LANGKAH-LANGKAH GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP) SEBAGAI SALAH SATU INSTRUMEN PPRG Perkumpulan Aksara RT. 01 Mojosari, Kalangan, Desa Baturetno, Banguntapan,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IMPLEMENTASI TEKNIK ANALISIS DALAM PENELITIAN BERPERSPEKTIF GENDER
Advertisements

DRA. TRISAKTI HANDAYANI, MM DRA JUDIAH, M.PSI
STANDARD PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR (SPM)
STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN
MEMAHAMI KERANGKA PROGRAM
ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BERBASIS GENDER
Anggaran Responsif Gender
Position Paper Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan
GOOD GOVERNANCE.
ISU GENDER DALAM KETENAGAKERJAAN (AIPEG Gender Adviser)
1.MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA ISU: -PENDIDIKAN -KESEHATAN -KETENAGA-KERJAAN -KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN ISU STRATEGIS: -HUKUM YANG BERPIHAK -POLITIK.
PENGERTIAN UMUM PERANAN STATISTIK 1. Peranan statistik
GENDER DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN
Melakukan pelatihan khusus kegiatan SQA untuk DAT dan DAS di regionnya.
Strategi Percepatan pelaksanaan PUG di K/L BY H. Yusuf Supiandi.
PEMAPARAN PEMBERDAYAAN GENDER DAN ENERGI
TUJUH TOPIK PENTING DALAM PENYUSUNAN RENSTRA OPD
Sesi 2 │ LOGIKA KERANGKA LOGIS
Plan of Action.
Biro Administrasi Kesra dan Kemasyarakatan Setda DIY
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
PERNYATAAN ANGGARAN GENDER (GENDER BUDGET STATEMENT)
IMPLEMENTASI SAKIP BAPPEDA KABUPATEN BLITAR
PEDOMAN PENYUSUNAN RAD MDGS Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Bappenas
Paparan Kajian Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Kemiskinan di Desa Merah di Kabupaten Temanggung Ro’fah, Ph.D. Jamil Suprihatiningrum, M.Pd.Si.
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROV. SUMBAR
PENTINGNYA STRATEGI PUG DAN PPRG DI SEKTOR PERTANIAN
Prasetijono Widjojo MJ
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER
Pentingnya Data Terpilah Dalam Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Kebijakan dan Program Pembangunan Dr. Soedarti Surbakti.
ANGGARAN BERBASIS PRESTASI KERJA & STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Analisis sinergisitas Visi-Misi dan Isu strategis Pembangunan Daerah
Integrasi Hasil GAP dalam Perencanaan Tahunan
BAPPEDA KABUPATEN CILACAP
PESERTA PELATIHAN AKREDITASI FKTP PUSKESMAS KECAMATAN CENGKARENG
NORMA STANDAR PROSEDUR DAN KRITERIA
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
RENSTRA SKPD BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 54 TAHUN 2010
BAB 9 MENGEMBANGKAN STRATEGI INTERVENSI
EVALUASI DIRI SEKOLAH UNTUK PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Integrasi gender dalam RPJMD dan RKPD
Integrasi gender dalam sistim PERENCANAAN di DAERAH
PELATIHAN INTEGRASI GENDER DALAM PERENCANAAN & PENGANGGARAN
Pengertian, jenis dan Gender Indek (HDI, GDI dan GEM)
Laela Indawati, SSt.MIK., MKM
Sesi 3 Identifikasi Kesenjangan dan Rekomendasi Pemenuhan SPM
PTK KELOMPOK 3 6F PGSD Nama kelompok: Marisa Ulfa R ( )
Merumuskan Visi dan Misi
STRATEGI KEBIJAKAN.
Merumuskan Visi dan Misi
Integrasi Gender Dalam Musrenbang
FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
EVALUASI “ON GOING” DALAM PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH Oleh: Rahadian Febry Maulana, MT “Evaluasi pada Tahap Pelaksanaan (on-going), yaitu.
Prasetijono Widjojo MJ
TAHAPAN DAN SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENSTRA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 86 TAHUN 2017 PPKK FISIPOL UGM.
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) di SATUAN PENDIDIKAN
TAHUN PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA mengenai apa yang diukur  Ukuran kuantatif & kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan.

