STUDI EPIDEMIOLOGI(2).

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BIAS.
Advertisements

Obeservasional Exsperimen
CROSS SECTIONAL STUDY.
OLEH: SRI SUNARINGSIH IKA WARDOJO, SKM
Populasi dan Sampel Widaningsih.
Honey Ndoen COHORT.
STUDI KOHORT.
Study Kohor.
M.A. Epidemiologi K3 Dr. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK (2)
RANCANGAN / DISAIN PENELITIAN
Studi Eksperimen.
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
RANCANGAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK
Epidemiologi analitik
RANCANGAN PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK
SURVEILLANCE SURVEY LONGITUDINAL STUDY
CASE CONTROL & COHORT Erni Yusnita Lalusu.
M.A. Epidemiologi K3 DR. Dr. L. Meily Kurniawidjaja, MSc., Sp.Ok.
CASE CONTROL Honey Ndoen.
Case Control Study (Penelitian kasus kontrol)
STUDI EPIDEMIOLOGI.
Cross Sectional Study (Penelitian Potong Lintang)
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
Desain Cross Sectional
Konsep Epidemiology(2)
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
RISET PROGNOSIS DIANA AGUSTIN WINA SUNDARI
STUDI POTONG LINTANG suharyo.
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLE
DESAIN PENELITIAN Pertemuan Ke-3.
STUDI CROSS SECTIONAL.
PENELITIAN OBSERVASIONAL:
DESAIN PENELITIAN.
RANCANGAN STUDI EPIDEMIOLOGI PERTEMUAN 12 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
KASUS KONTROL Batasan :
Riset secara tradisional dibagi menjadi dua kategori :
PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI
Oleh: Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
Kritik Jurnal Fery Mendrofa.
Desain Cross Sectional
Desain Cross Sectional
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
KELOMPOK 3 Yulia Permatasari. A (Moderator) Merlin. Balak (Pemateri)
Nurul Wandasari S, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat
STUDI KOHORT SK Adalah rancangan studi yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit. Dengan cara membandingkan kelompok terpapar (faktor penelitian)
KELOMPOK 2 : Abdul mahmud yumassik Deny saputra Eko setiawan
Studi kohor Oleh : Mia Audina (
M.A. Epidemiologi K3 Desyawati Utami S.Pi, M.KKK
Desain Epidemiologi Oleh Dr. Nugroho Susanto, M.Kes.
OLEH: MAYOR CKM (K) Ns. MUSTRIWI, M. Kep
PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL
OLEH: SRI SUNARINGSIH IKA WARDOJO, SKM
Penelitian Epidemiologi dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra.
DESAIN PENELITIAN Created by : Andi khairunnisa Ayudya Sekar
Penilitian Retrospektif study
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
Chapter 08 POPULASI DAN SAMPLING Konten: Definisi populasi
STUDI KOHOR MK RISET EPIDEMIOLOGI.
RANCANGAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK
STUDI KOHORT.
UKURAN ASOSIASI Suharyo.
RESEARCH DESIGN Dr drg. Diyah Fatmasari, MDSc A.
Sesi 10: Metode dan Besar Sampel untuk Disain Kohort
Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi penelitian Rancangan pnltnJenisContoh Observasional (non- eksperimen) Deskriptif Analitik Lap kasus.
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Sesi 5 Tradisi Positivisme Dalam Epidemiologi (2)
Transcript presentasi:

STUDI EPIDEMIOLOGI(2)

CASE CONTROL STUDY ( case referent, case history study, retrospective study) Studi observational yang menilai hubungan paparan- penyakit dengan cara menentukan sekelompok orang yang berpenyakit ( kasus ) dan sekelompok orang yang tidak berpenyakit (kontrol) lalu membandingkan frekwensi paparan pada kedua kelompok

Disain studi case control Populasi Kasus Kontrol Terpapar Tidak terpapar Terpapar Tidak terpapar

Skema Case control study Kasus (D+) E - E + Kontrol (D-) E -

D+ D- total E+ a b a+b E- c d c+d OR = (a/a+b : b/a+b) (c/c+d :d?c+d) = ad/bc

Kelebihan : Dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat Relatif murah Cocok untuk meneliti penyakit langka Cocok untuk meneliti penyakit yang memiliki periode laten panjang Dapat meneliti berbagai kemungkinan faktor etiologis sebuah penyakit

