Does it matter where to conduct training? Accounting for cultural factors Paper oleh Baiyin Yang, Yingchun Wang, Anne Wang Drewry (2009) Presentasi oleh.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Advertisements

Human Resources Management Chapter 8 “Performance Management”
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
DESAIN KURIKULUM.
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
FAKTOR INDIVIDU DALAM ORGANISASI
MARKET DRIVEN STRATEGY (MDS)
SAP XIII MSDM MSDM Global
SAP XIII MSDM MSDM Global
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
LINGKUNGAN SOSIAL-BUDAYA
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
IMPLEMENTASI STRATEGI: STAFFING DAN DIRECTING
Human Resource Management
TRAINING DESIGN / PENYUSUNAN PROGRAM TRAINING
PENGEMBANGAN &PELATIHAN dalam organisasi
Prinsip-prinsip Belajar dan Model Pembelajaran DIPRESENTASIKAN OLEH NOR LAILI FATMAWATI FS. PASCASARJANA UNESA 2010.
PEMAKAIAN STANDARD LITERASI INFORMASI
{ Ethics Training. Formal Non Formal E-training (Computer Based) Off-the-Job On-the-Job Training Methods.
© 2002 Southwestern College Publishing. All rights reserved. 2–12–1 Human Resource Management Human Resource Management  Adalah : Pendayagunaan, pengembangan,
Human Resource Management
UPT. BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KB 1. FAKTOR MANUSIA DALAM PERUBAHAN ORGANISASI
Multinationals Organizations
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MSDM INTERNASIONAL
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
-- Evaluasi Pembelajaran TIK --
KEPEMIMPINAN & KERJASAMA TIM
Perilaku Individu dalam Organisasi
PERFORMANCE MANAGEMENT
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
MANAJEMEN PERUBAHAN untuk Kuliah Manajemen Inovasi
Kepemimpinan DEFINISI :
Pertemuan Keenam PERSEPSI
PENGEMBANGAN KURIKULUM SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
MATERI #5 Pengukuran Kinerja
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
Mata Kuliah Manajemen Pelatihan dan Pengembangan
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN DAN KONSKUENSI LOGISNYA
Pertemuan 5 E-Business Startegi E-Business
MANAJEMEN PERUBAHAN untuk Kuliah Manajemen Inovasi
Pengembangan Pelatihan Pendidikan Adhyatman Prabowo, S.Psi.
Strategic Human Resource Management
MSDM global MSDM SAP 15 FIA –IISIP 2008.
IMPLEMENTASI STRATEGI: STAFFING DAN DIRECTING
Manajemen Kinerja Annisa Julianti.
Berubah: Mengapa Berubah?
Peranan Teknologi Pendidikan pada Pengembangan Kurikulum 2013
MATERI PERILAKU ORGANISASI
MSDM global MSDM SAP 15 FIA –IISIP 2008.
MEMAHAMI PENULISAN KAJIAN TEORITIK DALAM PENELITIAN
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Dimensi Budaya dalam Psikom
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
MANAJEMEN PERUBAHAN untuk Kuliah Manajemen Inovasi
Nilai Kebudayaan : Pola Kebudayaan dan Persepsi Budaya
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MSDM INTERNASIONAL Mengatur dan mengurus SDM dengan kebudayaan, perekonomian dan sistem hukum yang berbeda memberikan beberapa.
KOMUNITAS MAGELANG SKATEBOARDER. 01 Aldino Muhammad Lareza Bangkit Rohmat 0202 Wildo Julian 0180 Arista Qatrunnada 0139 Syskadiana Sari.
SAP XIII MSDM 2010/11 MSDM Global MSDM SAP 13 FIA –IISIP
Human Resource Management
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
MATERI I PERILAKU ORGANISASI
Human Resource Management
Individual Behavior, Personality, and Values
PENGEMBANGAN MODEL KEEFEKTIVITASAN MANAJEMEN SDM DI TAIWAN
THEORIES OF EDUCATIONAL MANAGEMENT
MATERI I PERILAKU ORGANISASI PENDAHULUAN & PERSEPSI.
Kelompok 4: 1. khairul aridho 2. muliadi 3. ayu puspita sari 4. rihan risfan 5. zulsyamriantoni 6. bella ananda febrizen 7. wiwik mustapa Pengelolaan.
Transcript presentasi:

Does it matter where to conduct training? Accounting for cultural factors Paper oleh Baiyin Yang, Yingchun Wang, Anne Wang Drewry (2009) Presentasi oleh John Fernando

