“DINUL ISLAM” SEMPURNA AL-MAIDAH:3AL-AN’AM:38AN-NAHL:89 كافة Konpre hensif
Al-Maidah :3, An-Nahl 89, Al-A’nam : 38 الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ مَّافَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِن شَىْءٍ مَّافَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِن شَىْءٍ
AQIDAHALKHLAKSYARIAH IBADAHMUAMALAH HUKUM PIDANA/ PERDATA EKONOMI & FINANSIAL POLITIK ASURANSIBANKPASAR MODALLEASINGPEGADAIANSEKTOR RIELDLL MLMS AHAD NET
ISLAM A COMPREHENSIVE WAY OF LIVE ISLAM AQIDAHSYARIAHAKHLAQ MUAMALAH IBADAH SPECIAL RIGHTPUBLIK RIGHT CRIMINAL LAWSCIVIL LAWSINTERIOR AFFAIRSEXTERIOR AFFAIRS INTERNATIONAL RELATION ADMINISTATIVE FINANCE CONSTITUENCY LEASING INSURANCEBANKINGMORTGAGEVENTURE CAP
SISTEM SYARI’AH ADALAH SISTEM TERBAIK CIPTAAN ALLAH YANG HARUS DIIKUTI ثم جعلناك على شريعة من الأمر فاتبعها ولآ تتبع أهواء الذين لا يعلمون Kemudian kami menjadikan bagi kamu suatu syari’ah, Maka ikutilah syari’ah itu, Jangan ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak memahami syari’ah (Al-Jatsiyah : 18)
LITERATUR MUAMALAH EKONOMI 1.Prof. Dr. Muhammad N. Ash-Shiddiqy, dalam buku “Muslim Economic Thinking” meneliti 700 judul buku yang membahas ekonomi Islam. (London, Islamic Fountaion, 1976) 2.Dr. Javed Ahmad Khan dalam buku Islamic Economics & Finance : A Bibliografy, (London, Mansell Publisihing Ltd), 1995 mengutip 1621 tulisan tentang Ekonomi Islam,
LITERATUR MUAMALAH EKONOMI 3. Seluruh kitab Fikih Islam membahas masalah muamalah, contoh : Al-Umm (Imam Syafi’i), Majmu’ Syarah Muhazzab (Imam Nawawi), Majmu Fatawa (Ibnu Taimiyah), Sekitar 1/3 isi kitab tersebut tentang muamalah dll. 4. Prof. Dr. Umar Ibarahim Vadillo, “Sekitar 1/3 ajaran Islam tentang Muamalah”.
Pengertian Muamalah Menurut Etimologi Muamalah berasal dari kata معاملة Muamalah berasal dari kata معاملة Bentuk Masdar dari عامل – يعامل - معاملة Artinya : Saling bertindak, saling berbuat, saling mengamalkan
Pengertian Muamalah menurut Istilah Muamalah Pengertian Luas Pengertian Sempit
Pengertian Muamalah (secara Luas) Menurut Ad-Dimyathi : Menurut Ad-Dimyathi : “ Suatu aktivitas keduniaan untuk mewujudkan keberhasilan akhirat ” “ Suatu aktivitas keduniaan untuk mewujudkan keberhasilan akhirat ” Menurut Yusuf Musa : Menurut Yusuf Musa : “ Peraturan-peraturan Allah yang harus diikuti dan dita ’ ati dalam hidup bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia ” “ Peraturan-peraturan Allah yang harus diikuti dan dita ’ ati dalam hidup bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia ” “ Segala peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam kehidupannya ” “ Segala peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam kehidupannya ”
Dr.Abdul Sattar Fathullah Sa’id : dalam Al-Muamalah fil Islam معاملة هي الأحكام المتعلقات بتصرفات الناس في شؤنهم الدنيوية كأحكام البيع والرهن والتجارة والمزا رعة والصنعة كأحكام البيع والرهن والتجارة والمزا رعة والصنعة والاجارة والشركة والمضاربة والنكاح و الرضاع والطلاق والاجارة والشركة والمضاربة والنكاح و الرضاع والطلاق والعدة والهبات والهديات والموارث والوصايا والحرب والصلح
