By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si MANAJEMEN PIUTANG By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
PIUTANG Perusahaan (Barang & Jasa) Penjualan Tunai Kredit Piutang Kas
ALASAN PERUSAHAAN MELAKUKAN PENJUALAN SECARA KREDIT Meningkatkan penjualan Perusahaan memiliki kapasitas produksi yang menganggur Persaingan
BIAYA DAN MANFAAT KREDIT BIAYA MANFAAT Langsung : penagihan piutang Tidak langsung : kerugian akibat piutang tidak tertagih Peningkatan Penjualan Peningkatan Laba
KOMPONEN KEBIJAKAN KREDIT SYARAT PENJUALAN Bagaimana perusahaan menjual barang dan jasanya (tunai atau kredit) Secara kredit, menentukan secara spesifik jangka waktu kredit, potongan tunai, periode potongan, jenis kredit ANALISIS KREDIT Perusahaan menentukan berapa banyak pelanggan yang akan membayar dan pelanggan tidak membayar Aspek yang dianalisis : Five C’s of credit yaitu : character, capacity, capital, collateral, condition KEBIJAKAN PENAGIHAN PIUTANG Mengenai masalah potensial dalam pengumpulan kas
5 C’s of credit untuk mengetahui kelayakan pelanggan Character, berkaitan dengan niat pelanggan untuk memenuhi kewajibannya Capacity, berkaitan dengan kemampuan pelanggan untuk memenuhi kewajibannya sehubungan dengan kredit yang diterima Capital, berkaitan dengan kemampuan pelanggan untuk menyediakan modal sendiri Collateral, berkaitan dengan jaminan yang disediakan pelanggan jika gagal memenuhi kewajibannya Conditions, kondisi ekonomi secara umum yang memengaruhi bisnis pelanggan
SYARAT PENJUALAN SECARA KREDIT BERBEDA ANTAR INDUSTRI YANG BERBEDA NOTED : 2/10, net 60 Artinya, pelanggan mempunyai jangka waktu 60 hari sejak tanggal transaksi dilakukan untuk melunasi semua utangnya, akan tetapi jika pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari, pelanggan mendapat potongan tunai sebesar 2% Jangka waktu kredit Potongan tunai Periode potongan Jenis kredit
Contoh… Apabila pelanggan membeli barang senilai Rp.1.000.000, -,dengan syarat penjualan 2/10, net 60. Pelanggan mempunyai pilihan untuk membayar dalam 10 hari sebesar Rp.1.000.000 x (1-0,02), yaitu Rp.980.000,- atau membayar Rp.1.000.000 dalam waktu 60 hari.
Cara ini dapat mendorong pelanggan memesan barang barang lebih awal JANGKA WAKTU KREDIT Adalah waktu saat penjualan dilakukan sampai dengan pelanggan harus melunasi semua utangnya Jangka waktu kredit UMUMNYA 30 hari – 120 hari Tanggal nota, awal periode kredit, tanggal saat barang dikirim bukan tanggan saat barang diterima oleh pembeli Dalam hal ini barang dikirim lebih dahulu, tetapi invoice diberi tanggal setelah itu misalnya barang dikirim bulan januari, dengan syarat 2/10, net 30, invoice diberi tanggal 1 Mei, saat dimulainya jangka waktu kredit. Cara ini dapat mendorong pelanggan memesan barang barang lebih awal Seasonal Dating Dipakai untuk mendorong penjualan barang-barang musiman ketika tidak musimnya
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JANGKA WAKTU KREDIT Jangka waktu persediaan pembeli Siklus Operasi Waktu saat pembeli mengadakan persediaan, memroses, dan menjualnya Jangka waktu piutang Jangka waktu persediaan
FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI JANGKA WAKTU KREDIT Jenis barang yang dihasilkan atau dijual Untuk barang yg tidak tahan lama harus cepat sampai ke tangan konsumen, jangka waktu kredit pendek Contoh, makanan Permintaan konsumen Barang yang sudah dikenal perputarannya lebih cepat Biaya, proftabilitas dan standarisasi Semakin murah barang semakin pendek jangka waktu kredit Risiko kredit Semakin besar risiko kredit dari pembeli, semakin pendek jangka waktu kredit Besarnya transaksi Semakin kecil jumlah transaksi, semakin pendek jangka waktu kreditnya Persaingan Semakin ketat persaingan pasar yang dihadapi penjual, jangka waktu kredit semakin panjang Jenis Pelanggan Penjual dapat menawarkan jangka waktu kredit yang berbeda untuk pembeli yang berbeda
POTONGAN TUNAI Hal ini mendorong pelanggan membayar lebih cepat dari jangka waktu kredit Potongan tunai akan berdampak pada berkurangnya jumlah piutang di satu sisi dan perusahaan harus membandingkannya dengan besarnya biaya potongan di sisi yang lain
POTONGAN TUNAI Jika suatu perusahaan bermaksud memberikan potongan tunai, maka : Volume penjualan akan meningkatkan dan pengaruhnya terhadap laba positif Investasi dalam piutang dagang yang disebabkan oleh pelanggan non potongan tunai membayar lebih cepat akan menurun, tetapi pengaruhnya terhadap laba positif Investasi pada piutang dagang untuk pelanggan baru meningkat, tetapi pengaruhnya terhadap laba negatif Biaya piutang ragu-ragu akan menurun, tetapi pengaruhnya terhadap laba positif
POTONGAN TUNAI DAN AVERAGE COLLECTION PERIOD (ACP) PERTANYAAN Saat ini perusahaan mempunyai syarat penjualan net 30 dan ACP selama 30 hari. Jika perusahaan menawarkan syarat penjualan 2/10, net 30, dan sebanyak 50% pelanggan (atas volume pembelian) memanfaatkan kesempatan memperoleh potongan dan membayar dalam waktu 10 hari. Sedangkam sisanya membayar dalam waktu 30 hari. Besarnya ACP setelah perubahan kebijakan kredit tersebut? Jika penjualan perusahaan sebanyak Rp.15.000.000 setiap tahun (sebelum potongan), apa yang terjadi dengan piutang? JAWABAN Jika dianggap 50% pelanggan membayar dalam waktu 10 hari , dan sisanya membayar dalam waktu 30 hari, maka ACP yang baru adalah : ACP baru = 0,50 x 10 hari + 0,50 x 30 hari = 20 hari Dengan demikian ACP mengalami penurunan dari 30 hari menjadi 20 hari. Rata-rata penjualan per hari adalah Rp.15.000.000 : 365 = Rp.41.096,- Piutang akan berkurang sebesar Rp.41.096 x 10 = Rp.410.960,-
KEMUNGKINAN TIDAK MEMBAYAR EFEK KEBIJAKAN KREDIT EFEK PENDAPATAN Kredit menimbulkan penundaan penagihan pendapatan Menaikkan harga dengan pemberian kredit untuk meningkatkan kuantitas yang dijual EFEK BIAYA Baik secara tunai maupun kredit perusahaan tetap akan memperoleh atau memproduksi barang dagangan BIAYA LIABILITAS Bila perusahaan memberikan kredit, perusahaan harus mengatur untuk membiayai piutang dagang KEMUNGKINAN TIDAK MEMBAYAR Jika perusahaan memberikan kredit, beberapa presentase dari kredit pembeli tidak akan membayar POTONGAN TUNAI Bila perusahan menawarkan potongan tunai sebagai suatu bagian persyaratan kredit, beberapa pelanggan akan memilih untuk membayar lebih awal karena mengalami keuntungan diskon
