TEMU - 4 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko , studi epidemiologi analitik: Studi Ekologi, Studi Cross Sectional.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Advertisements

Obeservasional Exsperimen
CROSS SECTIONAL STUDY.
KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI
TEMU-11 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang COHORT STUDY.
Honey Ndoen COHORT.
STUDI KOHORT.
PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK (2)
Rancangan Penelitian Experimental
RANCANGAN / DISAIN PENELITIAN
TEMU 10 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang CASE-CONTROL STUDY.
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
RANCANGAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK
RANCANGAN PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK
Intan Silviana Mustikawati,
Measures of Association
CASE CONTROL & COHORT Erni Yusnita Lalusu.
M.A. Epidemiologi K3 DR. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
Case Control Study (Penelitian kasus kontrol)
STUDI EPIDEMIOLOGI.
Desain Cross Sectional
EPIDEMIOLOGI DESKTRIPTIF
METODOLOGI PENELITIAN
Ukuran kesehatan & penyakit
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
Model metode penelitian
TEMU X SAMPLING: A REVIEW.
UKURAN MORBIDITAS & MORTALITAS DALAM EPIDEMIOLOGI
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang
RISET PROGNOSIS DIANA AGUSTIN WINA SUNDARI
STUDI POTONG LINTANG suharyo.
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
DESAIN PENELITIAN Pertemuan Ke-3.
STUDI CROSS SECTIONAL.
PENELITIAN OBSERVASIONAL:
DESAIN PENELITIAN.
RANCANGAN STUDI EPIDEMIOLOGI PERTEMUAN 12 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
KASUS KONTROL Batasan :
Riset secara tradisional dibagi menjadi dua kategori :
Oleh: Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
Desain Cross Sectional
Desain Cross Sectional
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
KELOMPOK 2 : Abdul mahmud yumassik Deny saputra Eko setiawan
Gisely Vionalita SKM. M.Sc. Program Studi Kesehatan Masyarakat
Studi kohor Oleh : Mia Audina (
Desain Epidemiologi Oleh Dr. Nugroho Susanto, M.Kes.
JENIS PENELITIAN DAN HIPOTESIS NAURI ANGGITA TEMESVARI, SKM., MKM
PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL
OLEH: SRI SUNARINGSIH IKA WARDOJO, SKM
Penelitian Epidemiologi dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra.
Diakhir kuliah mahasiswa memiliki kemampuan dasar tentang
TEMU - 9 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko dan studi epidemiologi analitik.
DESAIN PENELITIAN Created by : Andi khairunnisa Ayudya Sekar
Penilitian Retrospektif study
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
Besar Sampel Untuk Kasus Kontrol
RANCANGAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK
8. DAN 9. MEMILIH PENDEKATAN
STUDI KOHORT.
UKURAN ASOSIASI Suharyo.
DESAIN RISET EPIDEMIOLOGI
RESEARCH DESIGN Dr drg. Diyah Fatmasari, MDSc A.
Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi penelitian Rancangan pnltnJenisContoh Observasional (non- eksperimen) Deskriptif Analitik Lap kasus.
DESAIN PENELITIAN Merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh.
Sesi 5 Tradisi Positivisme Dalam Epidemiologi (2)
Transcript presentasi:

TEMU - 4 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko , studi epidemiologi analitik: Studi Ekologi, Studi Cross Sectional dan Studi Kasus Kontrol

EPIDEMIOLOGI ANALITIK STUDI OBSERVASIONAL EKOLOGI CROSS-SECTIONAL CASE-CONTROL (RETROSPEKTIF) COHORT (PROSPEKTIF)

EXPOSURE = “Eksposur Faktor Risiko” adalah atribut yang ada pada subjek yaitu faktor risiko internal biologik umur, jenis kelamin, status fisiologi

agen yg mempunyai pengaruh fisiologik (makanan pertumbuhan) 2. agen yg mungkin relevan dgn keadaan kesehatan seseorang (faktor risiko eksternal): agen yg mempunyai pengaruh fisiologik (makanan pertumbuhan) b. agen yg dpt menyebabkan Penyakit atau memberikan perlindungan (bakteri)

Exposure termasuk juga “host factor” baik genetik ataupun hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan, misalnya keadaan sosial ekonomi.   ‘The latter may be of interest, not because they are thought themselves to cause a particular biological effect, but because they may be indicators of the effects of other agents that remain unmeasured’. ‘Exposure is often also given a quantitative rather than merely qualitative connotation’.

