Honey Ndoen COHORT.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BIAS.
Advertisements

Obeservasional Exsperimen
OLEH: SRI SUNARINGSIH IKA WARDOJO, SKM
Validitas Hasil Penelitian
STUDI KOHORT.
Desain Penelitian widaningsih.
Study Kohor.
M.A. Epidemiologi K3 Dr. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK (2)
DESAIN STUDI EKSPERIMENTAL
RANCANGAN / DISAIN PENELITIAN
Uji Coba lapangan (FIELD TRIAL).
Within & Between subject design
Desain Cross Sectional
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
Epidemiologi analitik
RANCANGAN PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK
CASE CONTROL & COHORT Erni Yusnita Lalusu.
M.A. Epidemiologi K3 DR. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
CASE CONTROL Honey Ndoen.
Case Control Study (Penelitian kasus kontrol)
STUDI EPIDEMIOLOGI.
Cross Sectional Study (Penelitian Potong Lintang)
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Desain Cross Sectional
EPIDEMIOLOGI DESKTRIPTIF
METODOLOGI PENELITIAN
TEMU X SAMPLING: A REVIEW.
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
RISET PROGNOSIS DIANA AGUSTIN WINA SUNDARI
STUDI POTONG LINTANG suharyo.
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
PENELITIAN EKSPERIMEN
DESAIN PENELITIAN Pertemuan Ke-3.
Penelitian eksperimen
STUDI CROSS SECTIONAL.
DESAIN PENELITIAN.
TEMU - 4 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko , studi epidemiologi analitik: Studi Ekologi, Studi Cross Sectional.
VARIABEL PENELITIAN EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
KASUS KONTROL Batasan :
PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI
Desain Cross Sectional
Desain Cross Sectional
TERMINOLOGI EPIDEMIOLOGI
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
STUDI KOHORT SK Adalah rancangan studi yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit. Dengan cara membandingkan kelompok terpapar (faktor penelitian)
PENELITIAN KESEHATAN dr.Juliandi Hrp,MA
Studi kohor Oleh : Mia Audina (
M.A. Epidemiologi K3 Desyawati Utami S.Pi, M.KKK
Desain Epidemiologi Oleh Dr. Nugroho Susanto, M.Kes.
OLEH: MAYOR CKM (K) Ns. MUSTRIWI, M. Kep
PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL
OLEH: SRI SUNARINGSIH IKA WARDOJO, SKM
Penelitian Epidemiologi dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra.
Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang
DESAIN PENELITIAN Created by : Andi khairunnisa Ayudya Sekar
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
Besar Sampel Untuk Kasus Kontrol
STUDI KOHOR MK RISET EPIDEMIOLOGI.
RANCANGAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK
STUDI KOHORT.
RESEARCH DESIGN Dr drg. Diyah Fatmasari, MDSc A.
Sesi 10: Metode dan Besar Sampel untuk Disain Kohort
Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi penelitian Rancangan pnltnJenisContoh Observasional (non- eksperimen) Deskriptif Analitik Lap kasus.
DESAIN PENELITIAN Merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh.
Transcript presentasi:

Honey Ndoen COHORT

PENDAHULUAN Mrpkan penelitian epidemiologi analitik non eksperimental yg mengkaji hub. Antar FR dan efek Berasal dr istilah romawi kuno, yg berarti sekelompok tentara yg maju berbaris ke medan perang Pendekatan waktu : prospektive ( kausa/ FR diidentifikasi lbh dahulu lalu diikuti sampai waktu tertentu utk melihat efek/penyakit

Skema Penelitian Cohort Penelitian mulai disini Apakah terjadi efek Diikuti prospektif Ya FR (+) Tidak Subyek tanpa Faktor Risiko tanpa efek Ya FR (-) Tidak

Langkah-langkah studi kohort Merumuskan pertanyaan penelitian Menetapkan kohort Memilih kelompok kontrol Mengidentifikasi variabel penelitian Mengamati timbulnya efek Menganalisis hasil

