lama adalah sekitar 7 - 10 tahun (tetapi yang paling baik adalah antara 5 - 7 tahun), dan hal ini disarankan bagi jembatan-jembatan rangka baja yang dipasang di Indonesia. Siklus waktu tersebut mungkin harus dikurangi apabila jembatan tersebut berada pada daerah pantai.

KERUSAKAN 301 Penurunan Mutu Lapisan Pelindung Terhadap Karat Umur Lingkungan yang memungkinkan terjadinya karat Lapuk Kecelakaan Penanganan yang buruk pada waktu awal. Kekerasan/tangan jahil

CARA PENANGANAN : Penanganan lapisan pelindung baja akan sangat tergantung pada : Besarnya masalah Lingkungan Tersedianya sumber-sumber produksi lapisan pelindung Jenis lapisan pelindung yang sudah ada

Metoda Penyiapan Permukaan Pertama-tama harus dilakukan pembersihan dengan cara mencuci dan menyikat dengan menggunakan salah satu dari yang diuraikan berikut ini : Sikat kawat yang dapat berputar secara mekanis Alat penembak pneumatik runcing Pembersihan dengan teknik pemanasan api Pembersihan dengan sikat kombinasi dengan semprotan - di lapangan Pembersihan dengan sikat kombinasi dengan semprotan - di bengkel

Sistem Pengaplikasian Cat Cat dapat diaplikasikan dengan menggunakan : Kuas digunakan untuk pekerjaan pemeliharaan rutin Penyemprotan udara - untuk pekerjaan menengah Penyemprotan dengan hampa udara - baik digunakan untuk pekerjaan besar dimana bidang datar yang akan dicat berupa permukaan yang cukup luas (contoh - Jembatan Gelagar Baja Jepang) Sistem Pengecatan Untuk lingkungan yang normal : Lapisan ke 1 : 40 mikron, cat dasar alkyd sinc chromate Lapisan ke 2 : 40 mikron, lapisan dasar alkyd Lapisan ke 3 : 35 mikron, lapisan enamel alkyd Lapisan ke 4 : 35 mikron, lapisan enamel alkyd Ketebalan lapisan cat kering akhir minimum 150 mikron

Untuk lingkungan yang agresif, seperti pada daerah lingkungan berair asin maka sistem pengecatan jenis lain yang harus dipakai. Disarankan agar lapisan dasar epoxy mempunyai ketebalan minimum 150 mikron pada permukaan baja yang sudah dibersihkan sebagaimana diuraikan diatas dan satu atau dua lapisan chlorinated rubber masing-masing dengan ketebalan 100 mikron dan 125 mikron untuk pemakaian pada lingkungan berair asin.

KERUSAKAN 302 Karat Pada Elemen Baja CARA PENANGANAN : Bersihkan secara menyeluruh semua permukaan yang berkarat untuk menentukan luas penampang yang rusak/hilang dari komponen jembatan. Jika luas kerusakan kurang dari 15% maka bagian tersebut harus dibersihkan seluruhnya dan dicat sebagaimana diuraikan pada kerusakan 301. Jika luas kerusakan melebihi 15% maka diperlukan pemeriksaan khusus untuk menentukan dengan tepat strategi pemeliharaan. Cara berikut ini dapat diikuti :

Pembentukan Kembali Jika daerah cakupannya kecil (kurang dari 200 mm panjangnya) maka kerusakan tersebut dapat diperbaiki dengan mengembalikan pada bentuk semula dengan teknik pengelasan yang sesuai. Perkuatan Bagian Yang Lemah menambahkan pelat baja atau menambah gelagar tambahan untuk dapat memikul beban. Harus diperhatikan dengan adanya penambahan pelat atau gelagar benar-benar pada tempat yang sesuai dan benar-benar dapat memikul beban serta tidak melemahkan bagian yang aslinya, misalnya mombor lubang baut tambahan untuk sambungan. Penggantian Penggantian bagian yang rusak harus mengembalikan bagian tersebut pada kapasitas beban rencana semula. Harus diperhatikan pada waktu diadakan penggantian, apakah penunjang sementara yang dibuat betul-betul cukup kuat untuk menahan jembatan pada waktu satu bagian dipindahkan dan dipasang bagian yang baru.