Abstrak Pelatihan adalah fungsi penting dari Human Resource Management (HRM) Faktor kebudayaan mempengaruhi pelatihan melalui: Isi dan metode Pemilihan pelatih Motivasi, valensi, dan gaya belajar peserta didik Keserupaan antara budaya asal dan tuan rumah mempengaruhi proses dan keefektifan pelatihan

Dimensi Budaya yang digunakan Artikel menggunakan kerangka budaya dan faktor budaya dari Hofstede(1980), ditambah faktor ‘asumsi bersama tentang sifat pengetahuan’ dari Kluckhorn dan Strodtbeck (1961)

Model Efek Budaya terhadap Pelatihan Cultural Factors: Dominated Values Beliefs, Assumptions Prevalent Social Norms Trainees (Pre-training): Knowledge Skills Abilities Training Process: Training contents & methods Selection of trainers Learning styles Trainees (Post-training): Knowledge Skills Abilities Training Outcomes: Individual performance Team Performance Organizational performance Feedback

Budaya dan Pelatihan Pelatihan selain merupakan kegiatan intelektual juga merupakan kegiatan sosial yang terjadi dalam konteks budaya tertentu Pelatihan memiliki tiga domain utama: ◦ Metode dan isi ◦ Pemilihan pelatih ◦ Karakteristik peserta pelatihan

Dimensi Budaya Individualism/Collectivism High/Low Power distance Long term/short term orientation High/Low Uncertainty Avoidance Masculinity/Femininity Shared assumptions about nature of knowledge

Individualisme vs. Kolektivisme IndividualismeKolektivisime Asal MotivasiIntrinsikEkstrinsik Peningkat valensi dan motivasi pelatihan peserta Pelatihan dianggap bermanfaat bagi peserta Pelatihan dianggap bermanfaat bagi kelompok/organisasi peserta Gaya BelajarAbstrak dan deduktifKonkret, intuitif, dan induktif

Uncertainty Avoidance Dalam kebudayaan dengan UA tinggi, taktik pelatihan yang telah mapan dan terbukti akan menghasilkan tingkat valensi yang lebih tinggi

Time Orientation Dalam kebudayaan dengan orientasi waktu jangka pendek, persepsi hubungan antara program pelatihan dan keuntungan segera menentukan valensi peserta terhadap pelatihan tersebut, sedang dalam kebudayaan dengan orientasi waktu jangka panjang valensi peserta dipengaruhi oleh hubungan program pelatihan dan keuntungan jangka panjang

Power Distance Short PDLong PD Metode PelatihanPartisipatifNon-partisipatif PelatihKolegaPakar PendekatanEgaliterTop-down Motivasi bila peserta terlibat dalam pengambilan keputusan pelatihan Lebih tinggiLebih rendah Asal pengetahuanProses sosial dan refleksiKewenangan

Masculinity / Femininity Dalam kebudayaan maskulin, valensi dan motivasi pelatihan peserta akan lebih baik bila pelatihan dianggap meningkatkan kompetensi pribadi dibanding meningkatkan hubungan interpersonal peserta dengan pihak lain, demikian sebaliknya bagi kebudayaan feminin

Asumsi umum tentang sifat pengetahuan Program pelatihan yang diadakan dalam kebudayaan yang menganggap pengetahuan bersifat objektif akan lebih berfokus pada aspek kognitif, sedangkan dalam kebudayaan yang menganggap pengetahuan bersifat subjektif akan berfokus pada aspek afektif dan keterampilan

Dampak Faktor Kebudayaan dalam pelatihan lintas budaya Semakin serupa kebudayaan asal pelatihan dan tuan rumah, maka peserta akan lebih efisien, kecemasan dan perlawanan peserta akan berkurang, penerimaan informasi faktual dan pengetahuan terhadap budaya baru akan lebih baik, dan penguasaan bahasa dan kemampuan komunikasi di budaya baru akan lebih baik

Dampak Faktor Kebudayaan dalam pelatihan lintas budaya Efektivitas pelatihan lintas budaya berkaitan secara positif dengan relevansi isi pelatihan baik terhadap budaya asal maupun terhadap budaya tuan rumah Jika budaya asal dan budaya tuan rumah berbeda jauh, peserta lebih mungkin mengubah kerangka pemahaman dan mengalami pembelajaran transformasional sebagai hasil dari pelatihan lintas budaya dan pengalaman lapangan setelahnya

Kesimpulan Faktor budaya perlu dipertimbangkan dalam penyelenggaraan pelatihan Diperlukan kerangka sistematik yang menggambarkan hubungan konteks budaya dengan aspek kunci pelatihan Pekerja HR perlu mempertimbangkan dampak budaya baik asal maupun tuan rumah dalam aktivitas bisnis lintas budaya, dan memiliki kompetensi lintas budaya