PERADABAN ISLAM Telaah Atas Perkembangan Pemikiran Dan Tradisi Keilmuan Islam Oleh: Syamsul Huda.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ISLAMISASI DI AFRIKA SUB SAHARA
Advertisements

Keteladanan Rasulullah Saw. DALAM MEMBINA UMAT PADA PERIODE MAKKAH
Sejarah Nabi Muhammad Saw
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FUNGSI DAN PERAN AGAMA DALAM MASYARAKAT
MASA NABI SAW DAN KHULAFAURRASYIDIN
Pendidikan Agama Islam
ALIRAN TEOLOGI DALAM ISLAM (SEJARAH DAN PEMIKIRAN)
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH DAN SAHABAT
AGAMA ISLAM APAKAH ISLAM ITU SATU ATAU BANYAK? MANA ISLAM YANG BENAR?
AL-MUQAWQIS, GUBERNUR ROMAWI DI MESIR
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
“MEMPERSATUKAN UMAT MELALUI DAKWAH” Pancasila
Pada Masa Umar bin al Khaththab
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
DAKWAH ISLAM & MASA DEPAN UMAT BAB 1 DAKWAH RASULULLAH DAN MASA KINI.
Materi Pertemuan 10 Sejarah Hukum Islam I
BAB 4 DASAR-DASAR PERJUANGAN AGAMA
MASJID DARUSSALAM PERUMMAS UNIB KAJIAN MINGGU PAGI 31 Maret 2013 Bengkulu Maret 2013 Tema Kajian AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR Nara Sumber : Hasanuddin.
Sejarah Hukum Islam II (Masa Pembinaan, Pengembangan, dan Pembukuan)
Keteladanan Rasulullah Saw. DALAM MEMBINA UMAT PADA PERIODE MAKKAH
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam
Pertemuan Ke-9.
S K I Konsep Kebudayaan Islam Nilai-Nilai Islam Dalam Budaya Indonesia
BAB 5 K e r u k u n a n Antar Umat Beragama.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TEORI POLITIK PASCA KHULAFA AL-RASYIDUN (KHAWARIJ-SYIAH)
SMA NEGERI I WURYANTORO
Maulid Nabi Muhammad SAW
KETELADANAN RASULULLAH SAW
DAKWAH NABI PERIODE MADINAH
PINTU MASUK DAN SALURAN PENYEBARAN AGAMA ISLAM
MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI
Sumber-sumber ilmu kalam, faktor-faktor pendorong lahirnya ilmu kalam, perbedaan metode ilmu kalam dengan keilmuan Islam lainnya. Pertemuan Ke dua.
PEMBERIAN OLEH PENINGGAL WARISAN PADA WAKTU IA MASIH HIDUP (HIBAH)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM
Perjuangan Nabi Muhammad saw.
SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH
Sejarah Hukum Islam I : masa kenabian dan khulafaurrasyidin
ALIRAN QADARIAH DAN JABARIAH
PERKEMBANGAN ISLAM AWAL
Konsep Kebudayaan Dalam Islam
ISLAM dan PERKEMBANGAN ISLAM
Politik dalam Islam Pegangan Guru. Politik dalam Islam Rumusan Masalah 1.Apa itu politik islam? 2.Nilai-nilai dasar dalam politik islam? 3.Apa itu negara.
ASSALAMU’ALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH
Sejarah dan Perkembangan F I Q H
الوحدة اﻹسلأمية ضروريتها الحياتية للمسلمين
STUDI ISLAM III Ferizka emirza Ina setiadewi
Disampaikan di Dauroh Marhalah I KAMMI Daerah Bandung
PERADABAN ISLAM MASA KHULAFAUR RASYIDIN
KRITIK TERHADAP HERMENEUTIKA
Materi Pertemuan 10 Sejarah Hukum Islam I
SEJARAH PENUBUHAN BANI
SMPN 4 Mataram QANA’AH DAN TASAMUH Oleh : MAJID SAID, S.Pd.I.
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
BAB 4 : KHALIFAH UTHMAN BIN AFFAN R.A.
Manusia dan Masyarakat Di Zaman Khulafa’ Rashidin
Sejarah dan Perkembangan F I Q H
KEMUNCULAN TAMADUN ISLAM DAN PERKEMBANGANNYA DI MAKKAH
MENENGAH 3 SEJARAH ISLAM
KBM 4 AQIDAH ISLAMIAH BAB 1 : FIRAQ DALAM ISLAM
SEKITAR PERSOALAN MENGHADAP KIBLAT DALAM SHALAT
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
PUNCA UTAMA PENYELEWENGAN DALAM TAFSIR
Sejarah dan Perkembangan F I Q H
Pendidikan Agama Islam
Perjuangan Nabi di Kota Mekah dalam Menegakan Agama Islam Oleh : Felita Ulfa Fauziyyah Robiatul Adhawiyah.
Diploma Pengajian Islam (DPI)
Transcript presentasi:

PERADABAN ISLAM Telaah Atas Perkembangan Pemikiran Dan Tradisi Keilmuan Islam Oleh: Syamsul Huda

TOKOH-TOKOH ISLAM YANG TERLIBAT DALAM PERINTISAAN TERSEBUT. AAAABDU L-LOH IBN ‘UMAR—IBN ‘UMAR (Putra Khlolifah ke dua ‘Umar Ibn Khothob).—tradisi Sunnah, yakni kajian-kajian di bidang Hadis Nabi. Yang berpusat di Madinah. Ia menyatakan diri netral dari persoalan politik yang berkembang pada saat itu. AAAABDU L-LOH IBN ABBAS (Ibn Abdu l-muththolib).—tradisi tafsir. Ia pada akhirnya disebut sebagai “moyang” Ahli Sunnah wa l-Jama’ah.

