BAB I LEARNING (BELAJAR)
LEARNING Belajar merupakan perubahan prilaku maupun pengetahuan yang relatif menetap disebabkan oleh pengalaman.
Classical Conditioning Tipe belajar yang menjelaskan bahwa suatu stimulus dapat memperoleh kapasitas untuk mendatangkan sebuah respon yang pada awalnya ditimbulkan oleh stimulus yang lain
Pionir Classical Conditioning Ivan Pavlov Terminologi UCS (Unconditioned Stimulus) UCR (Unconditioned Response) CS (Conditioned Stimulus) CR (Conditioned Response)
Rangkaian Dalam Classical Conditioning Sebelum conditioning NS ------- No Response UCS UCR (meet powder) (response)
Selama pengkondisian Stimulus netral digabungkan dengan unconditioned stimulus NS + UCS UCR (salivasi)
Setelah Pengkondisian Stimulus netral (sendirian) mendatangkan respon Stimulus netral sekarang menjadi stimulus yang terkondisi (CS), Dan responnya menjadi respon yang terkondisi (CR). CS (bel) CR (salivation)
Unconditioned Stimulus Adalah stimulus yang mendatangkan respon yang tidak terkondisi tanpa pengkondisian sebelumya.
Unconditioned Response Adalah reaksi yang dipelajari terhadap stimulus yang tidak terkondisi (UCS) yang terjadi tanpa pengkondisian sebelumnya.
Conditioned Stimulus Adalah stimulus netral dimana melalui pengkondisian memperoleh kapasitas untuk menimbulkan respon yang terkondisi.
Conditioned response Adalah reaksi yang dipelajari terhadap stimulus yang terkondisi (CS) yang terjadi karena pengkonditioningan sebelumnya.
Classical Conditioning dalam keadaan sehari-hari Pengkondisioningan pembentukan prilaku Pengkondisioningan rasa takut dan kecemasan Pengkonditioningan dan respon emosional Pengkonditioningan dan respon fisiologis
Proses-Proses dasar dalam classical conditioning Acquitition Extintion Spontaneous recovery Stimulus generalization Stimulus descrimination
Operant conditioning Adalah suatu bentuk learning yang mana kehadiran respon berulang – ulang dikendalikan oleh konsekuensinya.
Pioner operant conditioning Organisme cenderungmengulang – ulang respon yang diikuti oleh konsekuensi yang menyenangkan reinforcement
Penggunaan reinforcer Asumsi = control the reinforcers, control the behavior. Bentuk reinforcer : Positive reinforcer Negative reinforcer kedua bentuk reinforcer berfungsi untuk meningkatkan prilaku,
Tipe-tipe reinforcer Primary reinforcers Secondary reinforcers
punishment Punishment mengacu pada pemunculan atau penghilangan sesuatu hal atau kejadian yang berakibat menurunkan frekuensi prilaku.
C.Sosial cognitive learning Belajar dapat terjadi melalui pengamatan terhadap orang lain, sesuatu dan kejadian yang mempengaruhi cara seseorang bertindak (observational learning)
Empat proses penting dalam observational learning Atensi Retensi Proses pepreproduksi motorik Proses-proses motivasional
Self Efficacy Suatu keyakinan indivisu terhadap kemampuannya dalam usaha untuk mengotrol prasaan akan kompetisinya) Dibangun dari Enactive mastery experiences Verbal persuasion Physiologycal and affective states
implikasi Belajar terjadi dari mengamati orang lain meskipun pada saat itu pengamat tidak melakukan prilaku yang diamati (terjadi proses internalisasi)