1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis Rumuskan masalah atau pertanyaan penelitian dan hipotesis yg sesuai Ex : Apakah ada hubungan antara antara kebiasaan merokok ayah dengan kejadian ISPA pada bayi Ho : tdk Ada hub. Antara kebiasaan merokok ayah dgn kejadian ISPA pd bayi Ha : ada hub antara kebiasaan merokok ayah dgn kejadian ISPA pd bayi

2.Menetapkan kohort Ciri utama desain : tersedianya kelompok subyek tanpa efek tertentu sejak awal penelitian Syarat umum agar subyek dpt masuk dlm studi kohort : Tdk menderita efek yg diteliti Belum terpajan FR yg diteliti Peneliti hrs cermat, agar yakin bhw efek yg terjadi krn terpajan FR yg diteliti

3. Memilih kelompok kontrol Studi kohort dgn pembanding internal, mpyi keuntungan : Kedua kelompok berasal dari populasi yg sama Terhadap kedua klpk dilakukan follow up dgn prosedur yg sama

4. Mengidentifikasi variabel penelitian Faktor risiko dan efek hrs diidentifikasi dgn jelas Penyakit/ efek yg terjadi selalu merupakan variabel dependen Variabel yg tidak diteliti harus diidentifikasi yg mgkn merupakan var. Perancu sehingga harus diperhatikan untuk disingkirkan dlm desain atau analisa

5. Mengamati timbulnya efek Lama waktu dalam pengamatan prospektif tergantung pada karakteristik penyakit/efek Perlunya pemahaman patogenesis dan perkembangan penyakit yg diteliti Ex : Utk px keganasan : spt kanker hati diperlukan wktu bbrp tahun utk hub. Perokok pasif dgn kelahiran bayi kecil utk masa kehamilan membutuhkan waktu +/- 1 bln

Langkah (5) Lanjutan Hati2 utk pemilihan subyek yg berisiko loss to follow Bila subyek dipilih dgn teknik matching, maka bila satu subyek hilang maka pasangannya pun hrs dikeluarkan dr penelitian. Pengamatan timbulnya efek dpt dilakukan dgn 2 cara : Pengamatan tunggal Pengamatan berkala

6. Menganalisis Hasil Pada cohort menggambarkan insidens kejadian pada tiap kelompok. Relative risk atau risk ratio merupakan perbandingan insiden penyakit antara kelompok dgn risiko dgn kelompok tanpa FR Interpretasi nilai RR dgn interval kepercayaannya sama dgn studi prevalens dan studi kasus kantrol

Modifikasi rancangan studi cohort Kohort retrospektif, prinsipnya sama dengan kohort prospektif, bedanya : IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO DAN EFEK YG TELAH TERJADI PD MASA LAMPAU EX ;

Skema kohort retrospektif Penelitian dimulai di sini Apakah terjadi efek? ya Faktor risiko + Subyek yg diteliti tdk ya Faktor risiko - tdk

Nested case control : Studi kasus kontrol yang bersarang (nested) dalam rancangan penelitian kohort Data yg dipakai ialah data yg diperoleh dr studi kohort Saat merancang studi kohort sudah diduga adanya variabel tertentu sbg FR timbulnya efek, krn biayanya mahal maka pemeriksaan ditunda sampai pd kohort selesai.

Kelebihan kohort Studi kohort mrpkn desain terbaik dlm menentukan insidens dan perjalanan px atau efek yg diteliti Studi kohort plg baik dlm menerangkan hub. Dinamika hub. Antara FR dan efek scr temporal Studi kohort merupakan pilihan terbaik utk kasus yg bersifat fatal dan progresif Dpt dipakai utk meneliti bbrp efek sekaligus dr su/ FR Andal utk masalh kes yg meningkat (pengamatan yang kontinyu )

kekurangan Memerlukan waktu yg lama Sarana dan biaya mahal Seringkali rumit Kurang efisien dr segi waktu maupun biaya utk meneliti kasus yg jarang terjadi Terancam terjadinya DO atau perubahan intensitas pajanan atau FR dpt mengganggu analisis hasil Dpt menimbulkan masalah etika krn peneliti membiarkan subyek terkena pajanan yg merugikan