KERUSAKAN 303 Deformasi Pada Elemen Baja (Perubahan Bentuk)

KERUSAKAN 304 Retak Pada Elemen Baja CARA PENANGANAN : Beberapa penanganan : Menghilangkan gaya dengan membor suatu lubang pada bagian ujung retak Memperbaiki dengan cara pengelasan Memperbaiki dengan membuat plat penutup Memperkuat atau mengganti

KERUSAKAN 305 Rusak Atau Hilangnya Elemen Baja Jika elemen tersebut Masih diperlukan maka harus diadakan penggantian atau perbaikan. Jika elemen baja tersebut yang pecah/rusak akan diperbaiki, maka teknik perbaikan berikut dapat dipergunakan : Pengelasan, pemasangan baut atau paku keling pada bagian yang baru Perkuatan atau meringankan beban yang dipikul oleh bagian yang pecah/rusak. Penggantian bagian yang rusak.

KERUSAKAN 306 Salah Penempatan Komponen CARA PENANGANAN : Perkuatan Harus diperhatikan dengan baik teknik pengelasan, pemasangan baut dan paku keling Pengelasan Jika dipasang penambahan cover plate atau pengaku pada elemen maka permukaan yang akan disambungkan harus terlebih dahulu dibersihkan dan dicat. Pengelasan akan memberikan kekuatan dalam hal pemindahan gaya pada bagian tambahan tersebut. Pemasangan baut atau peku keling Lubang baut atau paku keling harus dibor sedemikian rupa dengan tepat dan baut atau paku keling harus pas dengan lubang tersebut sehingga tidak mungkin terjadi pergeseran sebelum bagian yang baru dapat memikul beban. Apabila dipakai baut, maka baut tersebut harus merupakan baut dengan mutu tinggi dan harus dikencangkan dengan tepat. Penggantian Bila diusulkan penggantian elemen baja maka perlu dibuat suatu ketentuan/batasan khusus untuk lalu-lintas yang akan lewat di jembatan dan guna menunjang konstruksi yang ada, sementara bagian yang lama dilepas dan diganti dengan bagian yang baru. Hal ini memerlukan suatu perencanaan khusus.

KERUSAKAN 307 Kabel Jembatan Gantung Yang Aus/Mulai Lepas Ikatannya CARA PENANGANAN : Laksanakan pemeriksaan khusus untuk menetapkan dengan tepat besarnya kerusakan. Jika kurang dari 5% dari strands yang rusak, jepitlah dengan klem pada kedua sisi kabel tersebut untuk menahan beban. Periksalah agar batang besi cukup panjang sehingga.daerah yang lemah tadi betul-betul tertolong. Jika lebih dari 5% dari strands yang rusak/aus/ mulai lepas dari ikatannya, maka kabel tersebut harus diganti.

POTONGAN MELINTANG KLEM CARA PERBAIKAN KABEL YANG RUSAK Kabel yang aus Batang besi penguat Klem khusus POTONGAN MELINTANG KLEM

KERUSAKAN 308 Ikatan/Sambungan Yang Longgar CARA PENANGANAN : Baut atau paku keling Bilamana suatu elemen ini longgar, maka hal tersebut harus dikencangkan. Jika elemen tersebut merupakan elemen dengan mutu tinggi maka baut yang longgar tadi harus dibuang dan diganti dengan yang baru. Bilamana sambungan paku keling longgar maka paku keling yang longgar tadi harus diganti dengan yang baru atau dengan baut mutu tinggi. Jika lubang baut atau paku keling menjadi besar diameternya karena adanya pergerakan elemen yang longgar tersebut maka lubang tersebut harus diperbesar sampai adanya ukuran baut atau paku keling yang akan dipakai. Sambungan Las Jika elemen yang longgar tersebut karena las yang pecah, maka ujung bahan yang ada harus dibersihkan, dipersiapkan kembali untuk diadakan pengelasan kembali. Jika kerusakan yang terjadi diperkirakan akan berulang kembali maka disarankan agar dibuat rencana yang khusus untuk hal ini.

