Pembekalan Simplisia Paska Panen untuk kelompok Tani Drs.Husin R Mallaleng Apoteker Kasi. Obat Tradisional DINKES PROP.JATIM Batu, 7 agustus 2007
Hot News Berdasarkan catatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sumedang, permintaan pasar untuk kebutuhan ekspor jahe ke berbagai negara Asia dan Eropa sebanyak 41 juta ton, sementara yang bisa terpenuhi baru 4.586 ton. Jumlah ini masih sangat kecil dibandingkan permintaan pasar. Belum lagi kebutuhan Agromedicine Indonesia (AI) 100 ton per tahun atau industri obat tradisional dan industri kecil obat tradisional (IOT/IKOT) yang membutuhkan 89,8 ton per tahun. Sementara untuk bahan baku simplisia (bahan yang sudah dikeringkan) dan kebutuhan lokal (Jateng/Jatim) 450 ton.
Hot News 2 Begitu pula yang terjadi di Garut. Kasubdin Produksi Dinas Perkebunan Garut, Ir. Dedi Setiawan didampingi Seksi Perbenihan dan Pengembangan Komunitas, Agus Hermawan, S.P., mengatakan, karena kualitas kunir Garut cukup bagus, dulu pernah ada yang datang dari PT Aldin di Cikarang yang meminta secara rutin pengiriman kunir untuk bahan obat-obatan. "Akan tetapi, karena kelihatan para petaninya kurang siap dengan permintaan yang cukup banyak dan rutin, permintaan tersebut sampai kini belum dapat diwujudkan," kata Agus Hermawan
Data
LATAR BELAKANG Dilihat dari sumber daya alam, Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati kedua terbesar setelah Brazil. Sayangnya, tak satu pun tanaman obat yang dimiliki bisa menjadi kebanggaan Indonesia. Sekadar perbandingan, coba kita tengok negara-negara Eropa, Korea Selatan, Cina, atau Jepang.
Eropa terkenal dengan Ginkgo biloba-nya, walaupun tanaman ini mereka “colong” dari Cina. Korea Selatan kini terkenal dengan Korean Ginseng (Panax ginseng)-nya. Cina dengan jamur Ling Zhi (Ganoderma lucidum). Dan Jepang dengan jamur Maetake (Grifola frondosa)-nya.
BISNIS Dari sisi bisnis, herbal product juga menjanjikan. Di AS saja perputarannya mencapai AS $ 11 miliar/tahun. Sementara di Jerman mencapai DM 5 miliar/tahun.
Pada jamu tradisional berbentuk serbuk atau rajangan, formulanya terdiri atas 10 – 15 jenis tanaman. Bahkan, pada obat Cina bisa sampai 20 jenis tanaman.
Trend TOGA di Jakarta Daun wungu, daun dewa, sidaguri, mahkota dewa, cempaka gondok, kemuning, wijayakusuma, rumput mutiara, poslen, ginseng, daun sendok, tapak liman, kemangi, kenikir, sambiloto, akar alang-alang, jati belanda, pohon makasar, kencur, kunyit, jahe merah, meniran, iler, kantil, dan lainnya.
materi Sambiloto Kumis kucing Meniran Pegagan Pare Pace
Paska Panen SORTIR PENGERINGAN PENGEMASAN PENCUCIAN PENGAWETAN
Manfaat Herbal Bentuk serbuk bisa dilarutkan dalam air panas, bisa dimakan bersama makanan,misal : black pepper Kadang dicampur dgn kacang dibuat sop Ada pula ditambah air panas lalu dibuat teh Ada juga diekstrak dengan pelarut untuk dibuat tinktur dll
Sortasi ( Pilih) Contoh : Rimpang Rimpang kemudian dipilih (sortasi) berdasarkan ukuran panjang, lebar, besar dan kecil untuk memisahkan bahan yang berkualitas rendah (rusak) dengan yang baik (seragam). Sortasi pada kunyit dilakukan melalui dua tahap, yaitu sortasi basah dan kering. Sortasi basah dilakukan pada bahan segar untuk memisahkan bahan-bahan dari kotoran berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma yang dimungkinkan mencemari bahan hasil panen. Sortasi kering dilakukan pada bahan yang telah mengalami pengeringan guna memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing, seperti kerikil, tanah dan kotoran-kotoran lain. Setelah bersih, rimpang dikumpulkan dalam wadah berupa karung untuk memudahkan pengangkutan dan mempertahankan kebersihan rimpang hasil panen selama pengangkutan.
Pengeringan Drogge artinya “drying” atau pengeringan To dry : referensi untuk pembuatan obat dari tumbuhan secara pengeringan Drug = sediaan kering Cara alami : sinar matahari langsung atu langsung Cara buatan : oven atau almari pengering Habis petik jangan dibiarkan lama2
Pengeringan Kandungan air : lebih lama Mudah tumbuh kapang,khamir,kuman dan cepat rusak Mudah terenzimatik
Penyimpanan Syarat penyimpanan mengikuti Farmakope Indonesia edisi IV Ruang simpan Syarat penyimpanan Suhu kamar Untuk ekstrak harus dalam wadah tertutup rapat,terlindung dari cahaya Untuk ekstrak kering karena higroskopis diberi silika gel
Penyimpanan Harus bersih,segar dan baik Bila bahan simplisia kering,bahan harus bersih,tidak dimakan serangga & tidak berjamur Disimpan di tempat bersih
Penyimpanan Rimpang disimpan dalam gudang yang memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup, serta bersih dan terbebas dari hama gudang. Untuk mencegah timbul hama gudang seperti rayap, dilakukan dengan mengoleskan oli bekas pada lantai gudang. Setelah oli itu kering baru dipasang bantalan dari kayu, untuk meletakkan kunyit yang telah dimasukkan dalam karung. Upaya yang dilakukan untuk menghindari serangan hama/cendawan yaitu dengan melakukan penyemprotan insektisida/fumigasi sebelum gudang digunakan.
