BAB I LEARNING (BELAJAR).

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PSIKOLOGI PENDIDIKAN PART 3 ALIRAN BEHAVIORISME ANDI THAHIR, MA.
Advertisements

(Oleh : Sulis Mariyanti)
PENDEKATAN BEHAVIORISM
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Prilaku Individu (Pertemuan ke-3)
 Asri Rifkika: ( )  Adellayda Laurentia: ( )  Dina Augestyasti: ( )  Bunga Untari: ( )
Burrhus Frederic Skinner
Karisma Sukmayanti, M.A PS.Psikologi-Unud
Behavioral approach MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Sebagai Metode Dasar Psikoterapi
TEKNIK UNTUK MENURUNKAN PERILAKU
Pembelajaran Konsumen
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU OPERAN
PENGKONDISIAN OPERAN (lanjutan) (sumber: Ormrod,…)
behavioral psychotherapy
Pertemuan 3 Charisma Ayu Pramuditha, B. Tech Mgt, MHRM
(Aliran Psikologi Tingkah Laku Dan Kognitif)
PENGKONDISIAN KLASIK (Classical Conditioning) (Sumber: Wittig, 1981; Ormrod,…) Karisma Sukmayanti, M.A PS.Psikologi-Unud Ivan Petrovich Pavlov ( )
Reinforcement in Learning
PRILAKU INDIVIDU Pertemuan 3 Megawati.
AVERSIVE CONDITIONING (PUNISHMENT)
PERSPEKTIF tentang MOTIVASI
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Pavlov Classical Conditioning
PSIKOLOGI BELAJAR: CLASSICAL CONDITIONING
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Menurut paham behaviorisme :
Belajar Behaviouristik
TEORI BEHAVIORISTIK Oleh Lorinda Savitri.
PENDEKATAN BEHAVIORISTIK
PROSES PEMBELAJARAN KONSUMEN
Teori belajar Behavioristik.
Psi Kepribadian II: Albert Bandura
5 Materi Psikologi Anna. Psi – KesMasy 2015
AVERSIVE CONDITIONING (PUNISHMENT)
TEORI KEPRIBADIAN PAVLOV dan SKINNER
KAJIAN PSI.BELAJAR “PAVLOV”
WINNY PUSPASARI THAMRIN
Pertemuan ke-2 BEHAVIORISM.
LEARNING.
Classical Conditioning - Ivan Pavlov
EXTINCTION OF CONDITIONED BEHAVIOR
PSIKOLOGI BELAJAR.
1. Teori Behavioristik 2. Teori Kognitif 3. Teori Humanistik
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
Classical Conditioning - Skinner
TEORI SOCIAL COGNITIVE “BANDURA & MISCHELL”
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Menurut paham behaviorisme :
LEARNING.
BEHAVIORISM YENY.ED.
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Menurut paham behaviorisme :
Wahyuni Kristinawati Juli 2013
Classical Conditioning
PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU
Mata Kuliah Perilaku Organisasi
Kepribadian : Ivan Pavlov
Paradigma Behaviourisme B.F Skinner
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
NOVENDAWATI WAHYU SITASARI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
Pendidikan dan Pembelajaran
Paikologi pendidikan Login.
Kelompok 2 Olivia Riesta Raniah Iswynanda Claudia
PERSONALITY Irene Miramis Asmara – Nur Farisha –
6. Learning, Memory, and Positioning
Chapter 7. Consumer Learning
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
CONSUMER LEARNING INES PATRICIA MULYATI JULIATIN ARIEF RENALDI.
Classical Conditioning (Pengkondisian Klasik)  Teori Classical Conditioning diperkenalkan oleh Ivan Pavlov, ahli fisiolog dari Rusia.  Teori ini tumbuh.
TEORI Belajar BEHAVIORISME. Teori Pembelajaran  merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip pembelajaran.
Transcript presentasi:

BAB I LEARNING (BELAJAR)

LEARNING Belajar merupakan perubahan prilaku maupun pengetahuan yang relatif menetap disebabkan oleh pengalaman.

Classical Conditioning Tipe belajar yang menjelaskan bahwa suatu stimulus dapat memperoleh kapasitas untuk mendatangkan sebuah respon yang pada awalnya ditimbulkan oleh stimulus yang lain

Pionir Classical Conditioning Ivan Pavlov Terminologi UCS (Unconditioned Stimulus) UCR (Unconditioned Response) CS (Conditioned Stimulus) CR (Conditioned Response)

Rangkaian Dalam Classical Conditioning Sebelum conditioning NS ------- No Response UCS  UCR (meet powder) (response)

Selama pengkondisian Stimulus netral digabungkan dengan unconditioned stimulus NS + UCS  UCR (salivasi)

Setelah Pengkondisian Stimulus netral (sendirian) mendatangkan respon Stimulus netral sekarang menjadi stimulus yang terkondisi (CS), Dan responnya menjadi respon yang terkondisi (CR). CS (bel)  CR (salivation)

Unconditioned Stimulus Adalah stimulus yang mendatangkan respon yang tidak terkondisi tanpa pengkondisian sebelumya.

Unconditioned Response Adalah reaksi yang dipelajari terhadap stimulus yang tidak terkondisi (UCS) yang terjadi tanpa pengkondisian sebelumnya.

Conditioned Stimulus Adalah stimulus netral dimana melalui pengkondisian memperoleh kapasitas untuk menimbulkan respon yang terkondisi.

Conditioned response Adalah reaksi yang dipelajari terhadap stimulus yang terkondisi (CS) yang terjadi karena pengkonditioningan sebelumnya.

Classical Conditioning dalam keadaan sehari-hari Pengkondisioningan pembentukan prilaku Pengkondisioningan rasa takut dan kecemasan Pengkonditioningan dan respon emosional Pengkonditioningan dan respon fisiologis

Proses-Proses dasar dalam classical conditioning Acquitition Extintion Spontaneous recovery Stimulus generalization Stimulus descrimination

Operant conditioning Adalah suatu bentuk learning yang mana kehadiran respon berulang – ulang dikendalikan oleh konsekuensinya.

Pioner operant conditioning Organisme cenderungmengulang – ulang respon yang diikuti oleh konsekuensi yang menyenangkan reinforcement

Penggunaan reinforcer Asumsi = control the reinforcers, control the behavior. Bentuk reinforcer : Positive reinforcer Negative reinforcer kedua bentuk reinforcer berfungsi untuk meningkatkan prilaku,

Tipe-tipe reinforcer Primary reinforcers Secondary reinforcers

punishment Punishment mengacu pada pemunculan atau penghilangan sesuatu hal atau kejadian yang berakibat menurunkan frekuensi prilaku.

C.Sosial cognitive learning Belajar dapat terjadi melalui pengamatan terhadap orang lain, sesuatu dan kejadian yang mempengaruhi cara seseorang bertindak (observational learning)

Empat proses penting dalam observational learning Atensi Retensi Proses pepreproduksi motorik Proses-proses motivasional

Self Efficacy Suatu keyakinan indivisu terhadap kemampuannya dalam usaha untuk mengotrol prasaan akan kompetisinya) Dibangun dari Enactive mastery experiences Verbal persuasion Physiologycal and affective states

implikasi Belajar terjadi dari mengamati orang lain meskipun pada saat itu pengamat tidak melakukan prilaku yang diamati (terjadi proses internalisasi)