Pertemuan 12 Determinan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DETERMINAN MATRIKS.
Advertisements

Determinan Trihastuti Agustinah.
Pengenalan Konsep Aljabar Linear
INVERS MATRIKS (dengan adjoint)
DETERMINAN 2.1. Definisi   DETERMINAN adalah suatu bilangan ril yang diperoleh dari suatu proses dengan aturan tertentu terhadap matriks bujur sangkar.
PERSAMAAN LINEAR DETERMINAN.
SISTEM PERSAMAAN LINIER
DETERMINAN DAN INVERSE MATRIKS.
BAB III DETERMINAN.
PERMUTASI Merupakan suatu himpunan bilangan bulat {1,2,…,n} yang disusun dalam suatu urutan tanpa penghilangan atau pengulangan. Contoh : {1,2,3} ada 6.
KONSEP DASAR ALJABAR LINEAR
MATRIKS.
PERSAMAAN LINEAR DETERMINAN.
Pertemuan 4 Penyelesaian Persamaan Linear
Determinan.
BAB 3 DETERMINAN.
Matriks dan Determinan
Aljabar Vektor (Perkalian vektor)
ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS
BAB 3 DETERMINAN.
Definisi Persamaan Linear
Matrik Lanjut.
DETERMINAN DARI MATRIKS Pertemuan
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA STMIK HANDAYANI MAKASSSAR MATRIKS Novita Dwi Maharani S, S.Si, M.Pd.
INVERS MATRIKS (dengan adjoint)
Determinan (lanjutan)
MATRIKS EGA GRADINI, M.SC.
Determinan Matriks Kania Evita Dewi.
DETERMINAN.
Chapter 4 Determinan Matriks.
ALJABAR LINEAR, VEKTOR & MATRIKS
Determinan.
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Pertemuan 7 Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss Jordan)
Determinan ?. Determinan ? Fungsi Determinan Definisi Suatu permutasi dari bilangan-bilangan bulat {1, 2, 3, …, n} adalah penyusunan.
PERKALIAN VEKTOR LANJUT
Determinan Matriks Kania Evita Dewi.
Aljabar Linear Elementer
Determinan dan Invers Daniel Rudy Kristanto, S.Pd
Determinan Matriks Materi Determinan Contoh Soal Determinan
MATRIKS.
DETERMINAN Konsep determinan dan invers matrik.
Determinan Matriks Materi Determinan Contoh Soal Determinan
DETERMINAN DARI MATRIKS Pertemuan - 4
Aljabar Linear Elementer
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Pertemuan 5 Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss)
Pertemuan 8 MATRIK.
Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss)
Pertemuan 13 DETERMINAN LANJUT.
Pertemuan 2 Aljabar Vektor (Perkalian vektor)
Chapter 4 Invers Matriks.
DETERMINAN.
DETERMINAN MATRIKS.
ALJABAR LINIER DAN MATRIKS
Pertemuan 6 Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss) - 2
Pertemuan 1 Pengenalan Konsep Aljabar Linear
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
Pertemuan 7 Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss Jordan)
Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss)
Pertemuan 11 Matrik III dan Determinan
PERSAMAAN LINEAR SIMULTAN
Pertemuan 11 Matrik III dan Determinan
Aljabar Linear Elementer
Pertemuan 7 Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss Jordan)
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
DETERMINAN.
PERKALIAN VEKTOR LANJUT
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Aplikasi Matriks SISTEM PERSAMAAN LINIER. SISTEM PERSAMAAN LINEAR A. Sistem Persamaan Linear Jika sistem m persamaan linear dalam n bilangan tak diketahui.
Transcript presentasi:

Pertemuan 12 Determinan

Topik Bahasan Determinan Ordo 2 Determinan Ordo 3

Determinan Ordo 2 Sistem Persamaan : a11x1 + a12x2 = b1 Determinan Orde 2 = = a11 a22 – a21 a12

Aturan Cramer : x1 = ; x2 = ( D 0 ) D = ; D1 = ; D2 =

Jika b1 dan b2 adalah nol, system dikatakan homogen Jika b1 dan b2 adalah nol, system dikatakan homogen. Sehingga system ini setidaknya mempunyai “solusi trivial” x1=0, x2=0; Solusi lain ada jika dan hanya jika D=0. Jika setidaknya b1 dan b2 tidak nol, system dikatakan tak homogen. Sehingga jika D ≠ 0, maka system ini mempunyai tepat satu solusi yang diperoleh dari ; x2 = x1 =

