Ranna Kurnia Pengujian Karakteristik Aspal. Jenis Pengujian Karakteristik Aspal (umum) Penetrasi Penetrasi Setelah TFOT Titik Lembek Titik Lembek Setelah.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pemotongan dengan oxy-acetylene
Advertisements

5. PEMBUATAN DAN PRODUKSI CAMPURAN ASPAL
Proses Pembuatan Plastik
ISOLASI CAIR Isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan dan juga sebagai pendingin sehingga banyak digunakan.
LUBRICANT MINYAK PELUMAS
Alat Bantu & Alat Ukur Laboratorium Jalan Raya Teknik Sipil
CHAPTER 5 TEMPERATUR AND HEAT.
Tempering Tujuan proses tempering adalah :
Tugas 1 masalah properti Fluida
TEKNOLOGI BETON.
Latihan Soal No. 1 Sebuah obyek digantungkan pada sebuah timbangan pegas dan menunjukkan angka 30 N. Bila obyek tersebut dicelupkan ke dalam air, maka.
Piknometer Digunakan sebagai alat bantu dalam mengukur berat jenis bitumen. Berat jenis bitumen adalah perbandingan antara berat bitumen dan berat air.
Aspal Beton Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan tambahan, yang dicampur,
Nikmah MAN Model Palangka Raya
Manfaat dan Masalah Pemuaian Zat
PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN PANAS
VISKOSITAS.
METODE KALIBRASI TIMBANGAN ANALITIK ELEKTRONIK
Destructive Testing Vickers.
KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG
Teknologi Dan Rekayasa
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT DAN LARUTAN ELEKTROLIT
1 SUHU & TEMPERATUR Suhu 1. Termometer
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
Teknologi Dan Rekayasa
KONSTRUKSI PERKERASAN BERASPAL
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
AGREGAT DAN PRODUKSINYA
PENGUJIAN AGREGAT, ASPAL DAN ASBUTON
Teknologi Dan Rekayasa
Buku 2: RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan)
VOLUME, DENSITAS, BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
ASPAL.
Suhu dan Kalor Created by Mrs Mary.
PELATIHAN BETON II PELATIHAN II OLEH DIVISI MATERIAL KONSTRUKSI (Pertemuan Ke-2) FUNGSIONARIS UREKA 2017 | FAKULTAS TEKNIK | UNIVERSITAS UDAYANA.
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
SUHU DAN KALOR.
TEKNOLOGI CAMPURAN PANAS ASBUTON DIHAMPAR DINGIN (CPHMA)
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
KEROSINE Minyak lampu / minyak tanah adalah cairan hidrocarbon tidak berwarna dan mudah terbakar Diperoleh dari distilasi fraksinasi crude oil pada titik.
PENGECORAN TANPA TEKANAN
Pengenalan Alat dan Bahan Oleh : M. Barkah Salim, M. Pd. Si.
PENGECORAN TANPA TEKANAN
SUHU DAN KALOR.
TERMOMETRI PERTEMUAN 6.
Fisika kelas XI Semester I
Heat Exchanger Kurniawati.
TERMOMETRI PERTEMUAN 6.
CBR LAPANGAN.
Praktikum mikrobiologi
HUKUM NEWTON Pendahuluan Hukum Newton
ANGKA PENTING.
HUKUM I – SISTEM TERTUTUP
CAMPURAN BERASPAL Campuran  Beraspal  Panas  adalah  campuran  aspal  dan  batuan  yang dicampur di  Unit  Pencampur  Aspal  (AMP),  dihampar  dan  dipadatkan.
TEKNIN MOTOR BAKAR INTERNAL
BAHAN PERKERASAN JALAN
Perencanaan Pengambilan Sampel Lingkungan
Agregat By Leo Sentosa.
PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BRIKET Anggota : 1.Dian Fatma (16/395326/TP/11485) 2.Hudzaifah D. (15/385452/TP/11321) 3.Muamar Arif (15/379207/TP/11163) 4.Ruldy.
pertemuan 3 Lapisan – lapisan perkerasan & Persyaratan materialnya
KEGIATAN BELAJAR 3 MUTU SENSORI, FISIS, MEKANIK SERTA PERALATAN DASAR LABORATORIUM MUTU HASIL PERTANIAN.
ASSALAMMUALAIKUM NEXT. CONSTRUCTION MATERIAL ASPAL GROUP 4 Kisworo Kisworo Lia Mufaricha Lia Mufaricha M. Febri M. Febri M.Rizki M.Rizki NEXT.
LATIHAN SOAL SUHU dan KALOR
VISKOSITAS DAN RHEOLOGI Kelompok 3 : Rizky ananda ( AF) Jusmawanti ( AF) Marfua isnaeni ( AF) Muh.Ikbal T( AF) Reynaldi agustiawan.
Gas Cromatograph Satriani Dwi Marlita Septi Presenta Dewi
Infiltrasi, embedding, dan sectioning
Presentasi Laboratorium Metalurgi II Kelompok 24 : Greynaldi Gasra ( ) Adam Andi Nugroho ( )
OLEH : ELSA EKA PUTRI, Ph. D PATIH TARUKO Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2014.
CREATED BY: AHMAD MULKANI, S.Pd
Transcript presentasi:

