GAGAL JANTUNG (HEART FAILURE). Heart Failure Gagal jantung adalah sindrom klinis yang terjadi karena abnormalitas struktur dan/atau fungsi jantung yang.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
Advertisements

H E A R T F A I L U R E. My Heart………………… Heart Failure : tjd apabila cardiac output tdk mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun.
Angiontensin II reseptor blockers(ARBs)
Antidiabetika Obat antidiabetik digunakan untuk mengontrol diabetes melitus. DM : suatu penyakit dimana terjadi kegagalan total atau parsial dari sel beta.
Rahmatini Bagian Farmakologi Fakultas kedokteran universitas andalas
JANTUNG.
Diabetes Melitus Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan.
Ns. Hendria Putra, M.Kep, Sp.KMB
PENYAKIT KARDIOVASKULER PADA LANSIA
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Sirkulasi Cair Tubuh PURWO SRI REJEKI.
Respon – Adaptasi akut & kronis tubuh terhadap latihan Fisik
Sindroma Koroner Akut Emil Huriani.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA SINDROMA KORONER AKUT (SKA)
ANGINA PECTORIS.
CHALID MAULANA & DAHNIAR YANI
OLEH : Dwi Oktarini ANTI HIPERTENSI.
Tri wahyuningsih Nienies Nurika S Dina dwi febriana Sabitul khoiriyah Kurniawati nur A Ratih puspa Sari Septi marta Sari Rani Andi A Ahmad firdaus.
TUGAS AA “ PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) “
FARMAKOTERAPI SISTEM KARDIOLOGI
Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpMB
Tekanan Darah (TD,Tensi)
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS OBAT KARDIOVASKULAR
Congestive Heart Failure
MAHMUDDIN & MARIO LAURENZA MD
Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)
ANTIHIPERTENSI Disusun Oleh : KEOLOMPOK 12 KELAS B. MUNAWWARAH (12067)
MENGETAHUI PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I II DAN III DALAM BIDANG SISTEM KARDIOVASKULER Aldilah alfi izlami ib
Congestive Heart Failure /CHF
CARDIOVASKULER II HIPERTENSI
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
ANGINA PEKTORIS.
KELOMPOK 1 : AZHARUDDIN AGUSRIYANTI
Asuhan Keperawatan Dengan Gagal Jantung ( CHF )
FARMAKOTERAPI HIPERTENSI
Congestive Heart Failure /CHF
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASCULER
ANGINA PECTORIS Dr. Supardi, Sp.PD.
Farmakoterapi Gagal Jantung
Farmakoterapi Hipertensi
Diskusi Topik Pemeriksaan Laboratorium pada Penyakit Jantung Koroner
Farmakoterapi Hipertensi
Pre test Sebutkan batasan tekanan darah yang normal!
Angina Pectoris By Ardhiles WK.
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
Ni luh gede sinta Dwiarti
Pertemuan 7 Obat Kardovaskuler Tujuan Instruksional:
ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG
NURUL HIDAYAH .A FARMASI A.
KMB Hipertensi Nur cahaya, Amk.
Jurnal Reading Perbandingan Dopamin dan Norepinephrine dalam Pengobatan Syok Pembimbing Dr nunung SpAn Disusun oleh Yudha Ramdani ( ) KEPANITRAAN.
Asuhan keperawatan angina pectoris
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
Farmakoterapi pada Hipertensi
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
KELOMPOK 1 Yunika Kasyaningrum indriana Rahma Meimuna Siti m Prisma
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
dr. Denny Armin Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah lebih dari 140/90 dalam 2 waktu pengukuran Meningkatnya tekanan darah.
GAGAL JANTUNG PADA GERIATRI Presentator : dr. Wanda Maail Pembimbing : 1.dr. Ariantho S. Purba, SpPD 2.dr. Bistok Sihombing, SpPD Reading Assignment DIVISI.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
PEMBIMBING :1.dr.Marwan Nasri, M,Ked (cardio), Sp.JP 2. Dr.Kamal Kharazzi Ilyas DINI YULIDAR SIBGHATULLAH.
GAGAL JANTUNG AKUT Suatu sindrom gagal jantung yang timbulnya berlangsung dengan cepat dan singkat akibat disfungsi otot jantung (disfungsi sistolik, diastolik,
Farmakoterapi Kardiovaskuler Dr. Hj. Erfiana Umar,MKes.
KONSEP PATOFISIOLOGI “C ONGESTIVE H EART F AILURE ” Disusun oleh: Kelompok 4 M. Ichwan Rijani M. Azhar Rifa’i M. Fahreza Ridhani Nahla Hayyatu Syifa Nanda.
Hipertensi Geriatrik. Definisi Hipertensi didefinsikan sebagai kenaikan tekanan darah arterial. Pasien dengan nilai diastolic blood presure (DBP) 140.
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