Determinan Ordo 3 a11x1 + a12x2 + a13x3 = b1 Sistem Persamaan : Determinan ordo 3, dapat diperoleh dari ordo 2 yang diperoleh dari D dengan cara menghapus satu baris dan satu kolom (disebut minor)

Misalnya : minor elemen a21 dan a22 didalam D adalah :

D = = a11 - a21 + a31 = a11M11 – a21M21 + a31M31 Aturan Cramer : ; x3 = ; x2 = x1 =

D1= D2= D3= Sistem adalah homogen (jika b1= b2= b3=0) maka setidaknya system mempunyai solusi trivial x1= x2= x3=0, dan solusi bukan trivial ada jika D=0

Jika system tidak homogen dan D ≠ 0 maka system mempunyai tepat satu solusi yang dapat diperoleh dari : ; x3 = ; x2 = x1 =

Contoh 1: Penyelesaian dgn menggunakan aturan cramer Sistem persamaan: 2 x1 - x2 + 2 x3 = 2 x1 + 10 x2 - 3 x3 = 5 - x1 + x2 + x3 = -3 Penyelesaian: Determinan system = D =

= 2 - 1 + (-1) = 2 (10 - (-3)) -1 (-1 – 2) + (-1)(3 – 20) D = = = a11M11 – a21M21 + a31M31 = 2 - 1 + (-1) = 2 (10 - (-3)) -1 (-1 – 2) + (-1)(3 – 20) = 2 (13) – 1(-3) + (-1)(-17) = 26 + 3 + 17 = 46

= 2 - 5 + (-3) = 2 (10 - (-3)) -5 (-1 – 2) + (-3)(3 – 20) = a11M11 – a21M21 + a31M31 D1 = = 2 - 5 + (-3) = 2 (10 - (-3)) -5 (-1 – 2) + (-3)(3 – 20) = 2 (13) – 5(-3) + (-3)(-17) = 26 + 15 + 51 = 92

D2 = = 0 X1 = = 2 = - 46 D3 = X2 = 0 = -1 X3 =

Misal : kofaktor dari elemen a21 dan a22 adalah Elemen pada baris ke-1 dan kolom ke-k di dalam D didefinisikan sebagai (-1) i+k kali minor elemen tersebut. Misal : kofaktor dari elemen a21 dan a22 adalah - - dan

Tanda (-1)i+k mengikuti pola berikut : Nilai (-1)i+k Mik dinotasikan : Cik D = a11 M11 – a21 M21 + a31 M31 D = a11 C11 + a21 C21 + a31 C31

Contoh 2 : Jika D = maka: Minor entri adalah = = 12 – (15) = -3 kofaktor entri adalah = = 1.-3 = -3 M11 a11 C11 a11 (-1)1+1

Contoh 2 : Ekspansi kofaktor sepanjang kolom 1 : = (-1)1+1 = (-1)2+1 . -3 = -3 M21 = = (2 – (- 12)) = 14  = (-1)2+1 . 14 = - 14 M31 = = (5 – (-24)) = 29  = (-1)3+1 . 29 = 29 Jadi det(A) = 2 . (-3) + 3 . (-14) + 1.29 = -6 + (-42) + 29 = -19 = a11 c11 + a21 c21 +a31 c31

Contoh 2 : Ekspansi kofaktor sepanjang kolom 2 : = (-1)1+2 = (-1)2+2 . 1 = -1 M22 = = (4 – (-4)) = 8  = (-1)2+2 . 8 = 8 M32 = = (10 – (-12)) = 22  = (-1)3+2 . 22 = -22 Jadi det(A) = 1 . (-1) + 6 . (8) + 3.-22 = -1 + 48 + (-66) = -19 = a12 c12 + a22 c22 +a32 c32

Daftar Pustaka Advanced Engineering Mathematic, chapter 8 Anton, Howard. Dasar-dasar Aljabar Linear Jilid 1 Edisi 7. 2000. Penerbit Interaksara. Jakarta Anton, Howard. Dasar-dasar Aljabar Linear Jilid 2 Edisi 7. 2000. Penerbit Interaksara. Jakarta Noor Ifada. Bahan Kuliah Aljabar Linear