Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
DETERMINAN
2
Definisi : Determinan dari matrik bujursangkar A berorde n adalah jumlah semua permutasi n (n!) hasil kali bertanda dari elemen-elemen matrik. Dituliskan : det(A) atau Permutasi himpunan integer {1, 2, 3, …, n}: Susunan elemen-elemen integer ini dengan urutan tertentu; tidak ada integer yang dihapus dan tidak ada integer yang diulang (j1, j2, j3, …, jn) Inversi dalam permutasi (j1, j2, j3, …, jn) terjadi jika integer yang lebih besar mendahului integer yang lebih kecil.
3
Dalam sebuah matrik A (n x n) yang disebut hasil kali elementer
a1 a2 a3 ……………an j j j jn Catatan: indeks baris : selalu urut 1, 2, 3, …, n indeks kolom: urutan permutasi j1, j2, j3, …, jn Hasil kali elementer bertanda Jika (j1, j2, j3, …, jn) merupakan inversi genap, maka hasil kali elementer adalah positif gasal, maka hasil kali elementer adalah negatif
4
Contoh: A (3 x 3); jumlah semua hasil kali elementer bertanda adalah jumlah dari semua (6) elemen berikut ini: + a11a22a33 (inversi = 0) – a11a23a (inversi = 1) + a12a23a31 (inversi = 2) – a12a21a (inversi = 1) + a13a21a32 (inversi = 2) – a13a22a (inversi = 3) Bandingkan dengan cara perhitungan “non-formal”nya: a11 a12 a13 a11 a12 a13 A = a21 a22 a23 a21 a22 a23 a31 a32 a33 a31 a32 a33
5
SIFAT-SIFAT DETERMINAN : 1
SIFAT-SIFAT DETERMINAN : 1. Bila semua unsur dalam satu baris atau satu kolom = 0, maka determinan = 0 Contoh : 2. Nilai determinan tidak berubah apabila semua baris di ubah menjadi kolom atau semua kolom diubah menjadi baris. Dengan kata lain :
7
3. Pertukaran baris dengan baris atau kolom dengan kolom pada suatu determinan akan mengubah tanda nilai determinan. Contoh : Jika baris 1 ditukar menjadi baris 2, maka : Jika kolom 1 ditukar menjadi kolom 2, maka :
8
4. Apabila suatu determinan terdapat 2 baris atau 2 kolom yang identik, maka nilai determinan = 0. Contoh :
9
5. Jika semua elemen pada sembarang baris atau kolom dikalikan dengan faktor p (bukan nol), maka nilai determinan dikalikan faktor p. Contoh : Jika baris 1 dikalikan dengan 2, maka : Jika kolom 1 dikalikan dengan 3, maka :
10
6. Nilai determinan tidak berubah ketika semua elemen pada baris atau kolom dikalikan dengan faktor p (bukan nol) dan ditambahkan atau dikurangkan pada baris atau kolom yang lain. Contoh : b12(3)
11
7. Bila A dan B matrik bujur sangkar, maka Contoh :
12
8. Determinan suatu matrik segitiga atas atau segitiga bawah merupakan perkalian elemen-elemen diagonal utamanya. Contoh :
13
+ a11a22a33 0 – a11a23a32 Secara umum: untuk A(3 x 3)
diagonal utama + a11a22a 0 – a11a23a32 + a12a23a31 – a12a21a33 + a13a21a32 – a13a22a31
15
Cara menghitung determinan :
Nilai determinan matrik dapat diperoleh berdasarkan : 1. Definisi determinan 2. Sifat-sifat determinan 3. Ekspansi minor dan kofaktor 4. Kombinasi cara 2 dan 3
16
1. MELALUI DEFINISI DETERMINAN
Determinan : produk (hasil kali) bertanda dari elemen matrik sedemikian yang berasal dari baris dan kolom yang berbeda, kemudian hasilnya dijumlahkan. Det(A) = a11 a22 – a12 a21 A = Bagaimana menentukan tanda + dan – tiap suku ?
17
Urutan natural (asli) : 1 2 3 4 5 6 . . .