GAGAL JANTUNG (HEART FAILURE)

Heart Failure Gagal jantung adalah sindrom klinis yang terjadi karena abnormalitas struktur dan/atau fungsi jantung yang diturunkan atau didapat sehingga mengganggu kemampuan pompa jantung. (Panduan Praktik Klinis)

Faktor Resiko Hipertensi Diabetes mellitus Obesitas Dislipidemia Infark miokard Kardiomiopati

Ejection Fraction (EF) : Mengacu pada seberapa baik VENTRIKEL KIRI ataupun KANAN dalam memompa darah disetiap denyut jantung (%). Echocardiogram (echo) adalah cara yang paling umum untuk memeriksa EF. Ejection Fraction (EF) % : X ≤ 40% = HFrEF 40% - 70% dgn nilai rata-rata 50% = HFpEF (2013 ACCF/AHA Guideline for the Management of Heart Failure: A Report of the American College of Cardiology Foundation/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines) HFpEF= HF dgn fungsi Ventrikel Kiri “MASIH BAIK” HFrEF= HF dgn fungsi Ventrikel Kiri “BERKURANG” LVEF= Fraksi Ejeksi Ventrikel Kiri RVEF= Fraksi Ejeksi Ventrikel Kanan

Klasifikasi Gagal Jantung Menurut NYHA (Di Panduan Praktik Klinis) KAPASITAS FUNGSIONAL KLINIS Class I Pasien dengan penyakit jantung tanpa keterbatasan aktivitas. Aktivitas biasa tidak menyebabkan fatigue, dyspnea atau nyeri angina. Class II Penderita penyakit jantung dengan keterbatasan ringan pada aktivitas fisik. Aktivitas biasa menyebabkan fatigue, dyspnea atau nyeri angina; yang hilang dengan istirahat Class III Penderita penyakit jantung dengan keterbatasan pada aktivitas fisik. Sedikit aktivitas menyebabkan fatigue, dyspnea, palpitasi atau nyeri angina; yang hilang dengan istirahat Class IV Penderita penyakit jantung dengan ketidakmampuan melakukan aktivitas fisik. Keluhan gagal jantung atau sindroma angina mungkin masih dirasakan meskipun saat istirahat. Jika melakukan aktivitas fisik rasa tidak nyaman bertambah.

Klasifikasi Gagal Jantung Menurut The American Collage of Cardiology (ACC) – American Heart Association (AHA)

Strategi Terapi Gagal Jantung

Systematic Reviews Randomized Controlled Trials Cohort Studies Case – Control Studies Case Series, Case Reports Editorials, Expert Opinion Level Of Evidence (LOE) Puncak Pyramid menunjukkan bukti terkuat, Sedangkan yang paling dasar menunjukkan yang paling lemah

Algoritma terapi pada Gagal Jantung Stage A Stage A : Tidak memiliki kelainan struktur jantung ataupun menunjukkan gejala gagal jantung, tetapi memiliki resiko tinggi terjadi gagal jantung (hipertensi, DM, IM, obesitas, dislipidemia, merokok) Tx hipertensi sampai goal TD tercapai  rekomendasi menggunakan ACEI, ARB, diuretik dan beta blocker Tx hiperglikemia sesuai guideline sampai gula darah terkontrol Tx dislipidemia

Algoritma terapi pada gagal jantung Stage B Stage B : ◦ Pasien memiliki kelainan struktur jantung, tetapi tidak menunjukkan gejala gagal jantung (IM, peny. Katup jantung, hipertrofi ventrikel kiri, px jantung dg penurunan LVEF < 40% ◦ Target terapi  meminimalkan progresifitas kelainan struktur jantung dan memperlambat proses remodeling ◦ Px post MI  ACEI + beta blocker tanpa memperhatikan LVEF ◦ Px dgn penurunan LVEF  ACEI + beta blocker dg atau tanpa terjadinya IM ◦ Bagi px intoleran thd ACEI dapat diberikan ARB