MASALAH YANG DIHADAPI DALAM MEMPELAJARI ETIOLOGI PENYAKIT DENGAN METODA OBSERVASIONAL TDK DIKETAHUINYA ‘AGEN’ DARI BERBAGAI PENYAKIT DAN TDK ADANYA UJI DIAGNOSTIK SPESIFIK MENYEBABKAN KESUKARAN DALAM MEMBEDAKAN SIAPA YANG SAKIT DAN SEHAT; SIFAT MULTI-FAKTORIAL DARI ETIOLOGI PENYAKIT TERUTAMA PENYAKIT KRONIS, MENIMBULKAN KESULITAN DALAM MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPERAN UTAMA YANG MENIMBULKAN PENYAKIT PADA SUATU WAKTU DAN KEADAAN

PANJANGNYA WAKTU LATEN (=WAKTU INKUBASI PENYAKIT MENULAR) PADA PENYAKIT KRONIS DAN INI MENIMBULKAN KESULITAN DALAM MENENTU-KAN FAKTOR YANG PALING BERPERAN DAN TERDA-HULU YANG LANGSUNG MENIIMBUULKAN PENYAKIT; KETIDAKJELASAN WAKTU TIMBULNYA PENYAKIT DAN INI MENYEBEBKAN KESULITAN DALAM MENGUMPUL-KAN DATA KASUS BARU; FAKTOR YG SAMA DAPAT MEMBERIKAN PENGARUH YANG BERBEDA PADA TIAP PERJALANAN PENYAKIT. MISAL: PJK LEBIH BANYAK DI KOTA DIBANDING DI DESA, DGN PERJALANAN WAKTU PROGNOSIS > BAIK DIKOTA & MEREKA LEBIH MUDAH KE FASILITAS KESEHATAN UNTUK PENYAKIT TERSEBUT

STUDI EKOLOGI Mempelajari hubungan faktor risiko dan penyakit pada tingkat populasi; Unit studi adalah populasi  didefinisikan dengan geografi Di setiap populasi diukur frekuensi penyakit dikorelasikan dengan ukuran keterpajanan (eksposur) faktor risiko Berguna dalam pengembangan hipotesis untuk penelitian lebih mendalam

II. CROSS-SECTIONAL Eksposur faktor risiko dan penyakit dipelajari pada saat bersamaan Survey Unit studi individu Memberikan informasi prevalensi penyakit dan faktor risiko yang berkaitan

Misalnya: Mempelajari hubungan antara asupan sodium dan tekanan darah Mempelajari hubungan antara keadaan gizi bayi dan pola asuh

III. Case-Control Mempelajari kejadian sakit dan eksposur faktor risiko dimasa lalu Unit studi adalah individu Sekumpulan orang sakit/pernah sakit dan sekumpulan kontrol dipelajari faktor risiko masa-lalu Memberikan informasi besarnya kemungkinan faktor risiko sebagai penyebab penyakit Analisis menggunakan Odds Ratio (OR) Rancangan Studi:

MASA LALU SEKARANG MASA DATANG MENGAMATI EKSPOSUR FAKTOR RISIKO KELOMPOK KASUS DAN KONTROL PILIH KASUS DAN KONTROL Studi Retro spektif

LANGKAH LANGKAH MELAKUKAN STUDI RETROSPEKTIF: MEMILIH KASUS DAN KONTROL: PEDOMAN KASUS YANG DIPILIH HENDAKNYA MEREKA YANG SEDANG ATAU PERNAH MENDERITA SAKIT DARI PENYAKIT YANG SEDANG DISELIDIKI DAN TIDAK MENDERITA PENYAKIT LAIN (PENGETAHUAN KLINIK SANGAT PENTING); SIFAT DARI KONTROL HENDAKNYA SAMA DENGAN KASUS (UMUR, JK, PEKERJAAN DLSB); SUMBER KASUS DAN KONTROL: KEDUANYA DAPAT DIAMBIL DARI PENDERITA DI RS; KASUS ADL MEREKA YG MENDERITA PENYAKIT LAIN, ATAU KASUS DIAMBIL DARI RS SEDANG KONTROL BERASAL DARI KELUARGA PENDERITA ATAU KASUS DARI RS DAN KONTROL BERASAL DARI TETANGGA PEMILIHAN KONTROL DAPAT DILAKUKAN DENGAN BERBAGAI CARA: SIMPLE RANDOM SAMPLING, SYSTEMATIC SAMPLING, ATAU STRATIFIED SAMPLING

