RISET PROGNOSIS DIANA AGUSTIN WINA SUNDARI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
METODOLOGI PENELITIAN. Oleh. Dr.Resna AS MPH. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten BSD- CITY, STIKes BANTEN / 5. BSD City.
Advertisements

BIAS.
HUBUNGAN ASOSIASI dalam PENELITIAN
Obeservasional Exsperimen
OLEH: SRI SUNARINGSIH IKA WARDOJO, SKM
Honey Ndoen COHORT.
STUDI KOHORT.
Desain Penelitian widaningsih.
Study Kohor.
M.A. Epidemiologi K3 Dr. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK (2)
Rancangan Penelitian Experimental
RANCANGAN / DISAIN PENELITIAN
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
RANCANGAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK
Epidemiologi analitik
RANCANGAN PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK
Intan Silviana Mustikawati,
CASE CONTROL & COHORT Erni Yusnita Lalusu.
M.A. Epidemiologi K3 DR. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
EPIDEMIOLOGI DISKRIPTIF EPIDEMIOLOGI ANALITIK
STUDI EPIDEMIOLOGI.
STUDI EPIDEMIOLOGI(2).
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Desain Cross Sectional
Bab III. Metode penelitian
METODOLOGI PENELITIAN.
METODOLOGI PENELITIAN
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
STUDI POTONG LINTANG suharyo.
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
DESAIN PENELITIAN (RANCANGAN PENELITIAN)
DESAIN PENELITIAN Pertemuan Ke-3.
STUDI CROSS SECTIONAL.
PENELITIAN OBSERVASIONAL:
DESAIN PENELITIAN.
TEMU - 4 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko , studi epidemiologi analitik: Studi Ekologi, Studi Cross Sectional.
RANCANGAN STUDI EPIDEMIOLOGI PERTEMUAN 12 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
KASUS KONTROL Batasan :
Riset secara tradisional dibagi menjadi dua kategori :
PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI
Oleh: Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
Desain Cross Sectional
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
STUDI KOHORT SK Adalah rancangan studi yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit. Dengan cara membandingkan kelompok terpapar (faktor penelitian)
KELOMPOK 2 : Abdul mahmud yumassik Deny saputra Eko setiawan
Gisely Vionalita SKM. M.Sc. Program Studi Kesehatan Masyarakat
Studi kohor Oleh : Mia Audina (
M.A. Epidemiologi K3 Desyawati Utami S.Pi, M.KKK
Desain Epidemiologi Oleh Dr. Nugroho Susanto, M.Kes.
OLEH: MAYOR CKM (K) Ns. MUSTRIWI, M. Kep
PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL
OLEH: SRI SUNARINGSIH IKA WARDOJO, SKM
Penelitian Epidemiologi dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra.
Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang
DESAIN PENELITIAN Created by : Andi khairunnisa Ayudya Sekar
Penilitian Retrospektif study
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
STUDI KOHOR MK RISET EPIDEMIOLOGI.
RANCANGAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK
STUDI KOHORT.
Disampaikan : Bambang Yunianto
DESAIN RISET EPIDEMIOLOGI
RESEARCH DESIGN Dr drg. Diyah Fatmasari, MDSc A.
Sesi 10: Metode dan Besar Sampel untuk Disain Kohort
Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi penelitian Rancangan pnltnJenisContoh Observasional (non- eksperimen) Deskriptif Analitik Lap kasus.
DESAIN PENELITIAN Merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh.
Sesi 5 Tradisi Positivisme Dalam Epidemiologi (2)
Transcript presentasi:

RISET PROGNOSIS DIANA AGUSTIN 1106027705 WINA SUNDARI 1106107561 WONG HENDRA W 1106107580 AES DEI SANDIA 1106151972

DEFINISI PENELITIAN penelitian (riset) adalah penelaahan atau penyelidikan mengenai sesuatu atas dasar ilmu dengan kata lain penelitian dilakukan untuk kepentingan ilmu dan atas dasar aturan-aturan dalam ilmu.

DISAIN PENELITIAN Berdasarkan atas ada atau tidak adanya intervensi, desain penelitian dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Penelitian observasional, meliputi : studi cross-sectional studi case control studi cohort 2. Penelitian eksperimental, meliputi : eksperimen murni dan eksperimen kuasi.

