Kelempok 2 1. Pengertian Gondorukem 2. Cara pemanenan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pemotongan dengan oxy-acetylene
Advertisements

Tiang Tiang listrik adalah salah satu komponen utama dari konstruksi distribusi saluran udara yang menyangga hantaran listrik beserta perlengkapannya dan.
Oleh Drs.Muhammad Choliq
STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
Memahami Dasar –Dasar Survei dan Pemetaan
TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN
PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE KIMIAWI DAN FILTRASI
MENERAPKAN DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi 2010
Limas, Kerucut, Tabung, Bola
3. Persyaratan pada kolom Ukuran kolom struktur minimal 150 mm
ALAT GAMBAR PERTEMUAN II.
SOP Penggunaan dan Perawatan Alat Semprot Bertekanan Tinggi
DEFINISI BENIH / BIBIT Dr
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
ALAT PERAGA KACAMATA PELUANG
BRSL (Bangun Ruang Sisi Lengkung) KELAS IX SMP Desain Ulang : Sulistyana, SMP 1 Wno Jogja.
MATA DIKLAT : MELAKS.PEKJ KONSTRUKSI BATU DAN BETON
PENANAMAN POHON Sri Wilarso Budi R Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB
LINGKARAN LINGKARAN ﺒﺴﻡﺍﷲﺍﻠﺭﺤﻤﻥﺍﻠﺭﺤﻴﻡ next
SEGITIGA SEBANGUN KSM Kiat Sukses Matematika Menuju Ujian Nasional.
LAND CLEARING DAN PERSIAPAN LAHAN TANAMAN SAWIT
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN
BANGUNAN PENGENDALI EROSI
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
Metode Pembuatan Bioarang
Tugas Aplkom Septa Fajar Tanjung Arsitektur A
TEKNOLOGI BUDIDAYA SEMUSIM TAHUNAN KOMODITAS KARET
MIKROSKOP DAN PENGGUNAANNYA
Membuat Pupuk Kompos Cair dari Limbah Rumah Tangga
PEMBUATAN TERAS KONTUR DAN PEMANCANGAN TITIK TANAM
BUDIDAYA TANAMAN KARET Pengelolaan Hama Penyakit, Panen, dan Pasca Panen Kelompok 3: Rina Indriyani (H ) Rizqan Fahri (H ) Tri Dhika Utami (H )
BREVET PEMBUATAN PAGAR PEMBIBITAN
2. Menghilangkan bau mulut
Pertemuan Ke-8 Perencanaan Sambungan Baut
Pertemuan 12 Gambar pembesian penulangan
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
PRESENTASI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
Kelompok 7 Galih Pramono C Ridwan C
IN HOUSE TRAINING MAL SADAP & BUKA SADAP
PROSES PENGECORAN.
PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA   PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium cepa L) SEBAGAI STIMULATOR PENINGKAT PRODUKSI GETAH KARET (Hevea brasiliensis)
Dan ternak lain.
Dan ternak lain.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
KAITAN POLA PENYEBARAN SALURAN GETAH DENGAN TEKNIK PENYADAPANNYA
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
Perlindungan Api pd Ruangan
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
TEKNOLOGI HASIL TERNAK KULIT DAN SISA GELATIN
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
Penerapan Konsep Energi Gerak
Teknik Pengemasan Limbah B3
MULCH, SHADING NET & GREENHOUSE
MENGGAMBAR TEKNIK 1.
BISNIS INDUSTRI SABUT KELAPA
Anggapan dasarnya adalah bahwa nyala api dapat terjadi ketika terdapat kandungan oksigen dalam jumlah yang cukup di dalam udara.
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING
METODA PENGOMPOSAN SAMPAH
TEKNIK GEOMATIKA DAN GEOSPASIAL
PEMANFAATAN DAN PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
Teknologi Dan Rekayasa TECHNOLOGY AND ENGINERRING PROGRAM STUDI KEAHLIAN (SKILL DEPARTEMEN PROGRAM) : TEKNIK BANGUNAN (BUILDING TECHNOLOGY) KOMPETENSI.
PONDASI BATU KALI. Kompetensi Dasar (KD)  3.5 Menerapkan tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan pondasi  4.5 Melaksanakan pekerjaan pondasi.
Perhutani Pine Chemical Industry
Transcript presentasi:

