Disusun oleh : YUNI DESTIA ( ) HOTDI SITORUS ( ) MULIATIE ( )
Kata ontologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu : ontos = being (menjadi) dan logos = logic. Ontologi is the theory of being qua being. Artinya bahwa ontologi merupakan teori tentang keberadaan sebagai keberadan. Pertama kali istilah ontologi diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius pada tahun 1936 M, untuk menamai hakikat yang ada bersifat metafisis.
Jujun S. Suriasamantri menyatakan bahwa ontologi membahas apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh yang kita ketahui dengan perkataan lain suatu pengkajian mengenai yang “ada”. Jadi, ontologi adalah ilmu yang membahas tentang yang ada, yang universal, yang ingin kita ketahui sejauh yang kita ketahui.
Ada (5) aliran ontologi, yaitu : 1.Monoisme hakikat yang berasal dari kenyataan adalah satu saja, tidak mungkin dua, berupa materi maupun rohani. Aliran ini dikemukan oleh Thomas Davidson yang disebut dengan Block Universe.
1.Materialisme aliran ini sering disebut naturalisme sumber yang asal itu adalah materi, bukan rohani aliran ini dipelopori oleh tiga tokoh, yaitu : 1)Thales ( SM),menganggap unsur asal itu adalah air karena pentingnya bagi kehidupan; 2)Anaximander (585 – 528 SM), bahwa unsur asal itu adalah udara dengan alasan udara itu sumber dari segala kehidupan 3)Demokritos ( SM) bahwa yang ada itu adalah atom-atom yang banyak jumlahnya, tidak dapat dihitung dan amat halus yang merupakan asal kejadian alam.
2.Idealisme, Aliran ini sering disebut spriritualisme. Idealisme berasal dari kata ”Ideal” yaitu suatu yang hadir dalam jiwa. Aliran ini beranggapan bahwa ruh (jiwa) yang menjadi hakikat sesuatu dan dasar wujud sesuatu. Aliran ini ditemui dalam ajaran Plato ( SM).
2.Dualisme Menyatakan benda terdiri dari dua macam hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan rohani kedua macam hakikat tersebut masing- masing bebas dan berdiri sendiri, sama- sama abadi Tokoh paham ini adalah Descater ( SM) yang dianggap sebagai bapak Filosofi modern.
3.Pluralisme bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan. Tokoh aliran ini pada masa Yunani kuno adalah Anaxagoras dan Empedcoles, yang menyatakan bahwa substansi yang ada itu terbentuk dan terdiri dari empat unsur, yaitu tanah, air, api dan udara. Tokoh modern aliran ini adalah Wiliam James ( M), yang mengemukakan bahwa tiada kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, bersifat tetap, berdiri sendiri dan lepas dari akal yang mengenal.
4.Nihilisme berasal dari bahasa Yunani yang berati nothing atau tidak ada. Paham ini tidak mengakui validitas alternatif yang positif. : (1) tidak ada sesuatu pun yang eksis sebab realitas itu sebenarnya tidak ada; (2) bila sesuatu itu ada, ia tidak dapat diketahui, ini disebabkan oleh penginderaan itu tidak dapat dipercaya, penginderaan itu sumber ilusi; dan (3) sekalipun realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita beritahukan kepada orang lain Grogias ( SM) yang memberikan tiga proporsi tentang realitas, yaitu : (1) tidak ada sesuatu pun yang eksis sebab realitas itu sebenarnya tidak ada; (2) bila sesuatu itu ada, ia tidak dapat diketahui, ini disebabkan oleh penginderaan itu tidak dapat dipercaya, penginderaan itu sumber ilusi; dan (3) sekalipun realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita beritahukan kepada orang lain
5. Agnotitisme Kata agnosticisme barasal dari bahasa Grick. Agnotos yang berarti Unknow (ketidaktahuan). A artinya not (tidak), Gno artinya Know (pengetahuan). Bapak Filsafat Eksistensialisme Tokoh dalam aliran ini adalah Soren Kierkegaar ( M) yang dikenal sebagai Bapak Filsafat Eksistensialisme manusia tidak pernah hidup sebagai suatu aku umum tetapi aku individu, unik dan tidak dapat dijabarkan ke dalam sesuatu orang lain.
kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak? kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu? Misalnya daun yang memiliki warna kehijauan, bunga mawar yang berbau harum
Kita mampu untuk mengembangkan dan mengkritisi berbagai bangunan sistem pemikiran yang ada. Memberikan pemikiran dalam pemecahan masalah pola relasi antar berbagai eksisten. Membiasakan untuk mengeksplorasi secara mendalam dan jauh pada berbagai ranah keilmuan ataupun masalah.
Disusun oleh : YUNI DESTIA ( ) HOTDI SITORUS ( ) MULIATIE ( )