Pengertian Muamalah Secara Luas Dr.Abdul Sattar Fathullah Sa ’ id : “ Fiqh muamalat ialah hukum syari ’ ah “ Fiqh muamalat ialah hukum syari ’ ah yang berkaitan dengan transaksi manusia mengenai jual beli, gadai, perdagangan, pertanian, sewa,menyewa, sewa,menyewa, perkongsian, perkawinan, penyusuan thalak, iddah, hibah & hadiah, washiat, warisan, perang dan damai ”. Al-Muamalah fil Islam, Makkah, Rabithah alam Al-Islami, hlm.12
Pengertian Muamalah Secara Luas “ Muamalah adalah : “ Aturan-aturan Allah untuk mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial ”. “ Muamalah adalah : “ Aturan-aturan Allah untuk mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial ”. Kesimpulan
Dalam konteks muamalah dalam makna luas, Ibnu Abidin membagi muamalah kepada 5 bidang Mu ’ awadhah Maliyah (hukum kebendaan) Mu ’ awadhah Maliyah (hukum kebendaan) Munakahat (Hukum perkawinan) Munakahat (Hukum perkawinan) Muhasanat (Hukum Acara) Muhasanat (Hukum Acara) Amanat dan ‘ Ariyah (Pinjaman) Amanat dan ‘ Ariyah (Pinjaman) Tirkah (harta warisan) Tirkah (harta warisan) Dalam kajian muamalah kita, pengertian luas ini tidak kita gunakan
Pengertian Sempit Khudhari Byk Khudhari Byk Semua akad yang membolehkan manusia saling menukar manfaatnya Semua akad yang membolehkan manusia saling menukar manfaatnya Rasyid Ridha : Rasyid Ridha : “ Tukar menukar barang atau sesuatu yang bermanfaat dengan cara yang ditentukan ” “ Tukar menukar barang atau sesuatu yang bermanfaat dengan cara yang ditentukan ”
Pengertian Muamalah secara Sempit (Khusus) Dr.Mustafa Ahmad Zarqa, Dr.Mustafa Ahmad Zarqa, “ Hukum-hukum tentang perbuatan manusia yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia mengenai harta kekayaan, hak-hak dan penyelesaian sengketa ”. “ Hukum-hukum tentang perbuatan manusia yang berkaitan dengan hubungan sesama manusia mengenai harta kekayaan, hak-hak dan penyelesaian sengketa ”. (Al-Madkhal al-Fiqh Al-Am, Damaskus, , Al-Adib, hlm.55) (Al-Madkhal al-Fiqh Al-Am, Damaskus, , Al-Adib, hlm.55)
Kesimpulan Muamalah ialah : “ Aturan-aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam memperoleh dan mengembangkan harta benda ” Muamalah ialah : “ Aturan-aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam memperoleh dan mengembangkan harta benda ” Muamalah ialah “ aturan tentang kegiatan ekonomi manusia ” Muamalah ialah “ aturan tentang kegiatan ekonomi manusia ”
Perbedaan Pengertian Muamalah dalam arti sempit dan luas adalah dalam cakupannya Pengertian luas mencakup munakahat, warisan, politik, pidana. Sedangkan dalam makna sempit cakupannya hanya tentang ekonomi (iqtishadiyah)
Ruang Lingkup Fiqh Muamalah 1. Harta dan ’ Ukud )akad-akad) 2. Buyu ’ (tentang jual beli) 3. Ar-Rahn (tentang pegadaian) 4. Hiwalah (pengalihan hutang) 5. Ash-Shulhu (perdamaian bisnis) 6. Adh-Dhaman (jaminan, asuransi) 7. Syirkah (tentang perkongsian) 8. Wakalah (tentang perwakilan) 9. Wadi ’ ah (tentang penitipan) 10. ‘ Ariyah (tentang peminjaman) 11. Ghasab (perampasan harta orang lain dengan tidak shah) 12. Syuf ’ ah (hak diutamakan dalam syirkah atau sepadan tanah) 13. Mudharabah (syirkah modal dan tenaga) 14. Musaqat (syirkah dalam pengairan kebun) 15. Muzara ’ ah (kerjasama pertanian) 16. Kafalah (penjaminan) 17. Taflis (jatuh bangkrut) 18. Al-Hajru (batasan bertindak) 19. Ji ’ alah (sayembara, pemberian fee) 20. Qaradh (pejaman) 21. Ba ’ i Murabahah 22. Bai ’ Salam 23. Bai Istishna ’ 24. Ba ’ i Muajjal dan Ba ’ i Taqsith 25. Ba ’ i Sharf dan Konsep Uang 26. ’ Urbun (panjar/DP) 27. Ijarah (sewa-menyewa) 28. Riba 29. Sukuk (surat utang) 30. Faraidh (warisan) 31. Luqthah (barang tercecer) 32. Waqaf 33. Hibah 34. Washiat 35. Iqrar (pengakuan) 36. Qismul fa ’ i wal ghanimah (pembagian fa ’ i dan ghanimah) 37. ََََََُ Qism ash-Shadaqat (tentang pembagian zakat) 38. Ibrak (pembebasan hutang) 39. Muqasah (Discount) 40. Kharaj, Jizyah, Dharibah,Ushur 41. Baitul Mal
Ruang Lingkup di era Modern 1. Perbankan 2. Asuransi 3. Pasar Modal 4. Obligasi 5. Reksadana 6. BMT (Baitul Mal wat Tamwil) 7. Koperasi 8. Pegadaian 9. MLM Syari ’ ah 10. Fungsi Uang (Moneter) 11. Kebijakan Fiskal 12. Kebijakan Moneter,dll
Modifikasi Akad kontemporer Ijarah Muntahiyah bit Tamlik atau Bai ’ at-Takjir Ijarah Muntahiyah bit Tamlik atau Bai ’ at-Takjir Musyarakah Mutanaqishah Musyarakah Mutanaqishah Musyarakah Muntahiyah bit Tamlik Musyarakah Muntahiyah bit Tamlik Al-Kafalah wal Ijarah Al-Kafalah wal Ijarah Al-Qaradh wal Ijarah Al-Qaradh wal Ijarah Murabahah wal wakalah Murabahah wal wakalah dll dll
Muamalah Al-Muamalah Al-Maddiyah Al-Muamalah Al-Adabiyah Muamalah yang mengkaji Objeknya (bendanya). ( Sehingga kajiannya Bersifat kebendaan) Seperti apakah benda itu Halal, haram, syubhat,mengan dung manfaat or mudharat Keharusan membeli benda halal misalnya dimaksudkan Untuk mencari ridha Allah, Bukan profit oriented. Muamalah yang mengkaji Subjeknya,seperti kajian tentang ijab-qabul, penipuan, kerelaan, dusta, Sumpah palsu dan persoalan Yang berkaitan dengan Etika bisnis (adabiyah) dari pelakunya Pembagian
Pada prakteknya, pembagian al- muamalah al-maddiyah dan al- muamalah al-adabiyah tidak dapat dipisahkan, Jadi pembagian ini hanyalah teoritis saja, Pada prakteknya, pembagian al- muamalah al-maddiyah dan al- muamalah al-adabiyah tidak dapat dipisahkan, Jadi pembagian ini hanyalah teoritis saja,
Urgensi Fiqh Muamalah Ekonomi Fiqh Muamalah Ekonomi, menduduki posisi yang penting dalam Islam. Hampir tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam aktivitas muamalah, karena itu hukum mempelajarinya wajib (fardhu) bagi setiap muslim Fiqh Muamalah Ekonomi, menduduki posisi yang penting dalam Islam. Hampir tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam aktivitas muamalah, karena itu hukum mempelajarinya wajib (fardhu) bagi setiap muslim Kewajiban itu disebabkan setiap muslim tidak terlepas dari aktivitas ekonomi. Kewajiban itu disebabkan setiap muslim tidak terlepas dari aktivitas ekonomi. Bahkan sebagian besar waktu yang dihabiskan seorang manusia adalah untuk kegiatan muamalah, al. mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan diri, keluarga, bahkan negara. Bahkan sebagian besar waktu yang dihabiskan seorang manusia adalah untuk kegiatan muamalah, al. mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan diri, keluarga, bahkan negara.