EKSTERNAL PRETEGANG

Peralatan yang digunakan dalam Metode Perkuatan PE di Jembatan Gelagar Komposit Prakompresi Condet, DKI Angker Deviator

Peralatan yang digunakan dalam Metode Perkuatan PE di Jembatan Rangka CH Kanci , Cirebon, Jabar Angker Deviator

Pemasangan komponen tambahan rangka batang atas Persiapan yang dilakukan dalam Metode Perkuatan PE di Jembatan Rangka CH Kanci , Cirebon, Jabar Pemasangan komponen tambahan rangka batang atas Penarikan Kabel Prategang

Pekuatan Jembatan tipe Komposit dengan External Stressing External stressing untuk menambah kapasitas dan kekakuan jembatan

Jembatan Lematang, Teluk Lubuk - Sumsel

KERUSAKAN BETON

Kerontokan pada beton Kerusakan 201 - Kerusakan-Kerusakan Pada Beton Korosi Tulangan Ref : XII – 8,9

Kerusakan 201 - Kerusakan-Kerusakan Pada Beton (cont’) Beton yang keropos

Kerusakan 201 - Kerusakan-Kerusakan Pada Beton (cont’) Ikatan yang jelek pada saat pengecoran Beton yang Berongga

Kerusakan 201 - Kerusakan-Kerusakan Pada Beton (cont’) Beton yang Berongga

Retak Bukan Struktural Kerusakan 202 – Retak Retak Struktural Retak Bukan Struktural Suatu retak struktural adalah : Terbuka dan melebar ketika beban lalu-lintas lewat di atasnya, lebih sering terjadi di daerah pelat lantai dan gelagar jembatan Terus berkembang seiring dengan berlangsungnya pergerakan dan penurunan, lebih sering terjadi pada bangunan bawah.

Kerusakan 202 – Retak (cont’)

Pemeriksaan Retak Struktural Kerusakan 202 – Retak (cont’) Daerah Tarik Pemeriksaan Retak Struktural Retak Tarik Akibat Momen lentur

Kerusakan 202 – Retak (cont’) Alat Pengukur Lebar Retak Retak yang Berkembang

Kerusakan 202 – Retak (cont’) Retak non struktural Tipe A, B, C dan D : retakan sedimentasi atau setting Tipe E, F dan G : retakan susut plastis Tipe H dan I : susut termal dalam beton muda Tipe H : perubahan bentuk yang terhalang dari luar Tipe I : perubahan bentuk yang terhalang dari dalam Tipe J : retakan karena susut pengeringan Tipe K dan L : retakan permukaan kulit beton Tipe M : retakan akibat korosi

Kerusakan 203 - Karat pada Besi Tulangan Karat akan terjadi dengan lebih cepat jika : dalam lingkungan berair asin adanya kerusakan pada beton tidak cukupnya selimut beton Daerah yang perlu pemeriksaan khusus ialah : dekat daerah batas air di bawah lantai dan balok di bawah kepala pilar di bawah permukaan yang menggembung atau berongga

Korosi pada baja tulangan Kerusakan 203 - Karat pada Besi Tulangan (cont’) Korosi pada baja tulangan

Kerusakan 204 - Kerusakan Komponen karena aus dan pelapukan Lalu-lintas Pengikisan oleh air atau bahan yang larut dalam air Proses kimiawi Pengikisan oleh air

