Karisma Sukmayanti, M.A PS.Psikologi-Unud

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK
Advertisements

PSIKOLOGI PENDIDIKAN PART 3 ALIRAN BEHAVIORISME ANDI THAHIR, MA.
TEORI BEHAVIOURISTIK DALAM PEMBELAJARAN
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN _Teori Behavioristik
(Oleh : Sulis Mariyanti)
PENDEKATAN BEHAVIORISM
Oleh : Laila Nursafitri, M.Pd
Siti Arofah( ) Fransisca Dwi Listiani( )
LEARNING / BELAJAR.
PSIKOLOGI SOSIAL II THE REINFORCEMENT ORIENTATION (ORIENTASI FAKTOR PENGUAT) BY : DWI HURRIYATI, S.Psi.,M.Si.
Teori Behavioristik Thorndike Skinner Ciri Penerapan Aplikasi.
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Burrhus Frederic Skinner
Rewards & Punishments.
PSIKOLOGI BELAJAR atau TEORI BELAJAR
Sebagai Metode Dasar Psikoterapi
Rewards & Punishments.
Pembelajaran Konsumen
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU OPERAN
PENGKONDISIAN OPERAN (lanjutan) (sumber: Ormrod,…)
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si
(Aliran Psikologi Tingkah Laku Dan Kognitif)
PENGKONDISIAN KLASIK (Classical Conditioning) (Sumber: Wittig, 1981; Ormrod,…) Karisma Sukmayanti, M.A PS.Psikologi-Unud Ivan Petrovich Pavlov ( )
Pembelajaran Konsumen
AVERSIVE CONDITIONING (PUNISHMENT)
BAHAN TATAP MUKA III PO & TUGAS UNTUK KELAS III.D & III.B
Ns. I Gede Yudiana Putra, S,Kep, M.Kes
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PSIKOLOGI BELAJAR: CLASSICAL CONDITIONING
Belajar Behaviouristik
Psikologi Behavioristik: Teori Belajar Pavlov, Thorndike, dan Skinner serta Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika.
PENDEKATAN PERILAKU/ BEHAVIORISTIK
B. F Skinner.
5 Materi Psikologi Anna. Psi – KesMasy 2015
E.L.THORNDIKE ( ).
Psikologi Belajar OPERANT CONDITIONING
AVERSIVE CONDITIONING (PUNISHMENT)
KAJIAN PSI.BELAJAR “PAVLOV”
WINNY PUSPASARI THAMRIN
Pertemuan ke-2 BEHAVIORISM.
Classical Conditioning - Ivan Pavlov
EXTINCTION OF CONDITIONED BEHAVIOR
TEORI BELAJAR & APLIKASINYA
TEORI BELAJAR Teori Behaviorisme Oleh : Iswadi, M. Pd.
PSIKOLOGI BELAJAR.
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DAN EKSPOSITORI
Classical Conditioning - Skinner
LEARNING.
BEHAVIORISM YENY.ED.
MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Adhyatman Prabowo, M.Psi
TEORI BELAJAR Teori Behaviorisme
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
L O A D I N G
Kepribadian : Ivan Pavlov
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME DAN KOGNITIVISME
Paradigma Behaviourisme B.F Skinner
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
BEHAVIORISME Belajar : Perubahan tingkah laku PBM :
Instrumental or Operant Conditioning
PENYUSUN MAHFUD FAUZI DENTI AGUSTINA ISMI NURUL AINI PRAHESTI YULIANA DWI A DWIANI NUR F.P.
NOVENDAWATI WAHYU SITASARI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
Pendidikan dan Pembelajaran
Paikologi pendidikan Login.
Teori Belajar Dan Aplikasinya
Teori Stimulus - Respons atau Koneksionisme Thorndike
Classical Conditioning (Pengkondisian Klasik)  Teori Classical Conditioning diperkenalkan oleh Ivan Pavlov, ahli fisiolog dari Rusia.  Teori ini tumbuh.
TEORI Belajar BEHAVIORISME. Teori Pembelajaran  merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip pembelajaran.
Transcript presentasi:

Karisma Sukmayanti, M.A PS.Psikologi-Unud Pengkondisian Instrumental/Operan (Instrumental Conditioning) (Sumber: Wittig, 1981; Ormrod,…) Karisma Sukmayanti, M.A PS.Psikologi-Unud

Burrhus Frederic Skinner (1904-1990)

Pengertian Proses belajar yg melibatkan manipulasi konsekuensi dr respon, sbg cara utk meningkatkan atau menurunkan kemungkinan munculnya respon. Disebut jg Pengkondisian Operan, krn: respon2 yg muncul, nampak sbg aktivitas organisme dlm lingkungannya sbg jaminan mendptkan penguatan

Hal penting dlm pengkondisian operan: Cont’d… Reinforcer VS Reward Hal penting dlm pengkondisian operan: Penguatan harus mengikuti munculnya respon Penguatan harus diberikan segera setelah respon yg diinginkan muncul Penguatan harus berkaitan dg munculnya respon yg diinginkan

Paradigma Pengkondisian Instrumental/Operan

Penguatan/Reinforcement : pengkondisian instrumental tjd ketika penguatan bergantung pd kehadiran/munculnya respon yg diinginkan Penguatan Positif (Reward): situasi penguatan positif ada/diberikan ktika munculnya respon yg diinginkan. Tujuan:meningkatkan/mempertahankan kekuatan respon yg diinginkan tsb Penguatan Negatif (Aversive Stimulus): situasi penguatan negatif ada/diberikan ktika tdk munculnya respon yg diinginkan, atau respon sbnrnya ada namun kemudian hilang

Mengukur Kekuatan Respon: Probabilitas respon Latensi dr respon Cont’d… Mengukur Kekuatan Respon: Probabilitas respon Latensi dr respon Total waktu respon Tugas2 Diskriminatif: adanya kecenderungan organisme utk memilih 2 atau lbh stimulus utk mendptkan penguatan, dr berbagai tgs/stimulus yg tersedia.