Menurut Husein Shahhatah, Dalam bidang muamalah maliyah ini, seorang muslim berkewajiban memahami bagaimana ia bermuamalah sebagai kepatuhan kepada syari ’ ah Allah. Jika ia tidak memahami muamalah maliyah ini, maka ia akan terperosok kepada sesuatu yang diharamkan atau syubhat, tanpa ia sadari. (Buku Al-Iltizam bith-Thawabith asy- Syar ’ iyah fil Muamalat al-Maliyah,Mesir, 2002)I Menurut Husein Shahhatah, Dalam bidang muamalah maliyah ini, seorang muslim berkewajiban memahami bagaimana ia bermuamalah sebagai kepatuhan kepada syari ’ ah Allah. Jika ia tidak memahami muamalah maliyah ini, maka ia akan terperosok kepada sesuatu yang diharamkan atau syubhat, tanpa ia sadari. (Buku Al-Iltizam bith-Thawabith asy- Syar ’ iyah fil Muamalat al-Maliyah,Mesir, 2002)I
Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab berkeliling pasar dan berkata : Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab berkeliling pasar dan berkata : لا يبع في سوقنا الا من قد تفقه في الدين “ Tidak boleh berjual-beli di pasar kita, kecuali orang yang telah mengerti fiqh (muamalah) dalam agama Islam ” (H.R.Tarmizi) “ Tidak boleh berjual-beli di pasar kita, kecuali orang yang telah mengerti fiqh (muamalah) dalam agama Islam ” (H.R.Tarmizi) Tidak boleh beraktivitas perbankan, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas asuransi, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas pasar modal, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas koperasi, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas pegadaian, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas reksadana, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas bisnis MLM, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas jual-beli, kecuali faham fiqh muamalah
Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab berkeliling pasar dan berkata : Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab berkeliling pasar dan berkata : في سوقنا الا من قد تفقه في الدين “ Tidak boleh berjual-beli di pasar kita, kecuali orang yang telah mengerti fiqh (muamalah) dalam agama Islam ” (H.R.Tarmizi) “ Tidak boleh berjual-beli di pasar kita, kecuali orang yang telah mengerti fiqh (muamalah) dalam agama Islam ” (H.R.Tarmizi) Tidak boleh beraktivitas perbankan, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas asuransi, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas pasar modal, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas koperasi, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas pegadaian, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas reksadana, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas bisnis MLM, kecuali faham fiqh muamalah Tidak boleh beraktifitas jual-beli, kecuali faham fiqh muamalah
Dr.HuseinSyahhatah (Guru Besar Univ.Al- azhar Cairo) : “ Seorang Muslim yang bertaqwa dan takut kepada Allah swt, Harus berupaya keras menjadikan muamalahnya sebagai amal shaleh dan ikhlas untuk Allah semata ”
Memahami/menge Memahami/menge tahui hukum muamalah maliyah wajib bagi setiap muslim, namun untuk menjadi expert (ahli) dalam bidang ini hukumnya fardhu kifayah tahui hukum muamalah maliyah wajib bagi setiap muslim, namun untuk menjadi expert (ahli) dalam bidang ini hukumnya fardhu kifayah Wajib Fardhu kifayah
Maslahat sebagai prinsip Muamalah Muamalat adalah aturan syari ’ ah tentang hubungan sosial di antara manusia. Muamalat adalah aturan syari ’ ah tentang hubungan sosial di antara manusia. Hukum-hukum muamalat memberikan perhatian sangat besar terhadap kemaslahatan manusia dan maqashid syari ’ ahnya bisa ditemukan akal manusia. Hukum-hukum muamalat memberikan perhatian sangat besar terhadap kemaslahatan manusia dan maqashid syari ’ ahnya bisa ditemukan akal manusia. Dalam muamalat, dijelaskan secara luas illat, rahasia dan tujuan kemaslahatan suatu hukum muamalat. Ini mengandung indikasi agar manusia memperhatikan kemaslahatan dalam bidang muamalat dan tidak hanya berpegang pada tuntutan teks nash semata, karena mungkin suatu teks ditetapkan berdasarkan kemaslahatan tertentu, kondisi, adat, waktu dan tempat tertentu. Dalam muamalat, dijelaskan secara luas illat, rahasia dan tujuan kemaslahatan suatu hukum muamalat. Ini mengandung indikasi agar manusia memperhatikan kemaslahatan dalam bidang muamalat dan tidak hanya berpegang pada tuntutan teks nash semata, karena mungkin suatu teks ditetapkan berdasarkan kemaslahatan tertentu, kondisi, adat, waktu dan tempat tertentu.