PERBAIKAN KERUSAKAN BETON

KERUSAKAN 201 - Kerusakan Beton Kerontokan beton Beton keropos Beton yang berongga Mutu beton yang jelek Beton yang tidak padat

CARA PENANGANAN : Buang/lepaskan semua bagian beton yang lepas dan rusak sampai bagian beton yang baik terlihat dan dalam keadaan bersih. Usahakan membersihkan beton sampai  15 mm dibelakang besi tulangan agar didapat ikatan yang baik. Bersihkan semua karat yang ada pada besi tulangan Kaitkan/Ikatkan besi tulangan yang baru jika didapat bagian besi tulangan yang diameternya hilang lebih dari 20 %. Pakailah bahan perekat pada permukaan yang kering dengan bahan yang dapat disetujui. Pasanglah dan bentuklah beton baru untuk mendapatkan selimut beton yang sesuai asalnya dengan menggunakan bahan yang disetujui.

Tebal min 5 cm jarak 50x50 cm 8 mm angkur baja 5x100x100 mm baja yang di las - pabrikasi Beton mutu tinggi Kerb lama ( setelah dipahat ) Baja tulangan lama 5,0 % Permukaan beton baru Permukaan beton lama 2,5%

Beton Keropos Kupaslah lapisan aspal pada permukaan jalan dan bersihkan dengan baik bagian atas lantai beton tersebut. Kerjakan penginjeksian pada daerah beton yang berpori/ kurang padat atau beton yang keropos. Berilah lapisan kedap air (waterproofing) diatas daerah beton yang kurang padat tadi. Kerjakan lapisan perkerasan kembali.

KERUSAKAN 202 - Keretakan Beton Bagian Non Struktural dan Retak Non Struktural Jika retak tersebut lebih kecil dari 0,5 mm lebarnya : Bersihkan retak tersebut dengan menggunakan sikat dan kemudian ditiup dengan angin yang bertekanan. Tutup retak tersebut dengan adukan semen yang encer. Jika lebar retak antara 0,5 mm sampal 3 mm : Bentuklah pada bagian retak seperti huruf V sampai kedalaman kurang lebih 5 mm kemudian bersihkan bagian tersebut. Gunakan perekat/epoxy yang telah disetujui oleh Direksi yang kemudian dilapiskan pada sisi bagian V tadi. Kemudian tutup bagian V tadi dengan adukan semen atau epoxy.

Kriteria-kriteria keretakan Kriteria I : Lebar retak berkisar antara 0,1 mm sampai 0,25 mm dan mencakup daerah kurang dari 30% dari luas elemen yang bersangkutan. Tidak terjadi rembesan atau adanya bocoran air. Mutu beton lantai tidak kurang dari 22,5 MPa Mutu beton pada gelagar, kepala jembatan, pilar tidak kurang dari 17,5 MPa Nilai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 2.

Kriteria II : Lebar retak kurang dari 2 mm dan mencakup daerah kurang lebih 50% dari luas elemen yang bersangkutan Tidak terjadi rembesan atau adanya bocoran air Diperlukan suatu perkuatan yang disebabkan terjadinya beban yang berlebihan yang tidak dapat diterima oleh lantai atau gelagar akibat mutu beton yang tidak sesuai dengan persyaratan Mutu beton lantai tidak kurang dari 22,5 MPa. Mutu beton gelagar, kepala jembatan, pilar tidak kurang dari 17,5 MPa. Nilai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 3.