GRAND DESIGN PERPUSTAKAAN
JEPARA,21 APRIL 1879 SAMARINDA, 21 APRIL 2016 (137) TAHUN.
Pembuatan dan PELAKSANAAN KLHS RPJMD
PPt 3.2 ANALYSIS GENDER ”Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan; Pengertian dan model-model Analisis Gender; dan menjelaskan model.
Manajemen Sumberdaya Manusia dan Perilaku Organisasi
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
PENYUSUNAN TOR/KAK.
Akreditasi institusi.
Akreditasi Institusi.
RANCANG BANGUN SIGA SULSEL
ANALISIS DATA DAN PENYAJIAN INFORMASI GENDER DALAM BENTUK PROFIL
Disajikan oleh. KOMAR HIDAYAT
Transcript presentasi:

LANGKAH-LANGKAH GENDER ANALYSIS PATHWAY (GAP) SEBAGAI SALAH SATU INSTRUMEN PPRG Perkumpulan Aksara RT. 01 Mojosari, Kalangan, Desa Baturetno, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta 55197 Telp./Fax. 0274-4436187 Website: www.aksara-jogja.net Email: perhimpunanaksara@aksarajogja.net

Gender Analysis Pathway (GAP) GAP merupakan instrumen untuk menganalisis isu gender dalam perencanaan, program, dan kegiatan yang bertujuan untuk mereformulasi tujuan, menetapkan rencana, menetapkan baseline, dan terakhir adalah untuk merumuskan indikator-indikator yang dapat mengatasi kesenjangan gender dalam akses, partisipasi, kendali/kontrol, dan manfaat. GAP merupakan intrumen analisis gender yang diperuntukkan bagi para perencana untuk menganalisis kebijakan/program/kegiatan dengan menggunakan perspektif gender.

GAP terdiri dari 9 Langkah yaitu: Pilih kebijakan/program/kegiatan pembangunan yang akan dianalisa, baik yang sudah ada maupun yang akan dibuat (baru) terutama yang terkait dengan upaya pencapaian SPM dan MDGS. a) Pastikan di tingkat apa yang akan dianalisis, apakah di tingkat kebijakan, program atau kegiatan. Misalnya di tingkat kebijakan, analisis bisa mencakup kebijakan itu sendiri, dan/ atau rincian dari kebijakan itu, yaitu dalam (satu atau lebih) program, dan/atau (satu atau lebih) kegiatan. b) Periksa rumusan tujuannya, apakah responsif terhadap isu gender, karena kebijakan/ program/kegiatan yang netral gender, dan/atau tidak bermaksud diskriminatif terhadap jenis kelamin tertentu, dapat berdampak berbeda terhadap perempuan dan laki-laki.

LANGKAH 2 Sajikan data pembuka wawasan, upayakan yang merupakan data gender atau pun data terpilah menurut jenis kelamin untuk melihat apakah ada kesenjangan gender. a) Data pembuka wawasan hendaknya diisi dengan kondisi pencapaian SPM dan MDGs, kesenjangan antara target indikator SPM dan MDGs serta realita kondisi capaian SPM dan MDGs yang ada, data capaian SPM dan MDGs secara terpilah atau yang menggambarkan kondisi laki-laki dan perempuan. b) Data pembuka wawasan bisa berupa data statistik yang kuantitatif dan/atau kualitatif, yang dihimpun dari baseline survey, dan/atau hasil FGD, dan/atau review pustaka, dan/atau hasil kajian, dan/atau hasil pengamatan, dan/atau kearifan lokal (local knowledge ), dan/ atau hasil intervensi kebijakan/program/ kegiatan (jika sedang/sudah dilakukan). Data profil gender atau pun pendataan pendidikan dan kesehatan yang telah dilakukan secara terpilah hendaknya digunakan dalam analisa gender.

LANGKAH 3 Temu-kenali isu gender di proses perencanaan kebijakan/program/kegiatan dengan menganalisa data pembuka wawasan dan dengan memperlihatkan 4 (empat) faktor kesenjangan, yaitu: akses, kontrol, partisipasi, dan manfaat. a) Apakah kebijakan/program/kegiatan memberikan perempuan dan laki-laki akses yang sama terhadap sumber-sumber pembangunan; b) Apakah kebijakan /program/kegiatan memberikan perempuan dan laki-laki kontrol (penguasaan) yang sama terhadap sumber-sumber pembangunan; c) Apakah kebijakan/program/kegiatan memberikan perempuan dan laki-laki partisipasi yang sama dalam berbagai tahapan pembangunan termasuk dalam pengambilan keputusan ; d) Apakah kebijakan/program/kegiatan memberikan manfaat yang sama terhadap perempuan dan laki-laki.

