STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG STUDI KOHOR EPIDEMIOLOGI STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG Oleh: Syafriani Studi Kohor 1
PENGANTAR Eksperimen Perlakuan Analitik Studi kohor Penelitian Kuantitatif: Eksperimen Perlakuan Analitik Studi kohor Studi Kasus kontrol Studi Potong Lintang Studi korelasi Observasional Deskriptif Studi Kasus Laporan Seri Kasus Laporan Kasus Penelitian Kualitatif: Observasi Focus group discussion Wawancara mendalam. Studi Kohor
PENGERTIAN…1 Studi kohor merupakan modifikasi dari studi eksperimen. Studi ini dikelompokkan kepada studi observasional (pengamatan). Hasil studinya merupakan gambaran dari studi eksperimen. Studi kohor merupakan penelitian yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit (kasus). Caranya adalah dengan membandingkan insidensi penyakit pada dua atau lebih terhadap paparan potensial dari penyakit/kasus tersebut.
PENGERTIAN…2 Kohor adalah kelompok orang-orang yang telah ditentukan, dipilih untuk suatu penelitian atau tujuan tertentu pada suatu periode waktu tertentu. Pada saat mengidentifikasi status paparan (di awal studi), semua subyek harus bebas dari penyakit yang akan diteliti. Studi ini disebut juga dengan studi “follow up”, prospektif walaupun rancangannya bisa juga bersifat retrospektif
CIRI-CIRI STUDI KOHOR Observasional; Prospektif (bisa juga retrospektif); Akan diketahui insidensi (jika muncul outcome); Ada masa pengamatan; Ada dua kelompok (atau lebih) yang diamati terhadap paparan potensial;
Perbedaan Kohor Prospektif dan Kohor Retrospektif : Pada kohor prospektif paparan dan kasus (out come / efek) sedang atau akan berlangsung. Pada kohor retrospektif paparan sudah terjadi sebelum penelitian dilakukan dan kasus / efek sudah muncul maka data yang digunakan adalah bersifat data sekunder. Studi Kohor
KEUNTUNGAN MELAKUKAN STUDI KOHOR Sesuai dengan logika studi eksperimental dalam membuat inferensi kausal; Dapat dihitung angka insidensi; Bagus untuk meneliti paparan yang langka (contoh: meneliti paparan radio aktif terhadap pekerja); Dapat meneliti sejumlah efek secara serentak; Kecil kemungkinan terjadinya bias dalam menyeleksi subyek dan menentukan status paparan sebab kasus belum terjadi. Studi Kohor
Tidak efisien untuk penyakit yang langka butuh sampel yang besar; KELEMAHAN STUDI KOHOR Kohor prospektif butuh waktu (relatif lama) biaya dan tenaga >>; Tidak efisien untuk penyakit yang langka butuh sampel yang besar; Hilangnya subjek dari pengamatan, tidak kooperatif dll; Tidak cocok untuk hipotesis lainnya ketika penelitian sedang berlangsung. Studi Kohor
Cara Memilih Kelompok Terpapar Pada populasi umum: prevalensi cukup tinggi; mempunyai batas geografi yang jelas; secara demografik stabil, data lengkap (up to date) Pada populasi khusus: prevalensi rendah; kemudahan untuk memperoleh informasi akurat; contoh: studi kohor Doll & Hill (1954) tentang kebiasaan merokok dan ca. paru. Dimulai tahun 1954 mengamati 40.000 orang dokter 6000 diantaranya wanita) data dokter lebih mudah didapat dari masyarakat umum. Studi Kohor
Memilih Kelompok Tidak Terpapar Dipilih dari dua populasi sumber: 1. Populasi kohor (tidak terpapar) 2. Populasi umum. Populasi tidak terpapar dipilih dari populasi yang sama dengan populasi asal kelompok terpapar Contoh: Riset Doll & Hill kelompok yang tidak terpapar adalah dokter-dokter yang tidak merokok. Studi Kohor
Awal Studi Nanti (akhir studi) D E - D - 2. KOHOR RETROSPEKTIF: E D - SETTING STUDI KOHOR KOHOR PROSPEKTIF: D E D - Awal Studi Nanti (akhir studi) D E - D - 2. KOHOR RETROSPEKTIF: E D - Masa Lalu Saat ini E - Studi Kohor
ANALISIS STUDI KOHOR a b c d Pakai tabel 2 x 2 : _ D D E _ a + b c + d a + c b + d IRE = a : (a + b) IRE - = c : (c + d) RR (Relative Risk) = a : (a + b) / c : (c + d) Jika RR = 1 tidak ada hubungan antara paparan dengan akibat jika RR > 1 ada hubungan antara paparan dengan akibat (paparan sebagai kausal dari akibat). Jika RR < 1 paparan sebagai pencegah terhadap akibat a b c d Studi Kohor
Uji Kemaknaan Statistik Analisis statistik untuk tabel 2x2 dengan uji chi-kuadrat: T { | ad – bc | - (T/2) } ² Chi-kuadrat = ------------------------------------ V1 x V2 x H1 x H2 Nilai Chi-kuadrat > 3,84 artinya p < 0,05 (jika alpha ditetapkan 0,05 untuk menolak hipotesis nol. Status keterpaparan Sakit (D) Tak sakit (D-) Jumlah Terpapar (E) a b H 1 Tak terpapar (E-) c d H 2 V 1 V 2 T
Terimakasih Studi Kohor