DIMENSI DAN BERAT KERING Panjang keseluruhan 1905 mm Lebar keseluruhan 715 mm Tinggi keseluruhan 1075 mm Jarak antara as roda 1220 mm Jarak ketinggian.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EFI Electronic Fuel Injection PENGENALAN SISTEM M. Azam Sakhson
Advertisements

PERAWATAN.
BASIC ENGINE Drs.RUSMAN HADI.
PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - II
BRAKE SYSTEM.
TEKNOLOGI OTOMOTIF DASAR (2 sks TEORI) * Sistem Bahan Bakar M. Bensin
TEKNOLOGI OTOMOTIF DASAR (2 sks TEORI)
SISTEM PNEUMATIK 1.1.         Umum. Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan.
EFI Electronic Fuel Injection
Valve Timing Valve timing diagram (2NZ-FE engine without VVT-i, leaded gasoline type)‏ Compression stroke Intake stroke TDC Valve overlap Intake valve.
SOP Penggunaan dan Perawatan Alat Semprot Bertekanan Tinggi
AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T)
Pemakaian minyak pelumas
ELECTRICAL POWER STEERING ( EPS )
DASAR DASAR MESIN.
FUEL SYSTEM FUNGSI Untuk mensuplai kebutuhan bahan bakar kedalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin.
ASDIAN AS ARSAD HARYONO ANDI GUNAWAN. A. Sebelum jauh kita masuk pada materi tentang bahan bakar solar, sebaiknya kita tahu terlebih dahulu bahan bakar.
FUEL SYSTEM (CONVENTIONAL TYPE)
EFI (Electronic Fuel Injection)
TUNE – UP.
1.Cara Pengolahan: Pemisahan secara destilasi/penyulingan 2. Karakteristik Gasoline: - Jernih dan tidak berwarna. - Baunya khas. - Mudah menguap dengan.
BAB III CLUTCH AND BRAKE STEERING
PERAWATAN.
Pengujian Prestasi Sepeda Motor ‘’Honda C-70’’
MELAKSANAKAN PERBAIKAN KELISTRIKAN BODI
VARIABLE VALVE TIMING – inteligent
BAB I PENDAHULUAN MESIN DIESEL
Kelistrikan Engine Oleh: Otomotif, FT UMM Cak Sol.
SISTEM BAHAN BAKAR.
Standby Power System (GENSET-Generating Set)
Electronic Fuel Injection
1. Apakah EFI itu ? EFI adalah singkatan dari Electronic Fuel Injection. Dimana pengontrolan campuran udara dan bahan bakar dilakukan secara elektronik.
PRAKTIKUM DAYA DALAM BIDANG PERTANIAN
KOMPONEN UTAMA MESIN.
Teknik Sepeda Motor Transmisi Manual RIDWAN ADAM M NOOR.
Garis Besar Garis Besar
Pengenalan dan Pengoperasian
Tugas kelistrikan otomotif sistem starter
BATERAI Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik dan juga sebagai sumber arus listrik pada saat mesin kendaraan belum hidup.
PERFORMA ENGINE.
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
MOTOR DIESEL Pendahuluan Motor Diesel
Wheel Alignment (Keselarasan Roda)
Karburator 1.Memahami materi bagian bagian utama pada karburator 2.Memahami materi perbandingan campuran 3.Memahami materi dasar karburator 4.Mamahami.
PT. Astra International Tbk – Isuzu Sales Operation Sales Development Department Lead Time & Distribution.
Oleh : Suwarto PROGRAM KEAHLIAN GANDA TEKNIK SEPEDA MOTOR PB SMK NU MA,ARIF KUDUS.
Genset.
INFORMASI UMUM MESIN DIESEL
INFORMASI UMUM MESIN DIESEL
Drive Train Mekanisme pemindah tenaga yang dihasilkan oleh mesin disebut dengan “ POWER TRAIN “ Mekanisme ini terdiri dari : Kopling ( clutch ) Transmisi.
ELECTRICAL POWER STEERING ( EPS ) ELECTRIC POWER STEERING EPS BEKERJA BERDASARKAN KECEPATAN KENDARAAN DAN TENAGA PUTAR PENGEMUDI PADA STEERING WHEEL.
Drive Train
SISTEM PENGALIRAN BAHAN BAKAR EMS Oleh : Suwarto PROGRAM KEAHLIAN GANDA TEKNIK SEPEDA MOTOR PB SMK NU MA,ARIF KUDUS.
TEKNIK MOTOR BAKAR INTERNAL
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
TEKNIN MOTOR BAKAR INTERNAL
KOMPONEN UTAMA MESIN.
INFORMASI UMUM MESIN DIESEL
Oleh Gustrino Purba, S.Pd Memamahi karakteristik aktuator pada engine diesel.
Drive Train Mekanisme pemindah tenaga yang dihasilkan oleh mesin disebut dengan “ POWER TRAIN “ Mekanisme ini terdiri dari : Kopling ( clutch ) Transmisi.
Mesin Diesel 1.Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adalah mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator.
SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR
ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - II TEORI TROUBLE SHOOTING.
Oleh : NOVIADI SAPUTRA, ST. KOMPETENSI DASAR MEMAHAMI PRINSIP KERJA SISTEM INJEKSI BENSIN MERAWAT SECARA BERKALA PADA SISTEM INJEKSI BENSIN.
 Motor 4 Tak Motor 4 Tak  Efisiensi Pembakaran Motor Bensin Efisiensi Pembakaran Motor Bensin  Injeksi Bahan Bakar Mekanis Injeksi Bahan Bakar Mekanis.
Electronic Fuel Injection. Perbandingan antara Karburator dengan EFI Pembentukan campuran udara dan bahan bakar Perbedaannya terdapat pada cara mendeteksi.
Engine Management System Toyota TCCS Toyota Computer Control System.
PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I DASAR-DASAR MESIN & SISTEM BAHAN BAKAR SISTEM BAHAN BAKAR DASAR-DASAR MESIN & SISTEM BAHAN BAKAR.
Pemakaian minyak pelumas SAE 30 SAE 20 W 50 SAE 15 W 40 Api Service SE/SF.
Suaatu sistem pengaturan pada engine yang mengatur dan mengontrol seluruh sistem pada engine, yang dikendalikan oleh Electronic Control Unit (ECU), sehingga.
Transcript presentasi:

DIMENSI DAN BERAT KERING Panjang keseluruhan 1905 mm Lebar keseluruhan 715 mm Tinggi keseluruhan 1075 mm Jarak antara as roda 1220 mm Jarak ketinggian tempat duduk* 770 mm Jarak mesin ke tanah 135 mm Berat kering* 110 kg MESIN Jenis 4-Langkah, Pendingin Udara, SOHC Cylinder1 (Tunggal) Diameter 53.5 mm Langkah piston 55.2 mm Isi cylinder* 124,1 cm 3 Perbandingan kompresi* 9.6 : 1 Daya maksimum7.6 kW / rpm Torsi maksimum10 Nm / rpm KarburasiFuel Injection Saringan udara Tipe kertas Sistem starter Electric dan Kick starter Sistem pelumasanSALCS (Suzuki Advavanced Lubrication & Cooling System) Putaran Stasioner 1450 ± 100 rpm Ket : * Thailand version

TRANSMISI Kopling SAPECS (Suzuki Advanced Power Engagement Clutch System) Transmisi4 Percepatan rotary Arah perpindahan gigiKe bawah Perbandingan reduksi primer3.409 (75/22) Perbandingan reduksi akhir2.500 (35/14) Perbandingan roda gigi, rendah2.909 (32/11) Ke (25/14) Ke (22/17) Ke (20/19) Rantai penggerak*D.I.D mata SASIS Suspensi depanTeleckopic, pegas spiral, bantalan oli Suspensi belakangLengan ayun, pegas spiral, bantalan oli Jarak main garpu depan90 mm Jarak main roda belakang77 mm Sudut kemudi45 O (kanan dan kiri) Caster27 O Trail70 mm Radius putar1.9 m Rem depanDisc brake Rem belakangDisc brake Ban depan*70/ M/C (38 P), Ban dalam Ban belakang*80/ M/C (44 P), Ban dalam Ket : Thailand version

KELISTRIKAN* Jenis pengapianPengapian elektronik (Transistorized) Saat pengapian10 derajat B.T.D.C at r/min BusiNGK CR6HSA atau DENSO U20FSR-U Battery12 V 16.2 kC (4.5 Ah)/10 HR GeneratorAC Generator, tiga fase Sekering15 A Lampu utama12 V 35/35 W x 2 Lampu rem/belakangLED Lampu plat nomor12 V 5 W Lampu sein12 V 21 W Lampu speedometer12 V 1.7 W Lampu indikator dim12 V 1.7 W Lampu indikator sein12 V 1.7 W x 2 Lampu indikator posisi roda gigi12 V 1.7 W Lampu indikator netral12 V 1.7 W Lampu indikator FI12 V 1.7 W KAPASITAS Tangki bensin, termasuk cadangan 4.3 L Oli mesin, Penggantian oli 800 ml Pengantian Filter oil 900 ml Overhoul 1000 ml Catatan : Spesifikasi dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan lebih dahulu Ket : * Thailand version

 MERUBAH BENSIN MENJADI PARTIKEL – PARTIKEL BERCAMPUR DENGAN UDARA SEHINGGA MUDAH DI SEMBURKAN  MENGATUR PERBANDINGAN CAMPURAN UDARA DAN BAHAN BAKAR  MENGATUR JUMLAH CAMPURAN UDARA DAN BAHAN BAKAR YANG MASUK KE MESIN

Saat mesin di start (dingin) 2-3 : 1 (choke dipergunakan) Hangat 7-8 : 1 Pada putaran stasioner (idling) 8-12 : 1 Berjalan normal dengan beban ringan : 1 Beban berat : 1 Saat pecepatan (tarikan) : berfariasi tergantung dari cara percepaan

