METODE TANYA JAWAB DAN DEMONSTRASI Kelompok : 4 Dio Sudiarto (3215096529) Nur Dewi Susanah (3215096530) Eka Syita Purnamadewi (3215096538) Sri Muliani (3215096548) PEND. FISIKA NR 2009
Hal Bertanya Dalam Pengajaran METODE TANYA JAWAB Pengertian Hal Bertanya Dalam Pengajaran Kelebihan Kelemahan
PENGERTIAN Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus di jawab,terutama dari guru kepada siswa,maupun sebaliknya. Metode ini yang tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan. Tujuan siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang yang di pelajari,didengar ataupun dibaca,sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang fakta itu Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus di jawab,terutama dari guru kepada siswa,maupun sebaliknya.1) Metode ini yang tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan,baik di lingkungan keluarga,masyarakat maupun sekolah.2) Metode tanya jawab ialah suatu teknik untuk memberi motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya,selama mendengarkan pelajaran atau guru yang mengajukkan pertanyaan-pertanyaan itu ,siswa menjawab. Tujuan guru melontarkan teknik tanya jawab adalah agar siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang yang di pelajari,didengar ataupun dibaca,sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang fakta itu. Diharapkan pula dengan tanya jawab itu mampu menjelaskan langkah langkah atau proses yang di tempuh dalam memecahkan masalah /soal,sehingga jalan pikiran anak tidak meloncat-loncat yang akan merugikan siswa sendiri dalam menangkap suatu masalah untuk dipecahkan.dengan demikian mungkin siswa menemukan pemecahan masalah dengan cepat dan tepat. Teknik tanya jawab biasanya baik untuk maksud-maksudyang diperlukan untuk menyimpulkan atau mengikhtiarkan pelajaran atau apa yang dibaca, dengan dibantu tanya jawab siswa akan tersusun jalan pikiranya sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat.Tanya jawab dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran.3) 1)Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Hal 94 2)Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Hal 95 3)N.K, Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Hal 129-130
HAL BERTANYA DALAM PENGAJARAN Makna Pertanyaan Fungsi Atau Tujuan Pertanyaan Ciri-ciri Pertanyaan Yang Baik Teknik Bertanya Oleh Guru Di Dalam Kelas Sikap Guru Terhadap Pertanyaan Murid Skap Guru Terhadap Jawaban Murid Sebab-sebab Pertanyaan Yang Kurang Baik Pertanyaan Yang Berhubung Dengan Tingkatan Kognitif Menurut Benjamin Bloom
Fungsi / Tujuan Pertanyaan Makna Pertanyaan Pertanyaan adalah stimulus yang mendorong anak untuk berpikir dan belajar Fungsi / Tujuan Pertanyaan Mendorong anak berpikir Membangkitkan pengertian yang lama dan yang baru Menyelidiki dan menilai penguasaan murid Membangkitkan minat Mendorong menggunakan pengetahuan Membantu anak menginterpretasi Makna Pertanyaan Pertanyaan adalah stimulus yang mendorong anak untuk berpikir dan belajar. 4) Fungsi atau tujuan pertanyaan Mendorong anak berpikir untuk memecahkan suatu soal Membangkitkan pengertian yang lama dan yang baru Menyelidiki dan menilai penguasaan murid tentang bahan pelajaran, dulu sering bercorak pertanyaan ingatan, sebaiknya juga pertanyaan pikiran Membangkitkan minat untuk sesuatu sehingga itmbul keinginan untuk mempelajarinya Mendorong menggunakan pengetahuan dalam situasi-situasi lain Membantu anak menginterpretasi dan mengorganisasi pengetahuan dan pengalamannya dalam bentuk prinsip atau generalisasi yang lebih luas Menunjukkan perhatian anak kepada bagian-bagian penting dalam pelajaran Mengubah pendirian, kepercayaan, atau prasangka yang tidak sesuai Menunjukkan perhatian kepada hubungan sebab akibat Menyelidiki kepandaian, minat, kematangan , dan latar belakang Menarik perhatian anak atau kelas 5) 4) S, Nasution. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hal 161 5) S, Nasution. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hal 161-162
Mengubah pendirian, kepercayaan, atau prasangka yang tidak sesuai Menunjukkan perhatian anak kepada bagian-bagian penting dalam pelajaran Mengubah pendirian, kepercayaan, atau prasangka yang tidak sesuai Menunjukkan perhatian kepada hubungan sebab akibat Menyelidiki kepandaian, minat, kematangan , dan latar belakang Menarik perhatian anak atau kelas 5) S, Nasution. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hal 161-162