2. SETELAH Kasus dan kontrol terpilih, maka kita pelajari riwayat hidup atau pengalaman mereka apakah mereka dimasa lalu terpapar faktor etiologi (=faktor risiko; kalau pernah sejak kapan (menghitung lamanya terkena) dan berapa sering; 3. Perhatikan kerangka berikut untuk menghitung jumlah mereka yang terpapar faktor risiko pada kelompok kasus dan kontrol

RETROSPEKTIF (CASE CONTROL) PENYAKIT TERKENA BEBAS b TERPAPAR FAKTOR RISIKO TIDAK TERPAPAR a d c

Kasus (orang sakit/pernah sakit W a k t u Terpapar Kasus (orang sakit/pernah sakit P Tidak terpapar Terpapar Kontrol orang sehat Tidak terpapar

SAKIT (D) Faktor a b a+b Risiko (E) c d c+d Total a+c b+d YA (+) TIDAK (-) Faktor a b a+b Risiko (E) c d c+d Total a+c b+d Odds Ratio = a*d / b*c Nilai OR artinya: orang yang terekspos (terpapar) faktor risiko ‘E’ mempunyai kemungkinan terkena penyakit ‘D’ sebanyak (nilai OR) kali dibanding yang tidak terekspos (terpapar) faktor risiko ‘E’

SAKIT (D) Faktor 12 24 Risiko 44 88 132 Total 56 100 156 YA (+) TIDAK (-) Faktor 12 24 Risiko 44 88 132 Total 56 100 156 Odds Ratio = OR = 12*88 / 12*44 = 1056/528 = 2 Artinya: orang yang terekspos (terpapar) faktor risiko mempunyai kemungkinan terkena penyakit (D) sebanyak 2 kali atau 200% dibanding yang tidak terekspos (terpapar) faktor risiko

Uji statistik untuk menilai tingkat kemaknaan (signifikansi) didasarkan pada “confidence limit” sebesar 95% dengan rumus: Eksponensial (ln OR) + 1,96 V (var ln OR) Dimana var ln OR = 1/a + 1/b + 1/c + 1/d Hasilnya: e (ln 2) + 1.96 V (1/12 + 1/12 + 1/44 + 1/88) e (ln 2) + 1.96 V (0.083+0.083+0.0227+0.01136) e (ln 2) + 1.96 * 0.447 e (0.693 + 0.876) e –0.18528 - e 1.56915  0.83 - 4.80 Bila ‘lower limit’ < 1 maka nilai OR tidak bermakna

OR = 2 dan 95% confidence limit: 0.83-4.80 Artinya: individu yang terekpos (terpapar) faktor risiko ‘E’ mempunyai kemungkinan 2 kali terkena penyakit ‘D’ dibanding individu yang tidak terekpos (terpapar) faktor risiko ‘E’; namun hasilnya tidak bermakna secara statistik. Karena nilai OR tersebut mempunyai nilai ‘lower limit’ <1.

Nilai 95% confidence limit: 0. 83-4 Nilai 95% confidence limit: 0.83-4.80, artinya bila dilaku-kan penelitian yang sama ber-ulang2 sebanyak 100 kali maka sebanyak 95 kali nilai OR yang diperoleh berada diantara 0.83 hingga 4.80 4.80 OR 2 0.83

LATIHAN APA LATIHAN SALAH SATU HASIL PENELITIAN MENYAJIKAN INFORMASI SEBAGAI BERIKUT: MEROKOK Kejadian KANKER PARU-PARU PER 10000 PRIA USIA 20-60 TAHUN TIDAK 31 YA 172