DCP / Discharge Pump Injector

KEUNTUNGAN :  Menyempurnakan atomisasi  Distribusi bahan bakar lebih baik  Putaran stationer lebih lembut  Irit bahan bakar  Emisi gas buang rendah  Mudah dioperasikan pada segala kondisi suhu  Meningkatkan tenaga mesin KERUGIAN :  Memerlukan pump, regulator dan injektor  Memerlukan desain fuel tank khusus  Memerlukan energi listrik yang relatif lebih besar

CONVENTIONAL FUEL INJECTION

BERDASARKAN JUMLAH INJEKTORNYA : SINGLE POINT INJECTIONMULTI POINT INJECTION

BERDASARKAN PENEMPATAN INJEKTORNYA : INDIRECT INJECTION DIRECT INJECTION

A.ECM B.Tip-over sensor (TOS) C.Fuel injection D.ISC ( Idle Speed Control ) E.Intake air pressure sensor/throttle position sensor/intake air temperature sensor (IAPS/TPS/IATS) F.Engine temperature sensor (ETS) G.Heated oxygen sensor (HO2S)

A.ECM H Speedometer I Ignition Coil ( IG Coil ) J Crankshaft Position Sensor ( CKPS )

WARNA KABEL : ORANGE / BLACK

WARNA KABEL : BLUE / WHITE

WARNA KABEL : GREEN / BLACK WARNA KABEL : PINK WARNA KABEL : DARK GREEN

WARNA KABEL : BLUE

WARNA KABEL : WHITE / GREEN

WARNA KABEL : YELLOW / RED

WARNA KABEL : RED / WHITE ( + ), WHITE / BLUE ( - )

Injector High–pressure fuel line In-tank-fuel pump module Low-pressure fuel line DCP = Injector + fuel pump + press. regulator Vapor separate filter Duty Solenoid CONV-FI Conventional Fuel Injection System DCP-FI Discharge Pump Fuel Injection System

Conventional FI System DCP 【 Function 】 Regulator Fuel Pump Injector Return Return Injection Solenoid Valve Solenoid Pump Orifice Orifice 【 Metering 】 【 Determine Time 】 【 Determine Pressure 】 【 Pressurize Fuel 】 Injection Nozzle (Pressure Control Valve) Time Control Similar to Conventional FI System Time Control Similar to Conventional FI System Fuel Is Pressurized Only When It Is Injected Fuel Is Pressurized Only When It Is Injected

Injector Fuel Pump Module DCP(Discharge Pump) = 【 Fuel Pump 】+【 Regulator 】+【 Injector 】 DCP

Apply Voltage to DCP t=0 Generate Solenoid Thrust: Suction Spill Purge Process: Start Metering & Injection Voltage OFF: Plunger Inlet Valve Spill Valve Outlet Valve OrificeCoil Return Spring Pump Pressure : P 1 Nozzle Pressure : P 2 Nozzle Start Plunger Operation Preload & Discharge Vapor Finish Injection t=Pw

DCP Vapor separation filter Fuel tank Vapor : Bubble Pump Effect Fuel Circulation Heat Transfer

KUNCI KONTAK ON, LAMPU FI MENYALA 3 DETIK KEMUDIAN PADAM KESIMPULAN : ENGINE OK KUNCI KONTAK ON, LAMPU FI MENYALA TERUS KESIMPULAN : TERJADI KERUSAKAN PADA BEBERAPA SENSOR TETAPI ENGINE MASIH BISA DIHIDUPKAN SENSOR : TP, IAP, IAT, ISC, ET, HO2 KUNCI KONTAK ON, LAMPU FI MENYALA BERKEDIP KESIMPULAN : TERJADI KERUSAKAN PADA BEBERAPA SENSOR TETAPI ENGINE TIDAK BISA DIHIDUPKAN SENSOR : CKP, TO, DCP

 Hubungkan SST Mode Select Switch dengan konektor yang disediakan didekat ECM  Arahkan Mode Select Switch pada posisi ON  Posisikan kunci kontak pada posisi ON bersamaan dengan memutar penuh throtlle grip ( lepas kembali), biarkan hingga timbul kedipan pada lampu FI (pada speedometer)

 Hubungkan SST Mode Select Switch dengan konektor yang disediakan didekat ECM  Arahkan Mode Select Switch pada posisi ON  Posisikan kunci kontak pada posisi ON bersamaan dengan memutar penuh throtlle grip ( lepas kembali), biarkan hingga timbul kedipan pada lampu FI (pada speedometer)  Arahkan mode select switch pada posisi off dengan jeda waktu kurang lebih 1 detik, setelah itu sesegera mengkin arahkan kembali mode select switch pada posisi on dengan jeda waktu kurang lebih 4 detik.  Ulangi point di atas selama 4 kali Ulangi point di atas selama 4 kali