◦ Pasien dg kelainan struktur jantung dan menunjukkan gejala gagal jantung baik saat ini maupun sebelumnya ◦ Px dgn stage C harus diberikan terapi rutin dgn diuretik, ACEI dan beta blocker ◦ Tujuan tx  memperlambat progresivitas gagal jantung, menurunkan mortalitas dan morbiditas dan memperbaiki gejala ◦ Terapi lain yang dapat diberikan jika gejala tdk membaik antagonis aldosteron (e.g. Spironolacton), ARB, digoksin, hidralazin, ISDN Algoritma terapi pada gagal jantung Stage C

Dosis ACEI pada HF ACEI  Menekan aktivasi neurohormonal & disfungsi sistolik ventrikel kiri.

Profil Farmakokinetik ACEI DRUGONSET (Min) DURATION (Hour) BIOAVAILABILITY (%) PROTEIN BOUND (%) Captopril – 7525 – 30 Ramipril Lisinopril Enalapril60 6 (IV) (PO) Quinapril6024≥ 6097 Fosinopril

Dosis ARB pada HF  Mekanisme kerja ARB : Menghambat angiotensin II berikatan dgn Angiotensin Reseptor I (Efek Vasodilatasi)  Telmisartan, 20 – 80 mg once daily initially  Candesartan, 4 – 8 mg once daily initially; target dose 32 mg once daily.  Valsartan, mg twice daily initially; target dose 160 mg twice daily.

Profil Farmakokinetik ARB DRUGONSET (Jam) DURATION (Hour) BIOAVAILABILITY (%) PROTEIN BOUND (%) Telmisartan1 - 2< 2442 – 5899,5 Candesartan2 -3> 2415> 99 Valsartan – 95

Dosis β-Bloker pada HF

Profil Farmakokinetik β -Bloker DRUGONSET (Jam) DURATION (Hour) BIOAVAILABILITY (%) PROTEIN BOUND (%) Bisoprolol1 – Carvedilol – 3598 Metoprolol 20 min (IV) – 8 (IV) 3 – 6 (PO) 40 – 50 (IR) 65 – 77 (ER) 10

Dosis LOOP DIURETIK pada HF

Dosis NITROGLISERIN pada HF Menghasilkan efek hemodinamik stabil pada pasien “Kongesti Pulmoner” dan “Curah Jantung yang rendah” Dosis Awal : 5 – 10 μg/min (0,1 μg/kg/min) Dosis Pemeliharaan : 35 – 200 μg/min (0,5 – 3 μg/kg/min)

Dosis NITRAT & HIDRALAZIN pada HF Seringkali di kombinasi karena aksi komplementer yang dimiliki Nitrat  Pereduksi pada tahap preload. Dosis : mg. Hidralazin  Vasodilator yg bekerja pd otot halus arteri. Meningkatkan Stroke Volume (SV) & Cardiac Output (CO). Dosis : 25 – 50 mg. SV : Volume darah yg dipompakan ventrikel tiap kali berkontraksi. CO : Volume darah yg dipompakan ventrikel menuju aorta tiap menit.

Dosis DIGOKSIN pada HF Pasien dgn disfungsi sistolik ventrikel kiri & terutama pada Fibrilasi Atrial Pertimbangan tahap awal terapi digoksin digunakan untuk membantu mengontrol laju respon ventrikel. Umumnya konsentrasi plasma yang ditargetkan sekitar 0,5 – 1 ng/mL. Pasien dgn fungsi ginjal normal dpt mencapai target dgn dosis pemberian 0,125 mg/hari. Dosis maks : 0,375 mg/hari.

Dosis AGEN INOTROPIK POSITIF pada HF Di indikasikan untuk “Syok Kardiogenik & Hipotensi Berat” Efek klinis yang diharapkan : ↑ CO & ↑ TD

TERIMA KASIH

Istilah Gagal Jantung

RAAS & Mekanisme Kerja ACEI - ARB

Terapi HFrEF Stage C & D