Kelempok 2 1. Pengertian Gondorukem 2. Cara pemanenan

Apa itu Gondorukem??? lanjut Gondorukem adalah getah dari pohon Pinus (Pinus merkusii) yang kemudian diolah menjadi gondorukem.  Gondorukem diperdagangkan dalam bentuk keping-keping padat berwarna kuning keemasan. Kandungannya sebagian besar adalah asam-asam diterpena, terutama asam abietat, asam isopimarat, asam laevoabietat, dan asam pimarat. Produk gondorukem digunakan sebagai bahan baku yang penting bagi industri batik, kulit, sabun cuci, cat, isolator, kosmetik, kertas, vernis, ramuan semir sepatu, pelarut bahan organik, dan bahan pembuatan kamper sintesis. Salah satu Badan Usaha Milik Negara yang melakukan pengolahan getah pinus adalah Perum Perhutani. Perum Perhutani memiliki pabrik-pabrik pengolah getah pinus baik di Jawa barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Lanjut Produk gondorukem yang dihasilkan oleh Perum Perhutani  ditujukan untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Negara tujuan ekspor  untuk produk gondorukem adalah ke Bangladesh, Korea, Jepang, Karaci, Litagong, Cina, Taiwan, Pakistan, Perancis, Rotherdam, Polandia, Hanburg dan Laspysia. Penghasilan Perum Perhutani Unit I dari hasil ekspor gondorukem pada tahun 2008 mencapai lebih dari Rp 200 Milyar bahkan untuk seluruh Perhutani penghasilan ekspor dari produk gondoruken mencapai lebih dari Rp 500 Milyar. Hal ini menunjukkan bahwa produk gondorukem sebagai hasil hutan bukan kayu produk yang dapat dijadikan tumpuan bagi Perum Perhutani.

Menurut Badan Standardisasi Nasional (Anonim, 2001), gondorukem (Colophony) adalah padatan hasil penyulingan getah pohon pinus (Pinus merkusii). Nama lain gondorukem, antara lain gum rosin, pine resin, resin, siongka, kucing, dan sebagainya. Daerah penghasilnya tersebar luas di daerah pegunungan di Indonesia terutama di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Bali (Suryamiharja dan Buharman, 1986 dalam Prawira, 2001). Back

Cara Pemanenan Getah Pinus Kegiatan pemanenan getah pinus yang dilakukan yaitu dengan cara penyadapan. Beberapa cara teknik penyadapan : o Bentuk koakan Teknik ini dilakukan denagn cara mengerok kulot batang lebih dulu, kemudian kayunya dilukai sedalam 1-2 cm, sedang lebarnya 10 cm. Pelukaan dengan cara ini membentuk huruf U terbalik dengan jarak dari permukaan tanah sekitar 15-20 cm. Pelukaan yang baru diatas luka lama dengan tebal jarak 5 mm. lanjut

o Goresan atau guratana Cara ini pada penyadapan pinus jarang dilakukan, umumnya dilakukan pada agathis ( kopal ). Hal ini mengingat kulit pinus yang tebal. Goresan dilakukan dengan kemiringan 45° atau melingkar. o Dengan bor Dengan syarat diameter 3 cm, 3-12 cm ke atas atau ke dalam. Dari keempat teknik tersebut yang paling efektif atau paling banyak menghasilkan getah pinus adalah dengan menggunakan metode koakan, kemuidian teknik bentuk V dan teknik bor. lanjut

Ada dua macam sistem penyadapan getah pinus yang diterapkan di Perum Perhutani yakni sistem Rill dan sistem Kuare. Sistem ini lebih cocok bila diterapkan di areal hutan lindung sebab tidak banyak merusak pohon pinus sehingga kelestarian pohon pinus bisa terjaga. Sedangkan kelemahannya adalah getah yang dihasilkan lebih sedikit bila dibandingkan dengan sistem kuare. Penyadapan Metode Riil Kegiatan penyadapan getah pinus dengan sistem rill adalah sebagai berikut : a. Alat – alat yang digunakan Alat – alat yang dipergunakan terdiri dari : Pembersih kulit (bark shaver), Mal sadap (blaze frame), Alat pemberi tanda sadapan (marking gauge), alat pembuat saluran tengah (groove cutter), pisau sadap (freshening knife), talang sadap (lips), Mangkuk penampung getah (pats), pengeruk getah, dan bor serta alat penunjang lainnya seperti palu, paku, alat semprot (sprayer) dan ember plastic. lanjut

b. Persiapan penyadapan - Pembersihan lapangan sadapanSebelum melakukan penyadapan, lapangan / areal sadapan harus dibersihkan dari perdu dan semak, agar memudahkan para pekerja dan petugas untuk mengadakan pengawasan. Penomoran pohon ditentukan pada ketinggian 200 cm. Pembersihan kulitPohon yang akan disadap harus dibersihkan kulitnya terlebih dahulu dengan alat pembersih kulit (bark shaver) tanpa melukai kayu. Permukaan kulit yang dibersihkan berukuran 30 x 70 cm pada ketinggian 10 cm dari permukaan tanah dan harus benar-benar rata dan halus tanpa adanya alur kulit. - Pembuatan pola sadap Pola sadap dibuat dengan menggunakan mal sadap (blaze frame) pada kulit yang sudah dibersihkan. Selajutnya memberikan tanda sadap dengan alat pemberi tanda sadap (marking gauge). Pola sadap dibuat untuk menetapkan letak saluran tengah dan letak dimana luka sadapan harus dibuat. Sudut antara garis vertical dan garis miring sebesar 40°.c. lanjut

