SOSIALISASI PENYEMPURNAAN MODUL KAJIAN MANAJEMEN STRATEJIK DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II Oleh : TIM PERUMUS LAN-RI Tanggal 26 April 2010
TUJUAN PEMBELAJARAN KAJIAN MANAJEMEN STRATEJIK Kajian Manajemen Stratejik diarahkan pada pembahasan konsep manajemen stratejik dalam menangani masalah-masalah yang bersifat lintas sektor, wilayah, dan lembaga; dengan memperhatikan dinamika perkembangan lingkungan internal dan eksternal. Materi ini diberikan agar peserta memperoleh kemampuan yang cukup di bidang manajemen stratejik sehingga mampu mengelola perumusan perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pelaksanaan, pemantauan, pengawasan, pengukuran, evaluasi,pelaporan,pertanggungjawaban, mengimplementasi-kan systems thinking, perencanaan scenario dan balanced scorecard dalam manajemen stratejik di instansinya.
MATERI PEMBELAJARAN Sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II, struktur kurikulum materi Kajian Manajemen Stratejik terdiri dari enam pokok bahasan, yaitu : Pendahuluan; Konsep dan Implementasi Manajemen Stratejik; Systems Thinking, Perencanaan Skenario dan Balanced Scorecard dalam Manajemen Stratejik; Penutup.
PENYUSUNAN RENSTRA SECARA ILMIAH (TEKNOKRATIK) VISI &MISI ORGANISASI PENYUSUNAN RENSTRA SECARA ILMIAH (TEKNOKRATIK) ALT. STRATEJI (MATRIKS TOWS) MENETAPKAN CSF (FKK) ENVIRONMENTAL SCANNING FORMULASI STRATEJI MENYUSUN SCENARIO (SCENARIO PLANNING) MEMBUAT CLD (SYSTEMS THINKING) TUJUAN SASARAN INISIATIF (PROGRAM & KEGIATAN) MENGGU-NAKAN BSC
VISI &MISI & RPJM 2010-2014 PRESIDEN APLIKASI PENYUSUNAN RENSTRA SECARA TEKNOKRATIK, SESUAI PETUNJUK BAPPENAS VISI & MISI K/L ALT. STRATEJI (MATRIKS TOWS) MENETAPKAN CSF (FKK) ENVIRON-MENTAL SCANNING (SWOT) FORMULASI STRATEJI MENYUSUN SCENARIO (SCENARIO PLANNING) MEMBUAT CLD (SYSTEMS THINKING) TUJUAN MENGGU-NAKAN BSC SASARAN PROGRAM & KEGIATAN
VISI &MISI & RPJM 2010-2014 PRESIDEN APLIKASI PIRANTI BALANCED SCORECARD UNTUK MENYUSUN PAKET-PAKET PEKERJAAN BERDASAR KEGIATAN YANG SUDAH DITETAPKAN DALAM RENSTRA K/L. VISI & MISI K/L PROSES PENYU-SUNAN RENSTRA PROGRAM & KEGIATAN MENGGU-NAKAN BSC PAKET-PAKET PEKERJAAN
Alokasi Waktu Pembelajaran JUMLAH SESI JUMLAH “JP” 1 Ceramah 2 6 Pendahuluan serta Konsep dan Implementasi Manajemen Stratejik 3 9 Implementasi SWOT dan Systems Thinking dalam Manajemen Stratejik 4 12 Implementasi Perencanaan Skenario dalam Manajemen Stratejik 5 Implementasi Balance Scorecard dalam Manajemen Stratejik dan Penutup Jumlah 17 51
Deskripsi Singkat : Dalam mata diklat ini dibahas konsep dan implementasi manajemen stratejik dalam perspektif mewujudkan good governance. Pokok Bahasan : Konsep dan Teori Manajemen Stratejik; Manajemen Stratejik pada sektor publik; Aplikasi Manajemen Stratejik di Indonesia; Perumusan visi, misi dan nilai-nilai; Analisis / Pencermatan Lingkungan Stratejik; Analisis Stratejik dan Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan; Rencana Stratejik; Perencanaan Kinerja; Sistem Pelaksanaan, Pemantauan dan Pengawasan; Pengukuran dan Evaluasi Kinerja; Pelaporan dan Pertanggungjawaban. Hasil Belajar : Peserta mampu memahami teori, menjelaskan, dan mengimplementasikan manajemen Stratejik.
