Pengantar Analisis Data: Studi Kasus dengan Menggunakan Data iSIKHNAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Advertisements

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 4 – Investigasi Penyakit File PowerPoint.
ANALISIS DATA KATEGORIK
PENGUJIAN HIPOTESIS ASOSIATIF
STUDI KOHORT.
STATISTIK DESKRIPTIF Budi Murtiyasa Jurusan Pend. Matematika
STATISTIK By : Meiriyama Program Studi Teknik Informatika
Desain studi Epidemiologi Deskriptif.
STATISTIK I (DESKRIPTIF) MKF
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 1: Sambutan dan pengantar.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 4 – Investigasi Penyakit.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Basic Field Epidemiology Sessi 2 – Overview Epidemiolog.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 9 – Mengumpulkan data dan menghitung kasus Rekaman.
RANCANGAN PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 10 – Memahami makna informasi yang Anda kumpulkan.
REGRESI LOGISTIK Mugi Wahidin, SKM, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Abdul Rohman Fakultas Farmasi UGM
M.A. Epidemiologi K3 DR. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
CASE CONTROL Honey Ndoen.
Case Control Study (Penelitian kasus kontrol)
STUDI EPIDEMIOLOGI.
Cross Sectional Study (Penelitian Potong Lintang)
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Pengantar Analisis Data: Studi Kasus dengan Menggunakan Data iSIKHNAS
EPIDEMIOLOGI DESKTRIPTIF
METODE STATISTIKA (STK211)
DATA DAN HIPOTESIS (DATA AND HYPOTHESIS)
Pengantar Analisis Data: Studi Kasus dengan Menggunakan Data iSIKHNAS
ANALISIS DATA KATEGORIK
PENGOLAHAN & ANALISIS DATA
METODOLOGI PENELITIAN POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
TEMU X SAMPLING: A REVIEW.
Chapter 2 Representasi Data: Grafik
Besar Sampel untuk Proporsi
PENGOLAHAN dan analisis DATA
DATA DAN HIPOTESIS (DATA AND HYPOTHESIS)
BAB 2 PENYAJIAN DATA.
METODE STATISTIKA (STK211)
ESTIMASI PARAMETER DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
STUDI POTONG LINTANG suharyo.
Statistika Industri 1 TIP UB
STUDI CROSS SECTIONAL.
RANCANGAN STUDI EPIDEMIOLOGI PERTEMUAN 12 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BAB 2 PENYAJIAN DATA.
Desain Cross Sectional
DATA DAN HIPOTESIS (DATA AND HYPOTHESIS)
BIOSTATISTIKA.
TERMINOLOGI EPIDEMIOLOGI
KERANGKA UMUM PROSES PENELITIAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN :
Teknik Sampling I Made Kardena Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Probabilitas Dan Statistika
PENDAHULUAN Sri Mulyati.
KERANGKA UMUM PROSES PENELITIAN
KORELASI.
Penelitian Epidemiologi dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra.
STATISTIK DESKRIPTIF Penajian data.
Matematika dan Statistika (Teori) BAB I – Penyajian Data dan Diagram
BAB 2 penyajian statistik
Besar Sampel Untuk Kasus Kontrol
ANALISA DATA Elsa Roselina, S.Kp, MKM.
BAB 2 PENYAJIAN DATA.
STUDI KOHORT.
Analisis KORELASIONAL.
UKURAN ASOSIASI Suharyo.
Pengujian Sampel Tunggal (1)
Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi penelitian Rancangan pnltnJenisContoh Observasional (non- eksperimen) Deskriptif Analitik Lap kasus.
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Transcript presentasi:

Pengantar Analisis Data: Studi Kasus dengan Menggunakan Data iSIKHNAS Hari ke-2 Prevalensi Diare pada Sapi

Sesi i

Pendahuluan Studi Kasus 2: Prevalensi Diare pada Sapi Akan dijelaskan analisis data untuk data kategorik Tujuan studi kasus ini adalah untuk menentukan puncak musiman kejadian diare pada sapi dengan cara menghitung prevalensinya sepanjang tahun

Pendahuluan Studi Kasus 2 Keahlian yang dicapai dalam studi kasus ini: Mengevaluasi data Membuat data baru Mendeskripsikan data kategorik dengan menggunakan tabel kontingensi dan plots Pengujian hipotesis: risiko relatif, odds ratio dan selang kepercayaan

Pendahuluan Studi Kasus 2 Data dan video yang mendukung pembelajaran: Data: Cattle clinical signs.xls Video: Case study 2_exercise 10.avi Case study 2_exercise 11.avi Case study 2_exercise 12.avi Case study 2_exercise 13.avi Case study 2_exercise 14.avi  

Konsep Kunci Pengukuran Penyakit dan Asosiasi Pengukuran kejadian penyakit Satu di antaranya: prevalensi Prevalensi mengukur proporsi kejadian penyakit pada suatu waktu tertentu Contoh: dari 100 sampel serum sapi yang diambil sebagai contoh, 50 ekor positif antibodi Brucella. Maka prevalensi = 50/100 = 50%

Konsep Kunci Pengukuran Penyakit dan Asosiasi Pengukuran asosiasi Risiko relatif (RR) Perbandingan antara risiko terjadinya penyakit pada kelompok yang terpapar faktor risiko dengan kelompok yang tidak terpapar faktor risiko RR=1  tidak ada asosiasi. Jadi jika selang kepercayaan mencakup nilai 1, maka tidak ada asosiasi.

