Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SUB SISTEM KONSUMSI (2) Keragaan Konsumsi Pangan di Indonesia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SUB SISTEM KONSUMSI (2) Keragaan Konsumsi Pangan di Indonesia"— Transcript presentasi:

1 SUB SISTEM KONSUMSI (2) Keragaan Konsumsi Pangan di Indonesia
Dini RA SKM, MSc/ FKM/ Univ Airlangga

2 Perkembangan Konsumsi Komoditas Pangan Kelompok
117 125 116,0 110,0 107,0 105 104,0 100,0 20 40 60 80 100 120 140 konsumsi (Kg/kap/thn) 1993 1996 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun Perkembangan Konsumsi Komoditas Pangan Kelompok Padi-padian Penduduk Indonesia Selama Tahun Beras Jagung Terigu

3

4

5

6

7 Konsumsi Beras (gram/kapita/hari) Konsumsi Ketela (gram/kapita/hari)
100 200 300 400 500 600 Myanmar Laos Viet Nam Bangladesh Cambodia Indonesia Philippines Thailand Timor-Leste Madagascar Sri Lanka Nepal Guinea-Bissau China Korea, Republic of Sierra Leone Guyana Guinea Malaysia India Senegal Korea, Dem People's Suriname Cuba Solomon Islands Côte d'Ivoire Brunei Darussalam Mauritius Vanuatu Japan Costa Rica Comoros Liberia Peru United Arab Emirates Kuwait Maldives Ecuador 700 800 900 Congo, Dem Republic of Angola Congo, Republic of Mozambique Ghana Benin Tanzania, United Rep of Central African Republic Paraguay Togo Nigeria Rwanda Uganda Burundi Cameroon Gabon Zambia Malawi Brazil Chad Colombia Sao Tome and Principe Kenya Venezuela, Boliv Rep of Dominican Republic French Polynesia

8 Konsumsi Buah (gram/kapita/hari) Konsumsi Sayuran (gram/kapita/hari)
100 200 300 400 500 600 700 Brunei Darussalam China Indonesia Japan Korea, Republic of Malaysia Philippines Thailand Viet Nam Korea Viet Nam Philippines Thailand Malaysia Indonesia Japan Brunei Darussalam 20 40 60 80 100 120 140 160

9 Konsumsi Ikan laut (gram/kapita/hari)
Konsumsi daging (gram/kapita/hari) 10 20 30 40 50 60 Malaysia Brunei Darussalam Japan Viet Nam Indonesia Korea, Dem People's Rep Myanmar 50 100 150 200 250 Israel United Arab Emirates United States of America China Malaysia Brunei Darussalam Viet Nam Japan Thailand Philippines Indonesia

10 Konsumsi Telur (gram/kapita/hari) Konsumsi Susu (gram/kapita/hari)
10 20 30 40 50 60 Japan China Brunei Darussalam America Malaysia Israel Thailand Brazil Philippines Saudi Arabia Indonesia 20 40 60 80 100 120 140 Japan Thailand Malaysia Indonesia Philippines Brunei Darussalam China Viet Nam

11 Konsumsi Kedelai (gram/kapita/hari)

12 Konsumsi Energi & protein tahun 1996-2007
2000 52 Energi Protein

13

14 Keragaman pangan Ketersedian pangan Indonesia telah melebihi kebutuhan yakni sebesar kilo kalori (standar 2200) dan protein 76,28 gram per kapita per hari (standar 54 gram) Konsumsi beras masih cukup tinggi yaitu sebesar 105,2 kg/kap/thn (Susenas 2005). Namun konsumsi pangan sumber protein, sumber lemak dan vitamin/mineral masih jauh dari harapan. Konsumsi terigu cenderung mengalami peningkatan  dg bermunculannya produk2 olahan terigu: mie, roti

