Gianisha Nastiti Rahayu Jen NAMA KELOMPOK Choirul Kurnia Ningsih Gianisha Nastiti Rahayu Jen Jalu Abimanyu Nur Afifah
PILAR PROSES PEMBELAJARAN Dalam pelaksanaannya, proses pembelajaran merupakan usaha sadar terencana oleh pendidik agar peserta didik mencapai tujuan pendidikan.Proses pembelajaran yang terdiri tiga dimensi itu memerlukan perangkat pendidikan yang didukung oleh dua pilar yang disini disebut kewibawaan dan kewiyataan.
KEWIBAWAAN Kewibawaan merupakan perangkat hubungan antar personal yang mempertautkan peserta didik dengan pendidik dalam situasi pendidikan.Melalui kewibawaan, hubungan antara keduanya merupakan relasi sosial yang mewarnai suasi pendidikan secara mendasar. Dengan kewibawaan pendidik memasuki pribadi peserta didik, dan peserta didik mengarahkan dirinya kepada pendidik.
PENGUATAN KEWIBAWAAN 5 UNSUR 3 1 PENGAKUAN DAN PENERIMAAN PENGARAHAN KETELADANAN 5 KASIH SAYANG DAN KELEMBUTAN 4 TINDAKAN TEGAS YANG MENDIDIK 2
KASIH SAYANG DAN KELEMBUTAN PENGAKUAN DAN PENERIMAAN Pengakuan dan penerimaan adalah kesadaran dan pemahaman pendidik tentang segenap kandungan HMM yang sepenuhnya melekat pada diri peserta didik. Kasih sayang dan kelembutan merupakan warna dan kualitas hubungan yang berawal dari pendidik kepada peserta didik dalam bentuk komunikasi dan bentuk lain-lainnya.Hubungan ini yang dasarnya adalah penerimaan dan pengakuan, dioperasional dalam nuansa-nuansa sosio emosional yang sejuk, hangat, dekat, akrab dan terbuka, serta permisif dan fasilitatif konstruktif yang bersifat pengembangan terhadap pesertadidik.
TINDAKAN TEGAS YANG MENDIDIK PENGUATAN Sebagaimana makna dasarnya, penguat merupakan upaya pendidik untuk menguatkan, memantapkan atau meneguhkan hal-hal tertentu yang ada pada diri peserta didik Tindakan tegas yang mendidik (TTM) adalah upaya pendidik untuk mengubah tingkah laku peserta didik yang kurang dikehendaki melalui penyadaran peserta didikata kekeliruan dengan tetap menjunjung tinggi HMM dan hubungan baik antara pendidik dan peserta didik.
PENGARAHAN DAN KETELADANAN Keteladanan merupakan puncak penampilan pendidik terhadap peserta didik.Diharapkan dapat diterima dan bahkan ditiru oleh peserta didik. Kunci bagi terlaksananya keteladanan adalah ketaatasan (konsistensi) penampilan pendidik dengan materi yang patut diteladani peserta didik.
Learning to know Learning to do Learning to be 4 PILAR MENURUT UNESCO Learning to know Learning to do Learning to live together Learning to be
Learning to do Belajar Untuk Menerapkan Learning to Know Belajar Untuk Menguasai Pendidikan membekali manusia tidak sekedar untuk mengetahui, tetapi lebih jauh untuk terampil berbuat/ mengerjakan sesuatu sehingga menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan. Pilar ini berpotensi besar untuk mencetak generasi muda yang memiliki kemampuan intelektual dan akademik yang tinggi.
Learning to live together Belajar Untuk Dapat Hidup Bersama Learning to be Belajar Untuk Menjadi Dalam kaitan ini adalah tugas pendidikan untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran bahwa hakekat manusia adalah beragam tetapi dalam keragaman tersebut terdapat persamaan. Itulah sebabnya Learning to live together menjadi pilar belajar yang penting untuk menanamkan jiwa perdamaian. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses menjadi diri sendiri (learning to be)
Sikap Minat Konsep Diri Motivasi Kebiasaan Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pendidikan menurut Djamal Motivasi 1 Sikap 2 Minat 3 4 Kebiasaan Belajar Konsep Diri 5
Garis Besar Mengenai ke Empat Pilar Pendidikan UNESCO Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Kesimpulan Pilar-pilar pendidikan tersebut dirancang dengan sangat bagus dan dengan tujuan yang sangat bagus pula. Dengan mengaplikasikan pilar-pilar tersebut, diharapkan pendidikan yang berlangsung di seluruh dunia termasuk Indonesia dapat menjadi lebih baik. Namun masih banyak aspek penghalang dalam pelaksanaan tersebut, baik mengenai SDM nya, fasilitasnya, perbedaan pola pikir setiap masyarakat atau daerah dalam memandang arti penting pendidikan, dan kendala-kendala lain. Persoalan pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama, karenanya tentu secara bersama-sama pula kita mencari alternative pemecahannya. Mudah-mudahan ke empat pilar tersebut dapat kita realisasikan dan akan nampak hasinya. Mari melakukan introspeksi diri sejauh mana kita sudah melakukan yang terbaik untuk perubahan dan perbaikan terhadap persoalan pendidikan yang melilit negeri ini. Satu harapan kita semua, agar dunia pendidikan di Indonesia bisa menjadi lebih baik dan berkualitas. Majulah pendidikan indonesiaku……..
TERIMA KASIH