Penyimpanan Simpan sesegera mungkin setelah petik Herbal yg diinapkan akan menurun kualitasnya Bersihkan dari kotoran,daun layu Pisahkan daun,batang, biji Cuci dan keringkan akarnya Disimpan pada suhu kamar atau suhu dingin (Freezer) jenis bahan
Pengepakan/Pengemasan Rimpang dikemas di dalam karung/plastik atau bahan yang kedap udara
Pembersihan Rimpang hasil panen dibersihkan dari kotoran yang menempel, seperti tanah dan sisa akar tanaman bersamaan pada saat dicuci. Tujuannya untuk menurunkan jumlah mikroba patogen penyebab pembusukan dan membuat tampilan fisiknya menjadi lebih menarik. Rimpang disemprot dengan air bertekanan tinggi dan hindari pencucian yang terlalu lama agar kualitas dan senyawa aktif yang terkandung didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar dan banyak mengandung bakteri, seperti Pseudomonas, Proteus, Micrococcus, Bacillus, Streptococcus, Enterobacter, dan Escherichia. Rimpang yang telah bersih selanjutnya ditiriskan dan jangan langsung dijemur untuk menghindari terjadinya fermentasi/pembusukan. Penirisan dilakukan pada rak/bambu/kawat dengan cara diangin-anginkan pada tempat yang teduh.
Pengawetan Pengawetan rimpang kunyit dengan cara merubah bentuk rimpang menjadi irisan, serutan, dan potongan rimpang, lebih ditujukan untuk memudahkan dalam proses pengeringan, pengepakan, dan pengolahan lebih lanjut. Rimpang yang diiris adalah seluruh rimpang, baik empu (umbi induk) maupun rimpang tunas. Tebal irisan antara 1-3 mm. Selanjutnya rimpang dikeringkan secara tradisional dengan panas sinar matahari selama 5-8 hari atau dengan menggunakan pengering buatan (oven) selama 5-12 jam pada suhu udara 50-80 derajat C. Semakin tipis irisan semakin cepat proses pengeringan. Bila pengirisan terlalu tipis mengakibatkan senyawa aktif yang terkandung didalamnya menjadi mudah menguap. Pengeringan secara tradisional dilakukan dengan menghamparkan irisan kunyit pada kain katun hitam (tebal + 2-5 cm), tikar/rak. Pengeringan ini dilakukan dengan membolak-balik irisan hingga kering. Penjemuran dihentikan setelah kadar air bahan tinggal 8-10 %.
Penanganan pascapanen kunyit dilakukan dengan cara merebus rimpang setelah dibersihkan. Sebelum direbus, kulit ari rimpang terlebih dahulu dibuang dengan diremas-remas/diinjak-injak, sehingga warna rimpang yang semula kecoklatan berubah menjadi jingga cerah. Rimpang kemudian direbus dalam air mendidih selama 40-60 menit hingga lunak atau sampai air rebusan berbusa dan mengeluarkan bau khas kunyit. Selanjutnya rimpang direbus dalam larutan alkalis (basa) yang ditambah kapur, soda kue/soda abu (Na2CO3) antara 0,05-0,10%. Setelah itu dikeringkan dibawah sinar matahari atau menggunakan alat pengering buatan hingga kadar airn 8-10%. Perebusan tidak perlu terlalu lama karena dapat menyebabkan penampilan/warna rimpang menjadi tidak menarik atau pada saat kering rimpang menjadi mudah hancur.
Bahan Baku Simplisia Umumnya dari tumbuhan Kualitasnya sangat tergantung pada : - tempat tumbuh - ketinggian tanah - Iklim - metode panen
Kandungan Simplisia Glikosida Alkoida Flavonoida dll
Kandungan Kimia tgt Suhu Keasaman Sinar matahari Kelembaban Cara tanam
KEDALUWARSA Atau Expired Date Tanpa rebus (maks 6 jam) & rebus (tempo 12 jam) atau dipanaskan Dengan pengawet bisa tahan lamalakukan uji stabilitas
Parameter Pengujian Ekstrak Parameter non spesifik - kadar air - sisa pelarut - cemaran logam berat - kadar abu - residu pestisida - cemaran mikroba Parameter spesifik Uji kandungan senyawa ekstrak
Parameter spesifik Identitas Pemerian Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu
Uji kandungan senyawa ekstrak Pola kromatogram Kadar total gol seny yg dikandung Kadar kandungsn kimia tertentu yg dikandung
Kendala Petani Tengkulak Modal Pemerintah Pengetahuan Jalur distribusi
thank u