TEKNOLOGI PASCA PANEN TANAMAN HIAS HADI FERIYANTO BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN KETINDAN 1
TUJUAN Proses terakhir dari tindak budidaya (pembibitan, penanaman, pemupukan, pengendalian hama penyakit dan pemeliharaan lainnya) maka sampailah pada tindak panen dan penanganan pasca panen Penanganan pasca panen adalah suatu kegiatan yang memberikan perlakuan terhadap tanaman hias, setelah dipanen sampai diterima konsumen. Perlakuan dengan tujuan untuk menjamin : keseragaman dalam suatu kelompok kualitas meningkatkan daya tahan dalam vase tersajinya dalam kemasan cantik semua tindakan ditujukan untuk memberi nilai tambah pada produk yang dipasarkan
WAKTU PANEN Waktu terbaik, pagi hari – – Tanaman lebih tahan lama Vase life lebih panjang PENANGANAN HASIL PANEN Kegiatan ini meliputi : a. Pengumpulan tanaman hias yang Telah Dipotong b. Pengangkutan ke Tempat Sortasi c. Sortasi dan Seleksi Kualitas d. Pengikatan e. Pembungkusan f. Perendaman g. Penyimpanan h. Syarat Penyimpanan Beberapa jenis Bunga i. Pengepakan j. Fumigasi h. Pengiriman ke tempat penjualan
A. Pengumpulan tanaman yang Telah Dipotong a.Simpan pada tempat teduh dan aman b.Terhindar dari percikan air atau kotoran lain c.Simpan pada temat permanen, tegak dan berjajar d.Hasil panen langsung ditempatkan ke dalam ember yang berisi air B. Pengangkutan ke Tempat Sortasi Setelah selesai dikumpulkan, bunga diangkut ke tempat sortasi untuk di sortir dan di seleksi Jenis daun-daunan juga perlu perendaman pada pangkal tangkai daun dengan air
C. Sortasi dan Seleksi Kualitas Bunga Dasarnya dilihat keadaan per bunga, tingkat kemekaran bunga, keadaan tangkai bunga meliputi panjang pendek, lurus bengkok, besar keci;, tegar lemas (vigor), kebersihan daun
Grade I : Bunga bagus dan normal (tidak ada bekas serangan hama penyakit dan tidak cacat) Bunga mekar optimal (sesuai dengan standar masing2 bunga) Tangkai bunga besar dan lurus, tegak Tangkai panjang sesuai kriteria masing2 jenis bunga) Tidak ditemukan hama yang dapat merusak kualitas bunga Keadaan daun hijau segar, bersih, normal sitawati 18/9/2006 6
Grade II : Bunga bagus dan normal, batang sedikit lebih pendek dari grade I, terserang hama penyakit tapi tapi tidak sampai menimbulkan kerusakan berarti pada kualitas bunga Bunga yang tidak masuk kedalam 2 kategori – afkir – kompos sitawati 18/9/2006 7
Daun-daunan, dapat dikategorikan I, II dan III berdasarkan besar dan panjang dari daun Grade I : Besar daun dan panjang tangkai sesuai kriteria dari jenis daun Bentuk daun normal dan hijau segar Daun bersih dan bebas hama penyakit Grade II dan III, beda besar daun dan panjang tangkai, lebih kecil atau lebih pendek dari grade I sitawati 18/9/2006 8
D. Pengikatan Diikat dengan menggunakan tali atau karet carnation : 10 atau 20 tangkai per ikat (sesau perminyaan pasar) Chrysanthemun : 10 sampai 12 tangkai/ikat (sesua diameter permukaan atas bunga, yaitu sekitar 20 cm) Lily Asiatik 5 batang, lily Snow Queen dan Stargazer 5 kuntum Statice, caspea, baby breath harus ditimbang dulu, statice 150 g/bungkus, caspea dan baby”s breath 100 g/bungkus sitawati 18/9/2006 9