Kelemahan ; Tidak efisien untuk mengevaluasi paparan langka, kecuali jika persentase atributeable risk tinggi Tidak dapat menghitung laju insidensi penyakit secara langsung pada kelompok terpapar dan tidak terpapar kecuali jika studi berbasis populasi Sulit memastikan hubungan temporal antara paparan dan penyakit

4. Bias ( Bias seleksi, recall bias) 5 4. Bias ( Bias seleksi, recall bias) 5. Hanya meneliti sebuah penyakit 6. Kesulitan memilih kontrol yang tepat

Memilih kasus ; Tiga kriteria dalam memilih kasus ; Kriteria diagnosis Populasi sumber kasus( hospital/komunitas) Jenis data penyakit ( insidensi/prevalensi) Hospitaled based: Keuntungan :- lebih praktis - pasien yang dirawat/ datang ke klinik lebih menyadari faktor yang dialami - lebih kooperatif

Kerugian :- mudah terjadi bias yaitu bias sentripetal ( bias seleksi pasien dalam memilih fasilitas pelayanan dipengaruhi reputasi pelayanan medik bias akses diagnostik ( bias seleksi pasien dalam memilih fasilitas pelayanan dipengaruhi kemamapuan akses terhadap pelayanan medik

Population based: Keuntungan : menghindarkan faktor yang mempengaruhi pemilihan subyek dalam menggunakan pelayanan medik ttt. Dapat memberikan gambaran karakteristik populasi asal kasus ( laju insidensi)

Memilih kontrol ; Tiga kriteria dalam pemilihan kontrol Karakteristik populasi sumber kasus Keserupaan antara kasus dan kontrol Pertimbangan praktis dan ekonomis Populasi sumber untuk memilih kontrol: Rumah sakit Populasi umum Tertangga/teman/keluarga

Hospitaled based: Keuntungan :- mudah, murah - lebih menyadari peristiwa yang dialami - lebih kooperatif Population based Keuntungan ;- perbandingan kasus dan kontrol dapat dilakukan dng baik - kontrol adalah individu yang sehat

Kerugian :- Memerlukan banyak waktu dan biaya dalam mewawancarai kontrol - individu sehta biasanya kurang perhatian thd paparan yang dialami. - motivasi rendah untuk berpartisipasi dalam penelitian – -- ancaman validitas

Temam/tetangga/keluarga Keuntungan ;- individu yang sehat dan kooperatif - mempunyai lingkungan yang sama

COHORT STUDY (prospective study, follow up study ) Studi observational yang menilai hubungan paparan- penyakit dengan cara milih dua kelompok studi berdasarkan perbedaan status paparan, kemudian mengikuti dalam suatu periode untuk melihat berapa banyak subyek dalam masing masing kelompok mengalami penyakit.

Disain studi cohort Populasi terpapar Tidak terpapar sakit Tidak sakit

Skema cohort study D + Terpapar D - D + Tidak terpapar D -

D+ D- total E+ a b a+b E- c d c+d RR = (a/a+b) (c/c+d)

Kelebihan : Kesesuaian dengan logika studi eksperimental dalam membuat inferensi kausal( paparan mendahului penyakit) Cocok untuk meneliti paparan langka Minimal bias dalam menentukan status paparan Memungkinkan perhitungan laju insidensi

Kelemahan ; Tidak efisien dalam mengevaluasi penyakit langka Mahal dan memakan waktu banyak Membutuhkan data lengkap dan akurat Kemungkinan drop out

Memilih kelompok terpapar ; Populasi umum : Prevalensi paparan pada populasi cukup tinggi Mempunyai batas geografis yang jelas Ketersediaan catatan geografis yang lengkap dan up date

Populasi umum : Prevalensi paparan pada populasi rendah Kemudahan memperoleh informasi yang akurat

Memilih kelompok tidak terpapar ; Populasi kohor : Kelompok tidak terpapar bisa dipilih dari populasi yang sama dengan populasi asal kelompok terpapar

Populasi umum : Kelompok tidak terpapar dapat juga dipilh dari populasi yang bukan populasi asal kelompok terpapar Kelemahan : - Derajat kesehatan populasi umum rata-ratalebih rendah daripada populasi khusus Data kependudukan, kesehatan dan medis tidak seakurat pada populasi khusus Diasumsikan tidak terdapat paparan sam sekali pada populasi umum

UKURAN EFEK Risk Difference (RD) perbedaan IR antara kelompok terpapar dan tidak terpapar