c. Pelaksanaan Penyadapan Pembuatan saluran tengah (central grove) Dalam tahun pertama sadapan, pembuatan saluran tengah dimulai dari bawah menuju keatas. Sedangkan untuk tahun berikutnya pembuatan dimulai dari atas dan ditarik kebawah. Saluran tengah dibuat dengan menggunakan Groove cutter pada bagian tengah pola sadapan. Lebar saluran tengah 10 mm, kedalaman 3 mm dan tinggi 60 cm. - Pembuatan saluran sadap Saluran sadap dibuat menggunakan pisau sadap (freshening knife) dimulai dari ujung terbawah saluran tengah mengikuti tanda saluran sadap yang telah dibuat. Kedalaman saluran sadap ± 2 mm dan jarak antar saluran 5 cm. Pemasangan talang sadap Talang sadap dipasang pada pohon dengan paku, kemudian ditekuk keatas dan bagian tengahnya ditekan dengan menggunakan palu agar masuk kedalam saluran tengah, dengan demikian getah dapat tertampung melalui talang. Pemasangan batok penampung Dibawah talang sadap dipakukan dua buah pasak dari bambu atau kayu untuk dudukan batok penampung getah. Secara berkala batok penampung getah ini harus dinaikkan letaknya supaya tidak terlalu jauh dengan luka sadap yang baru. lanjut

lanjut Perlakuan saluran sadap dengan stimulansia Untuk meningkatkan produksi getah pinus maka setelah saluran sadap dibuat, stimulansia harus disemprotkan pada saluran sadap. Untuk mendapatkan semprotan yang baik, botol plastik harus dipegang dengan sudut 45° terhadap pohon dan jarak antara ujung penyemprot dengan pohon / saluran sadap ± 15 cm. Dan penyemprotan stimulansia pada setiap luka sadap baru sebanyak ± 1 cc. Peludangan getah dan pembersihan dari saluran getah Mangkok/tempurung diambil dan getah dituangkan dalam ember plastik. Getah yang masih melekat pada mangkok atau tempurung harus dibersihkan dengan bantuan pengeruk getah (pat scraper). Pada setiap perludangan getah, saluran tengah harus dibersihkan dengan pembersihan saluran tengah (groove cleaner), untuk mencegah penumpukan getah pada saluran. Frekuensi pembaharuan sadapan Pembaharuan sadapan dilaksanakan 6 hari sekali.

lanjut d. Pelaksanaan Penyadapan Tahun berikutnya Untuk penyadapan sadapan tahun berikutnya dimulai dari ujung atas saluran tengah tahun sebelumnya dan semua langkah yang yang dikerjakan pada tahun sebelumnya diulangi lagi, dengan mal sadap 20 x 65 cm. Apabila sadapan telah mencapai pada ketinggian 180 cm, maka sadapan selanjutnya harus dialihkan mulai dari bawah lagi dengan jarak 5 cm (dari bidang sadap) disamping sadapan pertama dan seterusnya.

2. Penyadapan Pinus Metode Kuare Kegiatan penyadapan getah pinus dengan sistem rill adalah sebagai berikut a. Alat – alat yang digunakan Alat – alat yang digunakan adalah : petel sadap/kadukul, keruk setal, parang, talang seng, tempurung, kaleng/drum pengutan getah, batu pengasah, minyak tanah, penutup tempurung, paku. b. Persiapan Penyadapan - Pembersihan Lapangan sadapan Sebelum dilakukan penyadapan lapangan / areal sadapan harus dibersihkan dari perdu dan semak-semak, agar sinar matahari dapat langsung menyinari pohon pinus dan memudahkan para pekerja dan petugas untuk melaksanakan pengawasan. lanjut

lanjut b. Persiapan Penyadapan - Pembersihan Lapangan sadapan Sebelum dilakukan penyadapan lapangan / areal sadapan harus dibersihkan dari perdu dan semak-semak, agar sinar matahari dapat langsung menyinari pohon pinus dan memudahkan para pekerja dan petugas untuk melaksanakan pengawasan. c. Pembersihan Kulit Pohon Pinus - Pada bagian batang yang akan di sadap kulitnya harus dibersihkan / dikerok setebal 3 mm, lebar 15 cm dan tinggi 60 cm.

d. Pembuatan Rencana Kuare / Mal Sadap Bagan kuare (mal sadap) dibuat tepat di tengah-tengah pohon dengan ukuran lebar 6 cm, tinggi 60 cm dan kedalaman 1,5 cm dengan alat berbentuk garpu melengkung dengan dua dua sisi tajam dengan permukaan permulaan setinggi 20 cm dari tanah, kemudian baru disemprot CAS. e. Pemasangan talang dan tempurung. - Talang dipasang menempel pada bagian batas bawah kuare dengan menggunakan paku dan kayu sebagai talamgnya f. Sadapan lanjutan - Sadapan lanjutan harus dilakukan tepat waktu denganketentuan yaitu : 3 hari sekali bila tidak menggunakan CAS dan 5 hari sekali bila menggunakan CAS.

Kelompok 02 terimakasih Memory IQKE RORY ‘02’ YUSRIYANTI FIKAISA ‘07’ DAPRIL ‘05’ Muh.Iqbal ‘12’ Memory Kelompok 02 terimakasih