Oleh Zaenal arifin M.Kes ANALISIS KIMIA Oleh Zaenal arifin M.Kes
Definisi Analisis : usaha pemisahan suatu kesatuan materi menjadi komponen lebih kecil. Syarat Analisis : Sahih Tepat Cermat Cepat Hemat, selamat, dapat diulang, spesifik, andal dan mantap
Jenis Analisis kimia Kwalitatif Kwantitatif
Tujuan Analisis Mengurai komponen suatu bahan Menentukan adanya komponen suatu bahan Menentukan komponen/ nutrien yang terkandung pada bahan Menentukan ada tidaknya bahan tambahan dalam suatu bahan makanan/ jamu. Mendeteksi adanya bahan metabolit yang beracun misal pada tempe bongkrek Mengikuti terjadinya perubahan bahan baik kwalitatif atau kwantitatif.
Sampel Sampel yang diambil harus representatif. Bahan yang mudah berubah harus segera dianalisa Tujuan segera dianalisa unutuk mengetahui perubahan- perubahan yang mungkin terjadi selama menunggu saat analisa
Perubahan yang mungkin terjadi Perubahan kimiawi misal oksidasi Perubahan biokimiawi atau enzimatis Perubahan karena kontaminasi misal karena bakteri Perubahan fisik. Misalnya penguapan Perubahan mekanis misalnya goncangan, pemanasan, pendinginan dll.
Data analisa dan tingkat kesalahan Kebenaran yang diperoleh sangat tergantung prosedur, keadaan peralatan dan kecermatan kerja dan ketrampilan pelaksanaanya Jenis kesalahan : Constant determitant error (CDE). Systematic Error (SE)
Kesalahan tetap (CDE) Kesalahan yang bersifat tetap besarannya Gelas pengukuryang salah dipakai terus Bahan kimia yang kadar kemurnianya tidak sempurna
Kesalah systematis Bersifat inherentdalam prosedurnya namun besaranya tidak terlalu tetap tergantung pada bahan yang dianalisa atau kondisi lingkungan kerjanya
Jenis Analisis kwantitatif Metode Titrasi Metode Gravimetri Metode potensiometrik Metode spektrofotometrik Metode spektroskopi emisi Metode kromatografi Metode kimia analitis nyata Metode neraca analitis
Metode titrasi/Tetrimetrik Perhitungan didasarkan atas stoikiometri sederhana dengan reaksi kimia. Misal σ A + τT Produk Artinya molekul σ bahan analit A bereaksi dengan τ molekul reagensia T yang disebut Titran ditambahkan sedikit demi sedikit. Biasanya memakai biuret. Larutan yang kedua adalah larutan standar Pemberian Titran biasanya sampai setara bahan analit A
Untuk menghentikan kapan bahan Titran dihentikan tetesanya menggunakan senyawa indikator. Senyawa indikator ini akan memberikan reaksi perubahan warna jika terjadi titik ekuivalensi
Reaksi yang digunakan untuk titrasi Asam Basa : HA + OH A + H2O Oksidasi reduksi Pengendapan Pembentukan kompleks
Persyaratan reaksi titrasi Reaksi harus berjalan sesuai dengan persamaan reaksi tertentu tidak boleh ada rekasi samping Reaksi harus berjalan lengkap Beberapa metode harus sampai ekuivalen Diinginkan agar reaksi berjalan cepat sehingga titrasi terlengkapi dalam beberapa menit.
Bobot ekuivalen Mengenai bobot equivalen akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.