Kriteria III : Lebar retak lebih besar dari 2 mm dan mencakup daerah lebih dari 50% luas elemen tersebut Terjadi rembesan atau adanya bocoran air Mutu beton lantai kurang dari 22 MPa Mutu beton gelagar, kepala jembatan, pilar kurang dari 17,5 MPa. NiIai kondisi elemen yang bersangkutan adalah 4 atau 5

Kriteria I - perbaikan keretakan dengan metoda suntikan bahan perekat/epoxy Kriteria II - perbaikan keretakan dengan menggunakan metoda suntikan bahan perekat epoxy ditambah dengan perkuatan untuk menahan gaya momen atau gaya lintang yang tidak dapat ditahan lagi oleh elemen yang bersangkutan. Kriteria III - beton pada elemen yang bersangkutan harus dibongkar untuk kemudian dipasang kembali dengan beton yang sesuai persyaratan dan ukuran serta bentuknya seperti aslinya

Rekomendasi penanganan perbaikan retak dengan cara suntikan epoxy Bersihkan semua jenis kotoran, bekas beton yang tidak sempurna atau sejenisnya yang menyebabkan terjadinya kontaminasi pada retak dengan menggunakan sikat kawat atau gerinda pada daerah selebar kurang lebih 5 cm sepanjang retakan tersebut. Jika terdapat minyak/gemuk pada bagian tersebut harus dibersihkan dengan thinner. Pasangkan pipa penyuntik ditengah-tengah permukaan yang retak dengan menggunakan bahan penutup (seal). Jarak setiap perletakan pipa penyuntik tergantung pada lebar dan dalamnya retak. Tutupi sepanjang jalur retakan antara alat penyuntik dengan menggunakan bahan penutup (seal) atau pasta epoucy dengan lebar 5 cm dan tebal 3 mm yang dituhggu sampai mengeras. Pasang alat penyuntik dengan kuat pada pipa penyuntik kemudian pompakan bahan epoxy kedalam alat penyuntik dengan suatu tekanan yang tertentu sesuai dengan spesifikasi bahan. Setelah selesai penyuntikan dan bahan epoxy mengering dalam waktu yang tertentu, kemudian lepaskan kembali alat-alat suntikan dan bersihkan kembali bahan-bahan penutup retakan. Bersihkan permukaan beton yang sepanjang retakan yang diperbaiki dengan menggunakan gerinda atau dengan melembutkan bahan penutup denga api dan mengelupaskannya.

KERUSAKAN 203 Karat Besi Tulangan Dalam Beton CARA PENANGANAN : Bersihkan karat yang ada pada besi tulangan Jika setelah dibersihkan ternyata luas tulangan berkurang hingga 20% maka pada bagian tersebut harus ditambah tulangan yang baru dengan panjang sambungan kurang lebih 300 mm pada masing-masing ujungnya dengan menyambung kannya secara mekanis atau las yang baik sehingga pemindahan gaya yang ada tetap terjamin dengan baik. Setiap besi tulangan yang mencuat harus dipotong paling sedikit 20 mm dibawah permukaan beton kemudian beton diperbaiki sesuai dengan Kerusakan no 201.

KERUSAKAN 204 Beton Yang Aus Atau Lapuk Karena Cuaca CARA PENANGANAN : Jika penyebab kerusakan adalah karena reaksi kimiawi atau penggaraman maka diperlukan pengujian untuk menetapkan luas dan dalamnya daerah yang terkena untuk kemudian dapat ditentukan banyaknya pembongkaran. Jika kerusakan disebabkan karena tejadinya karbonasi dan kedalamannya tidak lebih dari 25 mm, maka dapat dilakukan pelapisan dengan bahan yang direkomendasikan pada bagian luar beton.

KERUSAKAN 205 Pecah Atau Hilangnya Sebagian Elemen Beton CARA PENANGANAN : Angkatlah elemen yang mengalami kelebihan gaya tersebut akibat pecahnya atau hilangnya sebagian dari elemen tersebut. Gantilah bagian yang pecah tersebut dengan bahan yang sesuai spesifikasinya atau yang serupa/sama dengan bentuk dan ukuran yang ditetapkan dalam spesifikasi aslinya. Bilamana bagian yang pecah tersebut memerlukan penggantian, maka hubungan antara permukaan yang baru dan yang lama harus ditangani sebagaimana diuraikan pada perbaikan pada kerusakan 201.