Ciri-ciri pertanyaan yang baik Pertanyaan harus singkat dan jelas. Tujuan pertanyaan harus jelas. Pertanyaan harus mengandung hanya satu masalah Pertanyaan harus mendorong anak untuk berpikir Hendaknya disingkirkan pertanyaan yang hanya menghendaki jawaban “ya” atau “tidak”. Bahasa dalam pertanyaan harus dipahami oleh murid-murid Singkirkan pertanyaan yang mungkin menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda Ciri-ciri pertanyaan yang baik Pertanyaan harus singkat dan jelas. Pertanyaan yang panjang lebar mengacaukan dan sulit ditangkap murid Tujuan pertanyaan harus jelas. Pertanyaan seperti : “bicarakan”,”apakah kamu ketahui tentang”,”ceritakan tentang”. Terlampau umum dan luas sehingga kabur Pertanyaan harus mengandung hanya satu masalah; mencampuradukan dua soal atau lebih, dapat mengacaukan murid Pertanyaan harus mendorong anak untuk berpikir, kecuali kalau tujuannya hanya melatih mengingat fakta-fakta Hendaknya disingkirkan pertanyaan yang hanya menghendaki jawaban “ya” atau “tidak”. Pertanyaan itu hendaknya memberi kesempatan untuk memberi jawaban yang agak terurai Bahasa dalam pertanyaan harus dipahami oleh murid-murid Singkirkan pertanyaan yang mungkin menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda. 6) 6) S, Nasution. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hal 162
Teknik bertanya oleh guru di dalam kelas Tujukan mula-mula pertanyaan kepada seluruh kelas Beri kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk menjawab Beri waktu secukupnya kepada murid Jangan ulangi pertanyaan Jangan ulangi jawaban murid Teknik bertanya oleh guru di dalam kelas Tujukan mula-mula pertanyaan kepada seluruh kelas. Gunanya : Menarik perhatian seluruh kelas Mendorong semua murid turut berpikir dan merumuskan jawaban dalam hati masing-masing Dapat membandingkan jawaban masing-masing dengan jawaban orang lain Beri kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk menjawab. Jangan ikuti urutan tempat duduk atau daftar nama. Sering anak-anak tertentu banyak diberi pertanyaan, ada pula yang hampir tidak pernah ditanya sepanjang tahun Beri waktu secukupnya kepada murid untuk berpikir sebelum menjawab. Menurut penyelidikan waktu berpikir yang diberikan oleh guru sering terlampau singkat Pada umumnya jangan ulangi pertanyaan. Dengan sendirinya anak-anak terpaksa menunjukan perhatian sepenuhnya kepada pertanyaan itu Pada umumnya jangan ulangi jawaban murid. Anak-anak harus dilatih berbicara jelas dalam bahasa yang teratur Jangan desak-desak murid yang menyatakan bahwa ia tidak dapat menjawab pertanyaan. Pindahkan pertanyaan itu kepada anak lain agar jangan memalukan anak yang bersangkutakan Susun pertanyaan sekitar pokok-pokok penting. Maksudnya agar tercapai organisasi pengetahuan anak Kadang-kadang tujukan pertanyaan kepada murid yang tidak menyimak. Hanya saja jangan selalu pertanyaan digunakan sebagai alat disiplin Berikan pertanyaan seperti dalam suasana bercakap-cakap. Singkirkan suasana tegang antara penguji dengan calon yang diuji. 7) 7) S, Nasution. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hal 162-163
Jangan desak murid bila tidak dapat menjawab pertanyaan. Menyusun pertanyaan sekitar pokok-pokok penting Menunjuk murid yang tidak menyimak Berikan pertanyaan seperti dalam suasana bercakap-cakap 7) S, Nasution. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hal 162-163
Sikap Guru Terhadap Pertanyaan Murid Beranikan hati murid untuk bertanya Biasakan anak-anak turut bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan dari salah seorang temannya Pertanyaan dari murid dapat diselidiki bersama Mengharapkan dari murid pertanyaan yang penting dan perlu Guru tak dapat menjawab suatu pertanyaan dengan terus terang Sikap guru terhadap pertanyaan murid Beranikan hati murid untuk bertanya. Mengajar bukanlah memompakan pengetahuan. Makin banyak anak-anak berpikir dan bertanya, makin besar kemungkinan mereka belajar. Dari pertanyaan murid nyata hal-hal yang belum dipahami Biasakan anak-anak turut bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan dari salah seorang temannya Pertanyaan dari murid dapat diselidiki bersama. Mungkin guru sendiri belum tahu jawabanny dan dengan sendirinya turut belajar Harapkan dari murid pertanyaan yang penting dan perlu. Guru harus dapat membedakan pertanyaan yang bersifat memancing-mancing Kalau guru tak dapat menjawab suatu pertanyaan tak ada salahnya mengatakannya dengan terus terang. Ia tak akan kehilangan kewibawaan oleh sebab murid pun tahu guru itu tak tahu segala-galanya. 8) 8) S, Nasution. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hal 164