KONFLIK DAN UPAYA REKONSILIASI Muncul dalam sejarah Islam Al-Fitnah al- Kubra ( mala petaka besar/sejarah hitam dalam islam ) semenjak kejadian terbunuhnya Khalifah yang ke tiga ‘Usman Ibn ‘Affan.

TRILOGI POLITIK PADA MASA KLASIK DUNIA ISLAM: Para pendukung Ali Ibn AbîThậlib—berpusat di Kufah (Irak). Mu’awiyah Ibn AbîSufyan—berpusat di Damaskus (Syam atau Siria). Ahl Syûrâ (para pembela prinsip musyawarah, kaum “Demokrat”, yang berpangkal di al-Harûrâ-- Harûriyyûn→Khawârij dekat Kufah. yang sekarang kelompok ini boleh jadi disebut dengan kelomom oposisi.

DIALOG AGAMA DAN PENDANGKALAN AGAMA SSSSejak Kapan terjadinya ? Pengaruh Islam dari manca negara, terutama interaksi antara Islam di Indonesia dengan Timur Tengah. Islam di sana sudah dimasuki oleh ideologi, atau katakanlah, komunditas politik— baik komunditas yang menindas maupun yang tertindas. misalnya dari Arab Saudi, Aljazair, Sudan, Maroko, Iran, dan titik-titik tertentu juga Irak Islam Timur Tengah merupakan ajang pertarungan yang tidak pernah berhenti, di mana Islam berkonfrontasi dengan yang lain secara terbuka dan lugas.

Tengah ada tendensi—kira-kira 25 tahun yang lalu—untuk merasa khawatir terhadap nasib Islam, maka muncullah perasaan bahwa ada ancaman serius dalam bentuk tuduhan, umpanya Kristenisasi, dan sebagainya. ini membuat adanya semacam ada rasa ketakutan terhadap agama lain yang akhirnya menimbulkan reaksi balik, yaitu sikap-sikap agresif terhadap para pemeluk agama lain. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila Islam di negara- negara Tengah lebih menampakan wajah yang radikal dan agresif. Sedangkan di Indonesia, Islam tumbuh dan berkembang dalam kondisi yang relatif aman, relaitf tidak ada yang mengganggu, dan karenanya tidak ada kekhawatiran apa-apa. Oleh karena itu, sebaiknya cara melihat Islam juga lain, yaitu Islam yang toleran, pluralis, dan inklusif karena kenyataan sejarah.

SEBAB-SEBAB TERJADINYA PENDANGKALAN AGAMA aaaakibata dari prosesm pendidikan dan dakwah Islam-- cenderung bersifat memusuhi, mencurigai; ttttidak mau mengerti agama lain; ssssedang mengalami transisi; IIIIslam telah menjadi ajang kepentingan politik dan bendera politik kkkkepentingan Islam diletakkan dalam kepentingan yang eksklusif

MAKA AKIBATNYA ADALAH EKSKLUSIFISME AGAMA DI KALANGAN KAUM MUSLIMIN. Terlihat tema-tema yang diangkat dalam ceramah atau diskusi & ayat-ayat Al-Quran yang digunakan serba tendensius, misalnya:

QS Al-fath, 48:29 & al-Baqarah; 120                alFath;29,   al-Baqarah, 120       

Yang dimaksud dengan keras terhadap kafir dalam ayat tersebut di atas adalah “ bukan orang-orang non Musmil, melainkan kaum kafir yang memerangi agama Islam (dalam konteks ayat tersebut adalah kaum kafir Makkah). Sudah tentu ada perbedaan antara orang-orang non Muslim dengan kaum kafir yang demikian—katakanlah, kafir kategoris.

Nabi Muhammad pernah bersabda “Law saroqot Fathîmatu binti Rosûlulah laqotto’tu yadaha” (Seandainya anak perempuan Rasulullah mencuri, maka aku potong tangannya).

Apakah sikap Rasul yang demikian itu santun atau tidak ? Jawabannya tentu Santun ! Karena beliau menyayangkan kalau-kalau Fathimah terjerumus lebih jauh. Tetapi dalam sikapnya yang santun itu beliau tetap akan memotong tangan Fathimah (kalau ia mencuri).

Bagaimana ke Depan Sikap Kita dalam Membangun Bangsa yang Plurel ? Menanamkan sikap-sikap saling percaya di antara kita (pemeluk agama) Saling tenggang rasa Dialog intern dan antar agama secara konstruktif. Mengembangkan kebudayaan yang transformatif

Ke depan semangatnya ADALAH :  Dan Tidaklah Kami mengutus kamu hai Muhammad, melainkan untuk (menjadi) rahmat—membangun tali persaudaraan bagi semesta alam,QS. Al-Ambiya, 21:107..        4                    4 QS. Al-Khujurat, 13 4                              

    