KERUSAKAN 206 Elemen Beton Yang Melendut CARA PENANGANAN : Beban yang berlebihan Bilamana terjadi lendutan akibat beban yang berlebihan, maka diperlukan pemeriksaan khusus untuk menentukan luas/volume kerusakan. Hindarkan beban yang berlebihan dengan cara mengadakan pembatasan muatan. Bagian yang mengalami gaya yang berlebihan harus diperkuat, diganti atau diperbaiki. Lendutan yang terjadi pada elemen beton akibat beban yang berlebihan biasanya terjadi karena adanya keretakan atau pecah/hancurnya elemen tersebut. Perbaikan mengikuti kode kerusakan 201 atau 202.

Kecelakaan Kerusakan karena kecelakaan seringkali terjadi pada sandaran. Sandaran yang rusak biasanya diganti sehingga tetap dapat menahan apabila terjadi kecelakaan lagi. Jenis kerusakan lain akibat kecelakaan yang mengakibatkan lendutan, biasanya diperbaiki sesuai dengan kerusakan akibat beban yang berlebihan ( contoh - Beban yang berat sekali jatuh dari truk pengangkut yang menyebabkan lendutan pada gelagar dan lantai) Acuan yang bergerak pada saat pengecoran Jika acuan / bekisting (formwork) berubah bentuk atau bergerak pada saat beton belum mengeras dan mengakibatkan terjadinya keretakah dari elemen yang bersangkutan maka hal tersebut dimasukkan dalam masalah beban yang berlebihan. Jika tidak terlihat adanya lendutan yang berlebihan maka tidak diperlukan perbaikan atau suatu tindakan.

KERUSAKAN 101 Penurunan Mutu Atau Retak Pada Pasangan Batu/Bata

KERUSAKAN 102 Perubahan Bentuk Atau Penggembungan Permukaan Penggembungan Yang Sedikit Lepaskan pasangan batu/bata yang rusak, periksa apakah terdapat tanah timbunan yang jenuh air atau tidak padat dibelakang dinding pasangan batu/bata, Gantilah pasangan batu/bata yang rusak dengan jenis material yang setara atau sama dengan aslinya dalam ukuran dan bentuknya. Yakinkan bahwa terdapat cukup lubang saluran air di sepanjang dinding. Hubungan antara permukaan lama dengan baru harus ditangani dengan baik dan terikat dengan baik seperti diuraikan pada bagian "Perubahan beton yang rontok" (kerusakan no. 201)

KERUSAKAN 103 Batu/Bata Yang Pecah Atau Hilang Penanganan secara umum adalah Gantilah bagian yang hilang/pecah tersebut dengan material seperti yang disebutkan dalam spesifikasi atau setara dengan aslinya dalam bentuk dan ukurannya. Bilamana bagian hilang tersebut perlu diganti dengan yang dibangun kembali, maka hubungan bagian yang lama dengan yang baru harus ditangani seperti diuraikan dalam Perbaikan pasangan batu/bata yang retak (Kerusakan 101).

PERKUATAN ELEMEN BETON

METODA BENTANG DIPERPENDEK DIMENSI DIPERBESAR EXTERNAL PRESTRESSED STEEL PLATE FIBRE REINFORCED POLYMER

Penambahan Dimensi

Perkuatan lantai dengan Steel Plate Bonding

Perkuatan dengan Fiber Reinforced Polymer

STEEL PLATE vs COMPOSITE Low material cost High installed cost High tensile strength Corrosive Heavy Fabrication required High maintenance High material cost Low installed cost Very high tensile strength Non-corrosive Lightweight No fabrication required Low maintenance

FIBRE REINFORCED POLYMER PLATE CARBON WRAP CARBON ARAMID GLASS

Perkuatan Gelagar dengan Aramid Fiber

Perkuatan Gelagar dengan Carbon Fiber

Penambahan Diaphragma Penambahan diaphragma untuk memperkaku jembatan serta meningkatkan kerjasama antar gelagar

TERIMA KASIH