5 Materi Psikologi Anna. Psi – KesMasy 2015

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PSIKOLOGI PENDIDIKAN PART 3 ALIRAN BEHAVIORISME ANDI THAHIR, MA.
Advertisements

(Oleh : Sulis Mariyanti)
PENDEKATAN BEHAVIORISM
Siti Arofah( ) Fransisca Dwi Listiani( )
LEARNING / BELAJAR.
PSIKOLOGI SOSIAL II THE REINFORCEMENT ORIENTATION (ORIENTASI FAKTOR PENGUAT) BY : DWI HURRIYATI, S.Psi.,M.Si.
PERILAKU MANUSIA.
Burrhus Frederic Skinner
Karisma Sukmayanti, M.A PS.Psikologi-Unud
TEORI STIMULUS-RESPON
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Sebagai Metode Dasar Psikoterapi
Pembelajaran Konsumen
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU OPERAN
PENGKONDISIAN OPERAN (lanjutan) (sumber: Ormrod,…)
PERSUASI Pertemuan 6 Matakuliah : Komunikasi Interpersonal
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si
PENGKONDISIAN KLASIK (Classical Conditioning) (Sumber: Wittig, 1981; Ormrod,…) Karisma Sukmayanti, M.A PS.Psikologi-Unud Ivan Petrovich Pavlov ( )
AVERSIVE CONDITIONING (PUNISHMENT)
Mengingat, Belajar dan Berpikir Psikologi Umum dan Sejarah Rika Riany Yoanna Febrianita Ruslim.
PERSPEKTIF tentang MOTIVASI
Pavlov Classical Conditioning
PSIKOLOGI BELAJAR: CLASSICAL CONDITIONING
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Menurut paham behaviorisme :
Belajar Behaviouristik
Psikologi Behavioristik: Teori Belajar Pavlov, Thorndike, dan Skinner serta Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika.
TEORI BEHAVIORISTIK Oleh Lorinda Savitri.
PROSES PEMBELAJARAN KONSUMEN
Teori belajar Behavioristik.
KONSEP DIRI & TEORI JOHARI WINDOWS
AVERSIVE CONDITIONING (PUNISHMENT)
TEORI KEPRIBADIAN PAVLOV dan SKINNER
KAJIAN PSI.BELAJAR “PAVLOV”
EDWARD CHACE TOLMAN.
Aplikasi, Perspektif & Metode Penelitian Dalam Psikologi
WINNY PUSPASARI THAMRIN
Pertemuan ke-2 BEHAVIORISM.
LEARNING.
Classical Conditioning - Ivan Pavlov
Stimulus Response Theory – Hull, Dollard, Muller
TEORI BELAJAR & APLIKASINYA
TEORI BELAJAR Teori Behaviorisme Oleh : Iswadi, M. Pd.
PSIKOLOGI BELAJAR.
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DAN EKSPOSITORI
Classical Conditioning - Skinner
Belajar Sosial.
Clasical Conditioning Ivan Pavlov
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Menurut paham behaviorisme :
BAB I LEARNING (BELAJAR).
LEARNING.
BEHAVIORISM YENY.ED.
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Menurut paham behaviorisme :
TEORI – TEORI ASOSIASIONISTIK DOMAIN
Classical Conditioning
PRINSIP DASAR PENGUBAHAN PERILAKU
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
L O A D I N G
Kepribadian : Ivan Pavlov
Paradigma Behaviourisme B.F Skinner
Instrumental or Operant Conditioning
NOVENDAWATI WAHYU SITASARI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
Paikologi pendidikan Login.
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran
CONSUMER LEARNING INES PATRICIA MULYATI JULIATIN ARIEF RENALDI.
Classical Conditioning (Pengkondisian Klasik)  Teori Classical Conditioning diperkenalkan oleh Ivan Pavlov, ahli fisiolog dari Rusia.  Teori ini tumbuh.
TEORI Belajar BEHAVIORISME. Teori Pembelajaran  merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip pembelajaran.
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FIKES UHAMKA
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran Teori belajar behavioristik.ppkm1.
Transcript presentasi:

5 Materi Psikologi Anna. Psi – KesMasy 2015 Teori Belajar 5 Materi Psikologi Anna. Psi – KesMasy 2015

Learning - Belajar “Perubahan tingkah laku yang bersifat menetap sebagai akibat adanya pengalaman atau latihan” (Morgan dkk, 1989) Elemen-Elemen Belajar: Adanya perubahan tingkah laku Perubahan tsb disebabkan oleh adanya pengalaman atau latihan, bukan karena kematangan, usia atau perkembangan Perubahan tsb bersifat menetap atau berjangka relatif lama Anna. Psi – KesMasy 2015

Teori Belajar Classical Conditioning – Ivan Pavlov Instrumental Conditioning/ Operant Cond - Skinner Cognitive Learning (al. Observational Learning - Bandura) Anna. Psi – KesMasy 2015

Classical Conditioning Penemu: Ivan P. Pavlov Binatang Percobaan: Anjing dlm Lab. Diukur juml air liur Dibunyikan Bel Proses: I. STIMULUS CS (BEL) diulang2 setiap bbrp dtk US (MAKANAN) --------UR (LIUR) II. TEST TRIAL CS (BEL) -------------- C.R (LIUR) Proses belajar terbentuk Anna. Psi – KesMasy 2015

Elemen-Elemen dalam Classical Conditioning US (Unconditioned Stimulus) stimulus/rangsang yg secara konstan/pasti akan merangsang (memunculkan) respon ttt. CS (Conditioned Stimulus) Stimulus yg merangsang “perhatian”, tetapi tdk merangsang respon. UR (unconditioned Respon) Respon yg dirangsang oleh kehadiran US Contoh : Makanan  air liur CR (Conditioned respon) Respon yg sama dengan UR,tetapi merupakan hasil proses Conditioning Contoh : Bel  air liur Anna. Psi – KesMasy 2015

Yang Terjadi Dlm Prinsip Belajar CC Extinction Bukan lupa, conditioned respon tidak dilakukan lagi karena telah beberapa waktu tdk diberikan CS (makanan) SPONTANEOUS RECOVERY Sesudah proses extinction,conditioned respon dilakukan kembali karena ada “jejak ingatan” RECONDITIONING Terjadi lebih cepat karena masih ada “some” learning yg tersimpan pada organisme. STIMULUS GENERALIZATION Menyamakan stimulus yg hampir mirip, yt conditioned respon dilakukan sbg respon dari CS lain yg mirip dng stimulus asli Contoh : kasus Phobia, takut hewan berbulu takut pd boneka berbulu jaket berbulu kapas Anna. Psi – KesMasy 2015

….. lanjutan DISCRIMINATION LEARNING STIMULUS SUBSTITUTION Belajar berespon terhadap stimulus yg berbeda, yaitu belajar membedakan CS + dan CS – Contoh : Bunyi BEL  berespon (liur) Bunyi pukulan benda  tdk berespon STIMULUS SUBSTITUTION CS mempunyai kapasitas khusus mengganti USterjadi asosiasi di otak dan otak mencatat CS – US secara simultan. CS dapat menjadi substitusi yg merangsang terjadinya respon. INFORMATION & EXPECTATION CS menjadi sinyal (informasi) datangnya US. CS memberikan harapan hadirnya US. Terjadinya asosiasi karena US merupakan sesuatu yg unik & surprise. Jadi US merangsang organisme untuk ingat pada pengalamannya. Anna. Psi – KesMasy 2015

Penerapan dalam Pembentukan Perilaku Psikosomatis  mis: asma Respon emosi  mis: takut (phobia) Drug tolerance Sikap Anna. Psi – KesMasy 2015

Instrumental/Operant Conditioning Tokoh: B.F. Skinner Binatang percobaan: Tikus Proses: Tikus mengeksplorasi Ruangan Menemukan TUAS/ Pengungkit Didorong, Ditarik, Diangkat, Ditekan Saat Ditekan, Keluar Sesuatu (makanan)  Dicium, Enak baunya & Dimakan Karena Enak (Reinforcement), Tikus mengulang Perilaku dg Menekan tuas berkali-kali & makin cepat Dlm Instrumental Cond., TL yg muncul akan dibarengi (contingent) dg kehadiran Reinf. Reinforcement = Penguatan, yt. Segala sesuatu atau semua ‘environment event’ yang kehadirannya dapat menyebabkan TL diulang kembali/ tidak diulang lagi di masa datang Disebut Instrumental Cond. karena Perubahan TL yg muncul/ dilakukan sbg alat/ usaha mendapatkan Reinforcement  di masa datang TL tsb akan diulang lagi Prinsip Instrumental Conditioning: TL. Organisme Volunteer Ada Contingency dg Reinforcement sebagai konsekuensi munculnya TL Anna. Psi – KesMasy 2015

