TEKNIK OPERASI UROLITHIASIS KUCING (Cystolithiasis,Uretrolithiasis)
Definisi Urolithiasis adalah kondisi dimana terjadi calculi pada tractus urinary . Cara mendiagnosa 1. Anamnese 2. Pemeriksaan fisik 3. Pemeriksaan penunjang
1. Kucing tidak bisa urinasi 2. Saat urinasi keluar darah Anamnese 1. Kucing tidak bisa urinasi 2. Saat urinasi keluar darah 3. Tidak mau makan . Pemeriksaan fisik 1. Signalemen 2. Status present perhatikan regio abdomen epigastricus, mesogastricus, hipogastricus
Status present inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi Palpasi perhatikan regio abdomen epigastricus, mesogastricus, hipogastricus Palpasi hipogastricus - Ukuran vesica urinaria membesar - Konsistensi vesica urinaria mengeras - Mengalami rasa sakit
Gejala klinis 1. Nafsu makan berkurang atau tidak mau sama sekali 2. Lemah 3. Muntah 4. Disuria 5. Hematuria 6. Sakit di daerah lumbal dan abdomen Gejala klinis disuria, hematuria, palpasi daerah hipogastricus gangguan pada tractus urinarius
Diagnosa Cystolithiasis , Uretrolithiasis Diferensial diagnosa 1. Cystitis 2. Tumor pada vesica urinaria 3. Trauma pada tractus urinarius 4. Nefritis 5. Urethritis
Diagnosa penunjang 1. Pemeriksaan rontgen 2. Pemeriksaan USG 3. Pemeriksaan darah 4. Pemeriksaan urin Ad1. Pemeriksaan rontgen - Foto polos - Foto menggunakan bahan kontras
Foto dengan bahan kontras Cystografi : - kontras positif tri-iodine 15% disuntikan ke dalam VU untuk menditeksi kebocoran atau rupture tract.urinarius bagian bawah karena trauma - kontras negatif udara,CO2, nitrit oxida untuk menditeksi batu/massa pada VU
- double kontras urin dikateter keluar masukkan tri-iodine15% 3-10 menit diikuti dengan udara atau CO2 untuk menditeksi kelainan pada dinding VU Uretrografi : - bahan kontras tri-iodine 30% dimasukkan ke dalam uretra menggunakan kateter
Beberapa macam urolith yang terbentuk dari komposisi mineral tertentu, antara lain : 1. Struvite ( magnesium ammonium phosphate ) 2. Kalsium oxalate 3. Urate 4. Cystine 5. Silica 6. Campuran mineral tertentu 7. Kalsium fosfat
Pemeriksaan laboratorium darah Pemeriksaan USG - ada gambaran hiperechoic Pemeriksaan laboratorium darah - hematologi rutin - kimia darah ( ureum, kreatinin) - elektrolit kalium, natrium,Clor Pemeriksaan laboratorium urin - urin lengkap,sedimentasi
Terapi Cystotomi Urethrotomi Cystotomy Sayat dinding abdomen dari umbilical sampai pubis
Buat jahitan untuk memfiksir VU, keluarkan urin dari VU dengan cystosintesis B. Sayat dinding VU dengan scalpel kemudian digunting dengan gunting Metzenbaum C. Keluarkan urolit kemudian lakukan biopsi dan jahit dengan menggunakan Cushing Pattern kecuali mukosa. D. Lakukan jahitan Lambert diatas Cushing pattern.
Perineal urethrotomi
Lakukan penyayatan antara scrotum dan anus, temukan muskulus retractor penis dan kuakkan. Pisahkan muskulus bulbospongious untuk mendapatkan corpus spongious Sayat corpuspongiuos untuk menemukan lumen urethra. Keluarkan urolitnya. Tutup urethra dengan jahitan sederhana kemudian jaringan subcutan dan kulit dijahit dengan jahitan sederhana atau jahitan continuous subcuticular.
Post operasi Monitor urinasi, pemasangan kateter 4-5 hari Pemberian antibiotik selama 5 hari Infus Pemasangan Elizabeth collar