Konsep Kunci Pengukuran Penyakit dan Asosiasi Pengukuran asosiasi Odds ratio (OR) OR adalah Perbandingan antara odds terjadinya penyakit pada kelompok yang terpapar faktor risiko dengan odds kelompok yang tidak terpapar faktor risiko

Konsep Kunci Pengukuran Penyakit dan Asosiasi Selang kepercayaan Penting untuk menghitung selang kepercayaan (SK) RR dan OR untuk interpretasi Jika nilai SK mencakup angka 1  tidak ada asosiasi Misalnya: pada hubungan antara umur dan bruselosis diperoleh SK 95% untuk OR adalah 2.31 – 12.81. Karena tidak mencakup angka 1 maka ada hubungan antara umur sapi (tua atau muda) dengan kasus bruselosis.

Studi Kasus 2: Tujuan Menentukan apakah ada perbedaan prevalensi diare pada sapi antara musim kemarau dan musim penghujan. Informasi ini berguna untuk manajemen peternakan, yaitu apakah diperlukan pemesanan obat yang lebih banyak pada musim tertentu.

Studi Kasus 2: Manajemen Data (1) Data: “Cattle clinical signs.xlsx” Jangan lupa untuk membuat salinan file yang asli sebagai arsip Data apa yang penting untuk dianalisis? Untuk menjawab tujuan studi, maka diperlukan data yang memenuhi hal berikut: Data pembilang (jumlah kasus sapi diare) dan data penyebut (jumlah ternak yang berisiko penyakit) Perubahan penyakit dari waktu ke waktu

Setelah Anda membuka file data “Cattle clinical signs Setelah Anda membuka file data “Cattle clinical signs.xlsx”, maka telaah data tersebut dan tentukan variabel mana yang penting untuk menjawab tujuan studi kasus ini. Latihan 8

Studi Kasus 2: Manajemen Data (2) Identifikasi kesalahan dan bias Apakah ada data yang hilang dan apakah ada bias (seleksi atau informasi) atau kesalahan di dalam data Latihan 9

Studi Kasus 2: Manajemen Data (3) Membuat Data Baru Perlu membuat beberapa variabel baru untuk dapat menganalisis data secara optimal Pertimbangkanlah data apa saja yang Anda perlukan Kerjakan Latihan 10 Setelah mengerjakan Latihan 10, lihatlah tayangan video “Case study 2_exercise 10.avi”

Sesi 2

Studi Kasus 2: Deskripsi Data (1) Data berjenis kategorik  disajikan dalam bentuk tabel kontingensi Lakukan Latihan 11, megenai pembuatan tabel frekuensi untuk setiap variabel pentingdengan pivot table Lihat tayangan video ‘Case study 2_Exercise 11.avi’

Studi Kasus 2: Deskripsi Data (2) Hubungan antarpeubah (tabel kontingensi) Latihan 12: Membuat 2 tabel kontingensi : 1) hubungan antara gejala klinis terhadap musim dan 2) hubungan antara gejala klinis terhadap bulan Tabel kontingensi dibuat dengan pivot table pada Excel Demonstrasi pada tayangan video: ‘Case study 2_exercise 12.avi’

Studi Kasus 2: Deskripsi Data (3) Plotting Memberikan informasi visual mengenai data Untuk melihat asosiasi  diagram pencar (scatter plot) Sumbu X: bulan (data ordinal) Sumbu Y: prevalensi diare pada sapi (data kontinu) Latihan 13: Membuat diagram pencar hubungan variabel bulan terhadap prevalensi Saksikan tayangan video ‘Case study 2_exercise 13.avi’

Dari diagram pencar: Garis suai terbaik (line of best fit) menurun di musim kemarau yang menandakan adanya hubungan antara diare dan bulan Prevalensi terendah tampak terjadi di musim kemarau, yaitu sekitar bulan ke-4 hingga bulan ke-8, dan terjadi peningkatan prevalensi di musim penghujan.

Sesi 3

Studi Kasus 2: Pengujian Hipotesis Membuat hipotesis Menghitung ukuran asosiasi dan selang kepercayaan Menginterpretasikan hasil

Studi Kasus 2: Pengujian Hipotesis Membuat hipotesis H0  menunjukkan tidak ada asosiasi HA  merupakan hipotesis alternatif H0 Di dalam studi kasus 2 ini: H0: Tidak ada asosiasi antara kasus diare pada sapi terhadap musim HA: Terdapat asosiasi antara kasus diare pada sapi terhadap musim

Latihan 14: Menghitung ukuran asosiasi dan selang kepercayaannya antara diare dan musim Ukuran asosiasi yang digunakan adalah nilai risiko relatif atau odds ratio Menggunakan Epitools, browsing epitools di http://epitools.ausvet.com.au/content.php?page=home Lihat tayangan video ‘Case study 2_exercise 14.avi’

Dari hasil analisis data dengan epitools diperoleh: SK 95% untuk RR adalah 1,10 sampai 1,43, SK 95% untuk OR adalah 1,13 sampai 1,60. Karena SK untuk RR maupun OR melampaui angka 1, maka H0 ditolak dan HA diterima, yang berarti bahwa ada hubungan antara musim dan diare Namun perlu dicatat bahwa hal ini hanyalah hubungan secara statistika antara musim penghujan dan diare, dan tidak membuktikan bahwa musim penghujanlah yang menyebabkan diare Diperlukan investigasi dan kajian lebih lanjut untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang sebenarnya menyebabkan penyakit.

Sesi 4

Ringkasan Studi Kasus 2 Pada studi kasus ini telah dipelajari: Menentukan tujuan Melakukan manajemen data (mengamankan data asli, memeriksa kesalahan data dan membuat data baru) Mendeskripsikan data  tabel kontingensi Pengujian hipotesis menggunakan RR, OR dan selang kepercayaannya Hasil analisis: Ada hubungan antara kasus diare terhadap musim. Ada penurunan diare pada musim kemarau.

Hari ke-2 Selesai