Menurut pendekatannya, desain penelitian terbagi dua, yaitu : penelitian kualitatif penelitian kuantitatif

Menurut variabel penelitiannya, desain penelitian dibagi : penelitian korelasional, penelitian komparatif, penelitian historikal.

Menurut jenis data dan analisisnya, penelitian terbagi : Penelitian deskriptif Penelitian analitik

Penelitian Deskriptif Penelitian case report Penelitian case series Penelitian survey

Penelitian Analitik Penelitian case control (Retrospektif) Penelitian cross sectional Penelitian cohort (Prospectif) Penelitian Retrospective cohort

DEFINISI PROGNOSIS Prognosis menurut DORLAND th 2002 : Pengetahuan akan kejadian mendatang Perkiraan keadaan akhir yang mungkin terjadi dari serangan penyakit Prospek yang berkaitan dengan kesembuhan dari penyakit sebagaimana diperkirakan oleh sifat dan gejala kasus

RISET PROGNOSIS Prognosa mempertimbangkan resiko hasil masa depan secara individu berdasarkan karakteristik klinis dan non-klinis. Memprediksi hasil tidak sama dengan menjelaskan penyebabnya. Studi prognosa memerlukan pendekatan multivariabel untuk desain dan analisisnya. Desain yang terbaik untuk menjawab pertanyaan prognosa adalah studi cohort.

Definisi Penelitian Kohort Rancangan penelitian analitik observasional yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar berdasarkan status penyakit

Penelitian Kohort Disain Kohort mungkin secara murni merupakan penelitian deskriptik dengan maksud melakukan penelitian tentang perjalanan alamiah suatu penyakit

Penelitian Kohort Yang paling sering adalah penelitian yang bermaksud melakukan analisis, menetapkan risiko akibat paparan terhadap insiden outcome spesifik pada mereka yang mendapat maupun yang tidak mendapat paparan

Penelitian Kohort Titik tolak: ada tidaknya faktor risiko Lalu: amati prospektif terjadinya efek pada grup dengan dan grup tanpa faktor risiko sampai batas waktu tertentu Subyek orang yang tidak sakit dan belum terpajan pada faktor resiko Parameter: risiko relatif (relative risk)

Karakteristik Penelitian Kohort Bersifat observasional Pengamatan dilakukan dari sebab ke akibat Disebut sebagai studi insidens Terdapat kelompok kontrol Terdapat hipotesis spesifik Dapat bersifat prospektif ataupun retrospektif Untuk kohort retrospektif, sumber data menggunakan data sekunder

Penelitian Kohort Studi longitudinal Guna: Mengetahui hubungan kausal antara faktor risiko dengan timbulnya efek Bisa untuk mengetahui insidens Bisa untuk memprediksi prognosis

2 jenis Penelitian Kohort Kohort yang prospektif : titik awal sekarang, pengamatannya di masa y.a.d. Kohort yang retrospektif : titik awal di masa lalu, pengamatannya sekarang.

Studi kohort prospektif Sekarang Masa yad Faktor risiko + penyakit + penyakit - Faktor risiko - Relative risk (=risk ratio) digunakan di sini penyakit + penyakit - Subyek tanpa penyakit dan sebelumnya tidak terpapar faktor risiko

Studi kohort retrospektif Masa lalu Sekarang Faktor risiko + penyakit + penyakit - Faktor risiko - Relative risk (=risk ratio) digunakan di sini penyakit + penyakit - Subyek tanpa penyakit dan sebelumnya tidak terpapar faktor risiko

Keuntungan Penelitian Kohort Menentukan insidens dan mengikuti perjalanan penyakit/efek yang diteliti Desain terbaik untuk menjelaskan hubungan temporal antara risiko dan timbulnya efek Pilihan terbaik untuk studi kasus yang fatal dan progresif Dapat menentukan beberapa efek dari 1 faktor risiko

Kerugian Penelitian Kohort Lama, mahal, rumit, mudah drop out Tidak efisien untuk efek/penyakit yang jarang terjadi Dapat menimbulkan masalah etik karena membiarkan subyek terpajan risiko

Sumber Kelompok Tak Terpapar Populasi Umum Populasi Khusus Bisa dipilih dari populasi yang sama atau bukan dengan populasi terpapar

Sumber Kelompok Terpapar Populasi umum , untuk keadaan sbb : Prevalensi paparan pada populasi cukup tinggi Mempunyai batas geografik yang jelas Secara demografik stabil Ketersediaan catatan demografik yang lengkap dan up to date