Proses Hubungan Terjadi dlm IC/OC A  B  C ANTECEDENTS (enviromental stimuli) BEHAVIORS (responses) CONSEQUENCES (outcomes of those responses) Jadi, Antesedent merupakan stimulus diskriminatif, Antesedent menuntun tingkah laku ttt yg dapat menimbulkan konsekuensi positif. Pada saat antesedent sudah mampu menimbulkan tingkah laku ttt, maka tingkah laku tsb berada dibawah kendali stimulus tsb. Anna. Psi – KesMasy 2015

4 Perilaku sbg Bentuk Reinforcement Positive Reinforcement T.L  Reinfocement +  T.L diulangi Contoh: Berprestasi  Hadiah  Lbh Berprestasi Rajin (tdk pernah absen)  Penghargaan  Lbh Rajin Negative Reinforcement T.L  Reinforcement-  T.L menghindar/ Tdk melakukan Contoh: Bangun Siang  Tdk diantar  Tdk bangun Siang Anna. Psi – KesMasy 2015

4 Perilaku … lanjutan Punishment Ommision To Positive Reinforcement T.L  Hukuman  T.L berhenti/ Tdk melakukan Mangkir kerja  Skors  Tdk mangkir Ommision To Positive Reinforcement Reinforcement + yg biasanya diberikan dikurang /dihilangkn T.L  Tdk mendapat Reinf +  T.L tdk dilakukan Terlambat Belajar  Tdk boleh putar CD  Belajar on time Anna. Psi – KesMasy 2015

Jenis Reinforcement (ditinjau dr Terbentuknya) Primary Reinforcement Secara natural sudah bernilai sbg reinforcement Contoh: makanan, minuman Secondary Reinforcement Segala sesuatu dapat bernilai sbg reinforcement karena dikondisikan/ dipelajari Contoh: Pujian, uang kupon belanja Indomart Anna. Psi – KesMasy 2015

Jenis Reinforcement (ditinjau dari Cara Memberikan) Continuous Reinforcement Semua T.L diberikan reinforcement Cocok untuk Pembentukan T.L tahap Awal Pembentukan T.L cara ini lebih CEPAT, tetapi lebih MUDAH TERHAPUS Schedule of Reinforcement Tidak semua T.L diberi Reinforcement Tingkah laku lebih sulit dihapus Variasi dari Schedule of Reinforcement: (Ada 3 jenis) RATIO : Berdasarkan jumlah T.L yg muncul Misal : setiap 3,5,7 T.L muncul INTERVAL : Berdasarkan masa jeda waktu Misal : setiap 10’ , 20’ , 30’ FIXED VARIABLE (RATIO & INTERVAL) Dapat ditentukan dlm jumlah yg sama atau bervariasi Anna. Psi – KesMasy 2015

Negative Reinforcement & Efeknya Adalah “stimulus event”/ segala sesuatu dari lingkungan yg unpleasant (tdk mengenakkan) Efeknya: ESCAPE LEARNING, melarikan diri & mencari tempat yg aman. Tingkah lakunya masih relatif mudah diperbaiki. AVOIDANCE LEARNING, ada “sign”sebelum rasa tidak enak (sakit) dirasakan, organisme sudah menghindar duluan. T.L relatif sulit diperbaiki, karena organisme cenderung tidak mau mencoba lagi Anna. Psi – KesMasy 2015

Punishment Punishment akan efektif bila: Intensitas hukuman cukup tinggi, shg dapat membentuk conditioned emotional respon spt fear, hostile Konsisten dalam pelaksanaannya Kedekatan dalam waktu & tempat, antara punishment & tingkah laku Tendensi T.L ttt untuk dihukum (beresiko tinggi) Adaptasi terhadap rasa sakit Alternatif T.L yang lebih diterima Psikolog tidak menyarankan pemberian hukuman, karena efektivitasnya rendah.Bila terlalu sering dapat menyebabkan Fear, Hostile dll Syarat memberikan hukuman: Ortu harus menyadari apa yg dilakukan, Harus disertai penjelasan Alternatif tingkah laku lain yg dapat diterima Anna. Psi – KesMasy 2015