MENGEVALUASI USULAN KEBIJAKAN KREDIT Ilustrasi Perusahaan Lokus, yang mengevaluasi permintaan dari sejumlah pelanggan untuk mengubah kebijakan kredit sekarang, menjadi net 30 hari. Unutk menganalisis perlu dijelaskan notasi yang digunakan sebagai berikut : P = harga per unit V = biaya variabel per unit Q = jumlah unit produk yang dijual per bulan sekarang Q` = jumlah unit produk yang dijual pada kebijakan baru R = tingkat keuntungan yang diisyaratkan per bulan Penggunaan Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV) dalam Perubahan Kebijakan
Contoh… Untuk menggambarkan penggunaan NPV dalam perubahan kebijakan, anggaplah kita memiliki data yang berikut untuk Lotus: P = Rp.50,- v = Rp.20,- Q = 100 Q` = 110 Jika keuntungan (return) yang diharapkan adalah 2% per bulan. Apakah perubahan kebijakan kredit perusahaan lotus berubah? Penjualan setiap bulan = P .Q = Rp.50 x 1.000 = Rp.5.000 Biaya variabel setiap bulan = v.Q = Rp.20 x 100 = Rp.2.000 Arus kas kebijakan lama = (P – v)Q = Rp.3.000 Jika perusahaan mengubah kebijakan kredit, menjadi net 30 hari, maka kuantitas barang yang dijual menjadi Q` = 110 Penjualan tiap bulan = P . Q` = …. Biaya variabel = v.Q` = …. Arus kas kebijakan baru = (P – v)Q` = (Rp.50 – Rp.20)110 = Rp.3.300 Incrremental arus kas (arus kas tambahan) = (P – v) (Q` - Q) = (Rp.50 – Rp.20) (110 – 100) = Rp.300 Nilai sekarang dari arus kas incremental adalah : PV = ((P – v) (Q` -Q)) : R PV = (((Rp.50 – Rp.20) (110 – 100)) : 0,02 PV = Rp.15.000,-
BIAYA PERUBAHAN KEBIJAKAN KREDIT Ada dua komponen yang harus dipertimbangkan dalam menghitung biaya dari perubahan kebijakan kredit : Penjualan meningkat dari Q menjadi Q` Perusahaan harus memproduksi lebih banyak, yaitu Q-Q` dan biaya v(Q`-Q) = Rp.20 (110 – 100) = Rp.200 Penjualan yang dapat dikumpulkan menjadi kas pada bulan ini berdasarkan kebijakan sekarang = P x Q = Rp.50 x 100 = Rp.5.000 Biaya perubahan kebijakan = P .Q + v(Q` - Q) = Rp.5.000 + Rp.200 = Rp.5.200,- NPV dari perubahan kebijakan adalah : NPV = ((( P - v ) (Q` - Q)) : R) - ((P x Q + v (Q` - Q)) = Rp.15.000 - Rp.5.200 = Rp. 9.800 Karena NPV perubahan kredit bernilai positif , perubahan kebijakan kredit tersebut mengguntungkan perusahaan.
STUDI KASUS PT. Subur Makmur pada tahun 1999 yang lalu berhasil menjual hasil produksi sebesar 4500 unit dengan harga jual Rp. 900,-/ unit. Dengan Average cost sebesar Rp. 800,-/ unit dan Fixed Cost sebesar Rp. 6.750.000,-. Pada tahun 2000 perusahaan berusaha menaikkan penjualan hingga menjadi 5000 unit per tahun, oleh karena kebijakan kredit diubah dari 45 hari menjadi 72 hari. Dengan tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 5%. Tentukanlah: Variabel cost Biaya perubahan kebijakan NPV dari perubahan kebijakan NB: Total Cost = Fixed Cost + Variabel Cost
TUGAS Buatlah kelompok, dimana 1 kelompok terdiri dari 8 orang. Pilihlah salah 1 perusahaan dibawah ini: PT. Mustika Ratu, Tbk PT. Unilever, Tbk PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk PT. Mayora Indah, Tbk PT. Siantar Top, Tbk Rasio yang dianalisis: Rasio Lancar Rasio Cepat Rasio Perputaran Persediaan Rasio Perputaran Aktiva Tetap Rasio Perputaran Total Aktiva Rasio Hutang Marjin Laba atas Penjualan ROA ROE Rasio Nilai Pasar/Buku
INFORMASI KREDIT Laporan keuangan Mengidentifikasi laporan keuangan perusahaan pelanggan Berupa: neraca, laporan laba rugi Laporan kredit yang berkaitan dengan masa lalu pelanggan dalam pembayaran kredit dengan perusahaan lain Bank Bank biasanya memberikan bantuan kepada perusahaan yang menjadi nasabahnya dalam menyediakan informasi tentang kredit perusahaan lainnya 4. Catatan pembayaran perusahaan pelanggan di masa lalu
