KEMISKINAN AMALUDIN, S.IP, MM.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

ANTARA STRATEGI REDUKSI DAN ADAPTASI DI BIDANG PELAYANAN PUBLIK
BELANJA BANTUAN SOSIAL PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
“KEBIJAKAN PEMBENTUKAN
PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Oleh: Gunawan Sumodiningrat Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Deputi.
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
KEMISKINAN Kemiskinan dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan: Ekonomi, Sosial, Pendidikan, Kesehatan. Menurut Andre Bayo (1981) Kemiskinan bersifat.
DUALISME Pengertian Pengaruh Dualisme
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
o j k Otoritas jasa keuangan
MASALAH POKOK PEMBANGUNAN
Pemberdayaan di Indonesia
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI KELENGKENG DI DESA KLEPU KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG Oleh Aan Pambudi ( )
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
Keragaman dan Karakteristik Negara Berkembang
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN
POKOK BAHASAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO
Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang Ekonomi Pembangunan.
Asisten Pemerintahan dan Kesra
KEBIJAKAN PENATAGUNAAN TANAH
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
DOSEN : H. R MARWAN INDRA SAPUTRA,SE. Msi/ Aris T,SE.MM.
Pembangunan Infrastruktur dan Sinergi Pusat-Daerah
PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI
ADAPTASI.
KEMISKINAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN
PEREKONOMIAN INDONESIA EMAN SULAIMAN, ST, MM STIE CIREBON 2016
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
MASALAH KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN DI INDONESIA
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN KEMISKINAN`
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN`
PEREKONOMIAN INDONESIA
PERKEBUNAN DAN MASALAHNYA
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Ella Ekaristy,S.Pd.
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
Nama : Nanik Sugiyarti Nim : A Kelas : H
MASALAH KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN DI INDONESIA
KEMISKINAN.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi
PENGENTASAN KEMISKINAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KEMISKINAN Anis Fitrah Abadi [4] Fawaidul Amaliyah Putri [19]
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN DI INDONESIA
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
KESEJAHTERAAN DAN KEMISKINAN (TEORI DAN PENGUKURAN)
PERTUMUHAN EKONOMI DAN PENENGGULANGAN KEMISKINAN
KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
KEMISKINAN DI INDONESIA Kelompok : Putri Ella Agustina Fitri Handayani
PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN
DINAMIKA SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT PESISIR (PERUBAHAN SOSIAL)
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM
KASUBAG PROGRAM : FAHWRUN BASYREWAN, ST. TUGAS POKOK MASALAH TARGET RPJMD DALAM 5 TAHUN 1.Menurunnya Indeks Resiko Bencana Secara Nasional dari tinggi.
JENIS DAN PROGRAM KESEHATAN DI INDONESIA
PEMBERDAYAAN & PARTISIPASI MASYARAKAT
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
POVERTY AND NUTRITIONAL STATUS
MATERI : KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
KONSEP DASAR PEMBANGUNAN dan PERTUMBUHAN EKONOMI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANI
PROFIL BIRO KESEJAHTERAAN SOSIAL
Transcript presentasi:

KEMISKINAN AMALUDIN, S.IP, MM

PENGERTIAN KEMISKINAN Kemiskinan menunjukkan situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena dikehendaki oleh si miskin, melainkan karena tidak bisa dihindari dengan kekuatan yang dimilikinya (Soegijoko,1997:137). Kemiskinan adalah kekurangan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang layak. Sar A. Levitan dalam Ala (1981:3)

PENYEBAB KEMISKINAN Kemiskinan alamiah dan ekonomi timbul akibat keterbatasan sumber daya alam, manusia, dan sumberdaya lain sehingga peluang produksi relatif kecil dan tidak dapat berperan dalam pembangunan. Kemiskinan struktural dan sosial disebabkan hasil pembangunan yang belum merata, tatanan kelembagaan dan kebijakan dalam pembangunan. Sedangkan kemiskinan kultural (budaya) disebabkan sikap atau kebiasaan hidup yang merasa kecukupan sehingga menjebak seseorang dalam kemiskinan (Nugroho dan Dahuri, 2004:167-168; Soegijoko, 1997:137; dan Nasution, 1996: 48-50).