Sumber Kelompok Terpapar B. Populasi Khusus, untuk keadaan sbb : Prevalensi paparan dan kejadian penyakit pada populasi umum rendah Kemudahan untuk memperoleh informasi yang akurat dan pengamatan yang lebih terkontrol

Penelitian Kohort Untuk menetapkan beban paparan, variabel paparan diukur dengan metoda wawancara atau observasi pada suatu periode waktu tertentu

ANALISA DATA KOHORT c d Perhitungan Relative Risk (RR) outcome + outcome – Exposure + a + b Exposure - c + d a + c b + d a b c d

Risiko Relatif (RR) = Relative Risk (Relative Risk) c / ( c + d ) a / ( a + b ) Risiko Relatif (RR) = (Relative Risk) c / ( c + d )

RISET PROGNOSIS DENGAN METODE KOHORT STUDI

Konsumsi Black tea dengan risiko terjadinya kanker Latar belakang : Teh merupakan salah satu minuman yang paling sering dikonsumsi di dunia Baik green tea maupun black tea mengandung antioksidan polifenol seperti catechin dan flavonol yang telah diteliti mempunyai efek anti karsinogenik pada penelitian terhadap sel dan binatang

Tujuan Penelitian : Mencari hubungan antara konsumsi black tea dengan risiko timbulnya kanker lambung, kolorektal, paru dan payudara yang telah diteliti pada The Netherlands cohort Study on Diet and Cancer pada 58.279 laki-laki dan 62.573 perempuan berusia 55-69 tahun

Metode : Subjek telah mengisi lengkap kuestioner tentang kebiasaan diet dan faktor risiko lainnya untuk kanker pada base line tahun 1986 Follow up untuk kanker dilakukan dari database patologi nasional dan sembilan pusat kanker di Belanda yang terhubung secara komputerisasi

Dari follow up yang dilakukan selama 4,3 tahun didapatkan 200, 650, 764 dan 650 kasus kanker lambung, kolorektal, paru-paru dan payudara Data kuestioner dari kasus subjek dengan random subcohort (n= 3500) digunakan untuk menghitung ratio rate ( RRs) kanker pada konsumer black tea dibanding bukan konsumer.

Hasil : 13 % subjek kohort tidak mengkonsumsi teh, sedangkan 37%, 34% dan 16% subjek mengkomsumi 1-2 cangkir, 3-4 cangkir dan 5 cangkir atau lebih teh setiap hari. Didapatkan tidak ada hubungan antara konsumsi teh dan risiko timbulnya kanker kolorektal : risiko antara subjek yang mengkonsumsi dan yang tidak mengkonsumsi sama.

RR untuk kanker payudara di antara subjek yang mengkonsumsi teh sebanyak 5 cangkir atau lebih per hari adalah 1,3 (95% confidence interval = 0,9-2,0) ; tidak tampak adanya hubungan antara dosis dan respon Pada analisa antara usia dan jenis kelamin, konsumsi teh dihubungkan terbalik dengan kanker lambung (P = 0.147) dan paru ( P<0.001)

Para peminum teh ternyata juga sedikit merokok dan makan lebih banyak sayur dan buah dibanding mereka yang tidak minum teh Pada saat faktor merokok dan diet dihilangkan dari penghitungan, ternyata teh sendiri tidak menunjukkan efek proteksi terhadap kanker lambung dan paru RR pada seluruh kategori konsumsi hampir sama

Analisa hubungan antara teh dan kanker pada subgroup di mana subjeknya sedikit mengkonsumsi sayuran dan buah juga gagal menunjukkan efek proteksi konsumsi teh terhadap risiko terjadinya 3 jenis kanker ( kolorektal, paru dan payudara)

KESIMPULAN : Penelitian ini tidak menunjang hipotesa bahwa konsumsi black tea mencegah 4 jenis kanker utama pada manusia ; juga tidak terjadi efek peningkatan kanker

DAFTAR PUSTAKA BMJ. (2009). Prognosis and prognostic research: what, why, and how?. Published 23 February 2009  DORLAND. Kamus Kedokteran. 2002.Jakarta Susanto, Nugroho. (2011). Modul Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan. Yogjakarta Sigarlaki, J.O, Herke. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta

THANK YOU…