Definisi determinan didasarkan pada inversi permutasi yang dikenal sebagai metode Sarrus. Metode ini hanya berlaku untuk menghitung nilai determinan yang berorde hingga 3, sedangkan untuk yang berorde lebih dari 3 digunakan metode ekspansi. Urutan natural (asli) : A = |A| = a11 a22 a33 – a11 a23 a32 + a12 a23 a31 – a12 a21 a33 - + + a13 a21 a32 – a13 a22 a31
19
2. Dengan bantuan sifat determinan, membantu memudahkan menghitung nilai determinan.
= 0 = 0 Matrik persegi yang mempunyai baris (kolom) nol, det.nya nol (0). = 26 = 26 Determinan dari matrik dan transposenya adalah sama
20
= 31 = – 31 = 0 = 0 = 0 Baris pertama ditukar baris kedua
= – 31 Baris pertama ditukar baris kedua Determinan suatu matrik yang salah satu baris (kolom) nya ditukar dengan baris (kolom) yang lain, maka nilai determinan matrik tersebut berubah tanda dari determinan semula. = 0 = 0 = 0 Determinan dari suatu matrik persegi yang mempunyai dua baris (kolom) yang sama, nilainya sama dengan 0 (nol).
21
= 5 = 35 = 7 = 3 = 4 Baris kedua dikalikan dengan 7
Determinan dari suatu matriks persegi A yang salah satu baris (kolom) dikalikan dengan skalar k, maka determinannya berubah menjadi k A Suatu determinan jika salah satu baris (kolom) mempunyai faktor yang sama, maka determinan tersebut dapat difaktorkan. = 3 = 4
22
= 0 + = + = kolom ke-dua kelipatan kolom ke-empat, |A| = 0
Determinan dari suatu matrik persegi yang salah satu barisnya (kolomnya) merupakan kelipatan dari baris (kolom) yang lain , nilainya sama dengan 0 (nol). = + = + Determinan dari matrik persegi A = (aij) berdimensi n yang baris ke -i (kolom ke-j) terdiri dari elemen-elemen yang dapat diuraikan menjadi dua suku binomium, maka determinannya sama dengan determinan A yang baris ke-i (kolom ke-j) diganti dengan suku binomium yang pertama ditambah determinan A yang baris ke-i (kolom ke-j) diganti dengan suku yang kedua.
23
= 11 = 11 OBE : b1 – b2 = 11 OKE : k2 + 3k1 Determinan suatu matriks persegi tidak berubah nilainya jika salah satu baris (kolom) ditambah dengan kelipatan baris (kolom) yang lain. Sifat ini sering dipakai untuk menyederhanakan baris (kolom), sebelum menghitung nilai determinan.
24
= (3)(-1)(5) = - 15 = (-3)(-2)(4)(1) = 24
Determinan dari matriks segitiga adalah sama dengan produk (hasil kali) elemen-elemen diagonalnya.
25
Gunakan sifat determinan untuk menghitung :
Petunjuk : Gunakan OBE untuk mereduksi matriks menjadi matrik segitiga sehingga nilai determinan adalah hasil kali diagonal utama Jawab : b2 + 3b1 b3 – 2 b1 b3 + 3 b2 = (1)(-1)(3) = - 3
26
3. Dengan ekspansi minor dan kofaktor :
A berdimensi n, determinan dari submatrik yang berdimensi (n-1) disebut minor. Mrs : minor dari submatrik dengan menghilangkan baris ke r kolom ke s. M11 = a22 a23 a32 a33 = a22 a33 – a23 a32 a11 a12 a13 a21 a22 a23 a31 a32 a33 A = M32 = a11 a13 a21 a23 = a11a23 – a13a21
27
Kofaktor yang berhubungan dengan minor Mrs adalah : Crs = (-1)r+s Mrs.
C11 = (-1)1+1 M11 = (-1)2 = 1 (7) = 7 C23 = - M23 = 0 C31 = M31 = 7 C12 = (-1)1+2 M12 = (-1)3 = (-1) (9) = -9 C32 = - M32 = - 9 C33 = M33 = 5 C13 = (-1)4 M13 = M13 = = 5 C22 = M22 = 0 C21 = (-1)3 M21 = - M21 = - = 0
28
Hitung (a) adjoint dari matrik A, (b) determinan matrik A
Jawab : C11 = M11 = 2 C21 = -M21 = 4 C31 = M31 = -1 C12 = -M12 = - 5 C22 = M22 = -1 C32 = -M32 = 7 C13 = M13 = - 1 C33 = M33 = 5 C23 = -M23 = -2
29
(a) adj(A) = KT = = = (b) Det(A) = a11 C11 + a12 C12 + a13 c13 = (1)(2) + (-2)(-5) + (3)(-1) = 9
30
A adj(A) = adj(A) A = det(A) I
= 9 Sifat : A adj(A) = adj(A) A = det(A) I 2. adj(AB) = adj(B) adj(A)
31
Teorema LAPLACE Nilai determinan matrik sama dengan jumlah perkalian elemen-elemen dari sebarang baris atau kolom dengan kofaktor-kofaktornya. Ekspansi baris ke-i : Ekspansi kolom ke-j :
32
A = Ekspansi melalui baris pertama : Det(A) = a11C11 + a12C12 + a13C13 Atau ekspansi melalui baris ketiga : Det(A) = a31 C31 + a32 C32 + a33 C33 Atau ekspansi melalui kolom ke dua : Det(A) = a12C12 + a22C22 + a32C32 Dan sebagainya.