Sistem Pelaksanaan, Pemantauan dan Pengawasan; Deskripsi Singkat : Dalam mata diklat ini dibahas konsep dan implementasi manajemen stratejik dalam perspektif mewujudkan good governance. Pokok Bahasan : Konsep dan Teori Manajemen Stratejik; Manajemen Stratejik pada sektor publik; Aplikasi Manajemen Stratejik di Indonesia; Perumusan visi, misi dan nilai-nilai; Analisis / Pencermatan Lingkungan Stratejik; Analisis Stratejik dan Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan; Rencana Stratejik; Perencanaan Kinerja; Sistem Pelaksanaan, Pemantauan dan Pengawasan; Pengukuran dan Evaluasi Kinerja; Pelaporan dan Pertanggungjawaban. (dalam pembelajaran ini diberikan pemahaman dan penerapan tools untuk Renstra yang Terknokratik dan Penyusunan Paket Pekerjaan Hasil Belajar : Peserta mampu memahami teori, menjelaskan, dan mengimplementasikan manajemen Stratejik, dan mampu menindak lanjuti RPJMN 2010-2014, baik untuk Renstra K/L maupun Renstra SKPD
Selain agar peserta mampu mengekplorasi konsep dan aplikasi manajemen stratejik dalam perspektif mewujudkan good governance, pemahaman terhadap materi tersebut juga diharapkan mampu mendukung pencapaian tujuan Diklat Kepemimpinan Tingkat II secara keseluruhan
Indikator Hasil Belajar Mampu memahami dan menjelaskan pengertian manajemen stratejik; Mampu memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip dalam penyusunan manajemen stratejik di Indonesia; Mampu mengimplementasikan manajemen stratejik di organisasi masing-masing.
UNSUR POKOK MANSTRA FORMULASI STRATEJI; IMPLEMENTASI STRATEJI; EVALUASI STRATEJI.
KEGIATAN DALAM MANSTRA KEGIATAN FORMULASI STRATEJI MELIPUTI: Perumusan Visi, Misi, dan Nilai-nilai; Pencermatan Lingkungan Internal (PLI), Pencermatan Lingkungan Eksternal (PLE), Kesimpulan Analisis Faktor Internal dan Eksternal (KAFI & KAFE); Analisis Pilihan Strateji dan Kunci Keberhasilan; Penetapan tujuan, sasaran dan strateji (kebijakan, program dan kegiatan);
KEGIATAN IMPLEMENTASI STRATEJI TERDIRI DARI: Rencana Program dan Kegiatan; Penganggaran (Alokasi Biaya); Sistem pelaksanaan, pemantauan, dan pengawasan. KEGIATAN EVALUASI STRATEJI TERDIRI DARI : Pengukuran dan Evaluasi Kinerja; Pelaporan dan Pertanggungjawaban.
SKPD
PENCERMATAN LINGKUNGAN DENGAN METODE ANALISIS SWOT
SKEMA MELAKUKAN PENCERMATAN LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL SERTA MEMILIH YANG PRIORITAS PENETAPAN PRIORITAS LINGKUNGAN INTERNAL K A F I PENCERMATAN LINGKUNGAN INTERNAL DST VISI MISI NILAI- NILAI PENETAPAN PRIORITAS LINGKUNGAN EKSTERNAL K A F E PENCERMATAN LINGKUNGAN EKSTERNAL
MEMBUAT ALTERNATIF (ASUMSI) STRATEJI DENGAN MATRIKS TOWS
MENYUSUN PRIORITAS ALTERNATIF (ASUMSI) STRATEJI UNTUK MENEMUKAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN / CRITICAL SUCCESS FACTORS
FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MENYUSUN TUJUAN YANG DITURUNKAN DARI MISI YANG ADA
CONTOH-CONTOH RENSTRA, RKT, PKK DAN PPS BERDASARKAN PETUNJUK LAN SEBELUM RPJMN 2010-2014 UNTUK LEBIH MEMAHAMI DALAM PENYUSUNAN RENSTRA 2010-2014 MENURUT BAPPENAS DAN PEMAHAMAN PERENCANAAN RENSTRA DENGAN BSC
Contoh dahulu: R e n c a n a S t r a t e g i (Pedoman LAN) Tahun ………. s.d ........... Instansi : ........... Visi : ........... Misi : ...........