SIKAP GURU TERHADAP JAWABAN MURID Tujukan sikap menghargai jawaban murid. Mengatakan bahwa jawaban murid “salah” atau “tidak benar”, mematikan keinginan anak untuk turut serta menyumbangkan buah pikirannya. Tafsirkan jawaban anak ke arah yang menguntungkan murid, yakni ke arah jawaban yang benar. suatu jawaban disuruh nilai kebenarannya oleh siswa lain., Pada umumnya murid itu tidak usah ditolong-tolong dalam memberi jawaban. Guru harus menuntut dari murid-murid agar jawaban diberi dalam bahasa yang baik. SIKAP GURU TERHADAP JAWABAN MURID Tujukan sikap menghargai jawaban murid. Mengatakan bahwa jawaban murid “salah” atau “tidak benar”, mematikan keinginan anak untuk turut serta menyumbangkan buah pikirannya. Tafsirkan jawaban anak ke arah yang menguntungkan murid, yakni ke arah jawaban yang benar. Jawaban yang agak kabur dan kurang tepat dapat dirumuskan oleh guru dalam kata-kata yang agak berlainan sehingga benar. Kadang-kadang boleh juga suatu jawaban disuruh nilai kebenarannya oleh siswa lain., asal anak-anak itu telah dilatih memberi kritik dengan cara yang tidak menyinggung perasaan. Pada umumnnya murid itu tidak usah ditolong-tolong dalam memberi jawaban. Perrtolongan serupa ini sering mengganggu, lagipula anak itu harus berlatih memberi jawaban sendiri. Guru harus menuntut dari murid-murid agar jawaban diberi dalam bahasa yang baik. 9) 9) S, Nasution. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hal 164-165
SEBAB-SEBAB PERTANYAAN YANG KURANG BAIK Pertanyaan sering bertujuan untuk menyelidiki pengetahuan tentang fakta-fakta lepas sehingga jumlah pertanyaan dalam waktu singkat sangat banyak, akibatnya : Suasana di kelas tegang Guru yang paling aktif, bukan murid Hasilnya pengetahuan dangkal dan menimbulkan verbalisme Kurang melatih kesanggupan ekspresi, yakni menyatakan buah pikiran. Kurang memperhatikan kebutuhan individual Kelas merupakan tempat bagi murid untuk memperlihatkan pengetahuannya, bukan untuk memperolehnya. Tidak mendidik anak-anak menjadi manusia yang dapat berpikir sendiri. Pertanyaan tidak baik karena guru sendiri sangat dangkal pengetahuannya dan kurang taajm berfikir. Untuk pertanyaan yang baik guru harus dapat berfikir cepat dan jelas dan sanggup merumuskannya dengan kata-kata yang tepat. SEBAB-SEBAB PERTANYAAN YANG KURANG BAIK 1 .Pertanyaan sering bertujuan untuk menyelidiki pengetahuan tentang fakta-fakta lepas sehingga jumlah pertanyaan dalam waktu singkat sangat banyak, akibatnya : Suasana di kelas tegang Guru yang paling aktif, bukan murid Hasilnya pengetahuan dangkal dan menimbulkan verbalisme Kurang melatih kesanggupan ekspresi, yakni menyatakan buah pikiran. Kurang memperhatikan kebutuhan individual Kelas merupakan tempat bagi murid untuk memperlihatkan pengetahuannya, bukan untuk memperolehnya. Tidak mendidik anak-anak menjadi manusia yang dapat berpikir sendiri. Hendaknya pertanyaan itu mempunyai tujuan yang lebih luas lagi (lihat fungsi pertanyaan). Untuk memperbaiki pertanyaan, guru harus mengingat tujuan-tujuan itu. 2. Pertanyaan tidak baik karena guru sendiri sangat dangkal pengetahuannya dan kurang taajm berfikir. Untuk pertanyaan yang baik guru harus dapat berfikir cepat dan jelas dan sanggup merumuskannya dengan kata-kata yang tepat.10) 10) S, Nasution. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hal 165
PERTANYAAN BERHUBUNG DENGAN TINGKATAN KOGNITIF MENURUT BENJAMIN BLOOM Bloom memberikan tingkatan penguasaan kognitif sebagai berikut : 1. Pengetahuan, fakta, informasi 2. Pemahaman, konsep, generalisasi, prinsip 3. Aplikasi, penerapan, 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi Untuk meningkatkan mutu pertanyaan hendaknya kita lebih mengusahakan pertanyaan pada taraf kognitif lebih tinggi yakni taraf pemahaman, aplikasi, dan seterusnya. PERTANYAAN BERHUBUNG DENGAN TINGKATAN KOGNITIF MENURUT BENJAMIN BLOOM Bloom memberikan tingkatan penguasaan kognitif sebagai berikut : 1. Pengetahuan, fakta, informasi 2. Pemahaman, konsep, generalisasi, prinsip 3. Aplikasi, penerapan, 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi Pertanyaan yang diajukan dalam ujian dan tes kebanyakan mengenai tingkatan yang paling rendah, yakni tentang penguasaan fakta-fakta, yang diperoleh melalui hafalan. Untuk meningkatkan mutu pertanyaan hendaknya kita lebih mengusahakan pertanyaan pada taraf kognitif lebih tinggi yakni taraf pemahaman, aplikasi, dan seterusnya.11) 11) S, Nasution. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. 165-166