15 Keragaman pangan – contd.
Faktor penyebab kurangnya keragaman pangan: belum berkembangnya teknologi tepat guna & terjangkau mengenai pengolahan pangan berbasis tepung umbi-umbian lokal dan pengembangan aneka pangan lokal lainnya Belum berkembangnya bisnis pangan utk peningkatan nilai tambah ekonomi melalui penguatan kerjasama pemerintah-masyarakat-swasta Belum optimalnya usaha perubahan perilaku diversifikasi konsumsi pangan dan gizi sejak usia dini melalui jalur pendidikan formal dan non formal Masih rendahnya citra pangan lokal

16 Arah kebijakan Peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju gizi seimbang
Meningkatkan kemampuan RT dlm mengakses pangan untuk kebutuhan setiap anggota rumah tangga dalam jumlah dan mutu yang memadai, aman dan bergizi seimbang Mengembangkan program perbaikan gizi yang cost effective, diantaranya melalui peningkatan dan penguatan program fortifikasi pangan dan program suplementasi zat gizi mikro khususnya zat besi dan vitamin A Mengembangkan jaringan antar lembaga masyarakat untuk pemenuhan hak atas pangan dan gizi Meningkatkan efisiensi dan efektivitas intervensi bantuan pangan/pangan bersubsidi kepada masyarakat golongan miskin terutama anak-anak dan ibu hamil yang bergizi kurang.

17 Strategi Peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan menuju gizi seimbang berbasis pada pangan lokal Penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk peningkatan daya beli pangan beragam dan bergizi seimbang Peningkatan kelancaran distribusi dan akses pangan, melalui: peningkatan kualitas dan pengembangan infrastruktur distribusi peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana pasca panen, pengembangan jaringan pemasaran dan distribusi antar dan keluar daerah dan membuka daerah yang terisolir

18 Penguatan lembaga pemasaran daerah,
Pencegahan kasus penimbunan komoditas pangan oleh spekulan Pemberian bantuan pangan pada kelompok masyarakat miskin dan yang terkena bencana secara tepat sasaran, tepat waktu dan tepat produk

19 Penjaminan Stabilitas Harga Pangan, melalui :
Pemberlakuan Harga Pembelian Pemerintah pada komoditas pangan strategis Perlindungan harga domestik dari pengaruh harga dunia melalui kebijakan tarif, kuota impor, dan/ pajak ekspor, kuota ekspor pada komoditas pangan strategis Pengembangan Buffer stock Management (pembelian oleh pemerintah pada waktu panen dan operasi pasar pada waktu paceklik) pada komoditas pangan strategis Pencegahan impor dan/ ekspor illegal komoditas pangan

20 Peningkatan dana talangan pemerintah (propinsi dan kabupaten/kota) dalam menstabilkan harga komoditas pangan strategis Peningkatan peranan Lembaga pembeli gabah dan Lembaga usaha ekonomi pedesaan Pengembangan sistem informasi dan monitoring produksi, konsumsi, harga dan stok minimal bulanan 4. Peningkatan efisiensi dan efektivitas intervensi bantuan pangan/pangan bersubsidi kepada masyarakat golongan miskin (misalnya Raskin) dan mengembangkan pangan bersubsidi bagi kelompok khusus yang membutuhkan terutama anak-anak dan ibu hamil yang bergizi kurang

21 5. Pengembangan dan percepatan diversifikasi konsumsi pangan berbasis pangan lokal melalui pengkajian berbagai teknologi tepat guna dan terjangkau mengenai pengolahan pangan berbasis tepun gumbi-umbian lokal dan pengembangan aneka pangan lokal lainnya6. 6. Pengembangan bisnis pangan untuk peningkatan nilai tambah ekonomi, gizi dan mutu ketersediaan pangan yang beragam dan bergizi seimbang melalui penguatan kerjasama pemerintah-masyarakat-dan swasta; 7. Pengembangan aspek kuliner dan daya terima konsumen, melalui berbagai pendidikan gizi, penyuluhan, dan kampanye gizi untuk peningkatan citra pangan lokal

22 Dini RA SKM, MSc/ FKM/ Univ Airlangga
Terima Kasih Dini RA SKM, MSc/ FKM/ Univ Airlangga


Download ppt "SUB SISTEM KONSUMSI (2) Keragaan Konsumsi Pangan di Indonesia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google