PEMBERIAN ANGKA KREDIT Pemberian angka kredit merupakan proses perhitungan suatu peringkat angka untuk seseorang pelanggan yang didasarkan pada informasi yang dikumpulkan Kredit yang kemudian diberikan atau ditolak didasarkan pada hasil angka kredit tersebut Angka kredit merupakan prosedur yang dihasilkan dalam bentuk angka untuk mengukur keseluruhan kemampuan si peminjam dalam membayar kredit, yaitu dengan pembobotan rata-rata data keuangan dan karakteristik kredit Angka kredit biasa digunakan oleh perusahaan yang memiliki operasi kredit yang besar
Perhitungan Angka Kredit buku dermawan Karakteristik Keuangan & Kredit Angka (0 s/d 100) (1) Bobot yang Ditentukan (2) Bobot angka (1 x 2) (3) Referensi kredit 80 0.15 12.00 Kepemilikan rumah 100 15.00 Tingkat pendapatan 70 0.25 17.50 Riwayat pembayaran 20.00 Lamanya dialamat terakhir 0.10 8.00 Lamanya dipekerjaan Terakhir 90 9.00 Total Angka Kredit 1.00 81.50
STANDAR ANGKA KREDIT Angka Kredit Tindakan > 75 Dapat diberikan kredit 65 - 75 Dapat diberikan kredit tetapi terbatas, jika pelaksanaannya baik setelah satu tahun dapat diberikan kredit sesuai standar kredit < 65 Ditolak Bila standar kredit perusahaan 75, maka debitur tersebut bisa mendapat kredit
STANDAR KREDIT Standar kredit Beberapa kebijakan : 2/10 – n/30 4/10 – n/30 2/20 – n/30 2/10 – n/60 Standar kredit “Persyaratan minimum untuk memberikan kredit kepada pelanggan DENGAN MEMPERTIMBANGKAN BEBERAPA VARIABEL UTAMA”
VARIABEL UTAMA MENGEVALUASI STANDAR KREDIT Volume Penjualan (unit) atau Hasil Penjualan (rupiah) Perubahan standar kredit diharapkan akan merubah volume penjualan Jika standar kredit diperlonggar volume penjualan diharapkan meningkat dan penjualan meningkat Jika standar kredit diperketat volume dan penjualan diharapkan menurun Investasi pada Piutang Piutang menimbulkan biaya bagi perusahaan Makin tinggi investasi pada piutang, makin besar biaya investasinya Jika standar kredit diperlonggar volume piutang perusahaan meningkat demikian pula biaya investasinya Biaya Piutang Ragu-ragu Probabilitas atau risiko perolehan piutang ragu-ragu akan meningkat jika standar kredit diperlonggar Memiliki dampak negatif terhadap perusahaan
KEBIJAKAN PENGUMPULAN PIUTANG PEMANTAUAN PIUTANG Perusahaan perlu memperhatikan ACP Jika terjadi peningkatan, ACP itu perlu mendapatkan perhatian lebih serius dari perusahaan Perusahaan menyusun “aging schedule”, sebagai alat untuk memantau piutang
AGING SCHEDULE Aging Schedule Persentase Total Nilai CONTOH, Apabila perusahaan menetapkan jangka waktu kredit 60 hari, berarti sebanyak 25% dari piutang telah terlambat pembayarannya Umur Rekening Jumlah Piutang Dagang 0 – 10 hari US$ 50.000 50% 11 – 60 hari US$ 25.000 25% 61 – 80 hari US$20.000 20% Diatas 80 hari US$ 5.000 5% Jumlah total US$ 100.000 100%
USAHA PENAGIHAN/ PENGUMPULAN PIUTANG Mengirim suatu surat teguran yang menyebutkan status rekening kewajiban para pelanggan Melakukan hubungan telepon dengan para pelanggan Mendatangi pelanggan Menggunakan agen penagihan Melakukan tindakan hukum kepada pelanggan