Ranna Kurnia Pengujian Karakteristik Aspal

Jenis Pengujian Karakteristik Aspal (umum) Penetrasi Penetrasi Setelah TFOT Titik Lembek Titik Lembek Setelah TFOT Daktilitas Daktilitas Setelah TFOT Viskositas Viskositas Aspal Padat Viskositas Aspal Cair Kehilangan Berat (TFOT) Kehilangan Berat (RTFOT) Berat Jenis Berat Jenis Aspal Padat Berat Jenis Aspal Cair Kelarutan Jenis Pengujian Karakteristik Aspal (khusus) Uji Rheologi (DSR) Pressure Aging Vessel (PAV) Pengujian aspal dilaboratorium dilakukan untuk mengetahui sifat dan karakteristik aspal seperti kekerasan, kekentalan, berat jenis, kepekaan terhadap temperatur, elastisitas dan lainnnya. Setiap pengujian harus dilakukan secara duplo atau lebih untuk memperoleh hasil uji yang presisi sesuai standar.

Klasifikasi Aspal Keras Kelas Penetrasi (AASHTO)

Uji Penetrasi Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kekerasan aspal yang dinyatakan dalam masuknya jarum dengan beban tertentu pada kurun waktu tertentu pada suhu ruang. Tingkat kekerasan ini menunjukkan klasifikasi aspal. Penetrometer PenetrasiDiameterKedalamKapasitas Dibawah sampai mm 70 mm 35 mm 45 mm Ukuran Cawan Beban Beban 100 ± 0.05 gram Beban 200 ± 0.05 gram Jarum Jarum dilepas 5 ± 0.1 detik Arloji Penetrometer Baca jarum arloji dalam satuan dmm

Contoh Hasil Uji Penetrasi Hasil Penetrasi0 – 4950 – >200 Toleransi2468 No. Penetrasi pada 25 0 C, 100gr, 5 detik III 1.Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan 587 Rata-rata85,484,4 Nilai Penetrasi84,9 Aspal Pen 40/50 (Nilai Pen 40 – 59) Aspal Pen 60/70 (Nilai Pen 60 – 79) Aspal Pen 80/100 (Nilai Pen 80 – 99) Aspal Pen 100/120 (Nilai Pen 100 – 119) Aspal Pen 120/150 (Nilai Pen 120 – 150) 1 cm Hal yang harus diperhatikan: 1.Pembuatan sampel uji. 2.Temperatur pengkondisian sampel uji. 3.Jarum penetrasi harus menyentuh permukaan sampel uji. 4.Beban pemberat yang digunakan harus sesuai syarat. 5.Jarak 1 titik uji dengan titik yang lain berjarak ± 1 cm. Sampel Penetrasi

Uji Titik Lembek Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui suhu dimana aspal mulai lembek dengan menggunakan alat Ring and Ball. Suhu ini pun yang menjadi acuan dilapangan atas kemampuan aspal menahan suhu permukaan yang terjadi untuk tidak lembek sehingga dapat tidak mengurangi daya lekatnya. Bejana Gelas Bejana gelas dengan termometer, cincin kuningan, bola baja dan pengarah bola Dudukan Benda Uji Dudukan benda uji (duplo) Pengarah Bola Baja Pengarah bola baja (dudukan) Cincin Kuningan Cincin yang terbuat dari kuningan

