Panen & Pascapanen Jagung

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROSES PRODUKSI BENIH PADI
Advertisements

TEKNik Penyimpanan dan pengemasan (tep 455) 3 (2-1)
SOP DAN GHP PASCA PANEN PADI
PENANGANAN BAHAN BAKU.
SOP DAN GHP PASCA PANEN UBI KAYU
DIREKTORAT PENANGANAN PASCA PANEN
PROSES BUDIDAYA TANAM PADI A. Sertifikasi Benih
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
I. Pendahuluan Kegiatan dalam usaha produksi pertanian dibedahkan 2 tahap: Tahap budidaya yg dimulai dari pengolahan tanah, penyemaian, penanaman dan.
TEKNOLOGI PASCA PANEN GANDUM
SOP DAN GHP PASCA PANEN UBI RAMBAT
PENANGANAN PASCA PANEN
Teknologi Pascapanen Hasil Pertanian
Sebagai Media Penyuluhan
PRODUKSI BENIH (BIJI).
Metode Pembuatan Bioarang
Risqa Perdana Putra Tri Dhika Utami Yanuarika Alyun TS
PANEN DAN PASCA PANEN JAGUNG KACANG-KACANGAN UMBI-UMBIAN
PASCA PANEN DR. SUGIYANTA.
Keragaman metabolit sekunder
FAKTOR-FAKTOR PENYIMPANAN
Pembuatan Emping jagung
XII. harvest and post harvest. harvesting Panen pada saat yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan konsumen Kebutuhan konsumen  3 K : Kualitas, Kuantitas.
LOGO Unit Operation and Process Material and Energy Balance Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc.
Procurement system Raw material dan marketing di cermati sebelum investasi Raw material dan marketing di cermati sebelum investasi Raw material merupakan.
PENGOLAHAN IKAN ASIN (CARA PENGGARAMAN KERING)
*) Klik di kotak untuk membuka slide
Penanganan Pascapanen Hasil Tanaman Kacang-kacangan
PANEN DAN PASCAPANEN.
Pascapanen Cabe Teknologi Penanganan Pascapanen AET 303
TEKNIK PENYIMPANAN UMBI-UMBIAN
TEKNIK PENYIMPANAN BIJI-BIJIAN
Teknik Pengeringan dan Penyimpanan
PENGOMPOSAN KOMPOSTING.
Masalah Pengeringan Benih
Teknologi pengawetan hijauan
PENANGANAN PASCA PANEN postharvest handling
Metode Pembuatan Bioarang
PADI ORGANIK SISTEM SRI.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN BENIH PADI
Metode Pembuatan Bioarang
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
Teknik Penanganan Hasil Pertanian
Prosedur Panen dan Pasca Panen untuk Memproduksi Beras yang Bermutu
SEMINAR HASIL PENELITIAN JUDUL
Membuat Kompos Metode Takakura telah memperoleh Hak Cipta (HAKI) No
PENGEMASAN PANGAN.
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc
MANAJEMEN OPERASI AGROINDUSTRI
Materi I Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan
INSTRUMENTASI PENGOLAHAN PAKAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT
KENDALA PADA PELAKSANAAN STS :
OLEH : BP4K KABUPATEN GRESIK
FOOD DAMAGE PREVENTION
PASCA PANEN.
MESIN BUDIDAYA PERTANIAN
PENGOLAHAN DENGAN PENGERINGAN
PANEN DAN PASCA PANEN.
APLIKASI STANDARISASI MUTU TELUR DALAM PEMASARAN
BUDIDAYA KEDELAI (Glycine max L.)
DEWAN SAPUTRA ARMAN ADI RACHMAN BAU HIJRAH LILIS KARLINA AGROINDUSTRI 28 A.
Physical Property Of Corn Seed
PANEN DAN PASCAPANEN. PANEN Budidaya tanaman (bercocok tanam Pasca Panen Persiapan utk penyimpanan dan pemasaran Diakhiri awal.
MODUL 1. AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
(Matakuliah: Teknologi Hasil Perikanan 1)
PERLAKUAN PASCA PANEN YANG TEPAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN PENENTUAN WARNA BUAH TOMAT (Lycopersicum Esculentum) Oleh Kelompok : Diana Sitompul (J1B116068)
Panen dan pasca panen tanaman bawang merah
PENANGANAN PASCA PANEN PADA TOMAT OLEH: HESTI NINGSIH NPM:
PEMANFAATAN DAN PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
3.12 MENERAPKAN PENGOLAHAN HASIL SAYURAN 4.12 MEMPRODUKSI OLAHAN SAYURAN.
Transcript presentasi:

Panen & Pascapanen Jagung Teknologi Penanganan Pascapanen AET 303 Fakultas Pertanian - UNILA Semester Ganjil 2009/2010

Penentuan Saat Panen Disesuaikan dengan tujuan panen: Jagung untuk sayur dipanen sebelum bijinya terisi penuh; diameter tongkol 1-2 cm Jagung untuk direbus dipanen ketika matang susu; tanda-tandanya kelobot masih berwarna hijau Jagung untuk pakan ternak, benih, dan tepung dipanen jika sudah tua dan mencapai masak fisiologis.