Cognitive Learning Proses belajar dg cara membentuk asosiasi baru dan mempersepsi hubungan-hubungan baru diantara beberapa peristiwa atau informasi Tidak lagi merupakan hubungan S-R, namun hubungan antara berbagai S-S yg ada, dipelajari Cognitive disini diartikan sbg pengolahan informasi (hasil pengindraan) tentang lingkungan Belajar terjadi, tanpa ada reinfocement yg mengikuti T.L, tetapi organisme membentuk “Cognitive Map” (representasi internal tentang lingkungan) Anna. Psi – KesMasy 2015

Definisi dan Proses Belajar Kognitif Perubahan pada cara mengolah informasi sebagai hasil dari adanya pengalaman, (pada hewan maupun manusia), dimana signifikansi & arti dari event2 tsb berubah dan terbentuk asosiasi baru yg disimpan di memory (Morgan, et al, 1989) Proses kognitif dalam learning: Seleksi Informasi Alterasi (diantara informasi-informasi terseleksi) Asosiasi diantara berbagai butir informasi tsb Elaborasi informasi (dalam pikiran/otak) Penyimpanan informasi (dalam ingatan) Pengeluaran kembali informasi yg tersimpan dalam memory Anna. Psi – KesMasy 2015

Contoh Cognitive Learning LATENT LEARNING/ HIDDEN LEARNING learning terjadi, tetapi tidak sec jelas terlihat di T.L nya Latent learning terjadi tanpa ada reinforcement & melibatkan perubahan dalam cara pemrosesan informasi  Terbentuknya Cognitive Map INSIGHT LEARNING ada generalisasi atau solusi yg mendadak, tiba2 muncul tanpa disadari (“ aha ……..”)  apa yg sdh dipelajari juga mudah diterapkan pada situasi lain yg serupa  PERCEPTUAL REORGANIZATION IMITASI – MODELLING Perubahan yg terjadi dng cara mengimitasi T.L model yg mendapat reward & menghindari T.L model yg mendapat negatif reinforcement.  melalui Observasi, jadi tidak perlu “trial & error” lagi Anna. Psi – KesMasy 2015

Proses Kognitif dalam Classical & Operant Conditioning Pengaruh Kognitif dalam proses belajar dicetuskan pertama kali oleh Edward C.Tolman Teori INFORMATION CS menjadi “sinyal”(info) datangnya US Teori EXPECTATION CS memberikan “harapan”(expectation) hadirnya US Interpretasi Cognitive: hasil pemasangan CS – US Anna. Psi – KesMasy 2015

Penerapan Hukum-Hukum Belajar Harus mempertimbangkan: Karakteristik Individu yang “belajar” Respon yang dipelajari Berdasarkan proses evolusi (adaptasi) setiap spesies: Prepared Behaviors  “siap”, mudah dipelajari karena ada predisposisi ttt Contraprepared Behaviors  hampir mustahil untuk dipelajari Unprepared Behaviors  tidak dipersiapkan namun dapat dipelajari jika ada prosedur belajar ttt Anna. Psi – KesMasy 2015

Hal-Hal yang perlu diperhatikan Jelaskan pengertian “learning” /belajar dan prinsip-prinsipnya. Jelaskan terbentuknya tingkah laku tertentu (beri contoh) menurut prinsip Classical Conditioning Jelaskan terbentuknya tingkah laku tertentu (beri contoh) menurut prinsip Operant Conditioning Jelaskan terbentuknya tingkah laku tertentu (beri contoh) menurut prinsip Kognitif Learning. Apa yang dimaksud dengan Reinforcement dalam learning. Jelaskan 4 jenis perilaku sebagai bentuk reinforcement Apakah Negative Reinforcement dan efeknya Jelaskan menurut pendapat Anda, mengapa Punishment/ hukuman tidak disarankan untuk diberikan Bagaimana penerapan hukum-hukum belajar Anna. Psi – KesMasy 2015