KELEBIHAN Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir dan ingatan. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. Menciptakan kehidupan interaksi di kelas Guru meneliti kemampuan /daya tangkap siswa untuk dapat memahami proses belajar Kelebihan dari Metode Tanya Jawab ialah : Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa,sekalipun ketika itu siswa sedang ribut,yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,termasuk daya ingatan. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.12) Bagi guru : Menciptakan kehidupan interaksi di kelas Bisa mengetahui apakah siswa mendengar dengan baik Misalnya dengan menanyakan judul ceramah,pokok-pokok isi ceramah itu apa? Dan bagaimana kesimpulan dari ceramah itu? 4. Guru meneliti kemampuan /daya tangkap siswa untuk dapat memahami bacaan. Contohnya : apakah siswa dapat mengambil kesimpulan dari apa yang dibaca? 13) 12) Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Hal 95 13) N.K, Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Hal 129-130
KELEMAHAN Siswa merasa takut,apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat yang berfikir dan pemahaman siswa. Waktu sering banyak terbuang. Tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa jika jumlah siswanya banyak Kelemahan dari metode tanya jawab: 1. Siswa merasa takut,apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani. 2. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat yang berfikir dan mudah dipahami siswa. 3. Waktu sering banyak terbuang,terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang. 4. Dalam jumlah siswa yang banyak,tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa. 14) 14) Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Hal 95
LANGKAH-LANGKAH MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PENGERTIAN LANGKAH-LANGKAH MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI KELEBIHAN KELEMAHAN
PENGERTIAN Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,situasi dan benda tertentu,baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan METODE DEMONSTRASI Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi dan benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajran lebih konkret. 15) 15) Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Hal. 52
LANGKAH-LANGKAH MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI 1. Tahap persiapan 2. Tahap pelaksanaan
1. Tahap Persiapan Merumuskan tujuan Mempersiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi Melakukan uji coba demonstrasi Tahap persiapan Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan,sikap,atau keterampilan tertentu. Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan. Garis-garis besar langkah demonstrasi diperlukan sebagai panduan untuk menghndari kegagalan. Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang diperlukan. 16) 16) Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Hal 153-154
2. Tahap Pelaksanaan a.langkah pembukaan Mengatur tempat duduk mengemukakan tugas-tugas b.langkah pelaksanaan memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan rangsangan berpikir Menciptakan suasana yang menyejukkan Menyakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif c. langkah mengakhiri demonstrasi Memberikan tugas-tugas dengan pelaksanaan demonstrasi melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya 2. Tahap pelaksanaan a. Langkah Pembukaan Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memerhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi. b. Langkah Pelaksanaan Demonstrasi Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memerhatikan demonstrasi Ciptakan suasana yang meyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu c. Langkah Mengakhiri Demonstrasi Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya. 17) 17) Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Hal 154
