Pertemuan 5-6 Metode pemulusan eksponential tunggal

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
1 Pertemuan 11 Penerapan model full rank Matakuliah: I0204/Model Linier Tahun: Tahun 2005 Versi: revisi.
Advertisements

1 Pertemuan Penaksiran parameter model Matakuliah: I0224/Analisis Deret Waktu Tahun: 2007 Versi: revisi.
Pertemuan Dekomposisi Census II
1 Pertemuan Identifikasi model Matakuliah: I0224/Analisis Deret Waktu Tahun: 2007 Versi: revisi.
OPERASI JUMP DAN EXCEPTION HANDLING
Pertemuan 2 Pola Analisis, pasar dan pelaku ekonomi makro
1 Pertemuan 17 Pengujian hipotesis regresi Matakuliah: I0174/Analisis regresi Tahun: 2005 Versi: 1.
Pertemuan 14 Regresi non linier
Pertemuan 3-4 Rata-rata bergerak (moving average)
1 Pertemuan 5 Konfigurasi blok sistem diskret Matakuliah: H0142/Sistem Pengaturan Lanjut Tahun : 2005 Versi : >
Pertemuan 9-10 Metode pemulusan eksponensial triple
1 Pertemuan 11 Analisis data -II Matakuliah: I0082/Analisis dan Perancangan survai Tahun: 2005 Versi: revisi.
Pertemuan 5 Hubungan Komponen terhadap Kehandalan Seri
Pertemuan 8 Perkembangan Sektor Pertanian
1 Pertemuan 7 Klasifikasi dan Rekognisi Pola (1) Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
Pertemuan 5 Balok Keran dan Balok Konsol
Fungsi Logaritma Pertemuan 12
Pertemuan 10 Sendi-Sendi Arsitektur Modern
1 Pertemuan 5 PPh PASAL 21 Matakuliah: A0572/ Perpajakan Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
Fungsi Eksponensial Pertemuan 11 Matakuliah: J0174/Matematika I Tahun: 2008.
1 Pertemuan 9 Gaya Horisontal Matakuliah: S0512 / Perancangan Struktur Baja Lanjut Tahun: 2006 Versi: 1.
1 Pertemuan 17 Penentuan Keseimbangan Umum dan Perubahannya Matakuliah: J 0034/Ekonomi Makro Tahun: 2005 Versi: Revisi 3.
Pertemuan 13 IKATAN TEMBOK
Matakuliah : R0022/Pengantar Arsitektur Tahun : Sept 2005 Versi : 1/1
1 Pertemuan 8 Klasifikasi dan Rekognisi Pola (2) Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
1 Pertemuan 10 Pengujian parameter Matakuliah: I0204/Model Linier Tahun: Tahun 2005 Versi: revisi.
1 Pertemuan 9 Rekognisi Obyek dengan Pendekatan PCA (1) Matakuliah: T0283 – Computer Vision Tahun: 2005 Versi: Revisi 1.
1 Pertemuan > > Matakuliah: > Tahun: > Versi: >. 2 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : >
Matematika Keuangan Pertemuan 14
1 Pertemuan 9 Integral Matakuliah: R0262/Matematika Tahun: September 2005 Versi: 1/1.
1 Pertemuan 7 Diferensial Matakuliah: R0262/Matematika Tahun: September 2005 Versi: 1/1.
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Pertemuan 04 Fungsi-fungsi Microsoft Excel
1 Pertemuan 19 Rendering perspektif mata burung Matakuliah: R0124 / Teknik Komunikasi Arsitektur Tahun: 2005 Versi: >/ >
Matakuliah : K0074/Kalkulus III Tahun : 2005 Versi : 1/0
Pertemuan 10 PAJAK PERTAMBAHAN NILAI dan PPn BM
PERAMALAN DENGAN METODE SMOOTHING
Pertemuan 10 Distribusi Sampling
Analisis Dua Klasifikasi (I) :
Matakuliah : I0014 / Biostatistika Tahun : 2005 Versi : V1 / R1
Pertemuan 8 Anatomi Bangunan 2
Pertemuan 1 Pengolahan vektor
Matakuliah : R0262/Matematika Tahun : September 2005 Versi : 1/1
Regresi Dalam Lambang Matriks Pertemuan 09
Matakuliah : R0124 / Teknik Komunikasi Arsitektur
KRITERIA DESAIN, STANDAR DESAIN, DAN METODE ANALISIS PERTEMUAN 6
M. Double Moving Average
Pertemuan 3 PD Dapat Dihomogenkan
Matakuliah : T0074 / Grafika Komputer
Pertemuan 16 SISTEM AKUNTANSI UTANG
Pertemuan 5 Solusi persamaan linier simultan
Pertemuan 4 Kombinasi linier vektor
Pertemuan 2 Transformasi z
Matakuliah : T0074 / Grafika Komputer
Pertemuan 16 Model not full rank
Pertemuan 7-8 Metode pemulusan eksponensial ganda
Matakuliah : T0456 ~ Algoritma dan Metode Object Oriented Programming
Pertemuan Model-model analisis deret waktu
Pertemuan 15 Model not full rank
Pertemuan 3 Diferensial
Pertemuan <<3>> <<PERSAMAAN REAKSI>>
Pertemuan 18 Pengujian hipotesis regresi
Pertemuan 6 DIferensial
Matakuliah : A0114/ Sistem Akuntansi Tahun : 2005 Versi : Revisi 1
Pertemuan 9 Pengujian parameter
Pertemuan 11 Regresi polinomial
Matakuliah : I0014 / Biostatistika Tahun : 2005 Versi : V1 / R1
Tahun : <<2005>> Versi : <<1/2>>
Pertemuan 9 Regresi dengan peubah dummy
Pertemuan 14 Bank Syariah
Transcript presentasi:

Pertemuan 5-6 Metode pemulusan eksponential tunggal Matakuliah : I0224/Analisis Deret Waktu Tahun : 2007 Versi : revisi Pertemuan 5-6 Metode pemulusan eksponential tunggal

Menghitung dan menerapkan metode eksponensial tunggal Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menghitung dan menerapkan metode eksponensial tunggal

Metode eksponensial tunggal Pendugaan parameter Outline Materi Metode eksponensial tunggal Pendugaan parameter

Outline Materi Metode pemulusan eksponensial (exponential smoothing) didasarkan pada perhitungan rata-rata data masa lalu secara eksponensial. Setiap data diberi pembobot, dimana data yang lebih baru mendapatkan pembobot yang lebih besar.

Nilai ramalan pada periode ke t+1 dinyatakan dalam persamaan Ft+1 = nilai ramalan pada periode ke t+1, Ft = nilai ramalan pada periode ke t, Xt = nilai pengamatan pada periode ke t, α = koefisien pemulusan ( 0 < α <1 ).

Pada metode pemulusan eksponensial ini banyak mengurangi masalah penimpanan data, karena tidak perlu lagi menyimpan data semua data historis. Nilai ramalan tergantung nilai pengamatan terakhir, ramalan terakhir dan nilai koefisien pemlusan α.

Persamaan di atas juga dapat dinyatakan dalam bentuk Ft+1 = Ft + α (Xt – Ft) Dari persamaan ini secara sederhana pemulusan eksponensial adalah nilai ramalan lama ditambah koefisien pemulusan α dikalikan dengan tingkat kesalahan (Xt – Ft).

Persamaan Ft+1 = α Xt + ( 1– α)Ft dapat pula dinyatakan dalam bentuk Ft+1 = α Xt + ( 1– α) [α Xt -1 + ( 1– α)Ft-1] = α Xt + α ( 1– α) Xt -1 + ( 1– α)2Ft-1 = α Xt + α ( 1– α) Xt -1 + ( 1– α)2 [α Xt -2 + ( 1– α)Ft-2]

Gambar hubungan antara koefisen pembobot nilai pengamatan dengan periode pengamatan

Untuk berbagai nilai koefisien pemulusan α gambar diatas menunjukkan bahwa makin lama data pengamatan diberi nilai pembobot yang lebih kecil dibandingkan dengan data pengamatan pada periode yang lebih baru secara eksponensial. Besarnya penurunan nilai pembobot untuk setiap nilai penamatan tergantung pada besarnya koefisien pemulusan.

. Berdasarkan gambar tersebut dapat dianggap bahwa data deret waktu memiliki sifat stasioner

Jika diinginkan ramalan yang stabil dan variasi random dimuluskan, maka diperlukan α yang kecil. Jika diinginkan respons yang cepat terhadap perubahan pola observasi, maka diperlukan α yang besar.

Metode untuk menduga nilai α adalah dengan menggunakan metode iteratif yang meminimumkan mean square error (MSE). Jadi nilai α yang dipilih yang menghasilkan tingkat kesalahan yang paling kecil.

Koef α= 0.1 t Aktual Galat PE et^2 Xt Ft   Koef α= 0.1 t Aktual Ramalan Galat PE et^2 Xt Ft et=Xt-Ft 1 171 2 206 35 16.99 1225 3 193 174.5 18.5 9.58 342.25 4 207 176.35 30.65 14.80 939.42 5 218 179.41 38.58 17.69 1488.80 6 229 183.27 45.72 19.96 2090.91 7 225 187.84 37.15 16.51 1380.40 8 204 191.56 12.43 6.09 154.71 9 227 192.80 34.19 15.06 1169.27 10 223 196.22 26.77 12.00 716.90 11 242 198.90 43.09 17.80 1857.40 Nilai awal F1=X1 MSE= 1136.51 MAPE 14.65

Alpha =0.1 .

Pada peramalan, nilai ramalan awal F1=X1 Pada peramalan, nilai ramalan awal F1=X1. Namun dalam menetapkan nilai awal dapat berasal dari rata-rata n buah periode awal. Misalnya F1=(x1+x2+x3+x4)/4.

Pemulusan eksponensial mengangap bahwa suatu pola historis akan berkelanjutan di masa yang akan datang, maka perlu dikembangkan suatu pelacakan yang dapat digunakan untuk menentukan kapan pola dasar berubah.

Jika nilai ramalan berada diluar batas kesalahan, maka nilai alpha dapat disesuaikan. Nilai batas kesalahan ditetapkan bila nilai galat suatu ramalan melebihi dari 1.96 x simpangan baku galat (selang kepercayaan 95%), maka nilai α perlu disesuaikan

Rangkuman Bagi data yang bersifat stasioner, metode peramalan dengan eksplonensial tunggal kurang tepat Metode eksponensial tunggal dapat digunakan pada data deret waktu yang memilikimpola trend