PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA Psikologi remaja Unita Werdi Rahajeng – unita@ub.ac.id – unita.lecture.ub.ac.id

Konsep Piaget Mengajukan teori tentang Skema, Asimilasi, Akomodasi, Ekuilibrium Tahap Perkembangan Kognitif Remaja  Tahap Operasional Formal (awal dan akhir) Operasional Formal Awal lebih banyak akomodasi. Operasional Formal Akhir lebih banyak asimilasi Operasional formal mulai muncul di usia 11 sd 15 tahun. Karakteristik: pemikiran abstrak, idealistik, logis Perkembangan metakognisi (berpikir tentang proses berpikir)

Konsep Vygotsky Pendekatan konstruktif sosial Pengetahuan  situated and collaborative Zone of proximal development  sekolah sebagai agen bagi remaja Dalam pendidikan butuh bantuan orang dewasa atau sebaya yang lebih terampil

KETRAMPILAN BERPIKIR LAINNYA Fungsi eksekutif  pengambilan keputusan. Remaja dituntut banyak membuat keputusan untuk dirinya. Pembuat keputusan yang lebih baik dari anak-anak namun tidak lebih baik dari orang dewasa. Dipengaruhi oleh ketrampilan mengolah emosi Berpikir kritis  reflektif dan produktif serta evaluatif terhadap suatu fakta Tergantung dasar ketrampilan bernalar Metakognisi  berpikir tentang bagaimana proses berpikir itu sendiri Ketrampilan metakognisi akan berkaitan dengan self-regulation learning

Social Cognition Bagaimana seseorang menyusun konsep/bernalar mengenai dunia sosialnya Berkembangnya perspective taking  kemampuan untuk mempertimbangkan sudut pandang, perasaan dan pikiran orang lain David Elkind mengajukan konsep egosentrisme remaja. Egosentrisme remaja  remaja menilai orang lain memiliki minat sebesar minat mereka terhadap diri mereka sendiri Dua komponen utama egosentrisme remaja adalah imaginary audience dan personal fable. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2555426/

Imaginary Audience & PERSONAL FABLE IMAGINARY AUDIENCE  Perilaku menarik perhatian, keinginan untuk diperhatikan layaknya berada di atas panggung dan menciptakan penonton khayalan Selalu merasa diperhatikan sehingga sangat memperhatikan tingkah laku serta penampilannya PERSONAL FABLE  Penghayatan bahwa dirinya adalah unik, tidak ada yang memiliki pengalaman sama dengan dirinya dan tidak ada yang memahaminya Dirinya seakan menjadi tokoh utama dari suatu kisah