Contoh Hasil Uji Titik Lembek Hal yang harus diperhatikan: 1.Kenaikan suhu 5 ⁰ C/menit, jika kenaikan suhu lebih ataupun kurang dari yang disyaratkan selama tiga (3) kali berturut-turut maka pengujian harus diulangi. 2.Temperatur awal pengujian 5 ⁰ C, oleh karena itu perlu dilakukan pengkondisian benda uji. 3.Apabila dari suatu pengujian duplo perbedaan suhu melebihi 2 ⁰ C maka pengujian harus diulangi. No Suhu yang diamati ( o C) WaktuTitik Lembek IIII ‘ 55’’ 3.153’ 9’’ 4.203’ 55’’ 5.254’ 43’’ 6.305’ 47’’ 7.356’ 57’’ 8.407’ 53’’ 9.458’ 59’’ ’ 55’’ 50 o C ’15’’51 o C

Penetration Index (PI) Catatan: 1.Nilai PI digunakan untuk mengetahui kepekaan aspal terhadap suhu. 2. Jika nilai penetrasi pada suhu titik lembek tidak diketahui, maka nilai penetrasi diasumsikan sebesar 800 dmm. 3.Nilai -1 < PI < 1 maka aspal baik digunakan dalam campuran. log PEN T 2 log PEN = AT + K log PEN T 1 log PEN ( dmm ) T ( o C) T2T2 T1T1 K A

Uji Daktilitas Pengujian ini bertujuan mengetahui kekenyalan / elastisitas aspal yang dinyatakan dengan panjang pemuluran aspal yang dapat tercapai hingga sebelum putus. Daktilitas ini tidak menyatakan kekuatan tarik aspal. Mesin Daktilitas Kecepatan tarik mesin 50 mm per menit (dengan toleransi 5%). Cairan yang digunakan adalah Methyl Alkohol dan Sodium Klorida sebanyak 10 liter. Cetakan Daktilitas Cetakan terbuat dari kuningan. Daktilitas pada 25° C, 5 cm per menitPembacaan pengkuran pada alat Pengamatan I Pengamatan II Pengamatan III. 107 cm cm cm. Rata-rata cm. Contoh Hasil Uji Daktilitas Hal yang harus diperhatikan: 1.Pada saat pengujian, apabila sampel menyentuh dasar mesin uji atau terapung pada permukaan air maka pengujian dianggap gagal dan tidak normal. Untuk menghindari hal semacam itu maka berat jenis air harus disesuaikan dengan berat jenis sampel dengan menambahkan Methyl Alkohol atau Sodium Klorida.

Uji Kehilangan Berat (TFOT) Pengujian ini bertujuan mengetahui kehilangan minyak pada aspal akibat pemanasan berulang. Pengujian ini pun juga dilakukan untuk mengukur perubahan kinerja aspal akibat kehilangan berat. Mesin TFOT Mesin terdiri dari pengatur suhu untuk memanasi sampai (180 ± 1)°C, piringan logam berdiameter 25 cm, menggantung dalam oven pada poros vertikal dan berputar dengan kecepatan 5-6 putaran per menit. Berat 1 sampel benda uji 50 ± 0,5 gram. Aspal Setelah TFOT Sampel TFOT dipanaskan kembali untuk dibuat sampe uji penetrasi, uji titik lembek dan uji daktilitas. RTFOT Perbedaan TFOT dan RTFOT adalah perbedaan sumbu putar (arah horizontal dan arah vertikal).

Contoh Hasil Uji Kehilangan Berat (TFOT) Sampel ISampel II Berat cawan + aspal keras =106,8255 gr169,353 gr Berat cawan kosong =21,1731 gr gr Berat aspal keras=85,6524 gr gr Berat sebelum pemanasan =85,6524 gr gr Berat sesudah pemanasan =85,2781 gr gr Berat endapan=0,374 gr gr Kehilangan Berat=0,004%0.007% Rata-rata Kehilangan Berat =0,0055% Penetrasi pada 25 0 C, 100gr, 5 detik Penetrasi SEBELUM kehilangan berat Penetrasi SESUDAH kehilangan berat IIII Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Rata-Rata No. Suhu diamati ( o C) SEBELUM kehilangan beratSETELAH kehilangan berat Waktu Titik lembek ° C Waktu Titik lembek ° C IIII I I ‘55’’ ’9’’ 48” 4.203’55’’ 1’43” 5.254’43’’ 2’43” 6.305’47’’ 3’35” 7.356’57’’ 4’24” 8.407’53’’ 5’25” 9.458’59’’ 6’45” ’55’’ 49 6’45” ’15’’ 517’39”7’31”5859