33
Hitung determinan, dengan ekspansi kofaktor:
B = Jawab : Dilakukan ekspansi melalui baris kedua : Det(B) = b21 C21 + b22 C22 + b23 C23 C21 = - M21 = - = 9 C22 = M22 = 3 C23 = - M23 = - 3 Det(B) = (3)(9) + (1)(3) + (-1) (-3)= 33
34
Atau dikerjakan dengan ekspansi melalui kolom ketiga :
Det(B) = b13 C13 + b23 C23 + b33 C33 C13 = M13 = 2 C23 = - M23 = - 3 C33 = M33 = 7 Det(B) = (1)(2) + (-1)(-3) + (4)(7)= 33
35
Hitung determinan dari : E =
Dikerjakan dengan ekspansi melalui baris ke dua : K2 + K1 K3 – K1 |E| = |E| = e21 C21 + e22 C22 + e23 C23 |E| = e21 C C21 = - M21 = - {(3)(-7) – (-5)(9)} = - 24 |E| = (1) (-24) = - 24
36
Berapakah determinan dari F =
Dipilih ekspansi melalui kolom pertama : B3 + B1 |F| = Det(F) = f11 C11 = (1) (6) = 6
37
Berapakah determinan dari G =
Dipilih ekspansi melalui kolom ke tiga : B2 + B1 B3+B1 Det(G) = B3 – B2 Det(G) = g13 C13 = g13 M13 = (-1) (-1) Det(G) = (-1) g21 C21 = (-1) g21 (- M21) = g21 M21 = (3) {(4)(-5) – (7)(-5)} Det(G) = (3) (15) = 45.
38
review: Menghitung det(A) dengan matrik A (2x2) atau (3x3) cukup mudah. Menghitung det(A) dengan matrik A (nxn) untuk semua n 2 secara umum dilakukan dengan menjumlahkan semua hasil kali elementer bertanda dari matrik A.
39
Cara lain untuk menghitung det(A), dengan A(nxn), adalah :
Menggunakan Reduksi Baris (OBE). Matriks A diubah menjadi matrik segi-3 atas (segi-3 bawah), matrik segi-3 ini disebut A’. Det(A) = det(A’) = hasil kali semua elemen diagonal utama matrik A’.
40
Aplikasi : Aplikasi matrik dan determinan diterapkan pada masalah pengiriman kode rahasia. Pada umumnya, pesan dengan kode rahasia dikirimkan melalui penyusunan bilangan bulat untuk menggantikan setiap alfabet yang ada Contoh pesan : B I S A Kode rahasianya : 2, 9, 3, 1
41
Masalahnya, pesan rahasia tersebut masih dapat diketahui dengan mudah.
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah matrik lain untuk mentransformasi kode sehingga mempersulit rahasia tersebut untuk dipecahkan. Misalkan matrik transformasinya : Kode rahasia dalam notasi matrik :
42
Maka : Dengan demikian, kode pesan rahasia yang terkirim adalah : 29, 38, 6, 7. Agar pesan rahasia dapat dibaca, maka sipenerima harus mengalikan P-1 dengan PQ Hasil akhir sama dengan kode awal. Pesan terpecahkan
43
Soal latihan : 1. Carilah banyaknya inversi pada permutasi-permutasi berikut : a. (4, 1, 2, 3), (4, 3, 2, 1), (1, 3, 2, 4) b. (5, 3, 2, 1, 4), (1, 3, 5, 4, 2), (2, 3, 5, 4, 1) 2. Carilah determinan dari matrik berikut :
44
3. Carilah determinan dengan metode Sarrus dari matrik berikut ini :
4. Carilah determinan dengan metode ekspansi dari matrik berikut ini :
45
5. Suatu kode pesan ditransformasikan ke bentuk matrik :
Kode yang terkirim adalah 26, 47, 110 dan 115. Apakah bunyi pesan itu?
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.