KELEBIHAN Menghindari terjadinya verbalisme Proses pembelajaran akan lebih menarik Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan Kelebihan Metode Demonstrasi Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan Proses pembelajaran akan lebih menarik , sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga mellihat peristiwa yang terjadi Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran. 18) 18) Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Hal 152
KELEMAHAN Memerlukan persiapan yang lebih matang Memerlukan peralatan,bahan-bahan, dan tempat yang memadai Biayanya lebih mahal Memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus Kelemahan Metode Demonstrasi Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonsrtrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Demonstrasi memerlukan peralatan,bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dtuntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses belajar siswa. 19) 19) Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Hal. 153
DAFTAR PUSTAKA Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. N.K, Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. S, Nasution. 2004. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
PERTANYAAN Indah (kel.3) : saat demonstrasi, sebagian besar siswa antusias dengan pembelajaran, dan berebut ingin bertanya / menjawab. Bagaimana cara mengatasi agar semua murid menjawab tanpa keroyokan ? Mail (Kel. 2) : 1. proses belajar sudah menarik dan jelas , guru pun telah memancing murid untuk terlibat, namun murid diam, tidak bisa jawab. mengapa demikian ? 2. Bagaimana memberanikan hati murid untuk bertanya? Eka p (Kel. 1) : dalam metode demonstrasi ada tahap persiapan dan pelaksanaan. mengapa saat kalian demontrasi tadi, hal-hal tersebut tidak dilakukan ? Boim (Kel.6) : pada pembahasan kelemahan metode tanya jawab, ada kalimat “Siswa merasa takut,apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani,dengan mencipkakan suasana yang tidak tegang,melainkan akrab.” bukankah hal ini bertentangan ? Ian (Kel.5) : Siswa menemukan istilah aneh, yang baru, kemudian ia bertanya pada gurunya yg kebetulan gaptek. apa yang harus dilakukan guru itu ? 1. Indah (kel.3) : saat demonstrasi, sebagian besar siswa antusias dengan pembelajaran, dan berebut ingin bertanya / menjawab. Bagaimana cara mengatasi agar semua murid menjawab tanpa keroyokan ? 2. Mail (Kel. 2) : 1. proses belajar sudah menarik dan jelas , guru pun telah memancing murid untuk terlibat, namun murid diam, tidak bisa jawab. mengapa demikian ? 2. Bagaimana memberanikan hati murid untuk bertanya? 3. Eka p (Kel. 1) : dalam metode demonstrasi ada tahap persiapan dan pelaksanaan. mengapa saat kalian demontrasi tadi, hal-hal tersebut tidak dilakukan ? 4. Boim (Kel.6) : pada pembahasan kelemahan metode tanya jawab, ada kalimat “Siswa merasa takut,apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani,dengan mencipkakan suasana yang tidak tegang,melainkan akrab.” bukankah hal ini bertentangan ? 5. Ian (Kel.5) : Siswa menemukan istilah aneh, yang baru, kemudian ia bertanya pada gurunya yg kebetulan gaptek. apa yang harus dilakukan guru itu ? JAWABAN Jika kondisinya seperti ini, justru bagus. Guru memberikan pengarahan kepada siswa tentang bagaimana cara menjawab pertanyaan yang baik jika guru bertanya. Kemudian Guru meminta murid yang bertanya untuk mengangkat tangan, Pilih salah satu murid untuk menjawab. Lalu beri kesempatan kepada murid yang lain untuk merespon atau bertanya kepada guru. Guru harus pandai mengkondisikan kelas agar tetap terkendali Kurangnya pendekatan personal antara guru dengan murid. Suasana kelas yang tegang / kurang kondusif pun dapat mempengaruhi respon murid. Solusi untuk dapat memberanikan hati murid untuk bertanya dalah dengan melakukan pendekatan personal, dapat dilakukan di luar kelas. Pendekatan ini juga dapat dilakukan dengan mencari tahu lewat orang terdekat dari murid tersebut. Pada saat kelompok kami melakukan metode demonstrasi di kelas, kami tidak melakukan tahap persiapan dikarenakan kelompok kami tidak memperhatikan sistematika tiap tahapnya. LKS dan RPP pun belum dibuat Kami kurang teliti mencari referensi yang tepat. Guru harus jujur ketika tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan siswa, dan mengajak siswa untuk sama-sama mencari jawabannya.