10 E. Pembungkusan Setelah diikat segera dibungkus plastik atau kertas sesuai dng jenisnya Tujuan pembungkusan ; Krisan dan carnation dengan kertas Lily, caspea, statice dengan plastik Pada pangkal tangkai bunga sebaiknya diberi kapas basah dan kmd dibungkus dengan plastik Untuk daun-daunan tidak perlu dibungkus, cukup diikat dan diberi kapas basah yang dibungkus plastik kecil
sitawati 18/9/
F. Perendaman Larutan pengawet : Chrystal AVB untuk carnation dan lily Chrystal RVB untuk mawar Florysant untuk krisan dan baby’s breath sitawati 18/9/
G. Penyimpanan Penyimpanan sementara (kurang dari 1 hari) Penyimpanan untuk persediaan (stok) ; jangka waktu agak lama, disimpan dalam cold storage, 5 C dan kelembaban 90% -- untuk mencegah perkembangan microorganisme -- krisan bisa disimpan 15 hari dan carnation 7 hari Penyimpanan Basah : disimpan dengan merendam pangkai tangkai bunga ke dalam air – dapat diberikan nutrisi atau bahan pengawet pada saat perendaman Penyimpanan kering : bunga disimpan tanpa perendaman,(pada lingkungan yang memiliki kelembaban tinggi) sitawati 18/9/
Syarat Penyimpanan Beberapa jenis Bunga Tiap jenis bunga perlu perlakuan yang berbeda dalam penyimpanan Standar Flower Council of Holland Jenis BungaPerlakuan Penyimpanan AnyelirSuhu 4 – 8 C KrisanRendam pada air dingin campur nutrisi pada suhu 8 – 10 C MawarSuhu 2 – 5 C GerberaSuhu 2 – 5 C LilyPolen dibuang dng solasi brand GladiolPosisi saat penyimpanan dan transportasi harus tegak, ujung tangkai bunga membengkok bila terkena cahaya, tangkai bunga rendam dalam air, suhu 8 – 10 C AnthuriumPeka terhadap suhu dingin, suhu > 15 C, memar akan menyebabkan bercak hitam pada bunga
H. Pengepakan Pengiriman ke tempat penjualan harus di kemas dalam dus karton atau kontainer plastik yang ukuran sesuai panjang maksimal, shg bisa diatur rapi dan terjaga kualitasnya. Sebelum dikirim kualitas diperiksa lagi (lihat ada ulat, lecet pada mahkota bunga, patah, busuk, layu, juga kerapian kertas pembungkus) Batang bawah bekas perendaman diusahakan tidak terlalu basah
Ukuran kardus 100 x 40 x 40 cmm diisi 25 bungkus krisan, perbungkus 10 tangkai Carnation, 80 x 40 x 20 cm dapat menampung 24 – 30 bungkus, 10 tangkai/ bungkus Pada bidang 40 x 40 untuk krisan dan 40 x 20 cm untuk Carnation diberi lubang, untuk pegangan tangan dan ventilasi udara Kardus ditutup – lakban sampai rapi Kontainer, bila bunga telah penuh tutup dng koran agar bila ditumpuk, bunga tidak rusak Kardus atau kontainer dapat disusun 3 tingkat sebelum masuk mobil sitawati 18/9/
sitawati 18/9/
J. Fumigasi Hanya dilakukan bila bunga akan diekspor Kerugian – dapat menurunkan vase life K. Pengiriman ke tempat penjualan susun rapi dalam mobil boks pengangkutan, suhu 12 C setelah diturunkan -- bunga dikeluarkan dari kadus/kontainer – ujung tangkai bunga dipotong dan diletakkan tegak didalam air di ember (air suam2 kuku baik) – simpan tempat teduh agar tidak cepat layu sitawati 18/9/ Daftar Pustaka Supari Dh., Tutunan Membangun Agribisnis. Seri Praktek Ciputri Hijau.(Ed I). PT Elex Media Komputindo. Kelompok Gramedia, Jakarta