Penyebab utama kemiskinan desa adalah: Pendidikan Yang Rendah; Ketimpangan Kepemilikan Modal Dan Lahan Pertanian; Ketidakmerataan Investasi Di Sektor Pertanian; Alokasi Anggaran Kredit Yang Terbatas; Terbatasnya Ketersediaan Bahan Kebutuhan Dasar; Pengelolaan Ekonomi Secara Tradisional; Rendahnya Produktivitas Dan Pembentukan Modal; Budaya Menabung Yang Belum Berkembang; Tidak Adanya Jaminan Sosial Bagi Masyarakat Desa; Dan Rendahnya Jaminan Kesehatan.

Menurut pola waktu tersebut kemiskinan dapat dibagi menjadi: Persistent poverty, yaitu kemiskinan yang telah kronis atau turun temurun yang diantaranya merupakan daerah kritis sumber daya alam atau terisolasi. Cyclical poverty yaitu kemiskinan yang mengikuti pola siklus ekonomi secara keseluruhan. Seasonal poverty, yaitu kemiskinan musiman seperti sering dijumpai kasus-kasus nelayan dan petani tanaman pangan. Accidental poverty, yaitu kemiskinan karena bencana alam atau dampak dari suatu kebijakan.

Berdasarkan jenisnya kemiskinan secara umum dapat dibagi menjadi kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut terjadi apabila tingkat pendapatan seseorang di bawah garis kemiskinan absolut yang telah ditetapkan, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum yang antara lain terdiri dari kebutuhan sandang, pangan, kesehatan, perumahan dan pendidikan. Kemiskinan relatif merupakan perbandingan antara kelompok pendapatan dalam masyarakat tersebut. Meskipun seseorang/masyarakat telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara layak (tidak miskin), tetapi masih rendah kualitasnya dibandingkan masyarakat sekitarnya yang relatif lebih kaya

Indikator dan Ukuran Kemiskinan Absolut Indikator kemiskinan yang lain dikemukakan oleh Bappenas (2004) dalam Sahdan (2005) berupa: Kurangnya Pangan, Sandang Dan Perumahan Yang Tidak Layak; Terbatasnya Kepemilikan Tanah Dan Alat-alat Produktif; Kurangnya Kemampuan Membaca Dan Menulis; Kurangnya Jaminan Dan Kesejahteraan Hidup; Kerentanan Dan Keterpurukan Dalam Bidang Sosial Dan Ekonomi; Ketidakberdayaan Atau Daya Tawar Yang Rendah; Dan Akses Terhadap Ilmu Pengetahuan Yang Terbatas.

Ukuran dan Indikator Kemiskinan Relatif Bank Dunia menggunakan ukuran ketidakmerataan sebagai berikut: Tingkat ketidakmerataan tinggi bila 40% penduduk terbawah menerima kurang dari 12% jumlah pendapatan. Tingkat ketidak merataan sedang bila menerima antara 12 - 17%. Tingkat ketidakmerataan rendah bila menerima lebih dari 17% (Rusli dkk., 1995:15).

Strategi dan Program Pengentasan Kemiskinan Strategi Adalah Langkah-langkah Berisikan Program-program Indikatif Untuk Mewujudkan Visi Dan Misi. Program Adalah Instrumen Kebijakan Yang Berisi Satu Atau Lebih Kegiatan Yang Dilaksanakan Oleh Instansi Pemerintah/Lembaga Untuk Mencapai Sasaran Dan Tujuan Serta Untuk Memperoleh Alokasi Anggaran, Atau Kegiatan Masyarakat Yang Dikoordinasikan Oleh Instansi Pemerintah.

Upaya penanggulangan kemiskinan menurut Undang Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Propenas ditempuh melalui dua strategi utama. Pertama, melindungi keluarga dan kelompok masyarakat yang mengalami kemiskinan sementara. Kedua, membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan kronis dengan memberdayakan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru

Strategi tersebut selanjutnya dituangkan dalam tiga program yang langsung diarahkan pada penduduk miskin yaitu: Penyediaan Kebutuhan Pokok; Pengembangan Sistem Jaminan Sosial; dan Pengembangan Budaya Usaha Masyarakat Miskin.