LANGKAH 4 Temu-kenali isu gender di internal lembaga dan/atau budaya organisasi yang (dapat) menyebabkan terjadinya isu gender, misalnya: produk hukum, kebijakan, pemahaman tentang gender yang masih kurang di antara personil (pengambil keputusan, perencana, staf, dan lainnya), serta political will dari pengambil kebijakan.

LANGKAH 5 Temu-kenali isu gender di eksternal lembaga pada proses pelaksanaan. a) Apakah pelaksanaan program tidak/kurang peka terhadap kondisi isu gender di masyarakat yang jadi target program; b) Kondisi masyarakat sasaran (target group) yang belum kondusif, misalnya, budaya patriarki, dan gender stereotype (laki-laki yang selalu dianggap sebagai kepala keluarga; dan pekerjaan tertentu dianggap sebagai pekerjaan perempuan atau pekerjaan laki-laki).

LANGKAH 6 Rumuskan kembali tujuan kebijakan/program/kegiatan pembangunan, yang terdapat pada Langkah 1, sehingga menjadi responsif gender.

LANGKAH 7 Susun rencana aksi yang responsif gender dengan merujuk pada isu gender yang telah teridentifikasi (Langkah 3-5) dan sesuai dengan tujuan kebijakan/program/ kegiatan yang telah direformulasi (Langkah 6). a) Identifikasikan apa rencana aksi yang harus dilakukan untuk menjawab faktor penyebab kesenjangan gender yang berasal dari internal organisasi (SKPD). b) Identifikasikan apa rencana aksi yang harus dilakukan untuk menjawab faktor kesenjangan gender dari eksternal organisasi .

LANGKAH 8 Tetapkan baseline yaitu data dasar yang dipilih untuk mengukur kemajuan (progress) pelaksanaan kebijakan/program/kegiatan. Data dasar tersebut dapat juga diambil dari data pembuka wawasan (Langkah 2). Data dasar di sini merupakan kondisi yang ada sebelum sebuah kegiatan atau program dilaksanakan.

LANGKAH 9 Tetapkan indikator kinerja yang responsif gender. Di sini digambarkan perubahan apa yang diharapkan terjadi setelah program/kegiatan dilaksanakan. Indikator kinerja yang responsif gender dapat berupa ukuran kuantitatif maupun kualitatif untuk: a) Memperlihatkan apakah kesenjangan gender telah menghilang atau berkurang. b) Memperlihatkan apakah telah terjadi perubahan perilaku pada internal maupun eksternal lembaga. c) Memperlihatkan apakah terjadi perubahan relasi gender di rumah ataupun di masyarakat.

Tabel GAP Horisontal dan Vertikal

TIPS dalam Melakukan Analisis GAP Hal yang harus dihindari 1) Data pembuka wawasan yang disajikan terlalu umum dan tidak merefleksikan kondisi terkait kebijakan/program/kegiatan yang dianalisis. 2) Tidak konsistennya antara apa yang diisi dalam kolom 1 sampai kolom 9. Terutama antara faktor kesenjangan dan faktor penyebab kesenjangan serta rencana aksi yang ditetapkan. 3) Faktor penyebab kesenjangan internal sering disalah pahami sebagai faktor internal dari perempuan atau juga ada yang menafsirkan sebagai faktor internal dalam masyarakat. 4) Dalam mengisi baseline masih sering ada yang mengisinya dengan target yang ingin dicapai padahal semestinya data baik kuantitatif maupun kualitatif yang ada saat ini. 5) Indikator kinerja responsif gender sering tidak menggambarkan perubahan yang ingin dicapai untuk program/kegiatan yang diusulkan dalam rencana aksi. Indikator sering diisi dengan perubahan umum yang diharapkan terjadi tapi tidak bisa dijadikan dasar untuk pengukuran kinerja bagi program/kegiatan.

Lanjutan… Hal yang dianjurkan dilakukan: 1. Perhatikan dan mengikuti petunjuk langkah-langkah analisis GAP. 2. Pastikan adanya konsistensi dalam pengisian form langkah 1-9 GAP. 3. Jika untuk kebijakan yang sama sekali baru bisa memulainya dengan data pembuka wawasan. 4. Penyusunan rencana aksi mengacu kepada hasil analisis faktor penyebab kesenjangan internal dan faktor penyebab kesenjangan eksternal. 5. Langkah 9 diisi dengan indikator kinerja yang tepat untuk masing-masing usulan rencana aksi. 6. Dalam pengisian indikator kinerja hendaknya mengedepankan prinsip spesifik, rasional,dapat diukur, dapat dicapai,dan mempertimbangkan ketersediaan yang dimiliki untuk bisa mencapainya.

TERIMA KASIH