Pemuka-pemuka masyarakat Arab sebelum dakwah Nabi Saw, banyak memperhatikan kemaslahatan dalam kebiasaan, tradisi dan adat mereka. Kemudian datang syariat Islam. Banyak di antaranya yang dilanjutkan, ada yang diperbaiki dan ada yang dibatalkan. Pemuka-pemuka masyarakat Arab sebelum dakwah Nabi Saw, banyak memperhatikan kemaslahatan dalam kebiasaan, tradisi dan adat mereka. Kemudian datang syariat Islam. Banyak di antaranya yang dilanjutkan, ada yang diperbaiki dan ada yang dibatalkan. 1.Praktek yang diakui dan dilanjutkan seperti wadi ’ ah, ijarah, jual-beli, syirkah, I ’ arah/ ’ ariyah, rahn, syuf ’ ah merupakan tradisi yang telah berkembang di masyarakat Arab Pra Islam. 1.Praktek yang diakui dan dilanjutkan seperti wadi ’ ah, ijarah, jual-beli, syirkah, I ’ arah/ ’ ariyah, rahn, syuf ’ ah merupakan tradisi yang telah berkembang di masyarakat Arab Pra Islam. Mata uang dinar dari Romawi dan dirham dari Persia diakui dan diadopsi Islam Mata uang dinar dari Romawi dan dirham dari Persia diakui dan diadopsi Islam Dalam bidang munakahat ; khitbah/meminang. Semua ini dilanjutkan Islam Dalam bidang munakahat ; khitbah/meminang. Semua ini dilanjutkan Islam 2. Tradisi dan hukum yang dimodifikasi ; seperti poligami dan warisan 2. Tradisi dan hukum yang dimodifikasi ; seperti poligami dan warisan 3. Yang dibatalkan Islam ialah praktek anak angkat/ tabanni, riba, dan segala macam jual beli fasid dan terlarang, seperti bai ’ gharar, ba ’ i Najasy, Bai ’ munabazah/ijon, Ihtikar, talaqqi rukban. 3. Yang dibatalkan Islam ialah praktek anak angkat/ tabanni, riba, dan segala macam jual beli fasid dan terlarang, seperti bai ’ gharar, ba ’ i Najasy, Bai ’ munabazah/ijon, Ihtikar, talaqqi rukban.
Sikap Islam terhadap Tradisi/hukum pra-Islam Taqrir ; (Mengakui) Taghyir (Modifikasi) Tabthil (Membatalkan) wadi ’ ah, ijarah, jual-beli,syirkah, I ’ arah/ ’ ariyah, rahn, syuf ’ ah rahn, syuf ’ ah Dinar, dirham poligami dan warisan, Ila ’ tabanni, riba, maysir
Muamalah dan Tantangan Modernitas
Fiqh Muamalah dan Tantangan Modernitas Perkembangan sains dan teknologi telah menimbulkan dampak besar terhadap kehidupan manusia, termasuk terhadap kegiatan ekonomi bisnis, seperti tata cara perdagangan melalui e- commerce. Perkembangan sains dan teknologi telah menimbulkan dampak besar terhadap kehidupan manusia, termasuk terhadap kegiatan ekonomi bisnis, seperti tata cara perdagangan melalui e- commerce. Oleh karena perubahan sosial dalam bidang muamalah terus berkembang cepat, akibat dari globalisasi, maka pengajaran fiqh muamalah tidak cukup secara a priori bersandar (merujuk) pada kitab-kitab klasik, tetapi teks-teks fiqh klasik tersebut perlu diapresiasi secara kritis sesuai konteks, kemudian dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman Oleh karena perubahan sosial dalam bidang muamalah terus berkembang cepat, akibat dari globalisasi, maka pengajaran fiqh muamalah tidak cukup secara a priori bersandar (merujuk) pada kitab-kitab klasik, tetapi teks-teks fiqh klasik tersebut perlu diapresiasi secara kritis sesuai konteks, kemudian dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman
Aturan syariat Islam dalam bidang muamalat yang bersumber (Al- quran dan Sunnah) umumnya bersifat prinsip umum. Maka para ulama/mujtahid diberikan majal (lapangan yang luas) untuk mengembangkannya secara detail dan aktual Aturan syariat Islam dalam bidang muamalat yang bersumber (Al- quran dan Sunnah) umumnya bersifat prinsip umum. Maka para ulama/mujtahid diberikan majal (lapangan yang luas) untuk mengembangkannya secara detail dan aktual sesuai dengan kemaslahatan ummat manusia yang senantiasa berkembang sesuai dengan kemaslahatan ummat manusia yang senantiasa berkembang