Shaping/Successive Approximations: Cont’d… Shaping/Successive Approximations: pembentukan respon/perilaku baru dg pemberian penguatan pd tiap komponen dr suatu respon/perilaku yg mendekati respon yg diinginkan, hingga respon yg diinginkan muncul. Chaining: pembentukan suatu respon/perilaku baru, dg pemberian penguatan pd tiap komponen dr rangkaian respon/perilaku tsb.

Cont’d… Jadwal Penguatan: Fixed-ratio: jdwl pemberian penguatan psti, stlh organisme menunjukkan sejmlh respon Variable-ratio: jdwl pemberian penguatan psti, stlh organisme menunjukkan sejmlh respon, & jmlh respon yg ditentukan bervariasi Fixed-interval: jarak wkt pemberian penguatan pasti Variable-interval: jarak wkt pemberian penguatan bervariasi

Efek Penguatan Sebagian: serupa dg pengkondisian klasikal! Cont’d… Efek Penguatan Sebagian: serupa dg pengkondisian klasikal! Pemadaman/Extinction: berakhir/berhentinya kontingensi respon-penguatan

Generalisasi: organisme merespon pd semua stimulus yg serupa Cont’d… Spontaneous Recovery: kembali munculnya respon o/ organisme, ktika kembali berada dlm situasi pengkondisian, stlh mmli fase istirahat/delay Generalisasi: organisme merespon pd semua stimulus yg serupa Diskriminasi: organisme merespon pd stimulus ttt, tdk pd stimulus lainnya

Pertimbangan Lain dlm Pengkondisian Instrumental Superstitious Behavior Learned Helplessness Biofeedback

Pengkondisian Instrumental VS Pengkondisian Klasikal Emitted VS Elicited Responses Instrumental: mengeluarkan/memunculkan respon dg sengaja o/ organisme (adanya kontrol organisme thp respon yg dimunculkan) Klasikal: respon didatangkan dg sendirinya (otomatis) o/ organisme Identifikasi Stimulus Instrumental: hubungan respon-penguatan Klasikal: hubungan CS-UCS, atau CS-CR

Edward Lee Thorndike (1874-1949): Teori Koneksionisme

Pengertian Belajar adlh: peristiwa terbentuknya asosiasi antara peristiwa2 yg disebut stimulus & respon Stimulus: perubahan dr lingk.eksternal yg menjd tanda utk mengaktifkan organisme dlm beraksi/berperilaku Respon: berbagai mcm tingkah laku yg dimunculkan oleh organisme Belajar “trial-error” (selecting) & belajar connecting

Hukum-hukum Belajar Thorndike Hukum Kesiapan (Law of Readiness): asosiasi cndrng diperkuat ktika organisme semakin siap memperoleh suatu perubahan perilaku, shg pelaksanaan tingkah laku tsb akan menimbulkan kepuasan individu

Hukum Latihan (Law of Exercise): Cont’d… Hukum Latihan (Law of Exercise): asosiasi cndrng semakin kuat bila suatu perilaku/tingkah laku sering diulang/dilatih. Hukum Akibat/Efek (Law of Effect): hubungan stimulus respon cenderung diperkuat ataupun diperlemah, bergantung pada akibat yg diperoleh/diterima (menyenangkan atau tdk menyenangkan).

Hukum-hukum Belajar Tambahan Thorndike Hukum Reaksi Bervariasi (multiple response): adanya proses trial & error yg mengawali pd diri indiv.,ditunjukkan dg bermcm2 respon sblm memperoleh respon yg tepat dlm memecahkan suatu mslh Hukum Sikap (Set/ Attitude): tdk hnya hub. stimulus-respon saja yg menentukan prlku bljr organisme, tapi ditentukan jg oleh keadaan yg ada dlm diri organisme (kognitif, emosi, sosial, psikomotor)

Cont’d… Hukum Aktivitas Berat Sebelah (Prepotency of Element): dlm proses bljr organisme memberikan respon pd stimulus ttt saja, sesuai dg persepsi thp keseluruhan situasi (respon selektif). Hukum Respon by Analogy: sesungguhnya indiv.dpt menghubungkan situasi baru/blm prnh dialami dg situasi lama yg prnh dialami. Ktika indiv.merespon pd situasi yang blm prnh dialami, shg tjd transfer/perpindahan unsur2 yg tlah dikenal ke situasi baru. Makin bnyk unsur yg sama maka transfer akan makin mudah.

Cont’d… Hukum Perpindahan Asosiasi (Associative Shifting): proses peralihan dr situasi yg dikenal ke situasi yg blm dikenal dilakukan scr bertahap dg cara menambahkan sedikit demi sedikit unsur baru, & membuang sedikit demi sedikit unsur lama.

Revisi Hukum Belajar Thorndike Hukum latihan ditinggalkan krn hnya ditemukan pengulangan, tdk ckp utk memperkuat hub. stimulus-respon, sebaliknya tnpa pengulangan pun hub. stimulus-respon blm tentu diperlemah. Hukum akibat direvisi. Mnrt Thorndike bhwa yg berakibat positif utk perubahan prlku adlh hadiah, sdngkan hukuman tdk berakibat apapun Syarat utama tjdnya hub. stimulus-respon bkn kedekatan, tp adanya saling sesuai antara stimulus & respon. Akibat suatu perbuatan ,dpt berakibat baik pd bidang lain maupun pada indiv. lain.

Terima kasih