Uji Viskositas Pengujian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kekentalan (viskositas) aspal keras dengan menggunakan alat Saybolt dan aspal cair dengan menggunakan alat Engler. Alat Saybolt Furol Didalam mesin Saybolt Furol terdapat pemanas dan penampung oli, termometer dan pengatur suhu elektrik. Perhitungan: Viskositas Kinetik (cst) = SFS (detik) x FK SFS = kekentalan Saybolt Furol yang telah dikoreksi dalam detik FK = Faktor Koreksi, FK = 2,18 Temperatur Pencampuran 170 cst Temperatur Pemadatan 280 cst Pembacaan suhu Pengamatan Waktu-1 (detik) Viskositas Kinetik-1 (cst) Waktu-2 (detik) Viskositas Kinetik-2 (cst) 120 o C 140 o C 160 o C 180 o C 305,60 91,61 49,52 30,06 666, , ,954 65, ,25 102,60 50,25 29,72 591, , ,545 64,790 Contoh Hasil Uji Viskositas 170 cst 280 cst

Uji Titik Nyala & Titik Bakar Pengujian ini bertujuan untuk mengukur suhu dimana aspal mulai dapat mengeluarkan nyala api dan terbakar akibat pemanasan dengan menggunakan Cleveland Open Cup. Suhu yang didapatkan ini adalah sebagai simulai terhadap suhu maksimum yang bisa terjadi pada aspal sampai aspal mengalami kerusakan permanen. Alat Cleveland Open Cup Nyalakan kompor dan atur pemanasan sehingga kenaikan suhu adalah 15 ⁰ C tiap menit sampai mencapai suhu 56ºC dibawah titik nyala yang diperkirakan untuk selanjutnya kenaikan suhu 5ºC sampai 6ºC/menit. Cetakan Kuningan Berat benda uji adalah contoh aspal 100 ± 1 gram.

Contoh Hasil Uji Titik Nyala & Titik Bakar No. o C di bawah titik nyala Waktu oCoCTitik Nyala ’ 22’’ ’ 26’’ ’ 34’’ ’ 30’’ ’ 15’’ ’ 50’’ ’ 10’’344Titik Nyala ’ 54’’ ’ 12’’354Titik Bakar Hal yang harus diperhatikan: 1.Tersedianya pelindung angin yang menjaga nyala api dari hembusan angin. 2.Kecepatan pemanasan dengan menggunakan bunsen (pengatur besar kecilnya api). 3.Pemberian api pemancing (pilot) dilakukan menjelang temperatur titik nyala perkiraan dengan memperhatikan jarak as api pilot terhadap benda uji + 10 mm. 4.Termometer harus bersih dan skalanya terbaca jelas, diupayakan memakai bantuan kaca pembesar dalam pembacaannya.

Uji Berat Jenis Aspal Pengujian ini bertujuan untuk mengukur berat jenis aspal dengan menggunakan piknometer serta berdasarkan perbandingan berat di udara dengan berat di dalam air. Piknometer Piknometer kapasitas 30 – 60 ml. Timbangan Elektrik Timbangan dengan ketelitian ± 0,01 gram. Hal yang harus diperhatikan: 1.Laporkan berat jenis aspal keras atau ter sampai tiga angka di belakang koma. Berat piknometer + air = gr Berat piknometer = gr Berat air/Isi piknometer = gr Berat piknometer + contoh = gr Berat piknometer = gr Berat contoh = gr Berat piknometer + air + contoh = gr Berat piknometer + contoh = gr Berat air = gr Isi Bitumen = gr Berat Jenis = = = 1,0167.g/cm 3 Contoh Hasil Uji Berat Jenis Aspal

1.Aspal berfungsi sebagai bahan pengikat agregat dan bahan pengisi pori dan rongga antar agregat campuran. 2.Aspal bersifat termoplastis yaitu bentuk aspal akan melunak/melembek jika suhu naik dan mengeras jika suhu turun. 3.Aspal juga besifat viskoelastis yaitu kekentalannya dipengaruhi oleh temperatur. 4.Aspal yang baik digunakan dalam campuran adalah aspal yang memenuhi spesifikasi dan presisi uji aspal. 5.Spesifikasi uji aspal yang umum digunakan adalah SNI, AASHTO, dan ASTM. 6.Klasifikasi aspal saat ini terdiri dari 2 jenis yaitu kelas penetrasi (Penetration Graded) dan kelas kinerja (Performance Graded). 7.Komponen pengujian yang harus diperhatikan adalah alat uji, benda uji aspal, temperatur uji, metoda pengujian, dan repetisi pengujian. 8.Aspal dapat dicampur dengan bahan lain (modifier) untuk memperbaiki kinerja dan karakteristik aspal. Resume Pengujian Karakteristik Aspal