Contoh : Rencana Kinerja Tahunan (Pedoman LAN) . Contoh : Rencana Kinerja Tahunan (Pedoman LAN) Tahun ….. Instansi : ………..
Contoh lama Formulir PKK yang pernah dilakukan. Pengukuran Kinerja Kegiatan Tahun ….. Instansi : ………..
Contoh lama Formulir PPS dari LAN Pengukuran Pencapaian Sasaran Tahun … Instansi : …………
PIRANTI-PIRANTI (TOOLS) YANG DIGUNAKAN DALAM MANAJEMEN STRATEJIK. SYSTEMS THINKING, PERENCANAAN SKENARIO, DAN BALANCED SCORECARD
SYSTEMS THINKING MENGGUNAKAN FAKTOR LINGKUNGAN UNTUK DIRUBAH MENJADI VARIABEL, MEMBUAT CLD, MENGGUNAKAN CLD UNTUK MENCARI LEVERAGE, VARIABEL UTAMA (DRIFING FORCES) DAN CSF
Contoh cara merubah faktor lingkungan menjadi variable:
Aspek terpenting dalam Manajemen Stratejik : 1) Formulasi Strateji (Strategy Formulation); 2) Implementasi Strateji (Strategy Implementation); 3) Evaluasi Strateji (Strategy Evaluation); 4) Pengintegrasian fungsi-fungsi manajemen dan penataan sumber daya yang dibutuhkan.
METODE SEDERHANA ATAU YANG RINCI SCENARIO PLANNING METODE SEDERHANA ATAU YANG RINCI
Berbagai variasi pentahapan perencanaan skenario. Tahapan yang sederhana: Metode ‘what-if planning’. Tahapan yang lebih rinci: European Commission (Skenario Eropa 2010, Juli 1999. proses pembuatannya 2 tahun dan menghasilkan 5 (lima) skenario). (European Commission, Forward Studies Unit, 1999), yakni: Presentasi kertas kerja awal tim penyusun skenario; Seleksi variabel; Membangun skenario-mini; Seleksi variabel-variabel patokan; Seleksi skenario-skenario; Penulisan masing-masing skenario.
Penyusunan IMD 2010, Komnas HAM Indonesia dengan bantuan berbagai LSM/Yayasan/Kedutaan Besar, proses tahapan perencanaan skenario (sembilan tahap), yakni: Menentukan pihak yang dilibatkan; Menetapkan FC (focal concern); Mengidentifikasi DF (driving forces); Menganalisis hubungan antar DF; Memilih ‘critical DFs’ Menyusun matrik kemungkinan; Menjabarkan ciri tiap kemungkinan; Menyusun narasi skenario; dan Mengkomunikasikan skenario.
DENGAN CONTOH-CONTOH DI DALAM DAN LUAR NEGERI BALANCED SCORECARD DENGAN CONTOH-CONTOH DI DALAM DAN LUAR NEGERI
(Ref.: http://www.balancedscorecard.org/) Adapun alih bahasa bagan tersebut secara bebas dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
Keterangan: Tujuan merupakan terjemahan dari objective, yang sering diterjemahkan dengan sasaran. Sasaran merupakan terjemahan dari target.
Tahap-tahap implementasi BSC dimaksud adalah: Visi & Misi; Tujuan; Peta Strateji; Bobot; Sasaran Strateji (Strategic Objective); Indikator Kinerja Utama (IKU) / Key Performance Indicator (KPI) Program Kerja, Rencana Kerja/Kinerja Tahunan (RKT) atau menurut jangka waktu tertentu lainnya (Strategic Initiatives); Target; Realisasi; Skor; Rekomendasi kebijakan organisasi Organisasi (RKO).
Organisasi: Dinas Pendidikan Provinsi Papua Contoh dari hasil pembelajaran Diklatpim Tk.II Angkatan XXII Kelas A, Kelompok I (dengan perbaikan) Organisasi: Dinas Pendidikan Provinsi Papua Tujuan : Meningkatkan kecerdasan siswa Bobot perspektif (dalam persentase): Perspektif Pelanggan : 20 Perspektif Proses Internal : 30 Perspektif L & G : 30 Perspektif Finansial : 20 _____ Jumlah : 100 ==== 1. Perspektif Pelanggan terdiri dari 1 (satu) Sasaran Strateji, yakni Kepusasan Masyarakat dengan bobot 20. 2. Perspektif Proses Internal terdiri dari 2 (dua) Sasaran Strateji, yakni Proses Pembelajaran, dengan bobot 15, dan Penerapan Standar Kurikulum dengan bobot 15, jumlah 30. 3. Perspektif L & G (Learning & Growth) terdidir dari 3 (tiga) Sasaran Strateji, yakni: Kompetensi Pengajar dengan bobot 10, Optimalisasi T.Informasi dengan bobot 10, dan Penguatan Kelembagaan dengan bobot 10, jumlah 30. 4. Perspektif Finansial terdidi dari 1 9satu) SasaranStrateji, yakni Penyediaan Anggaran Secara Rutin dengan bobot 20.