Lihat Kaedah Hukum Syari’ah berikut !!!..... Rumusan fiqh muamalah yang sangat lengkap dan mendatail yang terdapat dalam kitab-kitab fiqh klasik, sebagian besarnya merupakan hasil ijtihad para ulama terdahalu dalam upaya mereka merumuskan dan mengembangkan prinsip tersebut dalam bentuk praktis yang detail. Tentunya formulasi fiqh mereka banyak dipengaruhi atau setidaknya diwarnai oleh situasi dan kondisi sosial ekonomi yang ada pada zamannya Rumusan fiqh muamalah yang sangat lengkap dan mendatail yang terdapat dalam kitab-kitab fiqh klasik, sebagian besarnya merupakan hasil ijtihad para ulama terdahalu dalam upaya mereka merumuskan dan mengembangkan prinsip tersebut dalam bentuk praktis yang detail. Tentunya formulasi fiqh mereka banyak dipengaruhi atau setidaknya diwarnai oleh situasi dan kondisi sosial ekonomi yang ada pada zamannya
KAEDAH HUKUM SYARIAH الآحكام يتغير بتغير الآزمنة و الأمكنة و الأحوا ل و العادات Hukum dapat berubah karena perubahan zaman, tempat, keadaan dan adat
Contoh-Contoh : Al-Mudharib Yudharib Al-Mudharib Yudharib Al-Muajjir Yuajjir Al-Muajjir Yuajjir Ijarah Muntahiyah Ijarah Muntahiyah bit Tamlik or Bai ’ at-Takjir bit Tamlik or Bai ’ at-Takjir Musyarakah Mutanaqishah Musyarakah Mutanaqishah Musyarakah Muntahiyah Musyarakah Muntahiyah bit Tamlik bit Tamlik Al-Kafalah wal Ijarah Al-Kafalah wal Ijarah Al-Qaradh wal Ijarah Al-Qaradh wal Ijarah Murabahah wal wakalah Murabahah wal wakalah Dalam produk Bank Syari ’ ah Dalam Kartu Kredit Dlm Pembiayaa n murabahah Di bank syariah
Prinsip Ibadah & Muamalah (Kaitannya dengan Ijtihad dan Pengembangan Hukum Islam)
PRINSIP IBADAH 1. Bersifat Tetap (Tsabitah) 1. Bersifat Tetap (Tsabitah) 2. Tidak bisa berkembang (Nash 2. Tidak bisa berkembang (Nash Qath ’ iy) Qath ’ iy) 3. Bersifat Khusus/eksklusif 3. Bersifat Khusus/eksklusif 4. Nash-nash lebih rinci (tafshili) 4. Nash-nash lebih rinci (tafshili) 5. Peluang Ijtihad lebih kecil (sempit) 5. Peluang Ijtihad lebih kecil (sempit)
Prinsip Muamalah Bersifat Elastis (( متغيرة Bersifat Elastis (( متغيرة Dapat berkembang sesuai dengan zaman & tempat Dapat berkembang sesuai dengan zaman & tempat Bersifat universal, inklusif Bersifat universal, inklusif Nash-nash umumnya general Nash-nash umumnya general Peluang ijtihad luas Peluang ijtihad luas
NoIBADAHMUAMALAH 1 Bersifat tetap (( ثابتة Bersifat Elastis (( متغيرة 2 Tidak bisa berkembang Dapat berkembang sesuai dengan zaman & tempat 3 Bersifat khusus,eksklusif Bersifat universal, inklusif 4 Nash-nash lebih terinci (tafshili) Nash-nash umumnya general 5 Peluang Ijtihad sempit Peluang ijtihad luas PERBEDAAN PRINSIP IBADAH DAN MUAMALAH
KAEDAH IBADAH DAN MUAMALAH الآصل في العبادة التحريم حتى يدل الدليل على إ باحتها الآصل في المعاملة الابا حة حتى يدل الدليل على تحريمها “Pada dasarnya dalam ibadah adalah haram, kecuali ada dalil Yang membolehkannya” “Pada dasarnya semua aktivitas muamalah adalah boleh kecuali ada dalil yang melarangnya”
Hukum Muamalah dalam Al-Quran Allah Swt menjelaskan pokok-pokok muamalah kehartabendaan (muamalah maliyah) yang adil dalam Al-Quran Adapun prinsip muamalah maliyah tersebut ialah : 1 Melarang memakan makanan secara bathil (4:29) يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ إِلاَّ أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ وَلاَتَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka-sama suka di antara kamu (An-Nisak : 29)
Melaksanakan transaksi atas dasar suka rela/ridha (4:29) 2 Melaksanakan transaksi bisnis atas dasar ridha (Qs.4:29) 4 3 Pencatatan transaksi hutang-piutang (QS.2:282) Akad tansaksi bisnis disaksikan oleh saksi (2:282) وأشهدوا اذا تبايعتم و لا يضار كاتب و لا شهيد “Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli Dan janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan” يأيها الذين أمنوا اذا تداينتم بدين الى أجل مسمى فاكتبوه Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu melaksanakan hutang piutang sampai waktu tertentu, maka tuliskanlah
