ANALISIS REKAPITULASI HASIL SEMENTARA PILEG 2014 Harian Kedaulatan Rakyat, Tahun LXIX No. 189 Edisi 10 April 2014 SITI NURHIDAYATI 13417144023

PENDAHULUAN PEMBAHASAN KESIMPULAN

PENDAHULUAN Bagaimana perbandingan perolehan suara partai? PDI Perjuangan memimpin perolehan suara dalam pemilu legislatif, Rabu (9/4). Berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat yang diadakan berbagai lembaga survey, PDI Perjuangan unggul dengan perolehan suara hampir 20 persen, disusul urutan kedua Partai Golkar dan ketiga Gerindra. Sedangkan, PBB dan PKPI diprediksi terpental tidak punya wakil di parlemen karena suaranya tidak signifikan. Bagaimana perbandingan perolehan suara partai? Bagaimana analisis rekapitulasi hasil sementara Pileg 2014?

PEMBAHASAN Perbandingan Perolehan Suara Partai pada Pemilu Tahun 2004, 2009, dan 2014

PEMBAHASAN Dari data pada grafik, diperoleh informasi sebagai berikut: Pada tahun 2004, perolehan suara terbanyak diperoleh oleh Partai Golkar dengan perolehan suara sekitar 22% sedangkan perolehan suara tersedikit diperoleh oleh Partai NasDem, Partai Gerindra, dan Partai HANURA sekitar 0%. Pada tahun 2009, perolehan suara terbanyak diperoleh oleh Partai Demokrat dengan perolehan suara sekitar 21% sedangkan perolehan suara tersedikit diperoleh oleh Partai PKPI sekitar 1%. Pada tahun 2014, perolehan suara terbanyak diperoleh oleh Partai PDIP dengan perolehan suara sekitar 20% sedangkan perolehan suara tersedikit diperoleh oleh Partai NasDem, Partai Gerindra, dan Partai HANURA sekitar 1%.

Analisis rekapitulasi hasil sementara pileg 2014 Nama Partai 2014 (Sementara) Partai NasDem 6,27% Partai kebangkitan Bangsa 9,07% PKS 6,61% PDIP 19,77% Partai Golkar 14,61% Partai Gerindra 11,80% Partai Demokrat 9,73% PAN 7,47% PPP 7,08% Partai Hanura 5,26% Partai Bulan Bintang 1,36% PKPI 0,97%

Hasil Analisis Berdasarkan hasil quick count ysng diadakan berbagai lembaga survei, PDIP memperoleh suara terbanyak. PDIP yang menduduki peringkat pertama memperoleh suara sebanyak 19,77%. Urutan selanjutnya ditempati oleh Partai Golkar (14,61%), Gerindra (11,80%), Demokrat (9,73%), PKB (9,07%), PAN (7,47%), PPP (7,08), PKS (6,61%), NasDem (6,27%), Hanura (5,26%), Partai Bulan Bintang (1,36%), PKPI (0,97%). Hal ini dikarenakan sosok Jokowi yang mempunyai pencitraan positif di mata masyarakat Indonesia. Jokowi yang sekarang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta telah menorehkan prestasi mengelola wilayah Solo beberapa tahun sebelumnya. Jokowi dinilai mampu mengemban amanah rakyat di balik penampilannya yang sederhana. Hal ini hampir sama ketika Susilo Bambang Yudoyono dipercaya masyarakat untuk menduduki jabatan presiden untuk kedua kalinya.

Pemilu 2004

Pemilu 2009

Pemilu 2014

KESIMPULAN Berdasarkan data-data sebelumnya, diperoleh kesimpulan bahwa kemenangan suatu partai ditentukan oleh calon presiden yang mewakilinya. Seperti yang telah dibuktikan oleh SBY pada Pemilu 2004 dimana dia kembali terpilih sebagai Presiden RI pada Pemilu 2009. Masyarakat kebanyakan memilih calon presiden yang dinilai telah mampu memimpin dengan baik dan berpihak pada rakyat kecil. SBY dan Jokowi mampu memenuhi itu dan mendapat pencitraan positif dari masyarakat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia memilih calon presiden, bukan partai yang mengusungnya.