MENETAPKAN BOBOT PERSPEKTIF, SASARAN, INDIKATOR KINERJA SASARAN, ORGANISASI : DINAS PENDIDIKAN PROVINSI PAPUA TUJUAN : MENINGKATKAN KECERADASAN SISWA PERS SASARAN STRATEJIK BOBOT % INDIKATOR KINERJA C Kepuasan Masyarakat 20 Tingkat Kelulusan IBP Penerapan Standar Kurikulum 15 Komposisi muatan local 10% Muatan Nasional 90% Proses Pembelajaran Terwujudnya jam belajar efektif 8 jam/hari L & G Kompetensi Pengajar 10 Jumlah guru bersertifikat pengajar tingkat nasional Optimalisasi TI Kelengkapan informasi dan kesegeraan informasi Penguatan Kelembagaan Tingkat keyakinan masyarakat atau profesionalisme lembaga F Penyediaan Anggaran Secara Rutin Persentasi penyerapan anggaran
RKO dapat pula dikaitkan secara langsung dengan rencana darurat untuk hal-hal yang mengalami perubaha cepat dan mendadak atau bersifat darurat. Disamping itu RKO dapat pula diintegrasikan dalam rangka penyusunan Renstra untuk jangka menengah/panjang. Pada hakekatnya RKO merupakan rumusan berdasarkan pada nilai akhir skor dengan ‘dashboard’ dalam warna-warna MERAH (kondisi capaian gawat atau ‘kurang’), atau KUNING (kondisi capaian belum baik atau ‘sedang’), atau HIJAU (kondisi capaian yang baik). Kondisi ‘merah’ inilah yang mendorong dilakukannya tindakan ‘darurat’ seperti dimaksud. Untuk Skor total misalnya 93,50 dalam lingkungan warna hijau, maka esensi RKO berupa upaya selanjutnya untuk mempertahankan tingkat pencapaian target, lebih baik lagi meningkatkannya dengan skor total yang lebih besar, terutama untuk bagian target (dalam hal ini Sasaran Strateji yang masih dapat dipacu peningkatannya). Contoh untuk Tahap 11 ini diambil dari hasil pembelajaran Diklatpim Tk.II Angkatan XXIII Kelas B, Kelompok I (tanpa merubah materi), dan secara lengkap dengan matrik/tabel dapat diperiksa pada Lampiran 6.2.): Tahap XI: REKOMENDASI KEBIJAKAN ORGANI-SASI ORGANISASI (RKO) Melaksanakan ‘ACTION PLAN’ (Iniatiatives), kolom (6), yang telah diprogramkan.
MENYUSUN PEKET PEKERJAAN DARI RENSTRA K/L CONTOH DARI KEMENTERIAN PU, YANG DIAMBIL DARI BUKU PEDOMAN BAPPENAS
DATA YANG ADA DALAM RPJMN 2010-2014 DARI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM KEGIATAN YANG TERTULIS DALAM RPJMN 2010-2014 DARI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM : PEMBANGUNAN/ PENINGKATAN/ PEMELIHARAAN JALAN NASIONAL WILAYAH PERKOTAAN (METRO DAN NON METRO) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : Panjang (km) jalan bebas hambatan dibangun/ ditingkatkan, Panjang (km) jalan bebas hambatan dalam masa pemeliharaan DENGAN ANGGARAN DALAM RUPIAH (MULAI 2010-2014): 1,699,418.7; 2,407,580.5; 1,673,609.1; 1,867,289.6; 1,765,654.1
CONTOH MENYUSUN ALTERNATIF (ASUMSI) STRATEJI PEMBELAJARAN DIKLATPIM TK II DI KEMLU MARET 2010
SEKIAN