Peranan Bioteknologi dalam ketersediaan pakan untuk domba dan kambing SONI NUGROHO 200110100134 NISA BASYARIAH 200110100135 INTAN P PASMA 200110100136 DENNIS ALDINO 200110100137 SANDHA OCTAVIA P 200110100138 Kelas C Kelompok 6
Pengadaan hijauan sekarang ini terbatas karena terkait dengan pengadaan lahan yang berebut dengan lahan untuk tanaman pangan dan tidak hanya masalah lahan, produksi hijauan untuk ternak ruminansia pada hal ini domba dan kambing khususnya masih terbatas atau terpengaruh pada musim, dimana pada musim penghujan persediaan hijauan sangat melimpah dan sebaliknya pada saat musim kemarau pakan berbentuk hijauan persediaannya sangat terbatas.
Setiap jenis tanaman pakan membutuhkan lahan seluas 10 x 20 meter atau 200 meter sehingga luas lahan yang dibutuhkan 1200 meter persegi. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya peternak memberikan jerami pada ternaknya, namun masalah terletak pada rendahnya palatabilitas jerami dan juga rendahnya nilai gizi dari jerami, maka bioteknologi fermentasi jerami dapat digunakan untuk mengatasi masalah diatas.
Bioteknologi adalah salah satu cara manusia untuk menghasilkan suatu produk atau jasa menggunakan makhluk hidup dan sebagainya. Dari pengertian diatas bioteknologi dapat dimanfaatkan sebagai metode untuk memperbanyak kuantitas dan juga memperbaiki atau meningkatkan kualitas.
Ciri utama bioteknologi adalah: Adanya benda biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan, atau hewan Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian
Fermentasi ialah segala macam proses metabolik dengan bantuan enzim dari mikroba untuk melakukan oksidasi, reduksi, hidrolisis, dan reaksi kimia lainnya sehingga terjadi perubahan fisik,penampilan dan rasa akibat dari proses biologis dalam bahan tersebut.
Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup besar jumlahnya dan belum sepenuhnya dimanfaatkan. Produksi jerami padi bervariasi yaitu dapat mencapai 12-15 ton per hektar satu kali panen atau 4-5 ton bahan kering tergantung pada lokasi dan jenis varietas padi yang digunakan. Kendala utama dari pemanfaatan jerami padi sebagai salah satu bahan pakan ternak adalah kandungan serat kasar tinggi dan protein serta daya cerna yang rendah. Untuk itu, jerami padi perlu ditingkatkan nilai gizinya dengan melakukan pengolahan, baik fisik, kimia maupun biologis.
Kandungan Nutrisi Jerami Jerami memiliki protein dan daya cerna yang rendah, namun didalamnya memiliki sekitar 80% zat-zat potensial yang dapat dicerna sebagai sumber energy bagi ternak (komar,1984). Kandungan protein yang rendah menyebabkan daya cerna yang hanya 40% dan menyebabkan konsumsinya kurang dari 2% dari bobot ternak dan juga kurang disukai oleh ternak.
Komposisi nutrisi jerami padi yang telah difermentasi dengan menggunakan starter mikroba (starbio) sebanyak 0,06% dari berat jerami padi yang difermentasi secara umum mengalami peningkatan, dikatakan bahwa protein kasar jerami meningkat 4,23% menjadi 8,14% yang diikuti dengan penurunan serat kasar, hal ini mengindikasikan bahwa starter mikroba yang mengandung mikroba proteolitik yang menghasilkan enzim protease dapat merombak protein polipeptida menjadi peptide sederhana.
Penyajian jerami fermentasi pada ternak Jerami yang telah difermentasikan dengan diangin-anginkan dapat langsung diberikan ke ternak. Jumlah pemberiannya sama dengan pemberian hijauan pakan yaitu sebesar 10% dari bobot badan. Untuk ternak yang belum terbiasa dengan fermentasi, perlu dilatih yaitu dengan mempuasakannya beberapa saat. Kemudian baru diberi jerami hasil fermentasi.
Dari uraian diatas bisa kita simpulkan bahwa penggunaan bioteknologi fermentasi jerami dapat meningkatkan ketersediaan pakan untuk domba dan juga ruminansia lainnya karena bioteknologi ini dapat menyelesaikan masalah ketersediaan lahan pakan yang bersaing dengan lahan tanaman pakan,yang justru memanfaatkan limbah dari tanaman pangan, selain itu bioteknologi ini juga dapat menyelesaikan masalah ketesediaan pakan yang terpengaruh oleh musim karena hasil fermentasi ini dapat disimpan dengan jangka waktu dan tempat tertentu seperti silo.
KESIMPULAN Limbah pertanian berupa jerami sangat baik bila diolah dengan bioteknologi berupa fermentasi yang dapat mengatasi keterbatasan lahan untuk tanaman pakan dan dapat memperbaiki kandungan gizi dari jerami. Pengolahan pakan ternak dengan fermentasi jerami selain meningkatkan ketersediaan pakan sepanjang tahun juga memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dan juga memiliki sifat organoleptis (bau harum,asam) sehingga disukai oleh ternak (palatable).