Standar mutu jagung menurut departemen perdagangan Karakteristik Syarat-syarat Mutu I Mutu II Mutu III Kadar air % bobot/bobot, maks 14,0 15,5 Biji pecah % bobot/bobot, maks 3,0 5,0 9,0 Kadar kotoran % B/B, maks 4,0 Rusak/berkutu % B/B, maks 8,0 11,0

Panen & Pascapanen Jagung Penanganan tahap pertama Pemanenan Pengeringan awal & pemipilan Pengeringan akhir Penanganan tahap kedua Pembersihan & sortasi Pengepakan & pengemasan Penyimpanan

PANEN JAGUNG Penentuan saat panen Umur panen tergantung varietas,  3 - 3,5 bln. Dipanen saat masak fisiologis, tanda-tandanya: (1) sebagian besar daun sudah menguning, (2) beberapa daun mulai mengering, (3) kelobot menguning dan mengering seperti kertas, (4) biji jagung permukaannya mengkilap, (5) biji sudah mengeras dan bila digigit atau dipencet dengan kuku tidak meninggalkan bekas, (6) beberapa tongkol mulai terkulai (mengarah ke bawah).  Jagung dipanen dengan cara memutar tongkol berikut kelobotnya.

Percent of moisture at harvesting Percent of losses when maize crop is harvested at various stages beyond maturity Percent of moisture at harvesting Parameter 30 25 20 15 Missing grain 1.4 2.6 4.7 8.7 Damaged grain 5.5 8.5 12.9 19.7 Source: AGROTEC/UNDP/OPS, 1991.

b. Pengeringan awal & pemipilan Jagung yang masih berkelobot dikeringkan hingga mencapai kadar air 18% - 20%. Pengeringan tongkol dapat dilakukan di atas lantai atau pengalas dari lembaran bambu atau tikar. Alat pengering jenis Batch Dryer menggunakan suhu udara pengering 50o – 60oC, RH 40% (untuk jagung konsumsi, tetapi untuk benih suhu diatur 43o – 50oC). Note: beberapa petani sering menjemur jagung berikut kelobotnya agar tahan disimpan. Mereka biasa menyimpan di para-para, kayu / bambu di ruang dapur, sehingga udara selalu hangat dan sering mendapat asap Setelah dijemur sampai kering, jagung dapat langsung disimpan, dijual, atau dipipil terlebih dulu. Pemipilan untuk keperluan benih sebaiknya menggunakan tangan agar biji tidak retak. Pemipilan untuk keperluan konsumsi dapat menggunakan tangan atau alat pemipil jagung

Berbagi tipe pemipil jagung (corn shellers)

Pengeringan Jagung Type of crib for drying crops

c.. Pengeringan akhir Butir biji jagung dikeringkan agar kadar airnya turun dari 18% - 20% menjadi sekitar 12%. Bisa dijemur atau dengan alat pengering buatan (batch dryer). d. Pembersihan & sortasi Dilakukan setelah pengeringan untuk memisahkan dalam kelompok mutu I, II, atau III. Pengepakan atau pengemasan Jagung pipilan kering dikemas dalam karung @ 50 kg. Karung diberi label untuk menerangkan jenis jagung, kadar air, mutu dan lain-lain yang perlu. Penyimpanan Dalam karung disusun secara teratur, membujur-melintang atau dalam silo di tempat yang kering dan teduh. Kadar air dijaga  12%. Jika disimpan dalam waktu lama, pemeriksaan mutu dilakukan secara periodik.

penyimpanan benih…. Penyimpanan benih dalam waktu yang agak lama dapat dilakukan sbb: Benih yang sudah dipipil dimasukkan ke dalam kantong terigu Kantong terigu berikut benihnya dimasukkan ke dalam kaleng atau drum. Di daerah kantong diletakkan kayu yang dipasang melintang agar kantong tidak langsung menyentuh kaleng. Di dalam kaleng juga dimasukkan kapur untuk menyerap air dan udara Kaleng/drum ditutup rapat dan disimpan di tempat yang teduh dan kering

Maize Overall Losses Kehilangan (Loss): dalam konteks ini mengacu kepada penurunan yang terukur dari biji bahan makanan yang dapat berupa kuantitatif, kualitatif, nutritif, atau ekonomis. Kerusakan (Damage): mengandung arti adanya bukti deteriorasi yang dapat diamati (misal biji berlubang karena serangga, biji pecah/patah dsb. Quantitative loss: denote reduction in weight and can be defined, quantified and valued, For instances, a portion of grain eaten by insects, rodents, or lost during spillage or transportation Qualitative loss: damage or contamination of the grain. It is difficult to assess or quantify because is a subjective criteria, but can be described by comparison with quality standards

Losses (2) Nutritional loss: reduction of the food value of the crop. It can be qualitative and quantitative loss and is also difficult to identify Germinative loss: represent a reduction in germination ability. Methods of laboratory exists to measure the degree of viability of a sample of seeds Economic loss: reduction in monetary value of the product due a reduction in quality and quantity. Since quality loss is difficult to quantify it is also difficult to quantify economic loss.

Factors and causes of grain loss. Physical factors: Temperature, Moisture Biological factors: Produce properties or characteristics; Insects and mites; Birds, rodents and other wildlife; Microorganism: fungi, moulds and bacteria; and Man Mechanical factors: Type and efficiency of on-farm transport; Speed and ground conditions of use Engineering factors: Type and efficiency of harvesting tools, equipment and machines; Primary processing equipment and machines; Drying and storage structures Socio-economic factors: Knowledge & financial status of the farm household; Farming system and level; Storage and marketing system and level

Level of loss during maize post-harvest system 1) Field drying and harvesting, 2) Transport, 3) On-farm drying, 4) Threshing/shelling and cleaning, 5) Storage, 6) Marketing