الَّذِينَ يَأْكُلوُنَ الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلاَّ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَن جَآءَهُ مَوْعِظَةُُ مِّن رَّبِّهِ فَانتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللهِ وَمَنْ عَادَ فَأُوْلَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ {275} يَمْحَقُ اللهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ {276} إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُوا الصَّلاَةَ وَءَاتَوُا الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ {277} يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَذَرُوا مَابَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ {278} فَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِّنَ اللهِ وَرَسُولِهِ وَإِن تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لاَ تَظْلِمُونَ وَلاَ تُظْلَمُونَ الَّذِينَ يَأْكُلوُنَ الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلاَّ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَن جَآءَهُ مَوْعِظَةُُ مِّن رَّبِّهِ فَانتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللهِ وَمَنْ عَادَ فَأُوْلَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ {275} يَمْحَقُ اللهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ {276} إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَقَامُوا الصَّلاَةَ وَءَاتَوُا الزَّكَاةَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ {277} يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَذَرُوا مَابَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ {278} فَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِّنَ اللهِ وَرَسُولِهِ وَإِن تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لاَ تَظْلِمُونَ وَلاَ تُظْلَمُونَ Larangan riba (Qs.2: ) 5
6 Keterkaitan Sektor moneter dengan sektor riil (2:275) و أحل لله البيع و حرم الربا “Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” Jual beli, mengaitkan sektor riil (barang) dengan sektor moneter (uang /harga yang dibayarkan) Ex : Jual Beli Murabahah, Salam, Istishna’ Pembiayaan Mudharabah ; mengkaitkan uang (modal) dengan Proyek usaha riil
6 Keterkaitan Sektor moneter dengan sektor riil (2:275) لا يبع في سوقنا الا من قد تفقه في الدين ا “Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” Jual beli, mengaitkan sektor riil (barang) dengan sektor moneter (uang /harga yang dibayarkan) Ex : Jual Beli Murabahah, Salam, Istishna’ Pembiayaan Mudharabah ; mengkaitkan uang (modal) dengan Proyek usaha riil
7 Investasi dengan sistem mudharabah, musyarakah, ijarah Muzammil ayat 20 : وَءَاخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ “ Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata : أنا ثا لث الشاركين ما لم يخن أحدهما صا حبه فاذا خانه خرجت من بينهما ( رواه أبو داود ) أنا ثا لث الشاركين ما لم يخن أحدهما صا حبه فاذا خانه خرجت من بينهما ( رواه أبو داود ) “ Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman : “ Aku pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satunya tidak menghianati lainnya ” (HR. Abu Dawud dan Hakim).
Melaksanakan transaksi atas dasar suka rela/ridha (4:29) 8 Sasaran kebijakan fiskal Islam melalui zakat (5:60), (Al-Anfal :41). إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللهِ وَاللهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ } وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُم مِّن شَيْءٍ فَأَنِّ للهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِن كُنتُمْ ءَامَنتُم بِاللهِ وَمَآأَنزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
10 9 Larangan menyuap/sogok, (Al-Baqarah : 188) Memberikan keringanan bagi “debitur” yang tak mampu وَلاَ تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِاْلإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil, dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain dengan jalan dosa sedangkan kamu mengetahui (2:188) “Jika ia mengalami kesulitan (membayar hutang), maka berilah dia masa tangguh sampai ia mampu membayar” (QS.2: 283)
Bila diperhatikan nash-nash Al-Quran tentang muamalah maliyah, sifatnya global (kully), tidak terinci (juz’iy). Karakter global ini akan membuat hukum muamalah lebih elastis dan fleksibel dalam menghadapi perubahan dan tantangan zaman Karena sifat global tsb, maka Sunnah-lah yang menjelaskan Hukum-hukum muamalah menjadi rinci dan detail
Sekian dan Terima Kasih